“Jam berapa sholat tarawih” adalah sebuah pertanyaan yang sering diajukan saat bulan Ramadhan tiba. Pertanyaan ini merujuk pada waktu pelaksanaan sholat tarawih, yang merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan selama bulan tersebut.
Sholat tarawih memiliki banyak manfaat, antara lain dapat meningkatkan ketakwaan, mendapatkan pahala berlimpah, dan mempererat tali silaturahmi. Secara historis, sholat tarawih pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, yang menyatukan sholat-sholat sunnah yang tadinya dilakukan secara individu menjadi sholat berjamaah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang waktu pelaksanaan sholat tarawih, mulai dari ketentuannya, hikmah di baliknya, hingga perbedaan waktu di berbagai daerah.
jam berapa sholat tarawih
Waktu pelaksanaan sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan dapat sah dan bernilai pahala. Berikut adalah 9 aspek penting yang terkait dengan waktu sholat tarawih:
- Awal waktu
- Akhir waktu
- Waktu yang paling utama
- Waktu yang dilarang
- Perbedaan waktu di berbagai daerah
- Penentuan waktu oleh pemerintah
- Pertimbangan kondisi cuaca
- Hikmah pelaksanaan sholat tarawih
- Tata cara pelaksanaan sholat tarawih
Aspek-aspek tersebut saling terkait dan berpengaruh pada keabsahan dan kesempurnaan ibadah sholat tarawih. Oleh karena itu, memahami dan mengamalkan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan waktu sholat tarawih sangatlah penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah sunnah ini dengan baik dan benar.
Awal waktu
Awal waktu sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan dapat sah dan bernilai pahala. Berikut adalah tiga hal yang berkaitan dengan awal waktu sholat tarawih:
-
Waktu masuknya Maghrib
Sholat tarawih dimulai setelah waktu Maghrib masuk. Waktu Maghrib ditandai dengan terbenamnya matahari di ufuk barat.
-
Waktu isya
Sebagian ulama berpendapat bahwa awal waktu sholat tarawih adalah setelah waktu Isya masuk. Waktu Isya dimulai saat hilangnya syafak merah di ufuk barat.
-
Waktu sepertiga malam
Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat.
Dengan memahami ketentuan-ketentuan tersebut, umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.
Akhir waktu
Waktu akhir sholat tarawih juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan dapat sah dan bernilai pahala. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait dengan waktu akhir sholat tarawih:
-
Waktu masuknya Subuh
Sholat tarawih berakhir ketika waktu Subuh masuk. Waktu Subuh dimulai saat terbitnya fajar shadiq, yaitu cahaya putih yang membentang di ufuk timur.
-
Waktu sepertiga malam terakhir
Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu akhir sholat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sebelum waktu Imsak.
-
Waktu imsak
Waktu Imsak adalah waktu yang diharamkan untuk makan dan minum bagi umat Islam yang sedang berpuasa. Waktu Imsak biasanya sekitar 10-15 menit sebelum waktu Subuh.
Dengan memahami ketentuan-ketentuan tersebut, umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.
Waktu yang paling utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat. Pada waktu ini, umat Islam dapat lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah, karena suasana yang lebih tenang dan sunyi.
-
Sepertiga malam terakhir
Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang penuh berkah, dimana doa-doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
-
Suasana yang tenang
Pada sepertiga malam terakhir, suasana biasanya lebih tenang dan sunyi, sehingga umat Islam dapat lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.
-
Pahala yang lebih besar
Sholat tarawih yang dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir dipercaya memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan dengan waktu lainnya.
-
Meneladani Rasulullah SAW
Rasulullah SAW biasa melaksanakan sholat tarawih pada sepertiga malam terakhir, sehingga umat Islam dianjurkan untuk mengikuti sunnah beliau.
Dengan melaksanakan sholat tarawih pada waktu yang paling utama, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan merasakan kekhusyukan dalam beribadah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih pada sepertiga malam terakhir, sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Waktu yang dilarang
Waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat tarawih adalah waktu setelah terbitnya fajar shadiq hingga terbenamnya matahari. Pada waktu tersebut, umat Islam diharamkan untuk melaksanakan sholat sunnah, termasuk sholat tarawih. Larangan ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
“Tidak ada sholat sunnah setelah sholat Subuh hingga matahari terbit, dan tidak ada sholat sunnah setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam.”
Hikmah di balik larangan ini adalah untuk menjaga kekhusyukan dan fokus umat Islam dalam melaksanakan sholat wajib. Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, namun pelaksanaannya tidak boleh mengganggu atau mengurangi kekhusyukan dalam melaksanakan sholat wajib.
Dengan memahami dan mengamalkan ketentuan waktu yang dilarang untuk sholat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan benar, serta memperoleh pahala yang maksimal.
Perbedaan waktu di berbagai daerah
Perbedaan waktu di berbagai daerah merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pelaksanaan sholat tarawih. Hal ini disebabkan karena waktu masuknya Maghrib dan Subuh berbeda-beda di setiap daerah.
Di daerah yang terletak di sebelah barat, waktu Maghrib biasanya lebih awal daripada daerah yang terletak di sebelah timur. Begitu pula dengan waktu Subuh, yang biasanya lebih awal di daerah timur dibandingkan daerah barat. Perbedaan waktu ini dapat menyebabkan perbedaan waktu pelaksanaan sholat tarawih di berbagai daerah.
Untuk mengatasi perbedaan waktu ini, pemerintah biasanya menetapkan waktu pelaksanaan sholat tarawih secara nasional. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan sholat tarawih di seluruh daerah dapat terkoordinasi dengan baik dan tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Dengan memahami perbedaan waktu di berbagai daerah, umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk menjaga kekhusyukan dan kesatuan dalam beribadah.
Penentuan waktu oleh pemerintah
Penentuan waktu oleh pemerintah merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan sholat tarawih. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekhusyukan dan kesatuan dalam beribadah, serta menghindari perbedaan waktu yang terlalu signifikan di berbagai daerah.
-
Koordinasi nasional
Pemerintah biasanya menetapkan waktu pelaksanaan sholat tarawih secara nasional. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan sholat tarawih di seluruh daerah dapat terkoordinasi dengan baik dan tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
-
Pertimbangan geografis
Dalam menentukan waktu sholat tarawih, pemerintah mempertimbangkan faktor geografis, seperti perbedaan waktu masuknya Maghrib dan Subuh di setiap daerah. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan sholat tarawih di setiap daerah sesuai dengan waktu yang tepat.
-
Masukan dari masyarakat
Sebelum menetapkan waktu pelaksanaan sholat tarawih, pemerintah biasanya meminta masukan dari masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan dan aspirasi masyarakat dalam pelaksanaan ibadah sholat tarawih.
-
Sosialisasi dan edukasi
Setelah waktu pelaksanaan sholat tarawih ditetapkan, pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan dapat melaksanakan sholat tarawih sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan adanya penentuan waktu oleh pemerintah, pelaksanaan sholat tarawih di seluruh Indonesia dapat terkoordinasi dengan baik, sehingga umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan nyaman. Selain itu, penentuan waktu ini juga dapat mempererat ukhuwah dan persatuan di antara umat Islam.
Pertimbangan kondisi cuaca
Kondisi cuaca menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan waktu pelaksanaan sholat tarawih. Hal ini terutama berlaku di daerah-daerah yang memiliki cuaca ekstrem, seperti hujan lebat atau badai.
Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musala, maka umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih di rumah. Pemerintah biasanya akan memberikan dispensasi atau imbauan kepada masyarakat untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.
Contohnya, pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19 melanda, pemerintah mengimbau masyarakat untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah demi mencegah penyebaran virus. Hal ini menunjukkan bahwa pertimbangan kondisi cuaca dan situasi khusus dapat memengaruhi waktu pelaksanaan sholat tarawih.
Hikmah pelaksanaan sholat tarawih
Pelaksanaan sholat tarawih di waktu yang tepat memiliki hikmah tersendiri, baik untuk individu maupun bagi kehidupan bermasyarakat.
-
Meningkatkan ketakwaan
Sholat tarawih yang dikerjakan pada waktu yang tepat, yaitu sepertiga malam terakhir, akan semakin meningkatkan ketakwaan dan kedekatan seseorang kepada Allah SWT.
-
Menambah pahala
Sholat tarawih yang dikerjakan pada waktu sepertiga malam terakhir akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an.
-
Mempererat tali silaturahmi
Sholat tarawih yang dilaksanakan berjamaah di masjid atau musala menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antarumat Islam.
-
Menciptakan suasana Ramadhan yang khusyuk
Pelaksanaan sholat tarawih pada waktu yang tepat, sepertiga malam terakhir, akan membantu menciptakan suasana Ramadhan yang lebih khusyuk dan bermakna.
Dengan memahami hikmah dan waktu pelaksanaan sholat tarawih yang tepat, umat Islam dapat memaksimalkan manfaat ibadah ini, baik untuk diri sendiri maupun bagi masyarakat.
Tata cara pelaksanaan sholat tarawih
Tata cara pelaksanaan sholat tarawih memiliki kaitan erat dengan “jam berapa sholat tarawih”. Sholat tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat. Waktu ini dianggap sebagai waktu yang paling utama dan penuh berkah untuk melaksanakan sholat tarawih.
Tata cara pelaksanaan sholat tarawih terdiri dari beberapa rakaat, biasanya dimulai dengan dua rakaat sunnah, kemudian dilanjutkan dengan delapan rakaat tarawih, dan diakhiri dengan tiga rakaat witir. Setiap dua rakaat tarawih diikuti dengan satu salam.
Memahami tata cara pelaksanaan sholat tarawih sangat penting untuk memastikan sholat tarawih yang dilaksanakan sah dan bernilai ibadah. Selain itu, pelaksanaan sholat tarawih pada waktu yang tepat, yaitu sepertiga malam terakhir, akan semakin meningkatkan ketakwaan dan pahala bagi umat Islam. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memahami dan mengamalkan tata cara pelaksanaan sholat tarawih dengan baik dan benar.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Waktu Pelaksanaan Sholat Tarawih
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) ini bertujuan untuk memberikan informasi dan menjawab pertanyaan umum terkait dengan waktu pelaksanaan sholat tarawih.
Pertanyaan 1: Jam berapa sholat tarawih dilaksanakan?
Jawaban: Sholat tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat.
Pertanyaan 2: Apakah ada waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat tarawih?
Jawaban: Ya, waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat tarawih adalah setelah terbit fajar hingga terbenam matahari.
Pertanyaan 3: Berapa rakaat sholat tarawih yang biasanya dilaksanakan?
Jawaban: Sholat tarawih biasanya dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir.
Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara pelaksanaan sholat tarawih?
Jawaban: Tata cara pelaksanaan sholat tarawih terdiri dari 2 rakaat sunnah, 8 rakaat tarawih, dan 3 rakaat witir. Setiap 2 rakaat tarawih diakhiri dengan salam.
Pertanyaan 5: Apakah dianjurkan melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musala?
Jawaban: Ya, dianjurkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musala karena dapat meningkatkan kekhusyukan dan mempererat tali silaturahmi.
Pertanyaan 6: Bagaimana jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid?
Jawaban: Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, sholat tarawih dapat dilaksanakan di rumah. Pemerintah biasanya akan memberikan imbauan atau dispensasi jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musala.
Demikian beberapa pertanyaan umum terkait dengan waktu pelaksanaan sholat tarawih. Dengan memahami waktu yang tepat dan tata cara pelaksanaannya, umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat dan pahala yang maksimal.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan hikmah pelaksanaan sholat tarawih.
Tips Menentukan Waktu Pelaksanaan Sholat Tarawih
Tips berikut ini akan membantu Anda dalam menentukan waktu pelaksanaan sholat tarawih yang tepat:
Tentukan waktu terbenamnya matahari (Maghrib) di daerah Anda. Waktu Maghrib merupakan awal waktu pelaksanaan sholat tarawih.
Pertimbangkan waktu sepertiga malam terakhir. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat.
Perhatikan pengumuman dari masjid atau musala setempat. Biasanya, masjid atau musala akan mengumumkan waktu pelaksanaan sholat tarawih berdasarkan waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah atau organisasi keagamaan.
Gunakan aplikasi atau website penentu waktu sholat. Ada banyak aplikasi atau website yang menyediakan informasi waktu sholat yang akurat, termasuk waktu pelaksanaan sholat tarawih.
Sesuaikan dengan kondisi cuaca dan situasi. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid atau musala, maka Anda dapat melaksanakan sholat tarawih di rumah.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menentukan waktu pelaksanaan sholat tarawih yang tepat sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan kondisi setempat.
Setelah mengetahui waktu pelaksanaan sholat tarawih, selanjutnya Anda perlu memahami tata cara pelaksanaan sholat tarawih yang benar. Tata cara ini meliputi jumlah rakaat, bacaan niat, dan gerakan sholat.
Kesimpulan
Waktu pelaksanaan sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan, karena dapat mempengaruhi keabsahan dan kesempurnaan ibadah. Artikel ini menyoroti utama waktu pelaksanaan sholat tarawih, yaitu pada sepertiga malam terakhir, setelah pukul 22.00 waktu setempat. Selain itu, dibahas pula mengenai waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat tarawih, yaitu setelah terbit fajar hingga terbenam matahari.
Umat Islam dianjurkan untuk memahami dan melaksanakan sholat tarawih sesuai dengan ketentuan yang telah dibahas. Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan sholat tarawih dapat dilakukan dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan manfaat yang maksimal.