Susunan acara sholat idul fitri adalah rangkaian kegiatan atau tahapan yang dilakukan saat melaksanakan sholat sunah dua rakaat yang dilakukan umat Islam untuk merayakan hari raya Idul Fitri.
Susunan ini penting karena berfungsi sebagai panduan agar sholat dilakukan sesuai dengan tuntunan syariah. Manfaatnya sangat besar, yakni dapat membantu umat Islam melaksanakan sholat idul fitri dengan benar dan khusyuk. Salah satu perkembangan bersejarahnya adalah adanya penambahan takbir pada rakaat kedua, yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab sebagai salah satu bentuk pembeda dengan sholat biasa.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai susunan acara sholat idul fitri, termasuk tata cara, niat, dan keutamaannya.
susunan acara sholat idul fitri
Susunan acara sholat idul fitri merupakan bagian penting dari ibadah ini, karena menjadi panduan dalam melaksanakannya sesuai tuntunan syariah. Berikut adalah 9 aspek penting terkait susunan acara sholat idul fitri:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Rakaat pertama
- Ruku’
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Rakaat kedua
- Salam
Setiap aspek memiliki makna dan tata cara tersendiri. Niat menjadi dasar ibadah, takbiratul ihram menandai dimulainya sholat, rakaat pertama dan kedua merupakan bagian utama, ruku’ dan sujud adalah gerakan inti, i’tidal dan duduk di antara dua sujud merupakan gerakan penghubung, serta salam mengakhiri sholat. Dengan memahami susunan acara sholat idul fitri dengan baik, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam susunan acara sholat idul fitri karena menjadi dasar ibadah. Niat adalah keinginan atau kehendak hati untuk melakukan suatu perbuatan, dalam hal ini sholat idul fitri. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat dan tidak diucapkan secara lisan.
-
Lafaz Niat
Lafaz niat sholat idul fitri adalah sebagai berikut:
Ushalli sunnatal ‘iedi fithril minal ‘ammi rak’ataini lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah hari raya Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
-
Waktu Niat
Niat sholat idul fitri diucapkan setelah takbiratul ihram, yaitu setelah mengucapkan “Allahu Akbar” di awal sholat.
-
Syarat Niat
Niat sholat idul fitri harus memenuhi syarat, yaitu:
- Dilakukan dengan ikhlas karena Allah Ta’ala.
- Sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
- Dilakukan sebelum memulai sholat.
-
Keutamaan Niat
Niat yang benar dan ikhlas menjadi salah satu syarat diterimanya sholat idul fitri. Niat juga menjadi pembeda antara sholat yang dilakukan dengan benar dan tidak.
Dengan memahami niat dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariah.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram merupakan bagian penting dalam susunan acara sholat idul fitri yang menandai dimulainya sholat. Takbiratul ihram diucapkan dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
-
Lafaz Takbiratul Ihram
Lafaz takbiratul ihram dalam sholat idul fitri adalah “Allahu Akbar”.
-
Waktu Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram diucapkan setelah niat di dalam hati.
-
Rukun Takbiratul Ihram
Rukun takbiratul ihram adalah mengucapkan “Allahu Akbar” dengan niat memulai sholat.
-
Sunnah Takbiratul Ihram
Sunnah takbiratul ihram meliputi mengangkat kedua tangan setinggi telinga, menghadap kiblat, dan mengucapkan takbir dengan suara yang jelas.
Dengan memahami takbiratul ihram dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Takbiratul ihram merupakan gerbang awal untuk memasuki sholat, yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran akan kehadiran Allah SWT.
Rakaat Pertama
Rakaat pertama merupakan bagian penting dalam susunan acara sholat idul fitri. Rakaat ini terdiri dari beberapa gerakan, yaitu berdiri, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Semua gerakan ini memiliki tata cara dan bacaan yang spesifik.
Rakaat pertama sangat penting karena merupakan bagian awal dari sholat idul fitri. Rakaat ini menjadi penentu sah atau tidaknya sholat yang dilakukan. Jika rakaat pertama tidak dilakukan dengan benar, maka sholat tersebut tidak sah dan harus diulang kembali. Selain itu, rakaat pertama juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk khusyuk dan merenungkan kebesaran Allah SWT.
Dalam praktiknya, rakaat pertama sholat idul fitri dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan kesungguhan. Umat Islam berdiri dengan tegak, menghadap kiblat, dan membaca surat Al-Fatihah dengan suara yang jelas. Setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas. Kemudian, dilanjutkan dengan gerakan ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Semua gerakan ini dilakukan dengan tertib dan mengikuti tuntunan syariat.
Memahami rakaat pertama dalam susunan acara sholat idul fitri sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami tata cara dan bacaan yang benar, umat Islam dapat melaksanakan sholat idul fitri dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Rakaat pertama menjadi awal dari perjalanan spiritual yang akan mengantarkan pada kebahagiaan dan keberkahan di hari raya Idul Fitri.
Ruku’
Ruku’ merupakan gerakan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai dalam susunan acara sholat idul fitri. Gerakan ini merupakan salah satu rukun sholat dan memiliki makna yang sangat penting. Ruku’ melambangkan sikap merendahkan diri dan tunduk kepada Allah SWT.
Dalam susunan acara sholat idul fitri, ruku’ dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama dan kedua. Cara melakukan ruku’ adalah dengan berdiri tegak, kemudian membungkukkan badan ke depan hingga punggung sejajar dengan lantai. Kedua tangan diletakkan di atas lutut, dengan jari-jari tangan terbuka dan pandangan diarahkan ke arah ujung kaki. Posisi ruku’ dipertahankan selama beberapa saat sambil membaca bacaan ruku’, yaitu “Subhaana rabbiyal ‘azhimi” sebanyak tiga kali.
Ruku’ memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya adalah untuk melenturkan otot-otot tubuh, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan konsentrasi saat sholat. Selain itu, ruku’ juga dapat menjadi sarana untuk merenung dan menghayati kebesaran Allah SWT. Dengan memahami makna dan tata cara ruku’ dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik dan khusyuk.
I’tidal
I’tidal merupakan salah satu gerakan dalam susunan acara sholat idul fitri yang memiliki makna dan tata cara tersendiri.
-
Posisi Berdiri Tegak
I’tidal dilakukan dengan cara berdiri tegak setelah ruku’. Posisi berdiri tegak ini melambangkan sikap siap untuk menerima perintah dan bimbingan dari Allah SWT.
-
Mengangkat Kedua Tangan
Setelah berdiri tegak, kedua tangan diangkat setinggi bahu dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan jari-jari terbuka. Pengangkatan kedua tangan ini melambangkan sikap menerima segala ketentuan dan ketetapan dari Allah SWT.
-
Membaca Doa I’tidal
Pada posisi i’tidal, umat Islam membaca doa i’tidal, yaitu “Sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu.” Pembacaan doa ini merupakan bentuk pengagungan dan pujian kepada Allah SWT.
-
Pengucapan Takbir
Setelah membaca doa i’tidal, umat Islam mengucapkan takbir dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Pengucapan takbir ini menandai berakhirnya gerakan i’tidal dan dimulainya gerakan selanjutnya, yaitu sujud.
Dengan memahami makna dan tata cara i’tidal dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik dan khusyuk. Gerakan i’tidal menjadi sarana untuk merenung, mengingat kebesaran Allah SWT, dan mempersiapkan diri untuk gerakan selanjutnya dalam sholat.
Sujud
Sujud merupakan salah satu gerakan terpenting dalam susunan acara sholat idul fitri. Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai, serta menghadap ke arah kiblat. Posisi ini melambangkan sikap merendahkan diri dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Sujud memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya adalah untuk melenturkan otot-otot tubuh, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan konsentrasi saat sholat. Selain itu, sujud juga dapat menjadi sarana untuk merenung dan menghayati kebesaran Allah SWT. Dengan memahami makna dan tata cara sujud dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik dan khusyuk.
Dalam praktiknya, sujud dilakukan sebanyak dua kali pada setiap rakaat sholat idul fitri. Setelah membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah, sujud pertama dilakukan dengan mengucapkan takbir dan meletakkan dahi di lantai. Sujud pertama ini dipertahankan selama beberapa saat sambil membaca doa sujud, yaitu “Subhaana rabbiyal a’laa” sebanyak tiga kali. Setelah itu, bangkit dari sujud dengan mengucapkan takbir dan berdiri tegak sejenak.
Sujud kedua dilakukan setelah membaca surat pendek dan kembali mengucapkan takbir. Sujud kedua ini juga dipertahankan selama beberapa saat sambil membaca doa sujud. Setelah itu, bangkit dari sujud dengan mengucapkan takbir dan duduk di antara dua sujud. Dengan memahami makna dan tata cara sujud dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik dan khusyuk.
Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud merupakan salah satu gerakan dalam susunan acara sholat idul fitri yang memiliki makna dan tata cara tersendiri. Gerakan ini dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua pada setiap rakaat sholat idul fitri.
Duduk di antara dua sujud memiliki beberapa manfaat dan keutamaan, di antaranya adalah untuk melenturkan otot-otot tubuh, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan konsentrasi saat sholat. Selain itu, duduk di antara dua sujud juga dapat menjadi sarana untuk merenung dan menghayati kebesaran Allah SWT.
Dalam praktiknya, duduk di antara dua sujud dilakukan dengan cara duduk di atas kedua tumit dengan posisi punggung tegak dan kedua tangan diletakkan di atas paha. Posisi duduk ini dipertahankan selama beberapa saat sambil membaca doa duduk di antara dua sujud, yaitu “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wa’afini wa’fu ‘anni.” Setelah membaca doa tersebut, dilanjutkan dengan sujud kedua dengan mengucapkan takbir.
Dengan memahami makna dan tata cara duduk di antara dua sujud dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik dan khusyuk. Duduk di antara dua sujud menjadi sarana untuk mempersiapkan diri untuk sujud kedua dan merenungkan kebesaran Allah SWT.
Rakaat kedua
Rakaat kedua merupakan bagian penting dari susunan acara sholat idul fitri. Rakaat kedua dimulai setelah duduk di antara dua sujud pada rakaat pertama. Gerakan pada rakaat kedua secara umum sama dengan rakaat pertama, yaitu berdiri, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Namun, terdapat perbedaan pada beberapa bacaan dan gerakan pada rakaat kedua.
Salah satu perbedaan pada rakaat kedua adalah penambahan takbir pada saat i’tidal. Setelah membaca doa i’tidal, umat Islam mengucapkan takbir sebanyak tujuh kali sambil mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Takbir ini disebut dengan takbiratul ihram dan menandai berakhirnya rakaat kedua dan dimulainya rakaat ketiga.
Selain itu, pada rakaat kedua juga terdapat perbedaan pada bacaan sujud. Setelah sujud pertama, umat Islam duduk di antara dua sujud dan membaca doa yang berbeda dengan doa duduk di antara dua sujud pada rakaat pertama. Doa yang dibaca pada rakaat kedua adalah “Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa’ala ali sayyidina Muhammad, kama shalayta ‘ala ibrahima wa’ala ali ibrahima, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala sayyidina Muhammad, wa’ala ali sayyidina Muhammad, kama barakta ‘ala ibrahima wa’ala ali ibrahima, innaka hamidun majid.”
Dengan memahami perbedaan dan tata cara rakaat kedua dalam susunan acara sholat idul fitri, umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik dan khusyuk. Rakaat kedua menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan serta keberkahan.
Salam
Salam merupakan salah satu bagian penting dalam susunan acara sholat idul fitri. Salam berfungsi sebagai penutup sholat dan tanda berakhirnya rangkaian ibadah tersebut. Pelaksanaan salam memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar sholat idul fitri dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
-
Lafal Salam
Lafal salam dalam sholat idul fitri diucapkan sebanyak dua kali, yaitu pada saat salam pertama dan salam kedua. Salam pertama diucapkan dengan memutar kepala ke arah kanan, sedangkan salam kedua diucapkan dengan memutar kepala ke arah kiri.
-
Waktu Salam
Salam diucapkan setelah selesai melakukan semua gerakan sholat, yaitu setelah duduk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud.
-
Rukun Salam
Rukun salam adalah mengucapkan salam dengan lafal yang benar dan menghadap ke arah kiblat.
-
Sunnah Salam
Sunnah salam meliputi mengucapkan salam dengan suara yang jelas, mengangkat jari telunjuk saat mengucapkan salam, dan menoleh ke arah orang yang disampingnya saat mengucapkan salam.
Dengan memahami dan melaksanakan salam dengan benar, umat Islam dapat mengakhiri sholat idul fitri dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat. Salam menjadi simbol perdamaian dan persaudaraan yang diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat setelah melaksanakan ibadah sholat idul fitri.
Pertanyaan Umum tentang Susunan Acara Sholat Idul Fitri
Bagian ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai susunan acara sholat idul fitri. Pertanyaan dan jawaban berikut akan membantu pembaca memahami lebih dalam tentang aspek-aspek penting dalam pelaksanaan sholat idul fitri.
Pertanyaan 1: Apa saja gerakan dalam susunan acara sholat idul fitri?
Jawaban: Susunan acara sholat idul fitri terdiri dari beberapa gerakan, yaitu niat, takbiratul ihram, rakaat pertama, rakaat kedua, dan salam.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara melakukan takbiratul ihram?
Jawaban: Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
Pertanyaan 3: Apa yang dimaksud dengan ruku’?
Jawaban: Ruku’ adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai sambil membaca bacaan ruku’.
Pertanyaan 4: Kapan waktu melakukan sujud?
Jawaban: Sujud dilakukan setelah ruku’ dan i’tidal.
Pertanyaan 5: Berapa kali takbir yang diucapkan pada saat i’tidal pada rakaat kedua?
Jawaban: Takbir yang diucapkan pada saat i’tidal pada rakaat kedua sebanyak tujuh kali.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara melakukan salam dalam sholat idul fitri?
Jawaban: Salam dilakukan dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”.
Dengan memahami susunan acara sholat idul fitri dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat. Pelaksanaan sholat idul fitri yang baik diharapkan dapat membawa keberkahan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan melaksanakan sholat idul fitri dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tips Melaksanakan Susunan Acara Sholat Idul Fitri dengan Benar
Melaksanakan sholat idul fitri dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat sangat penting untuk memperoleh keutamaan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda melaksanakan susunan acara sholat idul fitri dengan baik:
Tip 1: Pastikan niat yang benar. Niat merupakan dasar dari ibadah, oleh karena itu pastikan niat Anda untuk melaksanakan sholat idul fitri karena Allah SWT semata.
Tip 2: Berdiri tegak dan khusyuk saat takbiratul ihram. Takbiratul ihram menandai dimulainya sholat, lakukan dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Tip 3: Baca surat Al-Fatihah dan surat pendek dengan tartil. Bacaan surat Al-Fatihah dan surat pendek merupakan bagian penting dari sholat, bacalah dengan jelas dan benar.
Tip 4: Lakukan ruku’ dan sujud dengan sempurna. Ruku’ dan sujud merupakan gerakan inti dalam sholat, lakukan dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan.
Tip 5: Duduk di antara dua sujud dengan tenang. Duduk di antara dua sujud merupakan waktu untuk merenung dan berdoa, lakukan dengan tenang dan penuh kesadaran.
Tip 6: Lakukan salam dengan sempurna. Salam mengakhiri sholat, lakukan dengan benar dan menghadap ke arah kiblat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat melaksanakan susunan acara sholat idul fitri dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Hal ini akan membantu Anda memperoleh keutamaan dan keberkahan yang terkandung dalam ibadah sholat idul fitri.
Dalam bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan melaksanakan sholat idul fitri dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Kesimpulan
Melalui pembahasan mendalam tentang susunan acara sholat idul fitri, kita dapat memahami bahwa ibadah ini memiliki tata cara dan gerakan yang sistematis. Setiap gerakan memiliki makna dan hikmah yang mendalam, seperti niat yang merupakan dasar ibadah, takbiratul ihram yang menandai dimulainya sholat, ruku’ dan sujud yang melambangkan kerendahan diri kepada Allah SWT, serta salam yang menjadi penutup sholat.
Dengan melaksanakan susunan acara sholat idul fitri dengan benar dan khusyuk, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan keberkahan yang besar. Sholat idul fitri menjadi sarana untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan memohon ampunan serta keberkahan di hari yang suci ini. Mari kita senantiasa menjaga kualitas sholat idul fitri kita, sebagai wujud ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
