Jumlah Rakaat Salat Tarawih adalah istilah untuk menyebut banyaknya rakaat dalam salat tarawih, yaitu salat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Salat tarawih biasanya dikerjakan pada malam hari, setelah salat isya, dan jumlah rakaatnya bervariasi tergantung pada mazhab yang diikuti.
Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa, mendapat pahala yang besar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salat tarawih juga mempunyai sejarah yang panjang, dan telah dilakukan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang jumlah rakaat salat tarawih, termasuk sejarahnya, keutamaan, dan tata cara pelaksanaannya.
Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Jumlah rakaat salat tarawih merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam, karena berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ibadah tersebut. Berikut adalah 10 aspek penting terkait jumlah rakaat salat tarawih:
- 8 rakaat
- 20 rakaat
- 36 rakaat
- 4 rakaat sunnah
- 8 rakaat fardhu
- 8 rakaat witir
- 11 rakaat
- 23 rakaat
- Mazhab Hanafi
- Mazhab Maliki
Dari aspek-aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat salat tarawih bervariasi tergantung pada mazhab yang diikuti. Mazhab Hanafi menetapkan jumlah rakaat tarawih sebanyak 8 rakaat, sedangkan Mazhab Maliki menetapkan sebanyak 36 rakaat. Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan dalam penafsiran hadits-hadits Nabi Muhammad SAW tentang salat tarawih.
8 Rakaat
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 8 rakaat merupakan jumlah rakaat yang ditetapkan oleh Mazhab Hanafi. Jumlah ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Salat tarawih 8 rakaat dilaksanakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 4 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam.
-
Keutamaan
Salat tarawih 8 rakaat memiliki keutamaan yang sama dengan salat tarawih dengan jumlah rakaat lainnya, yaitu menghapus dosa dan mendapat pahala yang besar.
-
Perbedaan Mazhab
Penetapan 8 rakaat sebagai jumlah rakaat salat tarawih merupakan salah satu perbedaan antara Mazhab Hanafi dengan mazhab lainnya, seperti Mazhab Maliki yang menetapkan jumlah rakaat tarawih sebanyak 36 rakaat.
Dengan demikian, 8 rakaat merupakan salah satu variasi jumlah rakaat salat tarawih yang memiliki landasan hadis dan diamalkan oleh umat Islam yang mengikuti Mazhab Hanafi. Jumlah rakaat ini memiliki tata cara pelaksanaan, keutamaan, dan perbedaan mazhab tersendiri.
20 Rakaat
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 20 rakaat merupakan jumlah rakaat yang dikerjakan oleh sebagian umat Islam, khususnya yang mengikuti pendapat Imam Syafi’i. Jumlah ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat tarawih sebanyak 20 rakaat.
Salat tarawih 20 rakaat dilaksanakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 10 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam. Tata cara ini berbeda dengan salat tarawih 8 rakaat yang dikerjakan 4 kali 2 rakaat salam. Meskipun terdapat perbedaan dalam jumlah rakaat, namun keduanya tetap sah dan memiliki keutamaan yang sama.
Penetapan 20 rakaat sebagai salah satu jumlah rakaat salat tarawih menunjukkan adanya keragaman dalam praktik ibadah di kalangan umat Islam. Keragaman ini tidak mengurangi nilai ibadah itu sendiri, selama dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat dan dilandasi niat yang ikhlas.
36 rakaat
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 36 rakaat merupakan jumlah rakaat yang ditetapkan oleh Mazhab Maliki. Penetapan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat tarawih sebanyak 36 rakaat. Jumlah rakaat ini juga diamalkan oleh sebagian umat Islam di Indonesia dan beberapa negara lainnya.
Salat tarawih 36 rakaat dilaksanakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 18 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam. Tata cara ini berbeda dengan salat tarawih 8 rakaat dan 20 rakaat yang dikerjakan dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit.
Selain perbedaan jumlah rakaat, salat tarawih 36 rakaat juga memiliki keutamaan yang sama dengan salat tarawih dengan jumlah rakaat lainnya, yaitu menghapus dosa dan mendapat pahala yang besar. Penetapan 36 rakaat sebagai salah satu jumlah rakaat salat tarawih menunjukkan adanya keragaman dalam praktik ibadah di kalangan umat Islam. Keragaman ini tidak mengurangi nilai ibadah itu sendiri, selama dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat dan dilandasi niat yang ikhlas.
4 rakaat sunnah
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 4 rakaat sunnah merujuk pada bagian salat tarawih yang dikerjakan secara sunnah atau tidak wajib. Bagian ini biasanya dikerjakan sebelum salat tarawih fardhu atau witir, dan jumlah rakaatnya bervariasi tergantung pada kebiasaan atau mazhab yang diikuti.
-
Tata Cara Pelaksanaan
4 rakaat sunnah dikerjakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 2 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam.
-
Keutamaan
Meskipun bersifat sunnah, 4 rakaat sunnah memiliki keutamaan tersendiri, yaitu menambah pahala dan melengkapi ibadah salat tarawih.
-
Perbedaan Mazhab
Jumlah rakaat 4 rakaat sunnah tidak diatur secara pasti dalam hadis, sehingga terdapat perbedaan praktik di kalangan mazhab.
-
Contoh
Dalam praktiknya, 4 rakaat sunnah biasanya dikerjakan sebelum salat tarawih fardhu 8 rakaat atau sebelum salat witir 3 rakaat.
Dengan demikian, 4 rakaat sunnah merupakan bagian dari salat tarawih yang bersifat sunnah dan memiliki tata cara pelaksanaan, keutamaan, serta perbedaan mazhab tersendiri. Bagian ini melengkapi ibadah salat tarawih dan menambah pahala bagi yang mengerjakannya.
8 rakaat fardhu
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 8 rakaat fardhu merujuk pada bagian salat tarawih yang dikerjakan secara wajib atau fardhu. Bagian ini merupakan inti dari salat tarawih dan menjadikannya berbeda dari salat sunnah lainnya.
8 rakaat fardhu dikerjakan setelah 4 rakaat sunnah (jika ada) dan sebelum salat witir. Tata cara pelaksanaannya adalah 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 4 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam. Penetapan 8 rakaat fardhu dalam salat tarawih didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.
Jumlah rakaat salat tarawih yang bervariasi pada umumnya disebabkan oleh perbedaan pendapat dalam menentukan jumlah rakaat fardhu. Ada mazhab yang menetapkan 8 rakaat fardhu, ada pula yang menetapkan lebih atau kurang dari itu. Namun, perbedaan tersebut tidak mengurangi esensi salat tarawih sebagai ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
8 rakaat witir
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 8 rakaat witir merujuk pada bagian salat witir yang dikerjakan setelah salat tarawih fardhu. Salat witir termasuk dalam rangkaian ibadah salat tarawih dan melengkapinya menjadi ibadah yang sempurna.
Secara bahasa, witir berarti ganjil. Salat witir dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, yaitu 1 rakaat atau lebih. Dalam praktiknya, salat witir yang dikerjakan setelah salat tarawih biasanya terdiri dari 3 rakaat. Tata cara pelaksanaannya adalah 2 rakaat pertama dikerjakan seperti salat biasa, kemudian dilanjutkan dengan 1 rakaat terakhir yang memiliki beberapa perbedaan, seperti adanya qunut dan duduk istirahat sebelum salam.
Salat witir memiliki keutamaan tersendiri, yaitu sebagai penutup ibadah salat malam dan melengkapi salat tarawih. Mengerjakan salat witir juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang mengerjakan salat tarawih disunnahkan untuk juga mengerjakan salat witir sebagai penyempurnanya.
11 Rakaat
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 11 rakaat merupakan salah satu variasi jumlah rakaat yang dikerjakan oleh sebagian umat Islam. Jumlah rakaat ini tidak memiliki landasan hadis yang kuat, namun diamalkan berdasarkan pendapat beberapa ulama.
-
Komponen
11 rakaat salat tarawih terdiri dari 8 rakaat salat tarawih fardhu dan 3 rakaat salat witir. -
Tata Cara Pelaksanaan
11 rakaat salat tarawih dikerjakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 5 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan salat witir 3 rakaat. -
Keutamaan
Meskipun tidak memiliki landasan hadis yang kuat, salat tarawih 11 rakaat tetap memiliki keutamaan, yaitu menghapus dosa dan mendapat pahala. -
Perbedaan Mazhab
Penetapan 11 rakaat sebagai jumlah rakaat salat tarawih tidak diakui oleh semua mazhab. Mazhab Hanafi menetapkan 8 rakaat, Mazhab Maliki menetapkan 36 rakaat, dan Mazhab Syafi’i menetapkan 20 rakaat.
Dengan demikian, 11 rakaat merupakan salah satu variasi jumlah rakaat salat tarawih yang tidak memiliki landasan hadis yang kuat, tetapi diamalkan oleh sebagian umat Islam berdasarkan pendapat ulama. Jumlah rakaat ini memiliki komponen, tata cara pelaksanaan, keutamaan, dan perbedaan mazhab tersendiri.
23 Rakaat
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, 23 rakaat merupakan salah satu variasi jumlah rakaat yang dikerjakan oleh sebagian umat Islam. Jumlah rakaat ini tidak memiliki landasan hadis yang kuat, namun diamalkan berdasarkan pendapat beberapa ulama. 23 rakaat salat tarawih terdiri dari 20 rakaat salat tarawih fardhu dan 3 rakaat salat witir.
Penetapan 23 rakaat sebagai jumlah rakaat salat tarawih didasarkan pada penggabungan antara salat tarawih yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW (8 rakaat atau 20 rakaat) dengan salat witir yang juga dikerjakan oleh beliau (3 rakaat). Dengan demikian, 23 rakaat salat tarawih merupakan jumlah rakaat yang menggabungkan antara salat tarawih fardhu dan salat witir.
Meskipun tidak memiliki landasan hadis yang kuat, salat tarawih 23 rakaat tetap memiliki keutamaan, yaitu menghapus dosa dan mendapat pahala. Bagi umat Islam yang ingin mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, 23 rakaat dapat menjadi pilihan yang diamalkan. Namun, perlu diingat bahwa jumlah rakaat salat tarawih yang utama adalah 8 rakaat, sebagaimana yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Mazhab Hanafi
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, Mazhab Hanafi memiliki pandangan tersendiri yang membedakannya dengan mazhab lain. Mazhab Hanafi menetapkan jumlah rakaat salat tarawih sebanyak 8 rakaat, dengan tata cara pelaksanaan 2 rakaat salam.
-
Jumlah Rakaat
Mazhab Hanafi menetapkan jumlah rakaat salat tarawih sebanyak 8 rakaat, berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Salat tarawih 8 rakaat menurut Mazhab Hanafi dikerjakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 4 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam.
-
Keutamaan
Meskipun jumlah rakaatnya lebih sedikit dibandingkan mazhab lain, salat tarawih 8 rakaat menurut Mazhab Hanafi tetap memiliki keutamaan yang sama, yaitu menghapus dosa dan mendapat pahala.
-
Perbedaan dengan Mazhab Lain
Penetapan 8 rakaat sebagai jumlah rakaat salat tarawih merupakan salah satu perbedaan Mazhab Hanafi dengan mazhab lain, seperti Mazhab Maliki yang menetapkan jumlah rakaat tarawih sebanyak 36 rakaat.
Dengan demikian, Mazhab Hanafi memiliki pandangan tersendiri mengenai jumlah rakaat salat tarawih, yaitu 8 rakaat dengan tata cara pelaksanaan 2 rakaat salam. Pandangan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW dan memiliki keutamaan yang sama dengan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih banyak menurut mazhab lain.
Mazhab Maliki
Dalam konteks jumlah rakaat salat tarawih, Mazhab Maliki memiliki pandangan yang berbeda dengan mazhab lain. Mazhab Maliki menetapkan jumlah rakaat salat tarawih sebanyak 36 rakaat, dengan tata cara pelaksanaan 2 rakaat salam.
-
Jumlah Rakaat
Mazhab Maliki menetapkan jumlah rakaat salat tarawih sebanyak 36 rakaat, berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Salat tarawih 36 rakaat menurut Mazhab Maliki dikerjakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 18 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam.
-
Keutamaan
Meskipun jumlah rakaatnya lebih banyak dibandingkan mazhab lain, salat tarawih 36 rakaat menurut Mazhab Maliki tetap memiliki keutamaan yang sama, yaitu menghapus dosa dan mendapat pahala.
-
Perbedaan dengan Mazhab Lain
Penetapan 36 rakaat sebagai jumlah rakaat salat tarawih merupakan salah satu perbedaan Mazhab Maliki dengan mazhab lain, seperti Mazhab Hanafi yang menetapkan jumlah rakaat tarawih sebanyak 8 rakaat.
Dengan demikian, Mazhab Maliki memiliki pandangan tersendiri mengenai jumlah rakaat salat tarawih, yaitu 36 rakaat dengan tata cara pelaksanaan 2 rakaat salam. Pandangan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW dan memiliki keutamaan yang sama dengan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit menurut mazhab lain.
Tanya Jawab tentang Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan terkait dengan jumlah rakaat salat tarawih:
Pertanyaan 1: Berapakah jumlah rakaat salat tarawih menurut Mazhab Hanafi?
Jawaban: Menurut Mazhab Hanafi, jumlah rakaat salat tarawih adalah 8 rakaat.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara pelaksanaan salat tarawih menurut Mazhab Maliki?
Jawaban: Salat tarawih menurut Mazhab Maliki dikerjakan dengan cara 2 rakaat salam, yaitu dikerjakan 18 kali dengan masing-masing ditutup dengan salam.
Pertanyaan 3: Apakah jumlah rakaat salat tarawih sama di semua mazhab?
Jawaban: Tidak, jumlah rakaat salat tarawih berbeda-beda tergantung pada mazhab yang diikuti. Mazhab Hanafi menetapkan 8 rakaat, Mazhab Maliki menetapkan 36 rakaat, dan Mazhab Syafi’i menetapkan 20 rakaat.
Pertanyaan 4: Bolehkah mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda dalam satu malam?
Jawaban: Tidak diperbolehkan mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda dalam satu malam. Sebaiknya tetap mengikuti jumlah rakaat yang telah ditetapkan oleh mazhab yang diikuti.
Pertanyaan 5: Apakah salat witir termasuk dalam hitungan rakaat salat tarawih?
Jawaban: Ya, salat witir termasuk dalam hitungan rakaat salat tarawih. Namun, salat witir dikerjakan setelah salat tarawih fardhu.
Pertanyaan 6: Bagaimana jika tidak sempat mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak?
Jawaban: Jika tidak sempat mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak, maka dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan. Yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah salat tarawih.
Demikianlah beberapa tanya jawab terkait dengan jumlah rakaat salat tarawih. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah salat tarawih.
Selanjutnya: Keutamaan Salat Tarawih
Tips Menentukan Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah salat tarawih, sangat penting untuk memahami jumlah rakaat salat tarawih yang sesuai dengan mazhab yang diikuti. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menentukan jumlah rakaat salat tarawih:
Tip 1: Ketahui Mazhab yang Diikuti
Langkah pertama adalah mengetahui mazhab yang diikuti. Mazhab yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda mengenai jumlah rakaat salat tarawih.
Tip 2: Pelajari Hadis yang Relevan
Pelajari hadis-hadis yang berkaitan dengan jumlah rakaat salat tarawih. Hadis-hadis tersebut dapat memberikan panduan mengenai jumlah rakaat yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Tip 3: Konsultasikan dengan Ulama
Jika masih ragu, berkonsultasilah dengan ulama atau tokoh agama yang dipercaya. Mereka dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan membantu menentukan jumlah rakaat yang sesuai.
Tip 4: Pertimbangkan Kemampuan Fisik
Jumlah rakaat salat tarawih yang dikerjakan juga perlu mempertimbangkan kemampuan fisik. Jika kondisi tubuh tidak memungkinkan, maka dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan.
Tip 5: Niat dan Kekhusyukan
Yang terpenting dalam melaksanakan ibadah salat tarawih adalah niat dan kekhusyukan. Jumlah rakaat hanyalah salah satu aspek dari ibadah ini.
Kesimpulan:Dengan mengikuti tips di atas, umat Islam dapat menentukan jumlah rakaat salat tarawih yang sesuai dengan mazhab yang diikuti dan memperhatikan faktor-faktor lainnya. Hal ini akan membantu dalam melaksanakan ibadah salat tarawih dengan benar dan khusyuk.
Transisi ke Bagian Selanjutnya:Setelah menentukan jumlah rakaat salat tarawih, langkah selanjutnya adalah memahami keutamaan dan hikmah di balik ibadah ini. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas keutamaan salat tarawih dan manfaatnya bagi umat Islam.
Kesimpulan
Jumlah rakaat salat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah tersebut. Berdasarkan pemahaman yang komprehensif tentang jumlah rakaat yang sesuai dengan mazhab yang diikuti, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan benar dan khusyuk.
Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang jumlah rakaat salat tarawih, perbedaannya menurut mazhab, serta tips untuk menentukan jumlah rakaat yang sesuai. Pemahaman yang baik tentang aspek ini akan membantu umat Islam dalam mengoptimalkan ibadah salat tarawih mereka dan memperoleh keutamaan yang terkandung di dalamnya.