Tarawih Sampai Jam Berapa

sisca


Tarawih Sampai Jam Berapa

Istilah “tarawih sampai jam berapa” merujuk pada suatu pertanyaan yang umum ditanyakan saat bulan Ramadan, khususnya bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan salat sunnah tarawih dan ingin mengetahui waktu berakhirnya.

Waktu pelaksanaan tarawih bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah. Umumnya, tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh. Tarawih memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan keimanan, menjalin kebersamaan antar umat Muslim, dan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Secara historis, tarawih pertama kali diperkenalkan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada masa awal Islam. Pada saat itu, tarawih dilaksanakan secara berjamaah dan dilakukan dengan jumlah rakaat yang banyak. Seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat tarawih berkembang dan disesuaikan dengan kemampuan serta kondisi masing-masing umat Muslim.

tarawih sampai jam berapa

Waktu pelaksanaan tarawih menjadi salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Muslim, terutama saat bulan Ramadan tiba. Berikut adalah 8 aspek esensial terkait “tarawih sampai jam berapa”:

  • Waktu mulai
  • Waktu berakhir
  • Jumlah rakaat
  • Waktu istirahat
  • Tata cara pelaksanaan
  • Tempat pelaksanaan
  • Keutamaan
  • Perbedaan pendapat

Waktu mulai dan berakhirnya tarawih dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah. Secara umum, tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh. Jumlah rakaat tarawih juga bervariasi, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat atau lebih. Biasanya, setiap 2 rakaat tarawih diselingi dengan waktu istirahat sejenak untuk membaca doa atau zikir. Tata cara pelaksanaan tarawih juga memiliki perbedaan di setiap daerah, namun secara umum terdiri dari gerakan-gerakan salat pada umumnya.

Waktu mulai

Waktu mulai tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan tarawih dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa aspek terkait waktu mulai tarawih:

  • Waktu ideal

    Waktu ideal untuk memulai tarawih adalah setelah salat Isya. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih setelah salat Isya.

  • Tradisi daerah

    Di beberapa daerah, terdapat tradisi untuk memulai tarawih pada waktu yang lebih awal, seperti setelah salat Maghrib. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat setempat.

  • Jumlah rakaat

    Waktu mulai tarawih juga dapat dipengaruhi oleh jumlah rakaat yang ingin dikerjakan. Semakin banyak jumlah rakaat, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tarawih juga akan semakin lama.

  • Kondisi jamaah

    Waktu mulai tarawih juga perlu mempertimbangkan kondisi jamaah. Jika jamaah sudah merasa lelah setelah salat Isya, maka waktu mulai tarawih dapat diundur sedikit lebih lambat.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, diharapkan waktu mulai tarawih dapat ditentukan dengan tepat sehingga pelaksanaan tarawih dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan jamaah.

Waktu berakhir

Waktu berakhir tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kapan berakhirnya pelaksanaan salat tarawih. Waktu berakhir tarawih dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah, serta jumlah rakaat yang dikerjakan.

Secara umum, waktu berakhir tarawih adalah sebelum masuk waktu salat Subuh. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 00.00 WIB. Namun, di beberapa daerah, terdapat tradisi untuk mengakhiri tarawih lebih awal, misalnya pada pukul 23.00 WIB atau 01.00 WIB, agar jamaah dapat beristirahat dan mempersiapkan diri untuk salat Subuh.

Waktu berakhir tarawih juga dapat mempengaruhi jumlah rakaat yang dikerjakan. Jika waktu berakhir tarawih lebih awal, maka jumlah rakaat yang dikerjakan biasanya lebih sedikit, misalnya 8 rakaat atau 12 rakaat. Sedangkan jika waktu berakhir tarawih lebih lambat, maka jumlah rakaat yang dikerjakan biasanya lebih banyak, misalnya 20 rakaat atau lebih.

Memahami waktu berakhir tarawih sangat penting untuk mengatur waktu pelaksanaan tarawih dengan baik. Hal ini akan membantu jamaah untuk dapat menyelesaikan tarawih dengan tenang dan tidak terburu-buru, sehingga dapat memperoleh pahala dan manfaat dari salat tarawih secara maksimal.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting yang menentukan lama waktu pelaksanaan salat tarawih. Jumlah rakaat yang dikerjakan dapat bervariasi, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat atau lebih. Berikut adalah beberapa aspek terkait jumlah rakaat dalam salat tarawih:

  • Sunnah

    Salat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Jumlah rakaat sunnah tarawih adalah 8 rakaat, dikerjakan dengan 2 rakaat salam.

  • Tradisi daerah

    Di beberapa daerah, terdapat tradisi untuk mengerjakan tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, seperti 12 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Hal ini biasanya dilakukan untuk menambah kekhusyukan dan memperbanyak pahala.

  • Waktu yang tersedia

    Jumlah rakaat juga dapat dipengaruhi oleh waktu yang tersedia. Jika waktu yang tersedia lebih banyak, maka jumlah rakaat yang dikerjakan juga bisa lebih banyak. Sebaliknya, jika waktu yang tersedia terbatas, maka jumlah rakaat dapat dikurangi.

  • Kondisi jamaah

    Jumlah rakaat juga perlu mempertimbangkan kondisi jamaah. Jika jamaah sudah merasa lelah, maka jumlah rakaat dapat dikurangi agar tidak memberatkan.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan jumlah rakaat dalam salat tarawih dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing jamaah. Yang terpenting adalah mengerjakan tarawih dengan ikhlas dan penuh kekhusyukan, sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan waktu yang dimiliki.

Waktu Istirahat

Waktu istirahat dalam tarawih merupakan jeda waktu yang diambil di antara setiap set rakaat. Waktu istirahat ini digunakan untuk membaca doa, zikir, atau sekadar meluruskan niat dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Waktu istirahat memiliki peran penting dalam pelaksanaan tarawih. Waktu istirahat yang cukup akan membantu jamaah untuk menjaga kekhusyukan dan konsentrasi selama tarawih. Selain itu, waktu istirahat juga dapat digunakan untuk memulihkan tenaga, terutama jika jumlah rakaat yang dikerjakan cukup banyak.

Dalam praktiknya, waktu istirahat dalam tarawih biasanya dilakukan setelah setiap 2 rakaat. Namun, di beberapa daerah, ada juga tradisi untuk mengambil waktu istirahat yang lebih panjang setelah setiap 4 rakaat atau bahkan setelah setiap 8 rakaat. Lama waktu istirahat juga bervariasi, tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam salat tarawih. Tata cara pelaksanaan yang baik akan membantu jamaah untuk melaksanakan tarawih dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah salat, termasuk salat tarawih. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai salat.

  • Takbiratul ihram

    Takbiratul ihram diucapkan untuk memulai salat. Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.

  • Rukuk dan sujud

    Rukuk dan sujud merupakan gerakan utama dalam salat. Rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan hingga kepala sejajar dengan punggung. Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai.

  • Tasyahud akhir

    Tasyahud akhir merupakan bacaan yang diucapkan setelah rakaat terakhir. Tasyahud akhir diakhiri dengan salam.

Tata cara pelaksanaan tarawih pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan salat pada umumnya. Namun, terdapat beberapa perbedaan, seperti jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya. Salat tarawih biasanya dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadan, dengan jumlah rakaat yang lebih banyak dari salat wajib.

Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi waktu berakhirnya tarawih. Hal ini dikarenakan tempat pelaksanaan yang berbeda memiliki kapasitas dan fasilitas yang berbeda pula, sehingga dapat mempengaruhi durasi pelaksanaan tarawih.

Misalnya, jika tarawih dilaksanakan di masjid yang besar dan memiliki kapasitas jamaah yang banyak, maka waktu berakhirnya tarawih biasanya akan lebih lambat dibandingkan dengan tarawih yang dilaksanakan di mushala atau rumah yang memiliki kapasitas jamaah yang lebih sedikit. Selain itu, jika tarawih dilaksanakan di tempat yang jauh dari pemukiman warga, maka jamaah akan membutuhkan waktu tambahan untuk pulang ke rumah setelah tarawih selesai.

Oleh karena itu, dalam menentukan waktu berakhirnya tarawih, perlu mempertimbangkan tempat pelaksanaan tarawih agar jamaah dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tarawih dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum waktu salat Subuh tiba.

Keutamaan

Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan. Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
  • Menghapus dosa-dosa kecil
  • Menambah kedekatan dengan Allah SWT
  • Melatih kesabaran dan kekhusyukan
  • Menjalin silaturahmi antar sesama Muslim

Keutamaan-keutamaan tersebut tentunya menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar, termasuk memperhatikan waktu pelaksanaannya. Salat tarawih yang dikerjakan hingga akhir waktu (sampai menjelang salat Subuh) akan memberikan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih yang dikerjakan hanya beberapa rakaat saja.

Selain itu, mengerjakan salat tarawih hingga akhir waktu juga merupakan bentuk kesungguhan dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu dan berusaha untuk mengerjakan salat tarawih hingga akhir waktu, agar dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang berlipat ganda.

Perbedaan pendapat

Dalam menentukan waktu berakhirnya tarawih, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh adanya perbedaan penafsiran terhadap dalil-dalil yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan tarawih.

Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu berakhirnya tarawih adalah sebelum masuk waktu salat Subuh. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 00.00 WIB. Dengan demikian, waktu berakhirnya tarawih menurut pendapat ini adalah menjelang masuknya waktu salat Subuh.

Sementara itu, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa waktu berakhirnya tarawih adalah setelah masuk waktu salat Subuh. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang membolehkan salat tarawih dikerjakan hingga terbit fajar. Dengan demikian, menurut pendapat ini, waktu berakhirnya tarawih adalah ketika fajar telah terbit dan waktu salat Subuh telah masuk.

Perbedaan pendapat ini tentunya memiliki implikasi terhadap waktu pelaksanaan tarawih. Jika tarawih dilaksanakan sesuai dengan pendapat pertama, maka waktu berakhirnya tarawih akan lebih awal dibandingkan dengan tarawih yang dilaksanakan sesuai dengan pendapat kedua. Hal ini perlu diperhatikan oleh umat Islam agar dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tarawih dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum waktu salat Subuh tiba.

FAQ tentang Tarawih Sampai Jam Berapa

FAQ ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan umum seputar waktu pelaksanaan salat tarawih, termasuk waktu mulai, waktu berakhir, dan hal-hal terkait lainnya.

Pertanyaan 1: Tanggal Berapa Tarawih Dimulai?

Tarawih dilaksanakan mulai malam pertama bulan Ramadan.

Pertanyaan 2: Kapan Waktu Terbaik untuk Mulai Tarawih?

Waktu terbaik untuk memulai tarawih adalah setelah salat Isya.

Pertanyaan 3: Sampai Jam Berapa Tarawih Dikerjakan?

Terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu berakhirnya tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa tarawih berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa tarawih berakhir setelah masuk waktu salat Subuh.

Pertanyaan 4: Berapa Jumlah Rakaat Tarawih?

Jumlah rakaat tarawih bervariasi, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat atau lebih, tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah.

Pertanyaan 5: Apakah Boleh Tarawih Dikerjakan di Rumah?

Tarawih dapat dikerjakan di masjid, mushala, atau di rumah.

Pertanyaan 6: Apa Keutamaan Tarawih?

Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, menambah kedekatan dengan Allah SWT, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta menjalin silaturahmi antar sesama Muslim.

Kesimpulannya, waktu pelaksanaan tarawih dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan pendapat ulama di masing-masing daerah. Yang terpenting dalam pelaksanaan tarawih adalah menjaga kekhusyukan dan memperoleh pahala serta keutamaan dari ibadah tersebut.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih yang baik dan benar.

Tips Menentukan Waktu Berakhir Tarawih

Dalam menentukan waktu berakhirnya tarawih, terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Tip 1: Pahami Perbedaan Pendapat

Perhatikan adanya perbedaan pendapat ulama mengenai waktu berakhirnya tarawih. Hal ini penting untuk diketahui agar dapat menentukan waktu berakhir tarawih sesuai dengan pendapat yang dianut.

Tip 2: Pertimbangkan Tradisi Daerah

Di beberapa daerah, terdapat tradisi untuk mengakhiri tarawih pada waktu tertentu. Tradisi ini perlu dipertimbangkan agar pelaksanaan tarawih tidak menyimpang dari kebiasaan setempat.

Tip 3: Perhitungkan Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan akan mempengaruhi waktu berakhir tarawih. Jika jumlah rakaat banyak, maka waktu berakhir tarawih juga akan semakin mundur.

Tip 4: Perhatikan Waktu Istirahat

Waktu istirahat di antara rakaat tarawih juga perlu diperhitungkan. Waktu istirahat yang terlalu lama dapat memperlambat pelaksanaan tarawih.

Tip 5: Estimasikan Waktu Salat Subuh

Untuk menentukan waktu berakhir tarawih yang tepat, perlu mengestimasi waktu masuknya salat Subuh. Hal ini penting agar tarawih dapat diakhiri sebelum waktu salat Subuh tiba.

Tip 6: Pertimbangkan Kondisi Jamaah

Jika jamaah sudah merasa lelah, maka waktu berakhir tarawih dapat dipertimbangkan untuk dimajukan. Hal ini perlu dilakukan agar jamaah dapat beristirahat dengan cukup sebelum salat Subuh.

Tip 7: Konsultasikan dengan Imam

Imam masjid atau musala dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai waktu berakhir tarawih sesuai dengan tradisi dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut.

Tip 8: Berpedoman pada Dalil yang Shahih

Dalam menentukan waktu berakhir tarawih, berpedomanlah pada dalil-dalil yang shahih dari Al-Qur’an dan As-Sunnah agar ibadah tarawih dapat dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat menentukan waktu berakhir tarawih dengan tepat sehingga ibadah tarawih dapat dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih yang baik dan benar.

Kesimpulan

Pelaksanaan tarawih memiliki waktu mulai dan waktu berakhir yang bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah, serta pendapat ulama yang dianut. Waktu berakhir tarawih dapat menjadi pertimbangan penting dalam menentukan durasi pelaksanaan tarawih agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jamaah.

Beberapa poin penting terkait waktu pelaksanaan tarawih yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai waktu berakhir tarawih.
  2. Waktu berakhir tarawih perlu mempertimbangkan jumlah rakaat, waktu istirahat, dan waktu masuknya salat Subuh.
  3. Dalam menentukan waktu berakhir tarawih, perlu mempertimbangkan tradisi daerah dan kondisi jamaah.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan pelaksanaan tarawih dapat dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga dapat memberikan manfaat dan keutamaan yang maksimal bagi umat Islam.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru