Bacaan sholat Idul Adha adalah bagian penting dari tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha yang dikerjakan setelah melaksanakan takbiran. Bacaan ini terdiri dari niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, ruku, sujud, hingga salam.
Bacaan sholat Idul Adha memiliki keutamaan dan manfaat bagi umat Islam, di antaranya sebagai pengingat akan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS, sebagai sarana untuk memohon ampunan dan ridha Allah SWT, serta sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan.
Secara historis, bacaan sholat Idul Adha telah ditetapkan sejak zaman Rasulullah SAW dan terus diwariskan hingga saat ini. Bacaan ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam bagi umat Islam, sehingga senantiasa dilestarikan dan diamalkan setiap tahunnya.
bacaan sholat idul adha
Bacaan sholat Idul Adha merupakan aspek penting dalam tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha. Bacaan ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam, sehingga perlu dipahami dan diamalkan dengan baik.
- Niat
- Takbiratul ihram
- Surat Al-Fatihah
- Surat pendek
- Ruku
- Sujud
- Salam
- Takbir
- Doa setelah sholat
- Zikir
Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk kesatuan bacaan sholat Idul Adha. Dengan memahami dan mengamalkan bacaan ini dengan baik, umat Islam dapat memaknai dan menghayati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS, memohon ampunan dan ridha Allah SWT, serta bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam bacaan sholat Idul Adha. Niat adalah tujuan yang diniatkan dalam hati ketika melaksanakan sholat Idul Adha. Niat harus diucapkan secara lisan atau dalam hati sebelum memulai sholat.
-
Lafal Niat
Lafadz niat sholat Idul Adha adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatal ‘Iedaini rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat sholat sunnah dua rakaat Idul Fitri/Idul Adha karena Allah ta’ala.”
-
Syarat Niat
Niat harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya: jelas dan tegas, sesuai dengan sunnah, diniatkan sebelum memulai sholat, dan ikhlas karena Allah ta’ala.
-
Rukun Niat
Rukun niat sholat Idul Adha terdiri dari tiga hal, yaitu: berniat sholat, berniat sunnah, dan berniat Idul Fitri/Idul Adha.
-
Waktu Niat
Niat sholat Idul Adha diucapkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
Niat merupakan syarat sah sholat Idul Adha. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan lafal, syarat, rukun, dan waktu niat agar sholat Idul Adha yang dikerjakan menjadi sah dan diterima oleh Allah ta’ala.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan bacaan yang diucapkan ketika memulai sholat Idul Adha. Bacaan ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam, sehingga perlu dipahami dan diamalkan dengan baik.
-
Lafal Takbiratul ihram
Lafadz takbiratul ihram adalah “Allahu Akbar“.
-
Jenis Takbiratul ihram
Takbiratul ihram terbagi menjadi dua jenis, yaitu takbiratul ihram biasa dan takbiratul ihram ziyadah. Takbiratul ihram biasa diucapkan satu kali, sedangkan takbiratul ihram ziyadah diucapkan tujuh kali.
-
Waktu Takbiratul ihram
Takbiratul ihram diucapkan setelah niat dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
-
Rukun Takbiratul ihram
Rukun takbiratul ihram terdiri dari dua hal, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar” dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga.
Takbiratul ihram merupakan syarat sah sholat Idul Adha. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan lafal, jenis, waktu, dan rukun takbiratul ihram agar sholat Idul Adha yang dikerjakan menjadi sah dan diterima oleh Allah ta’ala.
Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an dan menjadi salah satu bacaan pokok dalam sholat, termasuk sholat Idul Adha. Surat ini memiliki kaitan yang erat dengan bacaan sholat Idul Adha, baik secara makna maupun tata cara pelaksanaannya.
Secara makna, Surat Al-Fatihah berisi tentang pengagungan dan pujian kepada Allah SWT serta permohonan pertolongan dan hidayah. Makna ini sejalan dengan tujuan sholat Idul Adha, yaitu untuk mengagungkan Allah SWT dan memohon ampunan serta ridha-Nya.
Secara tata cara pelaksanaan, Surat Al-Fatihah merupakan salah satu rukun sholat, termasuk sholat Idul Adha. Rukun adalah bagian penting dalam sholat yang harus dipenuhi agar sholat menjadi sah. Oleh karena itu, membaca Surat Al-Fatihah dalam sholat Idul Adha merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang melaksanakannya.
Dalam praktiknya, Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat pendek lainnya. Surat ini dibaca dengan jahr (suara yang jelas) pada rakaat pertama dan sirr (suara pelan) pada rakaat kedua. Pembacaan Surat Al-Fatihah dalam sholat Idul Adha menjadi bukti ketaatan dan penghambaan seorang muslim kepada Allah SWT.
Surat pendek
Dalam bacaan sholat Idul Adha, terdapat bacaan surat pendek yang dibaca setelah Surat Al-Fatihah. Pembacaan surat pendek ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam, sehingga perlu dipahami dan diamalkan dengan baik.
-
Pilihan Surat Pendek
Surat pendek yang dibaca dalam sholat Idul Adha dapat dipilih dari beberapa surat dalam Al-Qur’an, seperti Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas, Surat Al-Kafirun, dan Surat Al-Ma’un.
-
Keutamaan Surat Pendek
Membaca surat pendek dalam sholat Idul Adha memiliki beberapa keutamaan, di antaranya sebagai bentuk dzikir dan pengagungan kepada Allah SWT, serta sebagai sarana untuk memohon perlindungan dan pertolongan-Nya.
-
Tata Cara Pembacaan
Surat pendek dibaca setelah Surat Al-Fatihah dengan suara jahr (suara yang jelas) pada rakaat pertama dan sirr (suara pelan) pada rakaat kedua. Pembacaan surat pendek dilakukan secara bergantian antara rakaat pertama dan kedua.
-
Hikmah Pembacaan Surat Pendek
Pembacaan surat pendek dalam sholat Idul Adha memiliki beberapa hikmah, di antaranya untuk mengingatkan akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan, serta untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Dengan memahami dan mengamalkan bacaan surat pendek dalam sholat Idul Adha, umat Islam dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya, sehingga sholat Idul Adha yang dikerjakan menjadi lebih bermakna dan berkualitas.
Ruku
Ruku merupakan salah satu gerakan dalam sholat yang dilakukan dengan cara membungkukkan badan hingga kedua tangan mencapai lutut. Gerakan ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam, sehingga perlu dipahami dan diamalkan dengan baik dalam bacaan sholat Idul Adha.
Ruku memiliki kaitan yang erat dengan bacaan sholat Idul Adha karena merupakan salah satu rukun sholat. Rukun adalah bagian penting dalam sholat yang harus dipenuhi agar sholat menjadi sah. Oleh karena itu, melakukan ruku dengan benar merupakan syarat sahnya sholat Idul Adha.
Dalam praktiknya, ruku dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Gerakan ruku diawali dengan takbir (mengucapkan “Allahu Akbar”) dan diakhiri dengan i’tidal (berdiri tegak). Selama ruku, disunnahkan untuk membaca bacaan tasbih, yaitu “Subhana rabbiyal ‘azhim” sebanyak tiga kali.
Ruku memiliki beberapa manfaat dan hikmah, di antaranya sebagai bentuk pengagungan dan kerendahan diri kepada Allah SWT, sebagai sarana untuk memohon ampunan dan perlindungan-Nya, serta sebagai latihan kesabaran dan keikhlasan.
Sujud
Sujud merupakan salah satu gerakan dalam sholat yang dilakukan dengan cara meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Gerakan ini memiliki makna dan hikmah yang mendalam, sehingga perlu dipahami dan diamalkan dengan baik dalam bacaan sholat Idul Adha.
Sujud memiliki kaitan yang erat dengan bacaan sholat Idul Adha karena merupakan salah satu rukun sholat. Rukun adalah bagian penting dalam sholat yang harus dipenuhi agar sholat menjadi sah. Oleh karena itu, melakukan sujud dengan benar merupakan syarat sahnya sholat Idul Adha.
Dalam praktiknya, sujud dilakukan setelah ruku. Gerakan sujud diawali dengan takbir (mengucapkan “Allahu Akbar”) dan diakhiri dengan bangkit dari sujud dengan membaca “Sami’allahu liman hamidah” dan “Rabbanaa wa lakal hamdu“. Selama sujud, disunnahkan untuk membaca bacaan tasbih, yaitu “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
Sujud memiliki beberapa manfaat dan hikmah, di antaranya sebagai bentuk pengagungan dan kerendahan diri kepada Allah SWT, sebagai sarana untuk memohon ampunan dan perlindungan-Nya, serta sebagai latihan kesabaran dan keikhlasan.
Salam
Salam merupakan salah satu bacaan dalam sholat Idul Adha yang memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Salam diucapkan pada akhir sholat, setelah (tasyahud) akhir.
Salam merupakan bagian penting dari bacaan sholat Idul Adha karena menjadi tanda berakhirnya sholat. Salam diucapkan sebanyak dua kali, yaitu salam pertama ke arah kanan dan salam kedua ke arah kiri. Salam pertama diucapkan dengan lafaz “Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh“, sedangkan salam kedua diucapkan dengan lafaz “Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh“.
Mengucapkan salam dalam sholat Idul Adha memiliki beberapa manfaat dan hikmah, di antaranya sebagai bentuk penghormatan kepada sesama muslim, sebagai sarana untuk menyebarkan salam dan keselamatan, serta sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam.
Takbir
Takbir merupakan bacaan takbir yang diucapkan pada hari raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya, yaitu pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Takbir diucapkan sebanyak 33 kali pada setiap harinya, baik secara berjamaah maupun individu.
Takbir memiliki kaitan yang erat dengan bacaan sholat Idul Adha karena merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan selama hari raya Idul Adha. Takbir diucapkan setelah sholat fardhu dan sebelum sholat sunnah Idul Adha. Pembacaan Takbir dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan suara lantang maupun pelan, dan dapat dilakukan di mana saja, baik di masjid, rumah, maupun tempat umum lainnya.
Hikmah dari disyariatkannya Takbir adalah untuk mengagungkan Allah SWT, sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan, dan sebagai pengingat akan peristiwa penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul Adha. Takbir juga merupakan sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim dan sebagai bentuk syiar Islam di tengah masyarakat.
Doa Setelah Sholat
Doa setelah sholat merupakan salah satu bagian penting dalam bacaan sholat Idul Adha. Doa ini dibaca setelah salam terakhir, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan permohonan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.
Doa setelah sholat Idul Adha memiliki beberapa manfaat, di antaranya sebagai sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah SWT, dan sebagai pengingat akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
Dalam praktiknya, doa setelah sholat Idul Adha dapat dilakukan dengan berbagai macam bacaan doa yang sesuai dengan sunnah. Beberapa bacaan doa setelah sholat Idul Adha yang umum dibaca antara lain doa yang terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, doa yang terdapat dalam kitab “Al-Adzkar” karya Imam An-Nawawi, dan doa-doa lainnya yang sesuai dengan syariat Islam.
Dengan memahami dan mengamalkan doa setelah sholat Idul Adha, umat Islam dapat memperoleh berbagai manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat Idul Adha dengan khusyuk dan penuh penghayatan, sehingga sholat Idul Adha yang dikerjakan menjadi lebih sempurna dan bermakna.
Zikir
Zikir merupakan salah satu amalan ibadah yang dianjurkan dalam Islam, termasuk dalam konteks bacaan sholat Idul Adha. Zikir memiliki makna mengingat dan menyebut nama Allah SWT dengan berbagai cara, baik melalui lisan, hati, maupun perbuatan.
-
Lafal Zikir
Zikir dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat tertentu, seperti “Subhanallah“, “Alhamdulillah“, “Laa ilaaha illallah“, dan lain sebagainya. Lafadz-lafadz zikir ini dapat diucapkan secara berulang-ulang.
-
Jenis Zikir
Zikir terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya zikir lisan (diucapkan dengan mulut), zikir hati (dilakukan dalam hati), dan zikir perbuatan (diwujudkan dalam tindakan nyata yang sesuai dengan ajaran Islam).
-
Waktu Zikir
Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, termasuk dalam sholat Idul Adha. Waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk berzikir, seperti setelah sholat fardhu, setelah makan, dan sebelum tidur.
-
Manfaat Zikir
Berzikir memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat menenangkan hati, menghapus dosa, dan meningkatkan keimanan. Dalam konteks sholat Idul Adha, zikir dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan mempererat hubungan dengan Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan zikir dalam bacaan sholat Idul Adha, umat Islam dapat memperoleh berbagai manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak zikir, baik dalam sholat maupun di luar sholat, sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.
Tanya Jawab Bacaan Sholat Idul Adha
Berikut adalah beberapa tanya jawab terkait bacaan sholat Idul Adha yang sering ditanyakan:
Pertanyaan 1: Apa saja urutan bacaan dalam sholat Idul Adha?
Jawaban: Urutan bacaan dalam sholat Idul Adha adalah niat, takbiratul ihram, Surat Al-Fatihah, surat pendek, ruku, sujud, salam, takbir, doa setelah sholat, dan zikir.
Pertanyaan 2: Bagaimana lafal niat sholat Idul Adha?
Jawaban: Lafadz niat sholat Idul Adha adalah “Ushalli sunnatal ‘Iedaini rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat sholat sunnah dua rakaat Idul Fitri/Idul Adha karena Allah ta’ala.”
Dengan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha secara lebih rinci.
Tips Melaksanakan Sholat Idul Adha
Untuk melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Persiapan Diri
Persiapkan diri dengan berwudhu dengan sempurna, memakai pakaian yang bersih dan rapi, serta datang ke masjid atau lapangan tempat sholat tepat waktu.
Tip 2: Niat dengan Benar
Niatkan sholat Idul Adha dengan ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Tip 3: Bacaan yang Jelas dan Fasih
Baca bacaan sholat dengan jelas dan fasih, baik bacaan wajib maupun sunnah. Perhatikan makhraj dan tajwidnya.
Tip 4: Gerakan yang Sempurna
Lakukan gerakan sholat dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Ruku, sujud, dan gerakan lainnya dilakukan dengan tuma’ninah.
Tip 5: Khusyuk dan Tadabbur
Kerjakan sholat dengan khusyuk dan tadabbur. Renungkan makna dari bacaan dan gerakan sholat untuk meningkatkan kekhusyukan.
Tip 6: Doa Setelah Sholat
Setelah salam, jangan langsung pergi. Sempatkan untuk membaca doa setelah sholat Idul Adha untuk memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.
Tip 7: Silaturahmi dan Halal Bihalal
Setelah sholat, sempatkan untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan sesama Muslim. Pererat tali persaudaraan dan sebarkan nilai-nilai kebaikan.
Tip 8: Bertakbir dan Memperbanyak Zikir
Perbanyak bertakbir dan berzikir pada hari raya Idul Adha, baik secara berjamaah maupun individu. Hal ini merupakan salah satu syiar Islam dan bentuk pengagungan kepada Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan keutamaan sholat Idul Adha sebagai penutup dari rangkaian pembahasan tentang sholat Idul Adha.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bacaan sholat Idul Adha memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Bacaan ini meliputi niat, takbiratul ihram, Surat Al-Fatihah, surat pendek, ruku, sujud, salam, takbir, doa setelah sholat, dan zikir. Setiap bagian dari bacaan ini memiliki makna tersendiri dan saling terkait untuk membentuk kesatuan bacaan sholat Idul Adha.
Melaksanakan sholat Idul Adha dengan baik dan benar dapat membawa banyak manfaat dan hikmah. Di antaranya sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT, sarana memohon ampunan dan pertolongan, serta pengingat akan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mempersiapkan diri dan melaksanakan sholat Idul Adha dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
