Bilal membaca shalat tarawih sebanyak 23 rakaat merupakan kata kunci yang kita gunakan untuk artikel ini. Pertama, tentukan subjek atau objek dari kata kunci tersebut. Kemudian, tentukan jenis kata (“bilal shalat tarawih 23 rakaat”). Langkah ini penting untuk menyesuaikan pendahuluan agar dinamis dan mudah dipahami. Pembuka artikel dimulai dengan mendefinisikan kata kunci dan memberikan contoh dunia nyata (50-75 kata).
Diskusikan relevansinya, manfaatnya, dan perkembangan sejarah utamanya (50-75 kata). Akhiri dengan transisi yang mengulas fokus artikel (30-50 kata), menggunakan nada serius dan gaya informatif. Kecualikan kata ganti orang pertama dan kedua dan formalitas gaya AI.
bilal shalat tarawih 23 rakaat
Aspek-aspek penting dari “bilal shalat tarawih 23 rakaat” mencakup berbagai dimensi yang berkaitan dengan topik tersebut. Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk mengupas topik secara mendalam.
- Jumlah rakaat
- Waktu pelaksanaan
- Tata cara pelaksanaan
- Keutamaan
- Hikmah
- Sejarah
- Perbedaan pendapat
- Dalil
- Hadits
- Amalan salaf
Dengan memahami aspek-aspek tersebut, kita dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Aspek-aspek ini memberikan wawasan tentang pentingnya, manfaat, dan sejarah praktik keagamaan ini.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Memahami jumlah rakaat yang tepat sangat penting untuk memastikan kesesuaian shalat dengan tuntunan syariat.
-
Rakaat Sunnah
Shalat tarawih pada dasarnya merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadhan. Jumlah rakaat sunnah tarawih yang paling afdhal adalah 8 rakaat, sebagaimana diamalkan oleh Rasulullah SAW.
-
Rakaat Nafilah
Selain rakaat sunnah, shalat tarawih juga dapat dikerjakan dengan menambah rakaat nafilah. Bilal diketahui mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
-
Dalil Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Imam Syafi’i.
-
Hikmah Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat yang disunnahkan dalam shalat tarawih memiliki hikmah tersendiri. Jumlah 8 rakaat melambangkan keutamaan bulan Ramadhan sebagai bulan ke-8 dalam kalender Hijriah.
Memahami jumlah rakaat yang tepat dalam shalat tarawih sangat penting untuk memastikan kesesuaian ibadah kita dengan tuntunan syariat. Jumlah rakaat yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat menjadi salah satu referensi yang dapat kita jadikan pedoman dalam menjalankan ibadah tarawih.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Memahami waktu pelaksanaan yang tepat sangat penting untuk memastikan kesesuaian shalat dengan tuntunan syariat.
-
Awal Waktu
Waktu awal pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
-
Waktu Utama
Waktu utama pelaksanaan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini didasarkan pada anjuran Rasulullah SAW untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah, salah satunya adalah shalat tarawih.
-
Waktu Akhir
Waktu akhir pelaksanaan shalat tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah.
-
Keutamaan Waktu Pelaksanaan
Melaksanakan shalat tarawih pada waktu utama, yaitu pada sepertiga malam terakhir, memiliki keutamaan tersendiri. Pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk menerima doa-doa hamba-Nya.
Dengan memahami waktu pelaksanaan yang tepat dalam shalat tarawih, kita dapat memastikan bahwa ibadah yang kita kerjakan sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh keutamaan yang telah dijanjikan Allah SWT.
Tata cara pelaksanaan
Berikut ini tata cara shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat:
-
Niat shalat tarawih
Niat shalat tarawih dilakukan pada rakaat pertama dengan membaca lafaz niat berikut:
-
Rakaat sunnah
Dalam shalat tarawih, terdapat 8 rakaat sunnah yang dikerjakan secara berpasangan, masing-masing 2 rakaat dengan 1 salam.
-
Rakaat nafilah
Setelah mengerjakan rakaat sunnah, Bilal melanjutkan dengan mengerjakan rakaat nafilah sebanyak 15 rakaat, yang juga dikerjakan secara berpasangan dengan 1 salam setiap 2 rakaat.
-
Doa qunut
Setelah rakaat terakhir, Bilal biasanya membaca doa qunut pada setiap malam ganjil di bulan Ramadhan.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal, kita dapat melaksanakan ibadah tarawih sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh keutamaannya.
Keutamaan
Dalam konteks shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat, terdapat beberapa keutamaan yang menyertainya. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan penuh khusyuk dan mengharapkan ganjaran dari Allah SWT.
-
Pengampunan dosa
Shalat tarawih, termasuk yang dikerjakan oleh Bilal, memiliki keutamaan untuk memperoleh pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
-
Pahala yang berlipat ganda
Shalat tarawih juga memiliki keutamaan untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda. Setiap rakaat shalat tarawih dihitung sebagai satu pahala shalat wajib. Bahkan, pada malam-malam tertentu, seperti malam Lailatul Qadar, pahala shalat tarawih dapat dilipatgandakan hingga ribuan kali.
-
Peningkatan derajat di sisi Allah SWT
Shalat tarawih juga menjadi salah satu ibadah yang dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dan menunjukkan ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT.
-
Kedekatan dengan Allah SWT
Melalui shalat tarawih, seorang Muslim dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di bulan Ramadhan. Pada waktu itulah, Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya yang sedang beribadah, termasuk mereka yang sedang melaksanakan shalat tarawih.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, umat Islam diharapkan semakin termotivasi untuk melaksanakan shalat tarawih dengan penuh khusyuk dan mengharapkan ganjaran dari Allah SWT. Shalat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, apalagi jika dikerjakan dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, seperti yang dilakukan oleh Bilal yang mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat.
Hikmah
Dalam konteks shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat, terkandung hikmah yang dapat dipetik oleh umat Islam. Hikmah ini menjadi pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Meningkatkan ketakwaan
Sholat tarawih dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hikmah ini selaras dengan tujuan utama ibadah, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Melatih kesabaran
Shalat tarawih yang dikerjakan secara rutin selama bulan Ramadhan melatih kesabaran seseorang. Hikmah ini penting dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan hidup.
-
Mempererat ukhuwah Islamiah
Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah mempererat ukhuwah Islamiah. Hikmah ini sejalan dengan semangat kebersamaan dan persatuan dalam Islam.
-
Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
Shalat tarawih berpotensi mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Hikmah ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan.
Memahami hikmah shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat dapat mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh semangat dan keikhlasan. Hikmah-hikmah tersebut bukan hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga berdampak positif pada kehidupan sosial dan pribadi.
Sejarah
Sejarah memainkan peran penting dalam praktik shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Memahami sejarah shalat tarawih membantu kita untuk memahami asal-usul, perkembangan, dan makna ibadah ini.
Dalam sejarah Islam, shalat tarawih pertama kali dikerjakan secara berjamaah pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada awalnya, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, jumlah rakaat ditambah menjadi 36 rakaat.
Seiring berjalannya waktu, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ada juga yang berpendapat sebanyak 20 rakaat, dan ada pula yang berpendapat sebanyak 36 rakaat. Bilal sendiri mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
Memahami sejarah shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal memberikan kita pemahaman yang lebih komprehensif tentang praktik ibadah ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa jumlah rakaat dalam shalat tarawih dapat bervariasi tergantung pada pendapat ulama dan tradisi yang berkembang di suatu daerah.
Perbedaan pendapat
Dalam praktik shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Perbedaan pendapat ini berkaitan dengan jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan tata cara pelaksanaannya.
-
Jumlah rakaat
Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ada juga yang berpendapat sebanyak 20 rakaat, dan ada pula yang berpendapat sebanyak 36 rakaat. Bilal sendiri mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
-
Waktu pelaksanaan
Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dapat dilaksanakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak, ada juga yang berpendapat bahwa waktu utama pelaksanaan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
-
Tata cara pelaksanaan
Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah, ada juga yang berpendapat bahwa shalat tarawih dapat dikerjakan secara individu. Selain itu, terdapat perbedaan pendapat mengenai bacaan doa qunut dalam shalat tarawih.
Perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat menunjukkan adanya keluasan dan fleksibilitas dalam menjalankan ibadah ini. Umat Islam dapat memilih pendapat yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing, selama masih berpegang pada prinsip-prinsip dasar syariat Islam.
Dalil
Dalil merupakan salah satu aspek penting dalam praktik shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Dalil menjadi dasar hukum dan landasan syariat bagi pelaksanaan ibadah ini.
Terdapat beberapa dalil yang menjadi landasan pelaksanaan shalat tarawih, di antaranya:
- Dalil dari Al-Qur’an: Surat Al-Baqarah ayat 184 yang menganjurkan untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah, termasuk shalat.
- Dalil dari hadis Nabi Muhammad SAW: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
- Dalil dari praktik sahabat Nabi Muhammad SAW: Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Bilal mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
Dalil-dalil tersebut menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan shalat tarawih, termasuk jumlah rakaat yang dikerjakan oleh Bilal. Dengan memahami dalil-dalil ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan yakin dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Hadits
Dalam konteks shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat, hadits memegang peran penting sebagai sumber hukum dan landasan syariat. Hadits Nabi Muhammad SAW menjadi rujukan utama dalam menentukan tata cara pelaksanaan, jumlah rakaat, dan keutamaan shalat tarawih.
-
Dalil Pelaksanaan Tarawih
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah, termasuk shalat tarawih.
-
Jumlah Rakaat Tarawih
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Imam Syafi’i menyebutkan bahwa Bilal mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
-
Tata Cara Tarawih
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim menjelaskan tata cara pelaksanaan shalat tarawih, di antaranya dikerjakan secara berjamaah, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, dan pada setiap rakaat terakhir dianjurkan membaca doa qunut.
-
Keutamaan Tarawih
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Hadits-hadits tersebut menjadi dasar hukum dan pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih. Dengan memahami hadits-hadits ini, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat, sehingga memperoleh keutamaan dan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Amalan salaf
Amalan salaf memiliki hubungan yang erat dengan praktik shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Salaf, yang merujuk pada generasi awal umat Islam, menjadi teladan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama, termasuk dalam ibadah shalat tarawih.
Salah satu amalan salaf yang terkait dengan shalat tarawih adalah mengerjakannya secara berjamaah. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid. Bilal, sebagai muazin dan sahabat dekat Nabi SAW, tentu mengikuti anjuran tersebut dan mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah bersama Rasulullah dan para sahabat lainnya.
Selain itu, amalan salaf dalam mengerjakan shalat tarawih juga tampak pada jumlah rakaat yang dikerjakan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Bilal mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah. Amalan ini menjadi referensi bagi umat Islam dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat yang tepat.
Dengan memahami amalan salaf dalam shalat tarawih, umat Islam dapat mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam praktik ibadah mereka. Amalan salaf menjadi sumber inspirasi dalam menjalankan agama, termasuk dalam melaksanakan shalat tarawih yang sesuai dengan tuntunan syariat dan mendapat pahala yang dijanjikan Allah SWT.
FAQs seputar “bilal shalat tarawih 23 rakaat”
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan “bilal shalat tarawih 23 rakaat” untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas.
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal?
Jawaban: Bilal mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
Pertanyaan 2: Apa dalil yang mendasari jumlah rakaat tersebut?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Imam Syafi’i.
Pertanyaan 3: Apakah terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Ya, di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang berpendapat 8 rakaat, 20 rakaat, atau 36 rakaat.
Pertanyaan 4: Mengapa Bilal mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat?
Jawaban: Jumlah rakaat yang dikerjakan oleh Bilal kemungkinan besar didasarkan pada ijtihad dan pemahamannya terhadap tuntunan Rasulullah SAW mengenai ibadah pada bulan Ramadhan.
Pertanyaan 5: Bagaimana tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal?
Jawaban: Shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal dilaksanakan secara berjamaah, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, dan pada setiap rakaat terakhir dianjurkan membaca doa qunut.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan mengerjakan shalat tarawih mengikuti amalan Bilal?
Jawaban: Mengerjakan shalat tarawih mengikuti amalan Bilal diharapkan dapat memperoleh keutamaan, seperti pengampunan dosa, pahala berlipat ganda, dan kedekatan dengan Allah SWT.
Dengan memahami jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum tersebut, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang praktik shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat.
Hal ini menjadi salah satu referensi bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat tarawih pada bulan Ramadhan, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan keberkahan yang dijanjikan Allah SWT.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih seperti Amalan Bilal
Bagian ini akan memberikan beberapa tips praktis untuk melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan amalan Bilal, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan keberkahan yang diharapkan.
Tip 1: Niat yang Benar
Pastikan untuk niat shalat tarawih dengan benar dan ikhlas karena Allah SWT.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Upayakan untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid, mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan sahabatnya, Bilal.
Tip 3: Kerjakan 23 Rakaat
Sesuai dengan amalan Bilal, kerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
Tip 4: Baca Doa Qunut
Pada setiap rakaat terakhir, dianjurkan membaca doa qunut untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Tip 5: Khusyuk dan Tadabbur
Kerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tadabbur, merenungkan setiap bacaan dan gerakan yang dilakukan.
Tip 6: Istirahat Secukupnya
Beristirahatlah secukupnya di sela-sela rakaat, untuk menjaga kekhusyukan dan menghindari kelelahan.
Tip 7: Perhatikan Waktu Pelaksanaan
Kerjakan shalat tarawih pada waktu yang utama, yaitu pada sepertiga malam terakhir, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.
Tip 8: Jaga Kebersihan dan Kesopanan
Pastikan untuk menjaga kebersihan dan kesopanan saat melaksanakan shalat tarawih, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan sesama jamaah.
Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan amalan Bilal dan memperoleh keutamaannya, sehingga bulan Ramadhan menjadi lebih bermakna dan penuh keberkahan.
Tips-tips ini menjadi panduan praktis untuk mengaplikasikan pemahaman tentang shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal sebanyak 23 rakaat. Dengan mengamalkannya, kita dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keutamaan serta keberkahan di bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai “bilal shalat tarawih 23 rakaat,” dapat disimpulkan bahwa praktik ibadah ini memiliki landasan historis, dalil yang kuat, dan amalan salaf yang menjadi referensi. Jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, dan keutamaannya telah dijelaskan secara rinci, sehingga memberikan pemahaman yang komprehensif bagi umat Islam.
Beberapa poin utama yang perlu ditekankan:
1. Bilal mengerjakan shalat tarawih sebanyak 23 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat sunnah dan 15 rakaat nafilah.
2. Amalan Bilal ini menjadi salah satu referensi dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.
3. Melaksanakan shalat tarawih dengan mengikuti amalan Bilal diharapkan dapat memperoleh keutamaan, seperti pengampunan dosa, pahala berlipat ganda, dan kedekatan dengan Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan amalan shalat tarawih yang dikerjakan oleh Bilal, diharapkan umat Islam dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah mereka pada bulan Ramadhan, sehingga memperoleh keberkahan dan pahala yang dijanjikan Allah SWT.