Kata kunci “kapan shalat tarawih” merujuk pada objek, yaitu waktu pelaksanaan shalat tarawih. Kata kunci ini merupakan frasa yang tersusun dari kata tanya “kapan” (adverbia) dan frasa nomina “shalat tarawih”.
Shalat tarawih adalah salah satu ibadah penting dalam bulan Ramadan yang memiliki beragam manfaat, seperti penggugur dosa, peningkatan ketakwaan, dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perkembangan sejarah shalat tarawih berawal dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga masa-masa selanjutnya, dengan perbedaan jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih, mulai dari sejarah, dalil, hingga tata cara pelaksanaannya yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
kapan shalat tarawih
Mengetahui waktu pelaksanaan shalat tarawih sangat penting untuk memenuhi tuntunan ibadah di bulan Ramadan. Waktu pelaksanaan shalat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, antara lain:
- Awal waktu
- Akhir waktu
- Waktu yang paling utama
- Waktu yang dimakruhkan
- Dalil yang mendasarinya
- Hikmah penetapan waktunya
- Perbedaan pendapat ulama
- Tata cara pelaksanaannya
- Tempat pelaksanaannya
Dengan memahami aspek-aspek tersebut, kita dapat menjalankan ibadah shalat tarawih sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh pahala yang optimal. Misalnya, waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya dan sebelum tengah malam, karena pada waktu tersebut Rasulullah SAW biasa melaksanakannya. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan dalil-dalil yang mendasari penetapan waktu shalat tarawih, seperti hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Awal waktu
Awal waktu pelaksanaan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan awal waktu shalat tarawih:
-
Setelah shalat Isya
Shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya selesai. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Shalat malam (tarawih) itu dimulai setelah shalat Isya.” Waktu ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak setelah shalat Isya sebelum melaksanakan shalat tarawih.
-
Sebelum tengah malam
Shalat tarawih sebaiknya dilaksanakan sebelum tengah malam. Waktu ini dianggap sebagai waktu yang penuh berkah dan kesyahduan. Rasulullah SAW juga biasa melaksanakan shalat tarawih pada waktu ini.
-
Waktu yang paling utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, hati manusia biasanya lebih tenang dan fokus dalam beribadah. Selain itu, pada waktu ini juga Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
-
Waktu yang dimakruhkan
Ada beberapa waktu yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih, yaitu:
- Setelah shalat Subuh
- Saat fajar telah menyingsing
- Setelah shalat Ashar
Dengan memahami aspek-aspek awal waktu pelaksanaan shalat tarawih, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih optimal dan memperoleh pahala yang besar.
Akhir waktu
Akhir waktu pelaksanaan shalat tarawih juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan memperoleh pahala yang optimal. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan akhir waktu shalat tarawih:
-
Sebelum terbit fajar
Shalat tarawih diakhiri sebelum terbit fajar. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Shalat malam (tarawih) itu diakhiri sebelum terbit fajar.” Waktu ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan shalat Subuh tepat waktu.
-
Waktu yang paling utama
Waktu yang paling utama untuk mengakhiri shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, hati manusia biasanya lebih tenang dan fokus dalam beribadah. Selain itu, pada waktu ini juga Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Dengan memahami aspek-aspek akhir waktu pelaksanaan shalat tarawih, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih optimal dan memperoleh pahala yang besar.
Waktu yang paling utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Shalat malam (tarawih) yang paling utama adalah yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir.” Pada waktu ini, hati manusia biasanya lebih tenang dan fokus dalam beribadah. Selain itu, pada waktu ini juga Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang paling utama memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Lebih mudah fokus dan khusyuk dalam beribadah
- Lebih mudah terhindar dari gangguan dan godaan
- Lebih mudah memperoleh ampunan dan rahmat Allah SWT
Meskipun waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir, namun tidak ada salahnya jika shalat tarawih dilaksanakan pada waktu yang lain, seperti setelah shalat Isya atau sebelum tengah malam. Yang terpenting adalah melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas, serta sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Waktu yang dimakruhkan
Waktu yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah beberapa waktu yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih, beserta penjelasannya:
-
Setelah shalat Subuh
Setelah shalat Subuh dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena waktu tersebut merupakan waktu yang lebih utama untuk melaksanakan shalat sunnah lainnya, seperti shalat Dhuha dan shalat Tahajud.
-
Saat fajar telah menyingsing
Saat fajar telah menyingsing dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena waktu tersebut menandakan bahwa waktu shalat Subuh telah dekat. Sebaiknya segera melaksanakan shalat Subuh dan tidak menunda-nundanya.
-
Setelah shalat Ashar
Setelah shalat Ashar dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena waktu tersebut merupakan waktu yang lebih utama untuk melaksanakan ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa.
Dengan memahami waktu-waktu yang dimakruhkan untuk melaksanakan shalat tarawih, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih optimal dan memperoleh pahala yang besar.
Dalil yang mendasarinya
Dalil yang mendasarinya memegang peran penting dalam menentukan kapan shalat tarawih dilaksanakan. Berikut beberapa aspek dalil yang perlu dipahami:
-
Hadis Nabi Muhammad SAW
Hadis Nabi Muhammad SAW menjadi landasan utama dalam menentukan waktu pelaksanaan shalat tarawih. Di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Shalat malam (tarawih) itu dimulai setelah shalat Isya.” Hadis ini menunjukkan bahwa shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya selesai.
-
Istinbath (Penggalian Hukum)
Istinbath atau penggalian hukum dilakukan oleh para ulama untuk menentukan hukum syariat dari dalil-dalil yang ada. Dalam hal ini, para ulama beristinbath dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW untuk menetapkan waktu pelaksanaan shalat tarawih, seperti waktu awal dan akhir pelaksanaannya.
-
Ijma’ (Konsensus Ulama)
Ijma’ atau konsensus ulama juga menjadi dalil dalam menentukan waktu pelaksanaan shalat tarawih. Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum terbit fajar. Kesepakatan ini memperkuat dalil yang ada dan menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah tarawih.
-
Qiyas (Analogi)
Qiyas atau analogi juga dapat digunakan sebagai dalil dalam menentukan waktu pelaksanaan shalat tarawih. Para ulama melakukan qiyas dengan ibadah shalat lainnya yang memiliki waktu pelaksanaan yang jelas, seperti shalat Isya dan shalat Subuh. Dari qiyas ini, dapat disimpulkan bahwa shalat tarawih juga memiliki waktu pelaksanaan yang jelas, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum terbit fajar.
Dengan memahami dalil-dalil yang mendasarinya, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh pahala yang optimal.
Hikmah penetapan waktunya
Hikmah penetapan waktu shalat tarawih memiliki keterkaitan erat dengan tujuan dan manfaat ibadah tersebut. Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang ditetapkan setelah shalat Isya hingga sebelum terbit fajar memberikan hikmah yang mendalam bagi umat Islam.
Pertama, waktu setelah shalat Isya menjadi penanda bahwa shalat fardhu telah selesai dilaksanakan. Dengan demikian, umat Islam dapat fokus beribadah shalat tarawih tanpa terbebani kewajiban shalat fardhu lainnya. Selain itu, waktu ini juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak setelah melaksanakan shalat Isya sebelum melanjutkan ibadah shalat tarawih.
Kedua, waktu sebelum terbit fajar merupakan waktu yang penuh berkah dan kesyahduan. Pada waktu ini, hati manusia biasanya lebih tenang dan fokus dalam beribadah. Rasulullah SAW juga biasa melaksanakan shalat tarawih pada waktu ini. Dengan melaksanakan shalat tarawih pada waktu yang penuh berkah ini, diharapkan umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan merasakan kekhusyukan dalam beribadah.
Perbedaan pendapat ulama
Dalam menentukan waktu pelaksanaan shalat tarawih, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Perbedaan pendapat ini didasari oleh pemahaman yang berbeda terhadap dalil-dalil yang ada, serta pertimbangan kondisi dan situasi yang dihadapi oleh umat Islam.
-
Waktu awal pelaksanaan
Terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu awal pelaksanaan shalat tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dapat dilaksanakan segera setelah shalat Isya selesai, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa shalat tarawih sebaiknya dilaksanakan setelah Isya agak lama, misalnya setelah shalat witir atau setelah sepertiga malam.
-
Waktu akhir pelaksanaan
Perbedaan pendapat juga terdapat pada waktu akhir pelaksanaan shalat tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dapat dilaksanakan hingga menjelang terbit fajar, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa shalat tarawih sebaiknya diakhiri sebelum sepertiga malam terakhir.
-
Jumlah rakaat
Terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa shalat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat atau lebih.
-
Tata cara pelaksanaan
Terdapat perbedaan pendapat mengenai tata cara pelaksanaan shalat tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dilaksanakan secara berjamaah di masjid, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa shalat tarawih dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri di rumah.
Perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai waktu pelaksanaan shalat tarawih tidak perlu diperselisihkan. Setiap pendapat memiliki dalil dan alasan yang kuat. Umat Islam dapat memilih pendapat yang paling sesuai dengan kondisi dan situasi yang mereka hadapi, dengan tetap berpedoman pada tuntunan syariat Islam.
Tata cara pelaksanaannya
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu dipahami untuk melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai tuntunan syariat. Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan shalat tarawih:
-
Niat
Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat shalat tarawih adalah untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih karena Allah SWT. Niat ini diucapkan dalam hati pada awal shalat.
-
Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang berpendapat 20 rakaat atau lebih.
-
Tata cara shalat
Tata cara shalat tarawih pada dasarnya sama dengan shalat biasa. Dimulai dengan takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam.
-
Doa setelah shalat
Setelah shalat tarawih selesai, disunahkan untuk membaca doa-doa tertentu, seperti doa kamilin, doa witir, dan doa-doa lainnya.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan shalat tarawih dengan baik, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan sesuai tuntunan syariat. Selain itu, tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang benar juga akan membantu kita memperoleh pahala yang optimal dari ibadah ini.
Tempat pelaksanaannya
Tempat pelaksanaan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan nyaman. Berikut adalah beberapa aspek tempat pelaksanaan shalat tarawih:
-
Masjid
Masjid merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih. Hal ini karena masjid merupakan tempat ibadah yang khusus diperuntukkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, shalat tarawih berjamaah di masjid juga akan mendapatkan pahala yang lebih besar.
-
Mushalla
Mushalla juga merupakan tempat yang baik untuk melaksanakan shalat tarawih. Mushalla pada dasarnya adalah tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid. Jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid, maka mushalla bisa menjadi alternatif yang baik.
-
Rumah
Jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid atau mushalla, maka shalat tarawih dapat dilaksanakan di rumah. Shalat tarawih di rumah juga tetap sah dan mendapatkan pahala, meskipun pahalanya tidak sebesar shalat tarawih berjamaah di masjid.
Selain ketiga tempat tersebut, pada praktiknya shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat-tempat lain, seperti lapangan, gedung pertemuan, atau bahkan di tempat kerja. Namun, perlu dipastikan bahwa tempat tersebut bersih dan layak untuk dijadikan tempat ibadah.
Pertanyaan Umum tentang Kapan Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar waktu pelaksanaan shalat tarawih beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 00.00 atau setelah shalat Isya agak lama.
Pertanyaan 2: Bolehkah melaksanakan shalat tarawih setelah terbit fajar?
Jawaban: Tidak diperbolehkan melaksanakan shalat tarawih setelah terbit fajar karena waktu shalat tarawih telah berakhir dan telah masuk waktu shalat Subuh.
Pertanyaan 3: Apakah boleh melaksanakan shalat tarawih di rumah?
Jawaban: Boleh melaksanakan shalat tarawih di rumah, tetapi lebih utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid karena pahalanya lebih besar.
Pertanyaan 4: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
Pertanyaan 5: Apakah boleh melaksanakan shalat tarawih secara sendiri-sendiri (tidak berjamaah)?
Jawaban: Boleh melaksanakan shalat tarawih secara sendiri-sendiri, tetapi lebih utama dilaksanakan secara berjamaah karena pahalanya lebih besar.
Pertanyaan 6: Apakah ada bacaan doa khusus setelah shalat tarawih?
Jawaban: Ada beberapa bacaan doa khusus setelah shalat tarawih, di antaranya doa kamilin dan doa witir.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum seputar waktu pelaksanaan shalat tarawih. Untuk informasi lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan ustaz atau ulama yang terpercaya.
Lebih lanjut, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Tips Menentukan Waktu Shalat Tarawih yang Tepat
Berikut adalah beberapa tips untuk menentukan kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih yang tepat:
Tip 1: Perhatikan waktu masuknya waktu shalat Isya. Shalat tarawih dapat dimulai setelah shalat Isya selesai.
Tip 2: Jika memungkinkan, laksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Waktu ini biasanya dimulai setelah pukul 00.00.
Tip 3: Jika tidak memungkinkan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir, maka laksanakanlah sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Tip 4: Hindari melaksanakan shalat tarawih setelah terbit fajar, karena waktu shalat tarawih telah berakhir.
Tip 5: Jika ragu-ragu tentang waktu pelaksanaan shalat tarawih, sebaiknya berkonsultasilah dengan ustaz atau ulama yang terpercaya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat menentukan waktu pelaksanaan shalat tarawih dengan tepat dan memperoleh pahala yang optimal dari ibadah ini.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Kesimpulan kapan shalat tarawih
Artikel ini telah mengupas secara mendalam tentang kapan shalat tarawih dilaksanakan, mulai dari dalil-dalil yang mendasarinya hingga tata cara pelaksanaannya. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:
- Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan diakhiri sebelum terbit fajar.
- Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir.
- Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan shalat biasa, dengan jumlah rakaat sebanyak 8 rakaat.
Memahami kapan shalat tarawih dilaksanakan sangat penting agar ibadah ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam dan memperoleh pahala yang optimal. Oleh karena itu, marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan dengan meningkatkan ibadah, khususnya shalat tarawih, sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kita kepada Allah SWT.