Puasa Arafah Dan Tarwiyah

sisca


Puasa Arafah Dan Tarwiyah

Puasa Arafah dan Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan hari Arafah, yaitu hari ketika jemaah haji berkumpul di Arafah. Sementara itu, Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang pada zaman Nabi SAW menjadi hari ketika para jemaah mulai berangkat ke Mina untuk persiapan ibadah haji.

Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki keutamaan yang besar. Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya, sedangkan Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa selama setengah tahun terakhir. Selain itu, kedua puasa ini juga dapat menjadi penambah amal dan pahala bagi yang menjalankannya.

Dalam sejarah Islam, Puasa Arafah dan Tarwiyah telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Puasa ini juga telah menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini. Dengan menjalankan kedua puasa ini, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan ketakwaannya, mempersiapkan diri untuk beribadah haji, serta mendapatkan pahala dan ampunan Allah SWT.

puasa arafah dan tarwiyah

Puasa Arafah dan Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Beberapa aspek penting yang terkait dengan kedua puasa ini antara lain:

  • Tanggal pelaksanaan
  • Hukum pelaksanaan
  • Keutamaan
  • Tata cara pelaksanaan
  • Hal-hal yang membatalkan
  • Waktu pelaksanaan
  • Hikmah
  • Ajaran

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang utuh tentang Puasa Arafah dan Tarwiyah. Misalnya, tanggal pelaksanaan kedua puasa ini mempengaruhi hukum pelaksanaannya, yaitu sunnah. Keutamaan yang besar dari kedua puasa ini mendorong umat Islam untuk melaksanakannya, yang pada akhirnya berdampak pada tata cara pelaksanaan dan hal-hal yang membatalkannya. Hikmah dan ajaran yang terkandung dalam kedua puasa ini semakin memperkaya pemahaman umat Islam tentang makna dan tujuan ibadah.

Tanggal pelaksanaan

Tanggal pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat penting karena menentukan sah atau tidaknya puasa tersebut. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan hari Arafah, yaitu hari ketika jemaah haji berkumpul di Arafah. Sementara itu, Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang pada zaman Nabi SAW menjadi hari ketika para jemaah mulai berangkat ke Mina untuk persiapan ibadah haji.

Jika seseorang melaksanakan puasa pada tanggal selain yang telah ditentukan, maka puasanya tidak dianggap sah. Hal ini karena tanggal pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW dan menjadi bagian dari sunnah yang harus diikuti oleh umat Islam. Pelaksanaan puasa pada tanggal yang salah dapat membatalkan pahala puasa dan tidak memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

Dalam praktiknya, umat Islam dapat menggunakan kalender Hijriyah untuk menentukan tanggal pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah. Kalender Hijriyah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu ibadah dan hari-hari penting dalam agama Islam, termasuk tanggal pelaksanaan puasa.

Hukum pelaksanaan

Hukum pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah adalah sunnah. Artinya, kedua puasa ini tidak wajib dilaksanakan, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki banyak keutamaan. Hukum sunnah ini didasarkan pada hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan kedua puasa ini.

  • Hukum Puasa Arafah

    Puasa Arafah hukumnya sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan untuk dilakukan. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa Puasa Arafah hukumnya wajib bagi jemaah haji yang mampu melaksanakannya. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya.”

  • Hukum Puasa Tarwiyah

    Puasa Tarwiyah hukumnya sunnah. Namun, pahala puasa ini sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “Barang siapa berpuasa pada hari Tarwiyah, Allah akan memberikan pahala seperti pahala puasa selama setengah tahun.”

Dengan melaksanakan Puasa Arafah dan Tarwiyah, umat Islam dapat memperoleh banyak pahala dan ampunan dosa. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan kedua puasa ini sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Keutamaan

Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki banyak keutamaan bagi umat Islam yang menjalankannya. Keutamaan-keutamaan ini mendorong umat Islam untuk melaksanakan kedua puasa ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

  • Penghapus Dosa

    Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya. Sementara itu, Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa selama setengah tahun terakhir.

  • Pahala Besar

    Kedua puasa ini memberikan pahala yang besar bagi yang melaksanakannya. Puasa Arafah pahalanya seperti pahala haji dan umrah yang mabrur, sedangkan Puasa Tarwiyah pahalanya seperti pahala puasa selama setengah tahun.

  • Didekatkan kepada Allah

    Puasa Arafah dan Tarwiyah dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua puasa ini merupakan bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

  • Menambah Kekhusyukan Ibadah Haji

    Bagi jemaah haji, Puasa Arafah dapat menambah kekhusyukan dan kesungguhan dalam melaksanakan ibadah haji. Puasa ini menjadi persiapan spiritual bagi jemaah haji sebelum melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah.

Keutamaan-keutamaan di atas hendaknya menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa Arafah dan Tarwiyah dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Kedua puasa ini merupakan kesempatan emas untuk meraih ampunan dosa, pahala yang besar, dan kedekatan diri kepada Allah SWT.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah merupakan aspek penting yang harus diperhatikan agar puasa tersebut sah dan bernilai ibadah. Secara umum, tata cara pelaksanaan kedua puasa ini sama dengan puasa-puasa lainnya, yaitu dengan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, terdapat beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah.

  • Niat

    Niat puasa harus dilakukan pada malam hari sebelum puasa dimulai. Niat puasa Arafah dibaca sebagai berikut: “Nawaitu shauma ‘Arafah sunnatan lillahi ta’ala.” Sementara itu, niat puasa Tarwiyah dibaca sebagai berikut: “Nawaitu shauma Tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.”

  • Waktu Pelaksanaan

    Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sedangkan Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Kedua puasa ini dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Hal-hal yang Membatalkan

    Hal-hal yang membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa pada umumnya, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, dan keluarnya darah haid atau nifas.

  • Rukun Puasa

    Rukun puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Ketiga rukun ini harus dipenuhi agar puasa dianggap sah.

Dengan melaksanakan Puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan ampunan dosa yang besar. Kedua puasa ini merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.

Hal-hal yang membatalkan

Dalam melaksanakan ibadah puasa, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan puasa tersebut. Hal ini juga berlaku pada Puasa Arafah dan Tarwiyah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah:

  • Makan dan Minum

    Makan dan minum dengan sengaja, baik sedikit maupun banyak, dapat membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah. Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut akan membatalkan puasa, meskipun tidak sampai mengenyangkan.

  • Berhubungan Suami Istri

    Melakukan hubungan suami istri, baik dengan penetrasi maupun tanpa penetrasi, dapat membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah. Hubungan suami istri yang dilakukan dengan sengaja akan membatalkan puasa, meskipun tidak sampai mengeluarkan air mani.

  • Muntah Sengaja

    Muntah dengan sengaja dapat membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah. Muntah yang terjadi karena faktor di luar kendali, seperti sakit atau mual, tidak membatalkan puasa. Namun, jika muntah dilakukan dengan sengaja, maka puasanya batal.

  • Keluarnya Darah Haid atau Nifas

    Keluarnya darah haid atau nifas bagi wanita dapat membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah. Darah haid atau nifas yang keluar dari rahim akan membatalkan puasa, meskipun hanya sedikit.

Selain hal-hal di atas, terdapat beberapa perbuatan lain yang dapat membatalkan puasa, seperti memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh (seperti hidung atau telinga), sengaja memasukkan air ke dalam mulut untuk berkumur, dan menelan ludah yang bercampur dengan darah atau nanah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa agar ibadah puasa yang dijalankan menjadi sah dan bernilai ibadah.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat penting karena menentukan sah atau tidaknya puasa tersebut. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan hari Arafah, yaitu hari ketika jemaah haji berkumpul di Arafah. Sementara itu, Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang pada zaman Nabi SAW menjadi hari ketika para jemaah mulai berangkat ke Mina untuk persiapan ibadah haji.

Jika seseorang melaksanakan puasa pada tanggal selain yang telah ditentukan, maka puasanya tidak dianggap sah. Hal ini karena tanggal pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW dan menjadi bagian dari sunnah yang harus diikuti oleh umat Islam. Pelaksanaan puasa pada tanggal yang salah dapat membatalkan pahala puasa dan tidak memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

Dalam praktiknya, umat Islam dapat menggunakan kalender Hijriyah untuk menentukan tanggal pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah. Kalender Hijriyah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu ibadah dan hari-hari penting dalam agama Islam, termasuk tanggal pelaksanaan puasa.

Hikmah

Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu kejadian atau peristiwa. Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki banyak hikmah yang dapat diambil, di antaranya:

Pertama, puasa Arafah dan Tarwiyah dapat menjadi latihan pengendalian diri. Dengan menahan lapar dan dahaga selama berpuasa, umat Islam belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih kesabaran. Hikmah ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat membantu umat Islam untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kedua, puasa Arafah dan Tarwiyah dapat menjadi sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya.” Hikmah ini sangat penting bagi umat Islam yang ingin memperbaiki diri dan kembali kepada Allah SWT.

Ketiga, puasa Arafah dan Tarwiyah dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Islam menunjukkan ketaatan dan kepatuhannya kepada Allah SWT. Hikmah ini sangat penting bagi umat Islam yang ingin meningkatkan keimanan dan ketakwaannya.

Hikmah-hikmah tersebut dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dari kedua puasa ini.

Ajaran

Puasa Arafah dan Tarwiyah merupakan ajaran Islam yang sangat mulia. Kedua puasa ini memiliki banyak keutamaan dan hikmah yang dapat diambil oleh umat Islam. Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya, sedangkan Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa selama setengah tahun terakhir.

Ajaran puasa Arafah dan Tarwiyah mengajarkan umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT. Dengan menahan lapar dan dahaga selama berpuasa, umat Islam belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan menghargai makanan dan minuman yang telah diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, puasa Arafah dan Tarwiyah juga mengajarkan umat Islam untuk selalu sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, ajaran puasa Arafah dan Tarwiyah dapat diimplementasikan dalam berbagai hal. Misalnya, dengan mengendalikan hawa nafsu ketika berbelanja atau makan, dan dengan bersabar dan tawakal ketika menghadapi kesulitan atau masalah. Dengan mengamalkan ajaran puasa Arafah dan Tarwiyah, umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat kepada Allah SWT.

Tanya Jawab Seputar Puasa Arafah dan Tarwiyah

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan seputar Puasa Arafah dan Tarwiyah:

Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah?

Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sedangkan Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Pertanyaan 2: Apakah kedua puasa ini wajib dilaksanakan?

Tidak, Puasa Arafah dan Tarwiyah hukumnya sunnah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan tetapi tidak wajib.

Pertanyaan 3: Apa keutamaan Puasa Arafah?

Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah?

Tata cara pelaksanaan kedua puasa ini sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 5: Apa saja hal-hal yang membatalkan Puasa Arafah dan Tarwiyah?

Hal-hal yang membatalkan kedua puasa ini sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa pada umumnya, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, dan keluarnya darah haid atau nifas.

Pertanyaan 6: Apakah Puasa Arafah dan Tarwiyah hanya dianjurkan bagi jemaah haji?

Tidak, kedua puasa ini dianjurkan bagi seluruh umat Islam, baik yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun tidak.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar Puasa Arafah dan Tarwiyah. Dengan memahami informasi ini, semoga umat Islam dapat melaksanakan kedua puasa ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, sehingga memperoleh pahala dan ampunan dosa yang besar.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan ajaran yang terkandung dalam Puasa Arafah dan Tarwiyah.

Tips Seputar Puasa Arafah dan Tarwiyah

Puasa Arafah dan Tarwiyah adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Untuk memperoleh manfaat yang optimal dari kedua puasa ini, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Niat yang Tulus
Niatkan puasa karena Allah SWT dan mengharapkan pahala dari-Nya.

Tip 2: Persiapan Fisik dan Mental
Jaga kesehatan fisik dan mental sebelum melaksanakan puasa agar dapat menjalankan ibadah dengan baik.

Tip 3: Tingkatkan Ibadah
Perbanyak ibadah selama melaksanakan puasa, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Tip 4: Jauhi Perbuatan Maksiat
Hindari perbuatan maksiat selama berpuasa, baik perkataan maupun perbuatan.

Tip 5: Berbagi dengan Sesama
Berbagi makanan atau minuman dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Tip 6: Perbanyak Sedekah
Bersedekah dapat menjadi sarana untuk membersihkan harta dan meningkatkan pahala puasa.

Tip 7: Hindari Boros
Hindari pengeluaran yang berlebihan selama berpuasa, terutama untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Tip 8: Bersabar dan Tawakal
Bersabar dan tawakal dalam menghadapi rasa lapar dan dahaga selama berpuasa.

Dengan mengamalkan tips-tips di atas, semoga umat Islam dapat melaksanakan Puasa Arafah dan Tarwiyah dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, sehingga memperoleh pahala dan ampunan dosa yang besar.

Tips-tips tersebut merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan ibadah Puasa Arafah dan Tarwiyah. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan ajaran yang terkandung dalam kedua puasa ini.

Kesimpulan

Puasa Arafah dan Tarwiyah adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah. Dari artikel ini, kita telah memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kedua puasa tersebut, mulai dari pengertian, hukum pelaksanaan, tata cara, hingga manfaat dan ajarannya.

Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari artikel ini adalah:

  • Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun terakhir dan tahun berikutnya, sedangkan Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa selama setengah tahun terakhir.
  • Kedua puasa ini mengajarkan umat Islam untuk mengendalikan hawa nafsu, bersabar, tawakal, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Pelaksanaan Puasa Arafah dan Tarwiyah hendaknya dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, serta diiringi dengan peningkatan ibadah dan perbuatan baik lainnya.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran puasa Arafah dan Tarwiyah, semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, bertakwa kepada Allah SWT, dan memperoleh pahala yang besar.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru