Pertanyaan “berapakah rakaat salat tarawih” merujuk pada jumlah rakaat dalam ibadah salat Tarawih, yaitu salat sunah yang dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan.
Salat Tarawih memiliki sejarah panjang dan merupakan bagian penting dari ibadah umat Islam di bulan Ramadan. Jumlah rakaat dalam salat Tarawih bervariasi tergantung pada mazhab yang dianut, namun umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai jumlah rakaat salat Tarawih, sejarahnya, dan tata cara pelaksanaannya.
berapakah rakaat salat tarawih
Jumlah rakaat salat Tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Jumlah rakaat yang bervariasi tergantung mazhab
- Umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat
- Dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan
- Sunah muakkadah, artinya sangat dianjurkan
- Memiliki keutamaan besar
- Tata cara pelaksanaannya mirip dengan salat Isya
- Dianjurkan membaca Al-Qur’an pada setiap rakaat
- Dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri-sendiri
- Menjadi salah satu ibadah yang dirindukan di bulan Ramadan
- Memperoleh pahala yang berlipat ganda
Perbedaan jumlah rakaat dalam salat Tarawih disebabkan oleh perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun, semua sepakat bahwa salat Tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar. Salat Tarawih menjadi salah satu ibadah yang dirindukan umat Islam di bulan Ramadan karena memberikan kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jumlah rakaat yang bervariasi tergantung mazhab
Dalam konteks salat Tarawih, jumlah rakaat yang bervariasi tergantung pada mazhab yang dianut oleh umat Islam. Perbedaan pendapat di kalangan ulama berdampak pada perbedaan tata cara pelaksanaan salat Tarawih, termasuk jumlah rakaatnya.
-
Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi menetapkan jumlah rakaat salat Tarawih sebanyak 20 rakaat, yang terdiri dari 2 rakaat salat sunah dan 18 rakaat salat witir.
-
Mazhab Maliki
Mazhab Maliki juga menetapkan jumlah rakaat salat Tarawih sebanyak 20 rakaat, tetapi dengan komposisi yang berbeda, yaitu 4 rakaat salat sunah dan 16 rakaat salat witir.
-
Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i menetapkan jumlah rakaat salat Tarawih sebanyak 8 rakaat, yang terdiri dari 2 rakaat salat sunah dan 6 rakaat salat witir.
-
Mazhab Hambali
Mazhab Hambali memiliki pendapat yang lebih beragam mengenai jumlah rakaat salat Tarawih. Ada pendapat yang menetapkan 8 rakaat, 20 rakaat, atau bahkan 36 rakaat.
Meskipun terdapat perbedaan jumlah rakaat, semua mazhab sepakat bahwa salat Tarawih adalah ibadah sunah muakkadah yang sangat dianjurkan. Umat Islam dapat memilih jumlah rakaat sesuai dengan mazhab yang dianut atau tradisi yang berlaku di daerah masing-masing.
Umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat
Jumlah rakaat dalam salat Tarawih umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat. Hal ini menjadi salah satu aspek penting dalam praktik ibadah salat Tarawih, yang merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan.
Penetapan jumlah rakaat dalam salat Tarawih didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam salah satu hadisnya, beliau bersabda, “Barang siapa yang melakukan salat pada malam Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis tersebut, meskipun Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan secara spesifik jumlah rakaat salat Tarawih, namun para ulama memahami bahwa salat yang dimaksud adalah salat Tarawih. Hal ini karena salat Tarawih merupakan salat sunah yang khusus dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan.
Jumlah rakaat yang bervariasi, yaitu 8 atau 20 rakaat, menjadi pilihan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan tradisi masing-masing umat Islam. Pemilihan jumlah rakaat ini juga mempertimbangkan waktu pelaksanaan salat Tarawih yang umumnya dilakukan setelah salat Isya dan sebelum masuk waktu salat Subuh.
Dengan demikian, jumlah rakaat dalam salat Tarawih yang umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat merupakan bagian penting dari ibadah ini. Hal ini menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan salat Tarawih, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan
Pelaksanaan salat Tarawih pada malam-malam bulan Ramadan merupakan salah satu aspek penting yang terkait dengan jumlah rakaatnya. Salat Tarawih memiliki keutamaan khusus yang hanya dapat diperoleh pada bulan Ramadan, sehingga pelaksanaannya pada malam-malam tersebut menjadi sangat dianjurkan.
-
Waktu Pelaksanaan
Salat Tarawih dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadan, dimulai setelah salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh. Waktu pelaksanaan ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melaksanakan salat Tarawih dengan tenang dan khusyuk.
-
Keutamaan di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan memiliki keutamaan khusus dalam Islam, sehingga ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Salat Tarawih yang dilaksanakan pada malam-malam Ramadan menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat memperoleh keutamaan tersebut.
-
Tradisi dan Kebiasaan
Salat Tarawih pada malam-malam Ramadan telah menjadi tradisi dan kebiasaan umat Islam di berbagai belahan dunia. Pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah di masjid-masjid memperkuat ukhuwah dan kebersamaan antar sesama muslim.
-
Refleksi Diri
Pelaksanaan salat Tarawih pada malam-malam Ramadan juga menjadi sarana untuk refleksi diri dan peningkatan kualitas ibadah. Suasana tenang dan khusyuk pada malam hari dapat membantu umat Islam untuk merenungkan amal perbuatannya dan memperbanyak doa.
Dengan demikian, pelaksanaan salat Tarawih pada malam-malam bulan Ramadan memiliki keterkaitan erat dengan jumlah rakaatnya. Waktu pelaksanaan, keutamaan di bulan Ramadan, tradisi dan kebiasaan, serta sarana untuk refleksi diri menjadi aspek-aspek yang saling mendukung dan melengkapi ibadah salat Tarawih.
Sunah muakkadah, artinya sangat dianjurkan
Salat Tarawih termasuk dalam kategori sunah muakkadah, yang artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Penetapan hukum sunah muakkadah ini didasarkan pada beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, di antaranya:
- Dari Aisyah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW sangat menjaga salat Tarawih dan tidak pernah meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang melaksanakan salat pada malam Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa salat Tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki keutamaan yang besar, yaitu pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkan salat Tarawih pada malam-malam bulan Ramadan.
Jumlah rakaat dalam salat Tarawih bervariasi tergantung pada mazhab yang dianut, tetapi umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat. Meskipun jumlah rakaatnya bervariasi, namun hukum sunah muakkadah tetap berlaku untuk semua jumlah rakaat tersebut. Artinya, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat Tarawih dengan jumlah rakaat sesuai dengan mazhab yang dianutnya.
Dengan melaksanakan salat Tarawih secara rutin pada malam-malam bulan Ramadan, umat Islam dapat memperoleh keutamaan yang besar, yaitu pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Selain itu, salat Tarawih juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan merefleksikan diri.
Memiliki keutamaan besar
Salat Tarawih dikenal memiliki keutamaan besar, terutama di bulan Ramadan. Keutamaan tersebut dapat diperoleh dengan melaksanakan salat Tarawih secara rutin sesuai dengan jumlah rakaat yang dianjurkan.
Salah satu keutamaan salat Tarawih adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Barang siapa yang melakukan salat pada malam Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk melaksanakan salat Tarawih dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, salat Tarawih juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini karena salat Tarawih dilaksanakan pada malam hari, yaitu waktu yang tepat untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan salat Tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungannya dengan Allah SWT.
Keutamaan salat Tarawih memberikan dampak besar dalam praktik ibadah umat Islam pada bulan Ramadan. Salat Tarawih menjadi salah satu ibadah yang sangat dinantikan dan menjadi tradisi yang mengakar di masyarakat Muslim. Keutamaan ini juga mendorong umat Islam untuk melaksanakan salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai dengan mazhab yang dianutnya, sehingga dapat memperoleh keutamaan tersebut secara maksimal.
Tata cara pelaksanaannya mirip dengan salat Isya
Tata cara pelaksanaan salat Tarawih memiliki kemiripan dengan tata cara pelaksanaan salat Isya. Hal ini disebabkan karena salat Tarawih pada dasarnya merupakan salat sunah yang dilakukan setelah salat Isya. Berikut beberapa aspek kemiripan dalam tata cara pelaksanaannya:
-
Niat
Niat salat Tarawih sama dengan niat salat Isya, yaitu untuk menunaikan salat sunah pada malam hari.
-
Rakaat
Seperti salat Isya, salat Tarawih juga terdiri dari 2 rakaat dalam setiap satuannya.
-
Rukuk dan Sujud
Tata cara rukuk dan sujud dalam salat Tarawih sama dengan tata cara rukuk dan sujud dalam salat Isya.
-
Salam
Salat Tarawih diakhiri dengan salam, sama seperti salat Isya.
Dengan memahami kemiripan tata cara pelaksanaan salat Tarawih dengan salat Isya, umat Islam dapat melaksanakan salat Tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Selain itu, kemiripan tata cara ini juga memudahkan umat Islam untuk mengikuti salat Tarawih berjamaah di masjid atau musala.
Dianjurkan membaca Al-Qur’an pada setiap rakaat
Dalam pelaksanaan salat Tarawih, terdapat anjuran untuk membaca Al-Qur’an pada setiap rakaatnya. Anjuran ini memiliki beberapa aspek penting yang terkait dengan jumlah rakaat salat Tarawih, yaitu:
-
Memperbanyak Bacaan Al-Qur’an
Salat Tarawih menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an, terutama pada bulan Ramadan yang penuh berkah. Anjuran membaca Al-Qur’an pada setiap rakaat memungkinkan umat Islam untuk mengkhatamkan Al-Qur’an selama bulan Ramadan.
-
Menghayati Makna Al-Qur’an
Ketika membaca Al-Qur’an pada setiap rakaat salat Tarawih, umat Islam diharapkan dapat menghayati makna dan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
-
Meraih Keutamaan
Membaca Al-Qur’an pada setiap rakaat salat Tarawih dapat menambah keutamaan dan pahala bagi yang melaksanakannya. Hal ini karena membaca Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Dengan demikian, anjuran untuk membaca Al-Qur’an pada setiap rakaat salat Tarawih memiliki keterkaitan erat dengan jumlah rakaat salat Tarawih. Semakin banyak rakaat salat Tarawih yang dilaksanakan, maka semakin banyak pula kesempatan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an, menghayati maknanya, dan meraih keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri-sendiri
Pelaksanaan salat Tarawih memiliki fleksibilitas dalam hal cara pelaksanaannya, yaitu dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri-sendiri. Fleksibilitas ini memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk melaksanakan salat Tarawih sesuai dengan kondisi dan preferensi masing-masing.
-
Salat Berjamaah
Salat Tarawih berjamaah dilaksanakan secara bersama-sama di masjid atau musala. Salat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan salat sendiri-sendiri. Selain itu, salat berjamaah juga mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim.
-
Salat Sendiri-sendiri
Salat Tarawih juga dapat dilaksanakan sendiri-sendiri di rumah atau di tempat lain. Salat sendiri-sendiri dapat dilakukan oleh orang yang tidak sempat mengikuti salat berjamaah atau memiliki kondisi yang menghalangi untuk melaksanakan salat berjamaah.
Dengan demikian, fleksibilitas dalam pelaksanaan salat Tarawih memberikan pilihan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan tetap memperhatikan keutamaan dan kemudahan dalam pelaksanaannya. Baik dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri, salat Tarawih tetap menjadi ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar di bulan Ramadan.
Menjadi salah satu ibadah yang dirindukan di bulan Ramadan
Salat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dirindukan oleh umat Islam di bulan Ramadan. Kerinduan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
-
Keutamaan Salat Tarawih
Salat Tarawih memiliki keutamaan yang besar, yaitu pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Barang siapa yang melakukan salat pada malam Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Keutamaan ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk melaksanakan salat Tarawih dengan sungguh-sungguh. -
Kesempatan Beribadah di Malam Hari
Salat Tarawih dilaksanakan pada malam hari, yaitu waktu yang tepat untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan salat Tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat hubungannya dengan Allah SWT. -
Tradisi dan Kebersamaan
Salat Tarawih telah menjadi tradisi dan kebiasaan umat Islam di berbagai belahan dunia. Pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah di masjid-masjid memperkuat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan antar sesama muslim.
Kerinduan terhadap salat Tarawih juga terkait dengan “berapakah rakaat salat tarawih”. Jumlah rakaat salat Tarawih yang bervariasi, yaitu 8 atau 20 rakaat, memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. Dengan demikian, umat Islam dapat memilih jumlah rakaat yang sesuai dengan kondisi masing-masing, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala salat Tarawih secara maksimal.
Kesimpulannya, salat Tarawih menjadi salah satu ibadah yang dirindukan di bulan Ramadan karena keutamaannya, kesempatan beribadah di malam hari, serta tradisi dan kebersamaan yang dimilikinya. Jumlah rakaat salat Tarawih yang bervariasi memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala salat Tarawih secara maksimal.
Memperoleh pahala yang berlipat ganda
Salat Tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Pelaksanaannya yang rutin dengan jumlah rakaat tertentu dapat memberikan pahala yang berlipat ganda bagi umat Islam. Pahala tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:
-
Mengikuti Sunnah Nabi
Salat Tarawih merupakan salah satu sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan melaksanakannya, umat Islam dapat memperoleh pahala karena mengikuti ajaran Rasulullah.
-
Memperbanyak Ibadah
Salat Tarawih memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan. Semakin banyak rakaat yang dikerjakan, semakin besar pula pahala yang diperoleh.
-
Mengampuni Dosa-Dosa
Salat Tarawih memiliki keutamaan untuk mengampuni dosa-dosa yang telah lalu. Dengan melaksanakannya secara rutin, umat Islam dapat memperoleh ampunan dan penghapusan dosa-dosa mereka.
-
Mendapatkan Syafaat
Salat Tarawih dapat menjadi salah satu bentuk syafaat bagi umat Islam di akhirat. Dengan melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh penghayatan, umat Islam dapat memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat.
Dengan demikian, melaksanakan salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai dengan sunnah dapat memberikan pahala yang berlipat ganda bagi umat Islam. Pahala tersebut meliputi pahala mengikuti sunnah, memperbanyak ibadah, mendapatkan ampunan dosa, hingga memperoleh syafaat di akhirat.
Pertanyaan Seputar Berapakah Rakaat Salat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai jumlah rakaat salat Tarawih:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat Tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat salat Tarawih bervariasi tergantung mazhab yang dianut. Umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat.
Pertanyaan 2: Mengapa jumlah rakaat salat Tarawih berbeda-beda?
Jawaban: Perbedaan jumlah rakaat disebabkan oleh perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tata cara pelaksanaan salat Tarawih.
Pertanyaan 3: Berapakah jumlah rakaat salat Tarawih menurut mazhab Syafi’i?
Jawaban: Menurut mazhab Syafi’i, jumlah rakaat salat Tarawih adalah 8 rakaat.
Pertanyaan 4: Apakah boleh melakukan salat Tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda dari mazhab yang dianut?
Jawaban: Boleh, asalkan tetap mengikuti tata cara yang sesuai dengan mazhab yang dianut.
Pertanyaan 5: Apakah dianjurkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an saat melaksanakan salat Tarawih?
Jawaban: Dianjurkan, karena dapat menambah keutamaan dan pahala salat Tarawih.
Pertanyaan 6: Apakah salat Tarawih bisa dilakukan secara sendiri-sendiri?
Jawaban: Bisa, namun lebih utama jika dilaksanakan secara berjamaah.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum mengenai jumlah rakaat salat Tarawih. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat Tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai tata cara pelaksanaan salat Tarawih, termasuk niat, gerakan, dan bacaan-bacaannya.
Tips Menentukan Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Untuk menentukan jumlah rakaat salat Tarawih sesuai dengan mazhab yang dianut, berikut beberapa tips:
Tip 1: Kenali Mazhab yang Dianut
Pelajari mazhab yang diikuti dan pahami ketentuan jumlah rakaat salat Tarawih menurut mazhab tersebut.
Tip 2: Konsultasi dengan Ulama
Jika ragu, konsultasikan dengan ulama atau tokoh agama yang memahami tata cara salat Tarawih sesuai mazhab yang dianut.
Tip 3: Ikuti Tradisi Keluarga atau Komunitas
Perhatikan tradisi keluarga atau komunitas dalam melaksanakan salat Tarawih. Biasanya, tradisi tersebut mengikuti salah satu mazhab tertentu.
Tip 4: Pertimbangkan Waktu yang Tersedia
Sesuaikan jumlah rakaat dengan waktu yang tersedia untuk melaksanakan salat Tarawih dengan tenang dan khusyuk.
Tip 5: Utamakan Salat Berjamaah
Salat Tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah. Perhatikan jumlah rakaat yang biasa diterapkan di masjid atau musala tempat berjamaah.
Dengan mengikuti tips tersebut, umat Islam dapat menentukan jumlah rakaat salat Tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan.
Menentukan jumlah rakaat salat Tarawih dengan benar merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah ini. Hal ini terkait dengan keutamaan yang diperoleh, kenyamanan dalam beribadah, dan kesesuaian dengan sunnah yang diajarkan.
Kesimpulan
Salat Tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Jumlah rakaatnya bervariasi tergantung mazhab yang dianut, umumnya terdiri dari 8 atau 20 rakaat. Pelaksanaan salat Tarawih memiliki keutamaan besar, di antaranya pengampunan dosa, peningkatan kualitas ibadah, dan mempererat tali silaturahmi.
Beberapa poin penting yang saling terkait dari pembahasan “berapakah rakaat salat tarawih” antara lain:
- Perbedaan jumlah rakaat disebabkan oleh perbedaan pendapat di kalangan ulama.
- Umat Islam dapat memilih jumlah rakaat sesuai dengan mazhab yang dianut atau tradisi yang berlaku.
- Salat Tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah, namun juga dapat dilakukan sendiri-sendiri.
Dengan memahami ketentuan dan keutamaan salat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah di bulan Ramadan.