Pengertian Shalat Tarawih

sisca


Pengertian Shalat Tarawih

Pengertian shalat tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Shalat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan.

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, antara lain dapat mempererat tali silaturahmi, meningkatkan keimanan, dan menghapus dosa. Shalat tarawih juga merupakan salah satu ibadah yang memiliki sejarah panjang. Menurut sejarah, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian shalat tarawih, sejarah, hukum, tata cara, dan . Artikel ini akan memberikan informasi yang lengkap dan mudah dipahami sehingga dapat bermanfaat bagi umat Islam yang ingin meningkatkan ibadah mereka selama bulan Ramadan.

Pengertian Shalat Tarawih

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah terpenting durante bulan Ramadan. Pengertian shalat tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Shalat tarawih memiliki hukum sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

  • Waktu Pelaksanaan: Malam hari selama bulan Ramadan
  • Jumlah Rakaat: 20 rakaat, bisa dikerjakan dalam 8 atau 10 salam
  • Tata Cara: Sama seperti shalat sunah lainnya, diawali dengan niat, takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam
  • Hukum: Sunnah muakkad
  • Keutamaan: Mendapat pahala yang besar, menghapus dosa, dan meningkatkan keimanan
  • Sejarah: Pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah
  • Dalil: Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim
  • Sunnah yang Dicontohkan: Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid
  • Amalan Pendukung: Memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Shalat tarawih juga merupakan sunnah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih selama bulan Ramadan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah salah satu aspek penting dalam pengertian shalat tarawih. Shalat tarawih hanya dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Waktu terbaik untuk mengerjakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

  • Malam Hari
    Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh.
  • Bulan Ramadan
    Shalat tarawih hanya dikerjakan pada bulan Ramadan, yaitu bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah.
  • Sepertiga Malam Terakhir
    Waktu terbaik untuk mengerjakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat.

Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang spesifik ini memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

Pada malam hari, suasana lebih tenang dan kondusif untuk beribadah. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, sehingga sangat tepat untuk memperbanyak ibadah pada bulan ini. Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalat dan doa pada waktu ini.

Dengan demikian, waktu pelaksanaan shalat tarawih yang spesifik, yaitu pada malam hari selama bulan Ramadan, khususnya pada sepertiga malam terakhir, memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih bukan hanya sekedar ibadah rutin, tetapi juga merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual yang tinggi.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam pengertian shalat tarawih. Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat, yang dapat dikerjakan dalam 8 atau 10 salam.

  • Jumlah Rakaat
    Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat. Jumlah rakaat ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
  • Dikerjakan dalam 8 atau 10 Salam
    Shalat tarawih dapat dikerjakan dalam 8 atau 10 salam. Artinya, shalat tarawih dapat dikerjakan dalam 2 atau 3 bagian. Jika dikerjakan dalam 8 salam, maka setiap bagian terdiri dari 5 rakaat. Jika dikerjakan dalam 10 salam, maka setiap bagian terdiri dari 4 rakaat.

Jumlah rakaat shalat tarawih yang bervariasi ini memberikan kemudahan bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih. Umat Islam dapat memilih jumlah rakaat yang sesuai dengan kemampuan dan waktu yang mereka miliki. Namun, yang terpenting adalah melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas, sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tata Cara

Tata cara shalat tarawih pada dasarnya sama seperti shalat sunah lainnya. Shalat tarawih dimulai dengan niat, kemudian takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam. Namun, ada beberapa perbedaan kecil dalam tata cara shalat tarawih dengan shalat sunah lainnya, yaitu pada jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.

  • Niat

    Niat shalat tarawih adalah untuk melaksanakan shalat sunah tarawih pada malam bulan Ramadan. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat.

  • Takbiratul Ihram

    Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan pada saat memulai shalat. Pada shalat tarawih, takbiratul ihram diucapkan setelah membaca niat.

  • Rakaat

    Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat, yang dapat dikerjakan dalam 8 atau 10 salam. Setiap rakaat terdiri dari satu gerakan rukuk dan dua gerakan sujud.

  • Salam

    Salam adalah ucapan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” yang diucapkan pada akhir shalat. Pada shalat tarawih, salam diucapkan setelah selesai semua rakaat.

Dengan memahami tata cara shalat tarawih yang benar, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk. Shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya dapat meningkatkan keimanan, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hukum

Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum ini menunjukkan bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang memiliki keutamaan yang tinggi. Ada beberapa alasan mengapa shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad, di antaranya:

  1. Shalat tarawih merupakan ibadah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid.
  2. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat meningkatkan keimanan, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  3. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

Dengan memahami hukum shalat tarawih yang sunnah muakkad, umat Islam diharapkan dapat lebih semangat dalam mengerjakan ibadah ini. Shalat tarawih merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama pada bulan Ramadan yang penuh berkah.

Keutamaan

Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapat pahala yang besar, menghapus dosa, dan meningkatkan keimanan. Keutamaan-keutamaan ini menjadikan shalat tarawih sebagai ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, terutama pada bulan Ramadan.

  • Mendapat pahala yang besar

    Shalat tarawih termasuk ibadah yang pahalanya sangat besar. Setiap rakaat shalat tarawih dihitung sebagai pahala satu kali ibadah haji atau umrah. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih merupakan kesempatan yang baik untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

  • Menghapus dosa

    Shalat tarawih juga dapat menghapus dosa-dosa kecil. Dengan mengerjakan shalat tarawih secara ikhlas dan khusyuk, dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan dapat diampuni oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam (tarawih) selama bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”.

  • Meningkatkan keimanan

    Shalat tarawih juga dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah, kita dapat merasakan kebersamaan dan persatuan dengan sesama umat Islam. Hal ini dapat memperkuat keimanan kita dan menumbuhkan rasa cinta kepada Allah SWT.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat tarawih memiliki banyak keutamaan yang sangat bermanfaat bagi umat Islam. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih selama bulan Ramadan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sejarah

Sejarah shalat tarawih tidak dapat dipisahkan dari pengertian shalat tarawih itu sendiri. Shalat tarawih merupakan ibadah yang pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah. Peristiwa ini menjadi titik awal pelaksanaan shalat tarawih yang kemudian menjadi salah satu ibadah penting selama bulan Ramadan.

Shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW secara berjamaah di Masjid Nabawi, Madinah. Pada awalnya, shalat tarawih hanya dikerjakan beberapa rakaat saja. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat shalat tarawih bertambah menjadi 20 rakaat seperti yang kita kerjakan hingga saat ini.

Pelaksanaan shalat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan shalat tarawih di kemudian hari. Umat Islam di seluruh dunia mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dengan mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan. Shalat tarawih menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah pertama kali dikerjakannya shalat tarawih oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah memiliki hubungan yang sangat erat dengan pengertian shalat tarawih. Sejarah ini menjadi dasar pelaksanaan shalat tarawih yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini.

Dalil

Salah satu dalil tentang pengertian shalat tarawih adalah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Hadis ini menjadi dasar hukum pelaksanaan shalat tarawih bagi umat Islam.

Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat di malam hari pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Keutamaan ini menjadi salah satu alasan mengapa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan.

Selain itu, hadis ini juga menunjukkan bahwa shalat tarawih harus dikerjakan dengan niat yang ikhlas dan mengharap pahala dari Allah SWT. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah pahala yang kita dapatkan dari shalat tarawih akan lebih besar.

Sunnah yang Dicontohkan

Sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan shalat tarawih dapat menjadi pedoman penting dalam memahami pengertian shalat tarawih dan tata cara pelaksanaannya. Salah satu sunnah yang diteladankan Nabi SAW adalah beliau selalu mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid.

  • Pelaksanaan Shalat Tarawih Berjamaah

    Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan shalat tarawih yang dikerjakan secara sendirian.

  • Ukhuwah Islamiyah

    Shalat tarawih berjamaah di masjid juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan berkumpul dan beribadah bersama, umat Islam dapat saling mengenal dan menjalin silaturahmi.

  • Mengikuti Sunnah Nabi

    Dengan mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid, umat Islam juga dapat mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi SAW selalu mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid, sehingga menjadi contoh bagi umatnya.

  • Menghidupkan Masjid

    Shalat tarawih berjamaah di masjid juga dapat menghidupkan suasana masjid. Masjid akan terlihat ramai dan penuh dengan jamaah yang beribadah, sehingga dapat memberikan kesan yang positif dan menenangkan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sunnah Nabi Muhammad SAW dalam mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid memiliki banyak hikmah dan keutamaan. Hal ini dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih selama bulan Ramadan.

Amalan Pendukung

Shalat tarawih merupakan ibadah yang memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Selain mengerjakan shalat tarawih, terdapat beberapa amalan pendukung yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekhusyukan dan pahala ibadah kita, yaitu memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.

Pertama, memperbanyak doa. Doa adalah salah satu bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT. Dengan memperbanyak doa, terutama pada malam-malam bulan Ramadan, kita dapat memohon ampunan, keberkahan, dan segala kebaikan kepada Allah SWT. Doa-doa yang kita panjatkan selama shalat tarawih akan lebih mudah dikabulkan karena waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

Kedua, membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Dengan membaca Al-Qur’an, kita dapat menambah ilmu dan wawasan agama kita, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Membaca Al-Qur’an sebelum atau sesudah shalat tarawih dapat membantu kita untuk lebih memahami makna dan hikmah dari ibadah yang kita lakukan.

Ketiga, bersedekah. Bersedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat menghapus dosa dan melapangkan rezeki. Dengan bersedekah, terutama pada bulan Ramadan, kita dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Menyedekahkan sebagian harta kita juga dapat menjadi bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.

Dengan melakukan amalan-amalan pendukung tersebut, seperti memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah, kita dapat meningkatkan kekhusyukan dan pahala ibadah shalat tarawih kita. Ketiga amalan ini saling terkait dan mendukung satu sama lain untuk menciptakan pengalaman spiritual yang lebih mendalam selama bulan Ramadan.

Tanya Jawab Pengertian Shalat Tarawih

Berikut adalah tanya jawab seputar pengertian shalat tarawih yang sering ditanyakan:

Pertanyaan 1: Apa pengertian shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan.

Pertanyaan 2: Apa hukum shalat tarawih?

Jawaban: Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat, yang dapat dikerjakan dalam 8 atau 10 salam.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara shalat tarawih?

Jawaban: Tata cara shalat tarawih pada dasarnya sama seperti shalat sunah lainnya, yang dimulai dengan niat, takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam.

Pertanyaan 5: Apa keutamaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapat pahala yang besar, menghapus dosa, dan meningkatkan keimanan.

Pertanyaan 6: Kapan pertama kali shalat tarawih dikerjakan?

Jawaban: Shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriyah.

Dari tanya jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian shalat tarawih mengacu pada ibadah shalat sunah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan dan dapat dikerjakan secara berjamaah di masjid maupun secara individu di rumah.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang waktu pelaksanaan, tata cara, dan amalan pendukung shalat tarawih.

Tips Memahami Pengertian Shalat Tarawih

Berikut adalah beberapa tips untuk memahami pengertian shalat tarawih secara lebih mendalam:

Tip 1: Pahami Latar Belakang Sejarah
Pelajari sejarah awal mula shalat tarawih, termasuk bagaimana dan kapan shalat ini pertama kali dikerjakan.

Tip 2: Tafsirkan Dalil yang Relevan
Baca dan pahami hadis dan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang shalat tarawih, termasuk keutamaannya.

Tip 3: Telaah Perbedaan Pendapat Ulama
Ketahui perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum, jumlah rakaat, dan tata cara shalat tarawih.

Tip 4: Ikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW
Jadikan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman utama dalam memahami dan melaksanakan shalat tarawih.

Tip 5: Hubungkan dengan Konteks Ramadan
Pahami bahwa shalat tarawih merupakan bagian penting dari ibadah selama bulan Ramadan, yang memiliki keistimewaan tersendiri.

Tip 6: Konsultasikan dengan Guru atau Ustadz
Jika memungkinkan, berdiskusilah dengan guru atau ustadz untuk mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif.

Tip 7: Banyak Berdoa dan Berdzikir
Manfaatkan waktu shalat tarawih untuk memperbanyak doa dan dzikir, memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.

Tip 8: Nikmati Proses Pemahaman
Jangan terburu-buru dalam memahami shalat tarawih. Nikmati prosesnya dan renungkan maknanya secara mendalam.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan pemahaman tentang pengertian shalat tarawih semakin mendalam dan dapat meningkatkan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah ini selama bulan Ramadan.

Pemahaman yang baik tentang pengertian shalat tarawih akan menjadi dasar bagi pembahasan selanjutnya, yaitu tentang tata cara, keutamaan, dan amalan pendukung shalat tarawih.

Kesimpulan

Shalat tarawih merupakan ibadah shalat sunah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadan, dengan tata cara yang pada dasarnya sama dengan shalat sunah lainnya, yaitu dimulai dengan niat, takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam.

Beberapa poin utama yang saling berkaitan dalam pengertian shalat tarawih adalah:

  • Shalat tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan, dengan hukum sunnah muakkad.
  • Shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar, di antaranya mendapat pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa, dan meningkatkan keimanan.
  • Shalat tarawih merupakan ibadah yang disunnahkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Memahami pengertian shalat tarawih dengan baik akan menuntun kita untuk melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan menghargai makna spiritualnya. Mari kita jadikan shalat tarawih sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru