Puasa Arafah Tanggal

sisca


Puasa Arafah Tanggal

Puasa Arafah adalah ibadah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, puasa Arafah juga dapat meningkatkan ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Puasa Arafah pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada saat beliau melakukan haji wada atau haji terakhir. Sejak saat itu, puasa Arafah menjadi salah satu ibadah sunnah yang rutin dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia.

puasa arafah tanggal

Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, puasa Arafah juga dapat meningkatkan ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

  • Waktu pelaksanaan: 9 Dzulhijjah
  • Hukum: Sunnah
  • Keutamaan: Menghapus dosa
  • Niat: Niat puasa Arafah
  • Tata cara: Seperti puasa biasa
  • Dianjurkan: Bagi yang mampu
  • Sejarah: Dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW
  • Manfaat: Meningkatkan ketakwaan
  • Hikmah: Melatih kesabaran

Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik secara spiritual maupun fisik. Puasa Arafah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, dan melatih kesabaran. Selain itu, puasa Arafah juga dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Waktu pelaksanaan

Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Tanggal ini memiliki makna yang penting dalam sejarah Islam. Pada tanggal inilah Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya melakukan wukuf di Arafah, salah satu rukun haji. Wukuf di Arafah merupakan puncak dari ibadah haji, di mana umat Islam berkumpul di satu tempat untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Penetapan tanggal 9 Dzulhijjah sebagai waktu pelaksanaan puasa Arafah didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Dengan demikian, waktu pelaksanaan puasa Arafah yang bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah memiliki makna yang sangat penting. Tanggal tersebut menjadi pengingat akan peristiwa bersejarah wukuf di Arafah, sekaligus menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperoleh ampunan dosa dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Hukum

Puasa Arafah hukumnya sunnah, artinya ibadah ini tidak wajib dilakukan tetapi sangat dianjurkan. Dalil pensyariatan puasa Arafah adalah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Meski hukumnya sunnah, puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran. Selain itu, puasa Arafah juga dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Puasa Arafah menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama bagi umat Islam yang mampu menjalankannya. Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Islam dapat memperoleh banyak keutamaan dan manfaat, baik secara spiritual maupun fisik.

Keutamaan

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya adalah dapat menghapus dosa-dosa. Keutamaan ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

  • Menghapus dosa kecil

    Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa kecil, seperti dosa akibat melakukan perbuatan yang sia-sia atau berkata-kata buruk. Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang telah diperbuat.

  • Meningkatkan ketakwaan

    Puasa Arafah dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Islam dapat melatih kesabaran dan ketaatan kepada perintah Allah SWT. Puasa Arafah juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

  • Melatih kesabaran

    Puasa Arafah dapat melatih kesabaran. Dengan menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh, umat Islam dapat belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan bersabar dalam menghadapi kesulitan. Kesabaran yang dilatih melalui puasa Arafah dapat bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam menghadapi cobaan atau ujian.

  • Mendapat pahala yang besar

    Puasa Arafah dapat memberikan pahala yang besar bagi umat Islam yang melaksanakannya. Pahala yang diberikan oleh Allah SWT tidak terbatas, sehingga umat Islam yang melaksanakan puasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harap akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Dengan demikian, puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya adalah dapat menghapus dosa-dosa. Keutamaan ini dapat diperoleh dengan melaksanakan puasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harap. Umat Islam yang melaksanakan puasa Arafah dapat memperoleh ampunan dosa, meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Niat

Niat merupakan salah satu rukun puasa, termasuk puasa Arafah. Niat puasa Arafah harus diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah. Niat puasa Arafah dapat diucapkan secara lisan atau dalam hati, dan berikut ini adalah bacaan niatnya: “Nawaitu shauma ‘arafah sunnatan lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku berniat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Mengucapkan niat puasa Arafah pada waktu yang tepat sangat penting karena menjadi penentu sah atau tidaknya puasa yang dikerjakan. Jika seseorang lupa mengucapkan niat pada malam hari, maka ia masih bisa mengucapkan niat pada siang hari sebelum masuk waktu Zuhur. Namun, jika ia lupa mengucapkan niat hingga setelah waktu Zuhur, maka puasanya tidak sah dan ia wajib menggantinya di kemudian hari.

Niat puasa Arafah juga harus dibarengi dengan syarat dan rukun puasa lainnya, seperti menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dengan memenuhi syarat dan rukun puasa Arafah, insya Allah puasa yang dikerjakan akan diterima oleh Allah SWT dan memberikan pahala yang besar bagi pelakunya.

Tata cara

Tata cara puasa Arafah pada dasarnya sama dengan tata cara puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan puasa Arafah, yaitu:

  • Niat puasa Arafah harus diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah.
  • Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
  • Jika seseorang lupa mengucapkan niat pada malam hari, maka ia masih bisa mengucapkan niat pada siang hari sebelum masuk waktu Zuhur. Namun, jika ia lupa mengucapkan niat hingga setelah waktu Zuhur, maka puasanya tidak sah dan ia wajib menggantinya di kemudian hari.

Selain itu, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan selama puasa Arafah, antara lain:

  • Memperbanyak doa dan zikir.
  • Membaca Al-Qur’an.
  • Melakukan shalat sunnah.
  • Bersedekah.

Dengan melaksanakan puasa Arafah dengan tata cara yang benar dan dibarengi dengan amalan-amalan sunnah, insya Allah puasa yang dikerjakan akan diterima oleh Allah SWT dan memberikan pahala yang besar bagi pelakunya.

Dianjurkan

Puasa Arafah dianjurkan bagi umat Islam yang mampu menjalankannya. Kemampuan di sini tidak hanya diartikan sebagai kemampuan fisik, tetapi juga kemampuan secara finansial dan waktu. Bagi umat Islam yang sedang sakit, bepergian jauh, atau memiliki kesibukan yang sangat padat, maka diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa Arafah.

Keutamaan puasa Arafah sangatlah besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadis Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu untuk melaksanakan puasa Arafah. Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Islam dapat memperoleh ampunan dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Berikut ini adalah beberapa contoh nyata pelaksanaan puasa Arafah bagi umat Islam yang mampu:

  • Seorang karyawan yang meluangkan waktu istirahatnya untuk melaksanakan puasa Arafah di kantor.
  • Seorang ibu rumah tangga yang menyiapkan makanan sahur dan berbuka puasa untuk keluarganya.
  • Seorang pelajar yang tetap semangat belajar meskipun sedang berpuasa Arafah.

Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa pelaksanaan puasa Arafah tidak selalu memerlukan persiapan khusus atau biaya yang mahal. Yang terpenting adalah niat dan usaha untuk melaksanakan puasa Arafah dengan sebaik-baiknya.

Dengan memahami hubungan antara “Dianjurkan: Bagi yang mampu” dan “puasa arafah tanggal”, umat Islam dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari ibadah puasa Arafah. Puasa Arafah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Sejarah

Puasa Arafah pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada saat beliau melakukan haji wada atau haji terakhir. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berwukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Peristiwa ini menjadi dasar penetapan tanggal pelaksanaan puasa Arafah hingga saat ini.

Pelaksanaan puasa Arafah oleh Nabi Muhammad SAW memiliki makna yang sangat penting. Puasa Arafah menjadi salah satu bagian dari rangkaian ibadah haji yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Puasa Arafah juga menjadi simbol ketaatan dan kepatuhan Nabi Muhammad SAW kepada perintah Allah SWT.

Dengan memahami sejarah pelaksanaan puasa Arafah oleh Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat mengambil pelajaran penting. Pelajaran tersebut antara lain:

  • Pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam beribadah.
  • Keutamaan puasa Arafah yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
  • Semangat beribadah Nabi Muhammad SAW yang dapat menjadi inspirasi bagi umat Islam.

Dengan memahami hubungan antara “Sejarah: Dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW” dan “puasa arafah tanggal”, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa Arafah yang mereka lakukan. Puasa Arafah tidak hanya menjadi ibadah sunnah biasa, tetapi juga menjadi ibadah yang penuh makna dan sejarah.

Manfaat

Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah yang dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ketakwaan adalah sikap takut dan patuh kepada Allah SWT, serta menjauhi segala larangan-Nya. Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Islam dapat melatih diri untuk lebih bertakwa kepada Allah SWT, sehingga dapat terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat.

  • Meningkatkan kesadaran akan dosa

    Puasa Arafah dapat meningkatkan kesadaran umat Islam akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Islam dapat merasakan bagaimana derita yang dialami oleh orang-orang yang kelaparan dan kekurangan. Kesadaran akan dosa ini dapat memotivasi umat Islam untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

  • Membiasakan diri untuk bersabar

    Puasa Arafah juga dapat membiasakan umat Islam untuk bersabar. Dengan menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh, umat Islam dapat melatih kesabaran dan ketahanan diri. Kesabaran ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena banyak godaan dan cobaan yang dapat menguji kesabaran umat Islam.

  • Meningkatkan rasa syukur

    Puasa Arafah dapat meningkatkan rasa syukur umat Islam kepada Allah SWT. Dengan merasakan bagaimana sulitnya menahan lapar dan dahaga, umat Islam dapat lebih menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, seperti makanan dan minuman. Rasa syukur ini dapat memotivasi umat Islam untuk lebih bersyukur dan beribadah kepada Allah SWT.

  • Menghindari perbuatan dosa

    Puasa Arafah dapat membantu umat Islam untuk menghindari perbuatan dosa. Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Islam dapat melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan. Pengendalian hawa nafsu ini sangat penting untuk menghindari perbuatan dosa, karena banyak dosa yang berawal dari hawa nafsu yang tidak terkendali.

Dengan demikian, puasa Arafah dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT melalui berbagai cara, seperti meningkatkan kesadaran akan dosa, membiasakan diri untuk bersabar, meningkatkan rasa syukur, dan menghindari perbuatan dosa. Dengan melaksanakan puasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harap, umat Islam dapat meraih ketakwaan yang lebih tinggi dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Hikmah

Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah yang dapat melatih kesabaran. Kesabaran merupakan salah satu sifat terpuji yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Islam dapat melatih diri untuk menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh. Hal ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup.

Ada banyak contoh nyata bagaimana puasa Arafah dapat melatih kesabaran. Misalnya, seseorang yang sedang berpuasa Arafah mungkin akan merasa lapar dan haus, tetapi ia berusaha untuk menahan diri dan tetap fokus pada ibadahnya. Hal ini dapat melatih kesabarannya dalam menghadapi godaan dan keinginan hawa nafsu. Selain itu, puasa Arafah juga dapat melatih kesabaran dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Misalnya, seseorang yang sedang mengalami masalah keuangan atau masalah keluarga mungkin akan merasa tertekan dan ingin menyerah. Namun, dengan mengingat bahwa ia sedang melaksanakan puasa Arafah, ia dapat berusaha untuk tetap sabar dan terus berjuang menghadapi masalahnya.

Melatih kesabaran melalui puasa Arafah memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran dapat membantu seseorang untuk menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dengan lebih tenang dan bijaksana. Kesabaran juga dapat membantu seseorang untuk menghindari perbuatan dosa dan maksiat, karena banyak dosa yang berawal dari kurangnya kesabaran. Selain itu, kesabaran juga dapat membantu seseorang untuk meraih kesuksesan dalam hidup, karena banyak kesuksesan yang membutuhkan proses dan perjuangan yang panjang.

Dengan demikian, puasa Arafah merupakan salah satu ibadah yang sangat bermanfaat untuk melatih kesabaran. Dengan melaksanakan puasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harap, umat Islam dapat meraih kesabaran yang lebih tinggi dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Pertanyaan Umum tentang Puasa Arafah Tanggal

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya mengenai puasa Arafah tanggal:

Pertanyaan 1: Kapan tanggal pelaksanaan puasa Arafah?

Jawaban: Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Pertanyaan 2: Apakah puasa Arafah wajib dilaksanakan?

Jawaban: Puasa Arafah hukumnya sunnah, artinya tidak wajib tetapi sangat dianjurkan.

Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan puasa Arafah?

Jawaban: Keutamaan puasa Arafah antara lain dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara pelaksanaan puasa Arafah?

Jawaban: Tata cara puasa Arafah sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 5: Siapa saja yang dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah?

Jawaban: Puasa Arafah dianjurkan bagi umat Islam yang mampu menjalankannya, baik secara fisik, finansial, maupun waktu.

Pertanyaan 6: Apa hikmah dari pelaksanaan puasa Arafah?

Jawaban: Hikmah dari puasa Arafah antara lain untuk meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan menghindari perbuatan dosa.

Dengan memahami pertanyaan umum dan jawabannya mengenai puasa Arafah tanggal, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa Arafah dengan lebih baik dan mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai puasa Arafah, silakan lanjutkan ke bagian berikutnya.

Tips Puasa Arafah Tanggal

Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan puasa Arafah dengan baik dan mendapatkan manfaatnya secara maksimal:

Tip 1: Niat dengan ikhlas
Niat merupakan salah satu rukun puasa, termasuk puasa Arafah. Niatkan puasa Arafah karena Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.

Tip 2: Berdoa dan berzikir
Perbanyak doa dan zikir selama melaksanakan puasa Arafah. Anda dapat membaca Al-Qur’an, beristighfar, dan memanjatkan doa-doa kebaikan.

Tip 3: Bersedekah
Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Dzulhijjah. Bersedekah dapat membantu Anda dalam menghapus dosa dan meningkatkan pahala.

Tip 4: Hindari perbuatan dosa
Selama melaksanakan puasa Arafah, usahakan untuk menghindari perbuatan dosa, baik besar maupun kecil. Jagalah lisan, perbuatan, dan pikiran Anda.

Tip 5: Bersabar dan menahan hawa nafsu
Puasa Arafah mengajarkan kita untuk bersabar dan menahan hawa nafsu. Latihlah kesabaran Anda dengan menahan lapar, dahaga, dan keinginan lainnya.

Tip 6: Tingkatkan ketakwaan
Puasa Arafah merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Jadikan puasa Arafah sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tip 7: Jaga kesehatan
Meskipun sedang berpuasa, menjaga kesehatan tetap penting. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang saat sahur dan berbuka. Hindari makanan yang terlalu berlemak atau manis.

Tip 8: Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dapat membantu Anda dalam menjaga stamina selama berpuasa. Tidurlah yang cukup pada malam hari dan hindari begadang.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan Anda dapat melaksanakan puasa Arafah dengan baik dan mendapatkan manfaatnya secara maksimal. Puasa Arafah dapat menjadi sarana untuk menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Jadikan puasa Arafah sebagai momen untuk refleksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah Anda. Dengan menjalankan ibadah puasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harap, semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan ganjaran yang terbaik di akhirat nanti.

Kesimpulan

Puasa Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan, manfaat, dan hikmah, di antaranya adalah menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan menghindari perbuatan dosa. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Tata cara pelaksanaan puasa Arafah sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa Arafah dapat dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu, baik secara fisik, finansial, maupun waktu.

Melalui puasa Arafah, umat Islam dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, melatih kesabaran, menghindari perbuatan dosa, dan menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat. Puasa Arafah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjalankan ibadah puasa Arafah dengan ikhlas dan penuh harap, semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan ganjaran yang terbaik di akhirat nanti.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru