Kota Tua Surabaya, dengan bangunan-bangunan bergaya kolonial Belanda, merupakan kawasan bersejarah yang kaya akan warisan arsitektur dan sejarah.
Kawasan ini penting karena menjadi saksi bisu perkembangan Kota Surabaya sejak awal abad ke-19, serta menawarkan wawasan unik tentang pengaruh kolonial pada arsitektur dan budaya Indonesia. Salah satu bangunan ikonik di kawasan ini adalah Gedung Siola, yang dulunya merupakan kantor Perusahaan Dagang Belanda (NV Handel Maatschappij).
Artikel ini akan mengeksplorasi lebih dalam sejarah, arsitektur, dan nilai budaya Kota Tua Surabaya, serta mengungkap cerita yang tersimpan di balik setiap bangunan dan jalan di kawasan bersejarah ini.
Kota Tua Surabaya
Kota Tua Surabaya merupakan kawasan bersejarah yang memiliki nilai penting dalam aspek arsitektur, sejarah, dan budaya.
- Arsitektur Kolonial
- Bangunan Bersejarah
- Pusat Perdagangan
- Saksi Perkembangan Kota
- Destinasi Wisata
- Nilai Edukasi
- Identitas Kota
- Sumber Arkeologi
- Pusat Kebudayaan
Arsitektur kolonial yang khas, bangunan-bangunan bersejarah yang terawat, serta nilai edukasinya menjadikan Kota Tua Surabaya sebagai destinasi wisata yang menarik. Selain itu, kawasan ini juga menjadi pusat kebudayaan yang aktif, dengan berbagai acara dan kegiatan yang diselenggarakan sepanjang tahun.
Arsitektur Kolonial
Arsitektur kolonial merupakan salah satu ciri khas Kota Tua Surabaya. Bangunan-bangunan bergaya Eropa yang berdiri kokoh di kawasan ini menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu, sekaligus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
-
Gaya Arsitektur
Bangunan-bangunan di Kota Tua Surabaya memamerkan beragam gaya arsitektur kolonial, seperti Neo-Klasik, Art Deco, dan Indies Style. -
Material Bangunan
Batu bata merah, kayu jati, dan ubin keramik merupakan material yang umum digunakan pada bangunan-bangunan kolonial di Kota Tua Surabaya. -
Ornamen dan Detail
Bangunan kolonial sering kali dihiasi dengan ornamen dan detail yang rumit, seperti ukiran, jendela kaca patri, dan balkon besi tempa. -
Tata Letak Bangunan
Tata letak bangunan kolonial di Kota Tua Surabaya umumnya simetris, dengan halaman luas di bagian depan dan belakang.
Keberadaan bangunan-bangunan kolonial di Kota Tua Surabaya memberikan gambaran nyata tentang pengaruh kolonialisme Belanda pada arsitektur Indonesia. Bangunan-bangunan ini juga berfungsi sebagai pengingat akan masa lalu, sekaligus menjadi aset berharga yang memperkaya nilai sejarah dan budaya kota.
Bangunan Bersejarah
Bangunan bersejarah merupakan salah satu komponen terpenting dari Kota Tua Surabaya. Bangunan-bangunan ini memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi, serta menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota Surabaya.
-
Arsitektur Kolonial
Sebagian besar bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya bergaya arsitektur kolonial, seperti Neo-Klasik, Art Deco, dan Indies Style. Bangunan-bangunan ini memiliki nilai estetika yang tinggi dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
-
Fungsi Bangunan
Bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya memiliki beragam fungsi, seperti perkantoran, tempat tinggal, sekolah, dan rumah sakit. Fungsi-fungsi ini mencerminkan perkembangan dan dinamika Kota Surabaya di masa lalu.
-
Pemilik Bangunan
Bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya dulunya dimiliki oleh orang-orang penting, seperti pengusaha, pejabat, dan bangsawan. Kepemilikan ini menunjukkan status sosial dan ekonomi pemiliknya, sekaligus memberikan gambaran tentang struktur masyarakat Surabaya pada masa lalu.
-
Nilai Sejarah
Bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya memiliki nilai sejarah yang penting. Bangunan-bangunan ini menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Surabaya, seperti perjuangan kemerdekaan dan perkembangan ekonomi kota.
Bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya merupakan aset budaya yang sangat berharga. Bangunan-bangunan ini tidak hanya memperkaya nilai sejarah dan estetika kota, tetapi juga menjadi pengingat akan perjalanan panjang dan perjuangan yang telah dilalui oleh masyarakat Surabaya.
Pusat Perdagangan
Kota Tua Surabaya memiliki hubungan yang erat dengan aktivitas perdagangan. Sejak awal berdirinya, kawasan ini telah menjadi pusat perdagangan yang penting, baik dalam skala lokal maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
-
Letak Geografis
Kota Tua Surabaya terletak di muara Sungai Kalimas, yang merupakan jalur perdagangan penting pada masa lalu. Letak yang strategis ini memungkinkan Surabaya menjadi pintu gerbang perdagangan antara Jawa Timur dan daerah-daerah lainnya di Nusantara, serta dengan negara-negara di Asia dan Eropa. -
Pelabuhan
Kota Tua Surabaya memiliki pelabuhan yang besar dan modern, yang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru dunia. Pelabuhan ini menjadi pusat bongkar muat barang, sehingga Surabaya berkembang menjadi pusat distribusi dan perdagangan barang-barang kebutuhan pokok, hasil bumi, dan barang-barang mewah. -
Kebijakan Kolonial
Pemerintah kolonial Belanda menjadikan Surabaya sebagai pusat perdagangan di wilayah Jawa Timur. Kebijakan ini mendorong tumbuhnya berbagai aktivitas perdagangan di Kota Tua Surabaya, seperti perdagangan ekspor-impor, perdagangan antarpulau, dan perdagangan eceran.
Aktivitas perdagangan yang berkembang pesat di Kota Tua Surabaya berdampak positif pada perkembangan kota secara keseluruhan. Perdagangan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas perkotaan. Kota Tua Surabaya menjadi pusat ekonomi dan bisnis, sekaligus menjadi pusat kebudayaan dan sosial.
Saksi Perkembangan Kota
Kota Tua Surabaya merupakan saksi bisu perjalanan panjang perkembangan Kota Surabaya. Bangunan-bangunan tua yang berdiri kokoh di kawasan ini tidak hanya memiliki nilai sejarah dan arsitektur, tetapi juga menjadi bukti nyata transformasi Surabaya dari sebuah desa kecil menjadi kota metropolitan yang dinamis.
-
Arsitektur Kolonial
Bangunan-bangunan bergaya kolonial yang banyak terdapat di Kota Tua Surabaya menjadi bukti pengaruh kolonialisme Belanda terhadap perkembangan kota. Arsitektur yang khas, seperti Neo-Klasik, Art Deco, dan Indies Style, menunjukkan perpaduan budaya antara Timur dan Barat yang menjadi ciri khas Surabaya.
-
Pusat Perdagangan
Kota Tua Surabaya sejak dulu telah menjadi pusat perdagangan yang penting. Letaknya yang strategis di muara Sungai Kalimas menjadikan Surabaya sebagai pintu gerbang perdagangan antara Jawa Timur dan daerah-daerah lainnya di Nusantara, serta dengan negara-negara di Asia dan Eropa. Pelabuhan yang besar dan modern menjadi pusat bongkar muat barang, sehingga Surabaya berkembang menjadi pusat distribusi dan perdagangan.
-
Pusat Pemerintahan
Kota Tua Surabaya juga pernah menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda di Jawa Timur. Gedung-gedung pemerintahan yang berdiri megah di kawasan ini, seperti Gedung Grahadi dan Balai Kota Surabaya, menjadi bukti peran penting Surabaya sebagai pusat kekuasaan pada masa lalu.
-
Pusat Kebudayaan
Kota Tua Surabaya memiliki peran penting dalam perkembangan kebudayaan di Surabaya. Kawasan ini menjadi tempat berdirinya lembaga-lembaga pendidikan, seperti Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, serta pusat-pusat kesenian, seperti Taman Budaya Jawa Timur dan Museum Mpu Tantular. Kota Tua Surabaya menjadi wadah bagi pengembangan dan pelestarian budaya lokal, sekaligus menjadi pintu masuk pengaruh budaya asing.
Dengan demikian, Kota Tua Surabaya tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan fisik Kota Surabaya, tetapi juga menjadi bukti perkembangan sosial, ekonomi, politik, dan budaya kota. Bangunan-bangunan tua yang masih berdiri kokoh di kawasan ini menjadi pengingat akan perjalanan panjang dan perjuangan yang telah dilalui oleh masyarakat Surabaya.
Destinasi Wisata
Kota Tua Surabaya menawarkan pesona tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kawasan ini memiliki banyak daya tarik wisata, mulai dari bangunan bersejarah, museum, hingga kuliner khas. Berikut adalah beberapa aspek yang menjadikan Kota Tua Surabaya sebagai destinasi wisata yang menarik:
-
Bangunan Bersejarah
Kota Tua Surabaya memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Bangunan-bangunan tersebut memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi, serta menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kota Surabaya. -
Museum
Kota Tua Surabaya juga memiliki beberapa museum yang menarik untuk dikunjungi, seperti Museum Surabaya, Museum Mpu Tantular, dan Museum Bank Indonesia. Museum-museum ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang menceritakan tentang masa lalu Kota Surabaya. -
Kuliner Khas
Kota Tua Surabaya terkenal dengan kuliner khasnya, seperti lontong balap, rujak cingur, dan tahu tek. Kuliner-kuliner ini dapat dengan mudah ditemukan di warung-warung makan atau restoran di kawasan Kota Tua Surabaya. -
Kegiatan Budaya
Kota Tua Surabaya seringkali menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan budaya, seperti festival musik, pameran seni, dan pertunjukan teater. Kegiatan-kegiatan ini menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Tua Surabaya.
Kehadiran destinasi wisata di Kota Tua Surabaya memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata kota. Destinasi wisata ini menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tua Surabaya, sehingga meningkatkan pendapatan pelaku usaha di sektor pariwisata. Selain itu, destinasi wisata juga dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang sejarah dan budaya Kota Surabaya.
Nilai Edukasi
Kota Tua Surabaya memiliki nilai edukasi yang tinggi, terutama dalam bidang sejarah dan arsitektur. Bangunan-bangunan bersejarah yang terdapat di kawasan ini merupakan bukti nyata perjalanan panjang Kota Surabaya, mulai dari masa kolonial hingga kemerdekaan. Arsitektur kolonial yang khas, seperti Neo-Klasik, Art Deco, dan Indies Style, menunjukkan perpaduan budaya antara Timur dan Barat yang menjadi ciri khas Surabaya.
Nilai edukasi Kota Tua Surabaya tidak hanya terbatas pada bangunan bersejarah, tetapi juga pada museum-museum yang terdapat di kawasan ini. Museum Surabaya, Museum Mpu Tantular, dan Museum Bank Indonesia menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang menceritakan tentang masa lalu Kota Surabaya. Melalui museum-museum ini, pengunjung dapat belajar tentang perjuangan kemerdekaan, perkembangan ekonomi, dan kebudayaan Kota Surabaya.
Selain itu, Kota Tua Surabaya juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan budaya, seperti festival musik, pameran seni, dan pertunjukan teater. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan ini, pengunjung dapat belajar tentang keberagaman budaya dan seni yang dimiliki oleh Kota Surabaya.
Dengan demikian, nilai edukasi merupakan komponen penting dari Kota Tua Surabaya. Kawasan ini menawarkan banyak kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tentang sejarah, arsitektur, dan budaya Kota Surabaya. Nilai edukasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan juga menjadi sarana pelestarian budaya dan sejarah Kota Surabaya.
Identitas Kota
Identitas kota merupakan sebuah citra atau karakteristik yang membedakan suatu kota dari kota lainnya. Identitas kota dapat terbentuk dari berbagai faktor, seperti sejarah, budaya, arsitektur, dan masyarakatnya. Kota Tua Surabaya merupakan salah satu kawasan yang memiliki identitas kota yang kuat, yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan Kota Surabaya secara keseluruhan.
Arsitektur kolonial yang khas, bangunan-bangunan bersejarah, dan tata kota yang unik menjadi ciri khas Kota Tua Surabaya. Kawasan ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kota Surabaya, mulai dari masa kolonial hingga kemerdekaan. Arsitektur kolonial yang masih terawat dengan baik memberikan gambaran tentang kejayaan Kota Surabaya pada masa lalu, sementara bangunan-bangunan bersejarah menyimpan cerita tentang perjuangan kemerdekaan dan perkembangan kota.
Identitas Kota Tua Surabaya juga tercermin dari masyarakatnya yang beragam dan dinamis. Kawasan ini menjadi tempat bertemunya berbagai etnis dan budaya, yang menciptakan suasana toleransi dan harmoni. Keberagaman ini juga terlihat pada aktivitas ekonomi di Kota Tua Surabaya, yang meliputi perdagangan, pariwisata, dan jasa. Dengan demikian, Kota Tua Surabaya tidak hanya menjadi pusat sejarah dan budaya, tetapi juga pusat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Surabaya.
Memahami identitas Kota Tua Surabaya memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, pemahaman ini dapat membantu dalam pelestarian kawasan bersejarah. Dengan memahami nilai sejarah dan budaya Kota Tua Surabaya, masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga dan melestarikan kawasan ini untuk generasi mendatang. Kedua, pemahaman ini dapat menjadi dasar pengembangan pariwisata. Kota Tua Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Ketiga, pemahaman ini dapat memperkuat rasa bangga dan identitas masyarakat Surabaya. Dengan memahami sejarah dan identitas kotanya, masyarakat Surabaya dapat lebih menghargai dan mencintai kota mereka.
Sumber Arkeologi
Sumber arkeologi merupakan bagian penting dari Kota Tua Surabaya. Kawasan ini kaya akan peninggalan sejarah dan budaya yang terkubur di dalam tanah, sehingga menjadikannya sebagai sumber informasi yang berharga bagi para arkeolog untuk mengungkap masa lalu Kota Surabaya.
Salah satu contoh nyata dari sumber arkeologi di Kota Tua Surabaya adalah temuan situs arkeologi di kawasan Ampel. Situs ini ditemukan pada tahun 2009 dan menunjukkan adanya permukiman pada masa Kerajaan Majapahit. Penemuan ini memberikan bukti bahwa kawasan Ampel telah menjadi pusat aktivitas perdagangan dan keagamaan sejak abad ke-14.
Memahami sumber arkeologi di Kota Tua Surabaya memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, sumber arkeologi dapat membantu dalam pelestarian kawasan bersejarah. Dengan memahami keberadaan dan nilai sumber arkeologi, masyarakat dapat bekerja sama untuk melindungi dan melestarikan kawasan ini untuk generasi mendatang. Kedua, sumber arkeologi dapat menjadi dasar pengembangan pariwisata. Kota Tua Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Ketiga, sumber arkeologi dapat memperkuat rasa bangga dan identitas masyarakat Surabaya. Dengan memahami sejarah dan budaya kotanya, masyarakat Surabaya dapat lebih menghargai dan mencintai kota mereka.
Kesimpulannya, sumber arkeologi merupakan komponen penting dari Kota Tua Surabaya yang memberikan informasi berharga tentang masa lalu kota. Memahami sumber arkeologi ini memiliki beberapa manfaat praktis, seperti pelestarian kawasan bersejarah, pengembangan pariwisata, dan penguatan identitas kota.
Pusat Kebudayaan
Kota Tua Surabaya merupakan pusat kebudayaan yang aktif dengan berbagai kegiatan dan acara yang diselenggarakan sepanjang tahun. Keberadaan pusat kebudayaan ini merupakan salah satu daya tarik utama Kota Tua Surabaya, selain arsitektur kolonial dan bangunan bersejarahnya.
-
Institusi Pendidikan
Kota Tua Surabaya memiliki beberapa institusi pendidikan tinggi yang ternama, seperti Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Institusi-institusi ini menyelenggarakan berbagai kegiatan kebudayaan, seperti seminar, diskusi, dan pertunjukan seni.
-
Pusat Kesenian
Kota Tua Surabaya memiliki beberapa pusat kesenian, seperti Taman Budaya Jawa Timur dan Museum Mpu Tantular. Pusat-pusat kesenian ini menjadi wadah bagi pengembangan dan pelestarian budaya lokal, serta menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan kebudayaan.
-
Komunitas Seni
Kota Tua Surabaya memiliki komunitas seni yang aktif, seperti komunitas teater, musik, dan tari. Komunitas-komunitas ini seringkali menyelenggarakan pertunjukan dan pameran seni di berbagai tempat di Kota Tua Surabaya.
-
Kegiatan Budaya
Kota Tua Surabaya menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan budaya, seperti festival musik, pameran seni, dan pertunjukan teater. Kegiatan-kegiatan ini menarik banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar Kota Surabaya.
Dengan demikian, Kota Tua Surabaya memiliki peran penting dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan di Surabaya. Keberadaan institusi pendidikan, pusat kesenian, komunitas seni, dan kegiatan budaya menjadikan Kota Tua Surabaya sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan menarik.
Tanya Jawab Umum tentang Kota Tua Surabaya
Bagian ini menyajikan jawaban atas pertanyaan umum tentang Kota Tua Surabaya. Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab mencakup berbagai aspek, seperti sejarah, arsitektur, dan nilai budaya kawasan ini.
Pertanyaan 1: Apa itu Kota Tua Surabaya?
Kota Tua Surabaya adalah kawasan bersejarah di Surabaya yang memiliki nilai arsitektur, sejarah, dan budaya yang tinggi. Kawasan ini meliputi area sekitar Jalan Kembang Jepun, Jalan Karet, dan Jalan Bubutan.
Pertanyaan 2: Kapan Kota Tua Surabaya dibangun?
Kota Tua Surabaya mulai dibangun pada awal abad ke-19, saat Surabaya menjadi pusat perdagangan penting pada masa kolonial Belanda.
Pertanyaan 3: Apa saja bangunan bersejarah yang ada di Kota Tua Surabaya?
Kota Tua Surabaya memiliki banyak bangunan bersejarah, seperti Gedung Siola, Gedung Bank Indonesia, dan Gedung Grahadi. Bangunan-bangunan ini bergaya arsitektur kolonial, seperti Neo-Klasik, Art Deco, dan Indies Style.
Pertanyaan 4: Apa nilai sejarah Kota Tua Surabaya?
Kota Tua Surabaya menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kota Surabaya, mulai dari masa kolonial hingga kemerdekaan. Bangunan-bangunan bersejarah di kawasan ini menyimpan cerita tentang perjuangan kemerdekaan dan perkembangan ekonomi Kota Surabaya.
Pertanyaan 5: Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan di Kota Tua Surabaya?
Kota Tua Surabaya menawarkan berbagai kegiatan, seperti mengunjungi bangunan bersejarah, berwisata kuliner, dan menikmati pertunjukan seni. Kawasan ini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai festival dan acara budaya.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara mengakses Kota Tua Surabaya?
Kota Tua Surabaya dapat diakses dengan berbagai moda transportasi, seperti bus, kereta api, dan kendaraan pribadi. Kawasan ini juga dilalui oleh layanan bus kota Suroboyo Bus.
Dengan demikian, Kota Tua Surabaya merupakan kawasan bersejarah yang sarat dengan nilai arsitektur, sejarah, dan budaya. Berbagai bangunan bersejarah dan kegiatan menarik di kawasan ini menjadikannya destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang upaya pelestarian dan pengembangan Kota Tua Surabaya.
Tips Menjaga Kelestarian Cagar Budaya
Menjaga kelestarian cagar budaya merupakan tanggung jawab bersama. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk berkontribusi dalam pelestarian cagar budaya:
Tip 1: Pelajari Sejarah dan Nilai Cagar Budaya
Dengan memahami sejarah dan nilai penting suatu cagar budaya, kita dapat lebih mengapresiasi dan menjaga kelestariannya.
Tip 2: Hindari Merusak atau Mengubah Cagar Budaya
Setiap perubahan atau perusakan pada cagar budaya harus melalui prosedur yang sesuai dan melibatkan ahli konservasi.
Tip 3: Dukung Upaya Pelestarian
Berikan dukungan kepada lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang pelestarian cagar budaya.
Tip 4: Laporkan Perusakan atau Ancaman
Jika melihat adanya perusakan atau ancaman terhadap cagar budaya, segera laporkan kepada pihak berwenang.
Tip 5: Ajak Orang Lain untuk Peduli
Ajak keluarga, teman, dan masyarakat sekitar untuk turut serta menjaga dan melestarikan cagar budaya.
Dengan mengikuti tips ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian cagar budaya. Cagar budaya merupakan aset berharga yang menjadi saksi sejarah dan identitas bangsa kita.
Upaya pelestarian cagar budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Dengan kesadaran dan kepedulian bersama, kita dapat memastikan bahwa cagar budaya tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Kota Tua Surabaya merupakan kawasan bersejarah yang memiliki nilai arsitektur, sejarah, dan budaya yang tinggi. Eksplorasi dalam artikel ini mengungkap beberapa aspek penting dari Kota Tua Surabaya, di antaranya:
- Kota Tua Surabaya menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kota Surabaya, mulai dari masa kolonial hingga kemerdekaan.
- Arsitektur kolonial yang unik dan bangunan bersejarah di Kota Tua Surabaya memberikan gambaran tentang perpaduan budaya Timur dan Barat.
- Kota Tua Surabaya memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan, pemerintahan, dan kebudayaan di masa lalu, dan saat ini menjadi destinasi wisata yang menarik.
Melestarikan Kota Tua Surabaya merupakan tanggung jawab bersama. Dengan memahami sejarah dan nilai-nilai pentingnya, kita dapat menjaga dan melestarikan kawasan bersejarah ini untuk generasi mendatang. Kota Tua Surabaya bukan hanya sekadar kawasan tua, tetapi juga cerminan identitas dan perjalanan panjang Kota Surabaya.