Tarawih sendiri di rumah adalah ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan, biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun, bagi yang tidak bisa pergi ke masjid, diperbolehkan untuk melakukan tarawih sendiri di rumah.
Melakukan tarawih sendiri di rumah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: lebih khusyuk dalam beribadah, tidak terikat waktu dan tempat, serta dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, tarawih sendiri di rumah juga dapat menjadi alternatif jika kondisi tidak memungkinkan untuk pergi ke masjid, seperti saat pandemi atau sakit.
Dalam sejarah Islam, tarawih sendiri di rumah sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah melakukan tarawih sendiri di rumahnya ketika sedang sakit atau ketika tidak bisa ke masjid karena suatu halangan.
Tarawih Sendiri di Rumah, Apakah Boleh?
Melakukan tarawih sendiri di rumah merupakan salah satu alternatif bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan tarawih berjamaah di masjid. Namun, sebelum melakukannya, penting untuk mengetahui beberapa aspek penting terkait hukum dan tata cara pelaksanaannya.
- Hukum
- Tata cara
- Syarat dan rukun
- Keutamaan
- Waktu pelaksanaan
- Tempat pelaksanaan
- Makmum
- Imam
Melakukan tarawih sendiri di rumah diperbolehkan menurut mayoritas ulama, selama memenuhi syarat dan rukun tarawih. Tata cara pelaksanaannya juga tidak jauh berbeda dengan tarawih berjamaah, yaitu dilakukan dengan salat witir pada akhir rangkaian salat tarawih. Keutamaan tarawih sendiri di rumah antara lain dapat lebih khusyuk dan tidak terikat waktu dan tempat.
Hukum Tarawih Sendiri di Rumah
Hukum melakukan tarawih sendiri di rumah adalah boleh, sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya:
- Tarawih adalah ibadah sunnah, sehingga tidak wajib dilakukan berjamaah di masjid.
- Rasulullah SAW pernah melakukan tarawih sendiri di rumahnya.
- Dalam keadaan tertentu, seperti sakit atau tidak bisa keluar rumah, diperbolehkan untuk melakukan tarawih sendiri di rumah.
Meskipun diperbolehkan, namun tarawih berjamaah di masjid tetap lebih utama daripada tarawih sendiri di rumah. Hal ini karena tarawih berjamaah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapat pahala berjamaah.
- Lebih khusyuk dan tertib.
- Dapat mendengarkan ceramah atau tausiyah dari imam.
Namun, bagi yang tidak bisa pergi ke masjid, tarawih sendiri di rumah tetap menjadi alternatif yang baik untuk mendapatkan pahala tarawih.
Tata cara
Tata cara tarawih sendiri di rumah pada dasarnya sama dengan tata cara tarawih berjamaah di masjid. Perbedaannya terletak pada jumlah rakaat dan tidak adanya imam yang memimpin salat. Berikut ini tata cara tarawih sendiri di rumah:
1. Niat di dalam hati sebelum memulai salat.
Niat: “Aku niat salat tarawih delapan rakaat (atau dua puluh rakaat) sunnah karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan.
3. Membaca doa iftitah.
4. Membaca surah Al-Fatihah dan surah-surah pendek lainnya.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah.
6. I’tidal dengan tuma’ninah.
7. Sujud dengan tuma’ninah.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
9. Sujud kembali dengan tuma’ninah.
10. Berdiri kembali untuk rakaat berikutnya.
11. Melakukan gerakan dan bacaan salat seperti pada rakaat pertama hingga rakaat kedelapan.
12. Setelah selesai delapan rakaat, dilanjutkan dengan salat witir tiga rakaat.
Tata cara tarawih sendiri di rumah ini dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama keluarga. Jika dilakukan bersama keluarga, salah satu anggota keluarga dapat bertindak sebagai imam.
Syarat dan rukun
Syarat dan rukun merupakan komponen penting dalam ibadah salat, termasuk tarawih. Syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi agar salat sah, sedangkan rukun adalah gerakan atau bacaan yang harus dilakukan dalam salat.
Dalam tarawih sendiri di rumah, syarat dan rukun yang harus dipenuhi adalah sama dengan tarawih berjamaah di masjid. Adapun syarat-syarat tarawih antara lain:
- Islam
- Baligh
- Berakal
- Suci dari hadas besar dan kecil
- Menutup aurat
- Menghadap kiblat
Sedangkan rukun-rukun tarawih antara lain:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Membaca surah Al-Fatihah
- Ruku’
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Tasyahud akhir
- Salam
Jika syarat dan rukun tarawih terpenuhi, maka tarawih yang dilakukan sendiri di rumah sah dan mendapatkan pahala.
Keutamaan
Tarawih sendiri di rumah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Lebih khusyuk dan tidak terikat waktu dan tempat.
- Dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
- Mendapatkan pahala tarawih seperti halnya tarawih berjamaah di masjid.
Keutamaan tarawih sendiri di rumah sangat penting karena dapat menjadi alternatif bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan tarawih berjamaah di masjid. Dengan melakukan tarawih sendiri di rumah, umat Islam tetap dapat memperoleh pahala tarawih dan meningkatkan keimanannya.
Dalam praktiknya, tarawih sendiri di rumah dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama keluarga. Jika dilakukan bersama keluarga, salah satu anggota keluarga dapat bertindak sebagai imam.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan tarawih sendiri di rumah pada dasarnya sama dengan waktu pelaksanaan tarawih berjamaah di masjid, yaitu pada malam-malam bulan Ramadhan, setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Namun, karena dilakukan sendiri di rumah, maka waktu pelaksanaannya lebih fleksibel dan tidak terikat dengan waktu tertentu.
Salah satu keutamaan tarawih sendiri di rumah adalah dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini juga berlaku untuk waktu pelaksanaannya. Bagi yang memiliki waktu luang, dapat melaksanakan tarawih pada sepertiga malam terakhir, yang dianggap sebagai waktu yang paling utama. Bagi yang memiliki kesibukan, dapat melaksanakan tarawih pada waktu yang lebih fleksibel, misalnya setelah salat Isya atau sebelum tidur.
Meskipun waktu pelaksanaan tarawih sendiri di rumah lebih fleksibel, namun tetap dianjurkan untuk melaksanakannya pada sepertiga malam terakhir. Hal ini karena pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Selain itu, pada sepertiga malam terakhir juga merupakan waktu yang baik untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan tarawih sendiri di rumah merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan tempat pelaksanaan tarawih sendiri di rumah:
-
Ruangan yang bersih dan tenang
Tarawih sebaiknya dilakukan di ruangan yang bersih dan tenang agar dapat lebih khusyuk beribadah. Ruangan yang bersih akan membuat kita nyaman dan tidak terganggu saat salat, sedangkan suasana yang tenang akan membantu kita fokus pada ibadah.
-
Menghadap kiblat
Saat melakukan tarawih sendiri di rumah, pastikan untuk menghadap kiblat. Menghadap kiblat merupakan syarat sah salat, sehingga sangat penting untuk diperhatikan.
-
Tempat yang cukup luas
Tempat pelaksanaan tarawih harus cukup luas agar dapat melakukan gerakan salat dengan leluasa. Jika tempatnya sempit, kita akan kesulitan untuk melakukan gerakan salat dengan benar.
-
Tidak mengganggu orang lain
Pastikan tempat pelaksanaan tarawih tidak mengganggu orang lain. Misalnya, jangan melakukan tarawih di ruang tamu jika ada keluarga yang sedang tidur atau belajar.
Dengan memperhatikan tempat pelaksanaan tarawih sendiri di rumah, kita dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan lebih nyaman dan khusyuk. Selain itu, kita juga dapat terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkan salat.
Makmum
Dalam melaksanakan tarawih sendiri di rumah, makmum tidak memiliki peran yang signifikan. Sebab, tarawih sendiri di rumah pada dasarnya adalah ibadah salat yang dilakukan secara individual, tanpa ada imam yang memimpin.
-
Tidak ada kewajiban mengikuti imam
Berbeda dengan tarawih berjamaah di masjid, saat melakukan tarawih sendiri di rumah, makmum tidak diwajibkan untuk mengikuti imam. Makmum dapat melakukan tarawih dengan jumlah rakaat dan tata cara sesuai dengan kemampuan dan keinginannya.
-
Tidak ada bacaan qunut
Dalam tarawih berjamaah, biasanya terdapat bacaan qunut pada rakaat terakhir. Namun, saat melakukan tarawih sendiri di rumah, makmum tidak perlu membaca qunut jika tidak ingin.
-
Tidak ada gerakan tambahan
Pada tarawih berjamaah, imam biasanya melakukan gerakan tambahan, seperti i’tidal dan sujud, yang diikuti oleh makmum. Namun, saat melakukan tarawih sendiri di rumah, makmum tidak perlu melakukan gerakan tambahan tersebut.
Dengan demikian, meskipun tidak memiliki peran yang signifikan, makmum tetap dapat memperoleh pahala tarawih dengan melakukan salat sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Imam
Dalam pelaksanaan tarawih berjamaah di masjid, kehadiran imam memegang peran yang sangat penting. Imam adalah orang yang memimpin salat tarawih dan diikuti oleh makmum. Peran imam tidak hanya sebatas memimpin gerakan salat, tetapi juga menentukan jumlah rakaat, membaca doa-doa, dan memberikan tausiyah atau ceramah tarawih.
Dalam konteks tarawih sendiri di rumah, imam tidak memiliki peran yang signifikan. Sebab, tarawih sendiri di rumah pada dasarnya adalah ibadah salat yang dilakukan secara individual, tanpa ada imam yang memimpin. Namun, dalam beberapa kasus, tarawih sendiri di rumah dapat dilakukan secara berjamaah dengan salah satu anggota keluarga bertindak sebagai imam.
Meskipun tidak menjadi syarat utama, kehadiran imam dalam tarawih sendiri di rumah dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
- Membantu menjaga ketertiban dan kekhusyukan salat.
- Memfasilitasi membaca doa-doa dan wirid secara bersama-sama.
- Memberikan kesempatan untuk mendapatkan tausiyah atau ceramah tarawih.
Dengan demikian, meskipun tidak wajib, kehadiran imam dalam tarawih sendiri di rumah dapat menjadi nilai tambah yang dapat meningkatkan kualitas ibadah tarawih. Namun, jika tidak ada anggota keluarga yang dapat menjadi imam, maka tarawih sendiri di rumah tetap dapat dilakukan secara sah dan mendapatkan pahala.
Pertanyaan Seputar Tarawih Sendiri di Rumah
Artikel ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya seputar hukum dan tata cara melakukan tarawih sendiri di rumah.
Pertanyaan 1: Apakah diperbolehkan melakukan tarawih sendiri di rumah?
Ya, diperbolehkan. Melakukan tarawih sendiri di rumah termasuk salah satu alternatif bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan tarawih berjamaah di masjid.
Pertanyaan 2: Bolehkah melakukan tarawih sendiri di rumah dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit dari biasanya?
Ya, boleh. Meskipun dianjurkan untuk melaksanakan tarawih dengan jumlah rakaat yang sama seperti tarawih berjamaah (8 atau 20 rakaat), namun sah-sah saja jika dilakukan dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Pertanyaan 3: Apakah perlu mengikuti imam saat melakukan tarawih sendiri di rumah?
Tidak perlu. Karena tarawih sendiri di rumah pada dasarnya adalah ibadah salat yang dilakukan secara individual, tidak ada kewajiban untuk mengikuti imam seperti dalam tarawih berjamaah.
Pertanyaan 4: Bolehkah membaca qunut saat melakukan tarawih sendiri di rumah?
Boleh, tetapi tidak wajib. Qunut adalah doa yang dibaca pada rakaat terakhir tarawih berjamaah, namun saat melakukan tarawih sendiri di rumah, boleh membacanya atau tidak.
Pertanyaan 5: Apakah waktu pelaksanaan tarawih sendiri di rumah harus sama dengan tarawih berjamaah di masjid?
Tidak harus. Waktu pelaksanaan tarawih sendiri di rumah lebih fleksibel, dapat dilakukan setelah salat Isya hingga mendekati waktu salat Subuh, disesuaikan dengan waktu luang masing-masing.
Pertanyaan 6: Apakah pahala tarawih sendiri di rumah sama dengan tarawih berjamaah di masjid?
Ya, sama. Selama memenuhi syarat dan rukun tarawih, maka pahala tarawih yang dilakukan sendiri di rumah sama dengan tarawih berjamaah di masjid.
Dengan memperhatikan poin-poin penting yang telah dijelaskan, diharapkan umat Islam dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang hukum dan tata cara pelaksanaan tarawih sendiri di rumah. Hal ini akan menjadi bekal bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan khusyuk, baik secara berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah.
Adapun untuk pertanyaan yang lebih spesifik atau mendalam, disarankan untuk berkonsultasi dengan ustadz atau tokoh agama yang terpercaya.
Tips Melakukan Tarawih Sendiri di Rumah
Berikut ini beberapa tips bagi umat Islam yang ingin melaksanakan tarawih sendiri di rumah:
1. Niatkan dengan Ikhlas: Niatkan bahwa tarawih yang dilakukan di rumah diniatkan untuk ibadah kepada Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya.
2. Berpakaian Rapi dan Bersih: Meskipun dilakukan di rumah, disarankan untuk tetap berpakaian rapi dan bersih saat melaksanakan tarawih. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada ibadah yang dilakukan.
3. Cari Tempat yang Tenang dan Nyaman: Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman saat melakukan tarawih di rumah. Hindari tempat yang ramai atau bising agar dapat khusyuk beribadah.
4. Persiapkan Perlengkapan Salat: Pastikan memiliki perlengkapan salat yang lengkap, seperti sajadah, mukena atau sarung, dan Al-Qur’an.
5. Tentukan Jumlah Rakaat: Tentukan jumlah rakaat tarawih yang akan dilakukan, apakah 8 atau 20 rakaat. Disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang dimiliki.
6. Ikuti Tata Cara Salat Tarawih: Ikuti tata cara salat tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, seperti membaca surah Al-Fatihah, surah pendek, ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud.
7. Berdoa dengan Khusyuk: Manfaatkan waktu tarawih untuk memperbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT. Doakan kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Islam lainnya.
8. Jaga Kekhusyukan: Usahakan untuk menjaga kekhusyukan selama melaksanakan tarawih. Hindari pikiran atau gangguan yang dapat mengurangi konsentrasi dalam beribadah.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan tarawih sendiri di rumah dengan baik dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tips-tips tersebut juga dapat dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya mengenai hukum dan tata cara tarawih sendiri di rumah. Dengan memadukan pemahaman hukum dan tips praktis, diharapkan umat Islam dapat memperoleh panduan yang komprehensif untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan optimal, baik secara berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah.
Kesimpulan
Melakukan tarawih sendiri di rumah merupakan alternatif ibadah yang diperbolehkan bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan tarawih berjamaah di masjid. Meskipun dilakukan secara individual, pahala tarawih yang didapatkan tetap sama. Namun, penting untuk memperhatikan syarat, rukun, dan tata cara tarawih agar ibadah yang dilakukan sah dan bernilai di sisi Allah SWT.
Dengan memahami hukum dan tata cara tarawih sendiri di rumah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Ibadah tarawih, baik secara berjamaah di masjid maupun sendiri di rumah, memiliki manfaat dan keutamaan yang besar, sehingga diharapkan dapat menjadi amalan yang istiqamah di bulan Ramadhan.