Pelaksanaan salat tarawih adalah ibadah salat sunah sepanjang bulan Ramadan. Salat ini dilakukan berjamaah dengan tata cara khusus dan memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam.
Pelaksanaan salat tarawih amat penting dan memiliki banyak manfaat bagi umat Muslim. Salat ini membantu meningkatkan iman, mempererat tali persaudaraan, dan menghapus dosa-dosa. Secara historis, pelaksanaan salat tarawih diperkirakan telah dimulai sejak abad ke-2 Hijriah oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Berikut ini akan dibahas lebih mendalam tentang tata cara, keutamaan, dan sejarah pelaksanaan salat tarawih sebagai ibadah sunah yang dianjurkan selama bulan Ramadan.
Pelaksanaan Salat Tarawih
Pelaksanaan salat tarawih merupakan aspek penting dalam ibadah selama bulan Ramadan. Terdapat sembilan aspek utama yang perlu dipahami:
- Waktu pelaksanaan: Dilaksanakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.
- Jumlah rakaat: Umumnya dilakukan dengan 20 rakaat, termasuk witir.
- Tata cara: Dilakukan secara berjamaah dengan dua rakaat salam.
- Niat: Membaca niat salat tarawih sebelum memulai salat.
- Sunnah muakkad: Merupakan salat sunnah yang sangat dianjurkan.
- Keutamaan: Menghapus dosa, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Hikmah: Mempererat ukhuwah, melatih kesabaran, dan meningkatkan kualitas ibadah.
- Sejarah: Konon dimulai pada masa Umar bin Khattab.
- Perbedaan pendapat: Ada perbedaan pendapat ulama mengenai jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.
Sebagai ibadah sunnah yang dianjurkan, pelaksanaan salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat spiritual. Salat ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadahnya selama bulan Ramadan, mempererat tali silaturahmi, dan meraih pahala berlimpah dari Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan salat tarawih. Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh. Penetapan waktu ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada umat Islam guna melaksanakan salat sunnah ini dengan khusyuk dan tidak memberatkan.
-
Awal Waktu Pelaksanaan
Waktu awal pelaksanaan salat tarawih adalah setelah salat Isya. Salat Isya merupakan salat wajib yang dilaksanakan setelah matahari terbenam. Setelah melaksanakan salat Isya, umat Islam dapat segera melaksanakan salat tarawih.
-
Akhir Waktu Pelaksanaan
Waktu akhir pelaksanaan salat tarawih adalah menjelang masuk waktu salat Subuh. Salat Subuh merupakan salat wajib yang dilaksanakan sebelum matahari terbit. Umat Islam dianjurkan untuk menyelesaikan salat tarawih sebelum masuk waktu salat Subuh.
-
Waktu Pelaksanaan yang Dianjurkan
Waktu pelaksanaan salat tarawih yang paling dianjurkan adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu tersebut, dipercaya bahwa Allah SWT lebih dekat dengan hamba-Nya dan doa-doa lebih mudah dikabulkan.
-
Keutamaan Pelaksanaan di Awal Waktu
Umat Islam yang melaksanakan salat tarawih pada awal waktu, yaitu setelah salat Isya, akan memperoleh keutamaan yang lebih besar. Hal ini karena mereka telah mendahulukan pelaksanaan salat sunnah dibanding urusan duniawi lainnya.
Dengan memahami waktu pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat mengatur waktu mereka dengan baik untuk melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang besar.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat dalam pelaksanaan salat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Umumnya, salat tarawih dilakukan dengan 20 rakaat, termasuk witir. Penetapan jumlah rakaat ini memiliki dasar dari praktik Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Pelaksanaan salat tarawih dengan 20 rakaat memberikan beberapa keutamaan dan manfaat bagi umat Islam. Pertama, jumlah rakaat tersebut memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan tidak terburu-buru. Kedua, jumlah rakaat tersebut juga sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW yang bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan salat malam di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam praktiknya, pelaksanaan salat tarawih dengan 20 rakaat umumnya dilakukan dengan dua rakaat salam. Artinya, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Hal ini memudahkan umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dalam jumlah banyak tanpa merasa lelah.
Dengan memahami jumlah rakaat dalam pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Selain itu, jumlah rakaat yang tepat juga akan membantu umat Islam memperoleh pahala dan keutamaan yang lebih besar dari Allah SWT.
Tata cara
Tata cara pelaksanaan salat tarawih merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pahala dan keutamaan secara maksimal. Tata cara salat tarawih yang umum dilakukan adalah secara berjamaah dengan dua rakaat salam.
-
Pelaksanaan Berjamaah
Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala. Pelaksanaan salat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih sendirian. Selain itu, salat tarawih berjamaah juga dapat meningkatkan ukhuwah dan kebersamaan antar sesama umat Islam.
-
Dua Rakaat Salam
Pelaksanaan salat tarawih dilakukan dengan dua rakaat salam, artinya setiap dua rakaat diakhiri dengan salam. Hal ini berbeda dengan salat wajib yang umumnya dilaksanakan dengan empat rakaat salam. Pembagian dua rakaat salam dalam salat tarawih bertujuan untuk memudahkan dan meringankan pelaksanaan salat tarawih yang jumlah rakaatnya cukup banyak.
-
Tata Cara Rakaat
Dalam setiap dua rakaat salat tarawih, terdapat beberapa tata cara yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Niat salat tarawih
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
- Rukuk dan sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Salam
-
Keutamaan Berjamaah dan Dua Rakaat Salam
Pelaksanaan salat tarawih secara berjamaah dengan dua rakaat salam memiliki beberapa keutamaan, antara lain:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Meningkatkan ukhuwah dan kebersamaan
- Memudahkan dan meringankan pelaksanaan salat tarawih
Dengan memahami tata cara pelaksanaan salat tarawih secara berjamaah dengan dua rakaat salam, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Pelaksanaan salat tarawih yang sesuai dengan tuntunan akan memberikan pahala dan keutamaan yang besar bagi pelakunya.
Niat
Dalam pelaksanaan salat tarawih, niat memegang peranan penting sebagai penentu sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Niat membaca niat salat tarawih sebelum memulai salat merupakan salah satu rukun yang harus dipenuhi agar salat tarawih dapat diterima oleh Allah SWT.
Niat dalam salat tarawih berfungsi sebagai pembeda antara salat tarawih dengan salat wajib atau salat sunnah lainnya. Dengan membaca niat salat tarawih, seorang muslim menyatakan keinginannya untuk melaksanakan ibadah salat tarawih secara khusus. Hal ini sangat penting karena salat tarawih memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan salat sunnah lainnya.
Contoh niat salat tarawih yang dapat dibaca sebelum memulai salat adalah sebagai berikut:
Artinya: “Aku niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat, karena Allah .”
Dengan memahami pentingnya niat dalam pelaksanaan salat tarawih, seorang muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Niat yang benar akan menjadikan salat tarawih sebagai ibadah yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan pahala yang besar bagi pelakunya.
Sunnah muakkad
Pelaksanaan salat tarawih termasuk dalam kategori sunnah muakkad, yaitu salat sunnah yang sangat dianjurkan. Status sunnah muakkad ini menunjukkan bahwa pelaksanaan salat tarawih memiliki keutamaan yang besar dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam.
Sunnah muakkad menjadi salah satu faktor penting yang mendorong umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih. Status ini memberikan motivasi bagi umat Islam untuk mengerjakan salat tarawih dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Keutamaan yang besar dan pahala yang berlimpah menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Islam untuk tidak melewatkan ibadah salat tarawih.
Dalam praktiknya, sunnah muakkad dalam pelaksanaan salat tarawih dapat dilihat dari beberapa hal, seperti:
- Jumlah rakaat yang banyak, yaitu 20 rakaat, menunjukkan kesungguhan dalam beribadah.
- Pelaksanaan salat tarawih secara berjamaah di masjid atau musala, yang menunjukkan semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah.
- Waktu pelaksanaan yang cukup panjang, yaitu setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh, menunjukkan kesabaran dan ketekunan dalam beribadah.
Dengan memahami status sunnah muakkad dalam pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Status ini menjadi pengingat akan keutamaan dan pahala yang besar yang dapat diraih melalui pelaksanaan salat tarawih.
Keutamaan
Pelaksanaan salat tarawih memiliki keutamaan yang besar bagi umat Islam. Keutamaan ini meliputi penghapusan dosa, peningkatan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.
-
Penghapus Dosa
Salah satu keutamaan salat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lampau. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang melaksanakan salat malam di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
-
Peningkatan Pahala
Pelaksanaan salat tarawih juga dapat meningkatkan pahala bagi umat Islam. Pahala salat tarawih dilipatgandakan oleh Allah SWT karena dilaksanakan pada bulan Ramadan yang penuh berkah. Selain itu, jumlah rakaat salat tarawih yang banyak juga menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan pahala.
-
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Salat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui salat tarawih, umat Islam dapat memperbanyak doa dan zikir, sehingga dapat semakin dekat dengan Rabb-nya.
Keutamaan-keutamaan salat tarawih ini memberikan motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Dengan melaksanakan salat tarawih, umat Islam dapat meraih ampunan dosa, meningkatkan pahala, dan semakin dekat dengan Allah SWT.
Hikmah
Pelaksanaan salat tarawih tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga sarat dengan hikmah dan manfaat bagi kehidupan. Di antara hikmah salat tarawih adalah mempererat ukhuwah, melatih kesabaran, dan meningkatkan kualitas ibadah.
-
Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Pelaksanaan salat tarawih secara berjamaah mempererat tali persaudaraan antar sesama umat Islam. Beribadah bersama dalam suasana yang khusyuk dan penuh kekeluargaan menciptakan rasa kebersamaan dan saling peduli.
-
Melatih Kesabaran
Salat tarawih yang dilaksanakan dalam jumlah rakaat yang banyak melatih kesabaran dan ketekunan umat Islam. Menahan diri dari rasa kantuk dan lelah demi melaksanakan ibadah menunjukkan kekuatan mental dan spiritual.
-
Meningkatkan Kualitas Ibadah
Pelaksanaan salat tarawih yang khusyuk dan penuh penghayatan dapat meningkatkan kualitas ibadah secara keseluruhan. Salat tarawih menjadi momentum untuk memperbaiki kualitas salat wajib dan ibadah lainnya.
Dengan memahami hikmah dan manfaat pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat lebih termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Salat tarawih bukan hanya sekadar ibadah sunnah, tetapi juga sarana untuk mempererat ukhuwah, melatih kesabaran, dan meningkatkan kualitas ibadah secara keseluruhan.
Sejarah
Pelaksanaan salat tarawih memiliki sejarah yang panjang dalam ajaran Islam. Konon, salat tarawih pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
Saat itu, Umar bin Khattab melihat banyak sahabat berkumpul di masjid pada malam-malam Ramadan untuk beribadah secara individu. Melihat hal tersebut, Umar khawatir jika mereka tidak melaksanakan salat berjamaah, maka akan dianggap sebagai bid’ah. Oleh karena itu, Umar mengumpulkan para sahabat dan mengusulkan untuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah.
Usulan Umar bin Khattab mendapat sambutan baik dari para sahabat. Mereka sepakat untuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah dengan dipimpin oleh Ubay bin Ka’ab sebagai imam. Sejak saat itu, salat tarawih menjadi salah satu tradisi ibadah selama bulan Ramadan yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid-masjid.
Pelaksanaan salat tarawih pada masa Umar bin Khattab menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan ibadah salat tarawih. Keputusan Umar bin Khattab untuk mengoordinasikan salat tarawih secara berjamaah menunjukkan pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam beribadah. Selain itu, hal ini juga menunjukkan peran aktif para pemimpin dalam mengatur dan membimbing umat Islam dalam beribadah.
Perbedaan Pendapat
Pelaksanaan salat tarawih memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya. Perbedaan pendapat ini muncul karena tidak adanya dalil yang tegas dari Rasulullah SAW mengenai masalah tersebut. Namun, perbedaan pendapat ini tidak menjadi masalah yang prinsipil dan tidak mengurangi keutamaan salat tarawih itu sendiri.
Ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat salat tarawih dapat dilakukan antara 8 hingga 36 rakaat, termasuk witir. Sedangkan waktu pelaksanaannya dapat dilakukan setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh. Perbedaan pendapat ini memberikan keleluasaan bagi umat Islam untuk memilih jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan salat tarawih sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
Dalam praktiknya, di Indonesia umumnya salat tarawih dilaksanakan dengan 20 rakaat, termasuk witir. Sedangkan waktu pelaksanaannya dilakukan setelah salat Isya hingga sepertiga malam terakhir. Jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan ini merupakan ijtihad yang dilakukan oleh para ulama Indonesia dan telah menjadi tradisi yang dianut oleh masyarakat Muslim di Indonesia.
Dengan memahami perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Perbedaan pendapat ini tidak menjadi penghalang untuk meraih keutamaan dan pahala salat tarawih, asalkan dilaksanakan dengan ikhlas dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Frequently Asked Questions (FAQs) Seputar Pelaksanaan Salat Tarawih
FAQ ini memuat beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar pelaksanaan salat tarawih. FAQ ini diharapkan dapat membantu umat Islam memahami lebih jelas tentang pelaksanaan ibadah salat tarawih dan menjawab pertanyaan yang mungkin muncul.
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat salat tarawih terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, mulai dari 8 hingga 36 rakaat, termasuk witir. Namun, di Indonesia umumnya dilaksanakan dengan 20 rakaat, termasuk witir.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih?
Jawaban: Waktu pelaksanaan salat tarawih juga terdapat perbedaan pendapat, namun umumnya dilaksanakan setelah salat Isya hingga sepertiga malam terakhir.
Pertanyaan 3: Apakah salat tarawih hukumnya wajib?
Jawaban: Salat tarawih termasuk ibadah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, namun tidak wajib.
Pertanyaan 4: Apakah boleh melaksanakan salat tarawih sendirian?
Jawaban: Salat tarawih lebih utama dilaksanakan secara berjamaah, namun diperbolehkan juga dilaksanakan secara sendirian jika terdapat uzur.
Pertanyaan 5: Apakah ada perbedaan tata cara salat tarawih dengan salat wajib?
Jawaban: Secara umum tata cara salat tarawih sama dengan salat wajib, namun terdapat perbedaan dalam jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.
Pertanyaan 6: Apakah salat tarawih dapat menghapus dosa?
Jawaban: Ya, salah satu keutamaan salat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lampau, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Demikian beberapa FAQ seputar pelaksanaan salat tarawih. FAQ ini dapat menjadi rujukan bagi umat Islam dalam memahami pelaksanaan ibadah salat tarawih dan meraih keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan salat tarawih, termasuk keutamaan, hikmah, dan sejarahnya, dapat ditemukan pada bagian selanjutnya.
Tips Pelaksanaan Salat Tarawih
Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan salat tarawih dengan baik dan khusyuk:
Tip 1: Niat yang Tulus
Niatkan salat tarawih karena Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Utamakan salat tarawih secara berjamaah di masjid untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
Tip 3: Siapkan Diri dengan Baik
Istirahat yang cukup dan makan secukupnya sebelum salat tarawih agar dapat fokus beribadah.
Tip 4: Khusyuk dan Tadabbur
Konsentrasi pada gerakan salat dan bacaan Al-Qur’an, serta tadabburi maknanya.
Tip 5: Perhatikan Waktu Pelaksanaan
Sesuaikan waktu pelaksanaan salat tarawih dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
Tip 6: Istirahat Secukupnya
Istirahatlah sejenak di antara setiap rakaat untuk memulihkan tenaga dan menjaga konsentrasi.
Tip 7: Doa dan Zikir
Perbanyak doa dan zikir setelah salat tarawih, terutama di sepertiga malam terakhir.
Tip 8: Jaga Kesehatan
Jaga kesehatan selama Ramadan, termasuk saat melaksanakan salat tarawih, agar dapat beribadah dengan optimal.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan pelaksanaan salat tarawih dapat lebih khusyuk dan bermakna, sehingga dapat meraih keutamaan dan pahala yang dijanjikan Allah SWT.
Tips-tips tersebut menjadi bekal penting dalam mempersiapkan dan melaksanakan salat tarawih dengan baik. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan keutamaan pelaksanaan salat tarawih, serta sejarah perkembangannya.
Kesimpulan
Pelaksanaan salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Salat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, salat tarawih juga memiliki hikmah seperti mempererat ukhuwah, melatih kesabaran, dan meningkatkan kualitas ibadah secara keseluruhan.
Beberapa poin penting yang saling berkaitan dalam pelaksanaan salat tarawih adalah:
- Salat tarawih dilaksanakan secara berjamaah dengan dua rakaat salam.
- Jumlah rakaat salat tarawih umum dilakukan dengan 20 rakaat, termasuk witir.
- Waktu pelaksanaan salat tarawih dimulai setelah salat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.
Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan umat Islam. Pelaksanaan salat tarawih yang baik dan khusyuk akan memberikan manfaat yang besar bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.