Panduan Lengkap Zakat Mal: Tata Cara, Manfaat, dan Hukumnya

sisca


Panduan Lengkap Zakat Mal: Tata Cara, Manfaat, dan Hukumnya

Zakat mal sering disebut juga zakat harta adalah kewajiban mengeluarkan sebagian harta tertentu bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat mal ini diwajibkan berdasarkan ketentuan agama Islam dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Contoh zakat mal adalah zakat yang dikenakan pada hewan ternak, hasil pertanian, dan emas serta perak.

Zakat mal memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi yang mengeluarkan zakat (muzakki) maupun bagi yang menerima zakat (mustahik). Bagi muzakki, zakat mal dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Bagi mustahik, zakat mal dapat membantu meringankan beban hidup dan meningkatkan kesejahteraan.

Dalam perkembangannya, terdapat beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan zakat mal. Salah satu peristiwa penting tersebut adalah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Undang-undang ini mengatur pengelolaan zakat secara nasional, termasuk pembentukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga yang berwenang mengelola zakat di Indonesia. Dengan adanya undang-undang ini, diharapkan pengelolaan zakat di Indonesia menjadi lebih tertib dan akuntabel.

Demikianlah penjelasan mengenai zakat mal, mulai dari definisi, keutamaan, manfaat, hingga perkembangannya. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang berbagai aspek zakat mal, termasuk syarat-syarat wajib zakat, cara menghitung zakat mal, dan penyaluran zakat mal.

Zakat Mal Sering Disebut Juga Zakat

Zakat mal merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat tertentu. Terdapat beberapa aspek penting yang perlu diketahui terkait zakat mal, di antaranya:

  • Definisi
  • Hukum
  • Syarat
  • Nisab
  • Waktu
  • Cara Menghitung
  • Penyaluran
  • Manfaat
  • Hukum Meninggalkan
  • Tata Cara Penyaluran

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan memberikan gambaran yang komprehensif tentang zakat mal. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat mal dengan baik dan benar. Zakat mal tidak hanya bermanfaat bagi mustahik atau penerima zakat, tetapi juga bagi muzakki atau pemberi zakat. Zakat mal dapat membersihkan harta dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Definisi

Definisi merupakan aspek mendasar dalam memahami zakat mal. Zakat mal sering disebut juga zakat harta benda, yaitu harta yang wajib dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Definisi ini memberikan batasan yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan zakat mal dan menjadi dasar bagi penetapan hukum, syarat, dan ketentuan zakat mal lainnya.

Definisi zakat mal sangat penting karena menjadi acuan dalam pelaksanaan ibadah zakat. Tanpa definisi yang jelas, umat Islam akan kesulitan menentukan harta mana saja yang wajib dizakati dan berapa kadar zakat yang harus dikeluarkan. Definisi zakat mal juga menjadi dasar bagi ulama dalam merumuskan berbagai ketentuan terkait zakat mal, seperti jenis harta yang wajib dizakati, nisab, waktu mengeluarkan zakat, dan penyaluran zakat.

Dalam praktiknya, definisi zakat mal juga memiliki implikasi yang luas. Misalnya, definisi ini menjadi dasar bagi lembaga pengelola zakat dalam menghimpun dan menyalurkan zakat. Selain itu, definisi zakat mal juga berpengaruh pada kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakat. Dengan memahami definisi zakat mal dengan baik, masyarakat dapat mengetahui kewajiban mereka dalam berzakat dan manfaat yang akan diperoleh dari berzakat.

Jadi, definisi zakat mal memiliki kaitan yang erat dengan pelaksanaan ibadah zakat. Definisi ini memberikan batasan yang jelas tentang harta mana saja yang wajib dizakati, menjadi dasar penetapan hukum dan ketentuan zakat mal, serta memiliki implikasi yang luas dalam praktik pelaksanaan zakat mal.

Hukum

Hukum merupakan aspek krusial dalam memahami zakat mal. Hukum dalam konteks ini merujuk pada ketentuan atau aturan syariah yang mengatur tentang zakat mal, mulai dari ketetapan hukumnya, syarat-syaratnya, nisabnya, waktu mengeluarkannya, cara menghitungnya, hingga penyalurannya. Hukum zakat mal bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijtihad para ulama.

Hukum zakat mal memiliki pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan ibadah zakat. Ketentuan hukum yang jelas akan memberikan panduan bagi umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakatnya. Tanpa adanya hukum yang jelas, umat Islam akan kesulitan menentukan bagaimana cara melaksanakan zakat mal dengan benar sesuai syariah.

Dalam praktiknya, hukum zakat mal memiliki implikasi yang luas. Misalnya, hukum zakat mal menjadi dasar bagi lembaga pengelola zakat dalam menghimpun dan menyalurkan zakat. Selain itu, hukum zakat mal juga berpengaruh pada kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakat. Dengan memahami hukum zakat mal dengan baik, masyarakat dapat mengetahui kewajiban mereka dalam berzakat dan konsekuensi jika meninggalkan kewajiban tersebut.

Jadi, hukum zakat mal sangat penting dalam pelaksanaan ibadah zakat. Hukum zakat mal memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakatnya, menjadi dasar bagi lembaga pengelola zakat dalam mengelola zakat, dan berpengaruh pada kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakat.

Syarat

Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal. Syarat dalam konteks ini merujuk pada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi agar harta yang dimiliki seseorang dapat dikenakan zakat mal. Syarat-syarat ini bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijtihad para ulama.

  • Kepemilikan

    Harta yang wajib dizakati harus dimiliki secara penuh oleh seseorang. Artinya, harta tersebut tidak sedang dalam status gadai atau pinjaman.

  • Mencapai Nisab

    Harta yang wajib dizakati harus mencapai nisab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakati. Nisab untuk zakat mal berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya.

  • Berkembang

    Harta yang wajib dizakati harus memiliki potensi untuk berkembang atau bertambah. Artinya, harta tersebut tidak boleh merupakan harta yang dikonsumsi atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

  • Mencapai Haul

    Harta yang wajib dizakati harus telah dimiliki dan berkembang selama satu tahun (haul). Haul dihitung sejak harta tersebut pertama kali dimiliki atau diperoleh.

Syarat-syarat tersebut saling berkaitan dan harus dipenuhi secara bersamaan agar harta yang dimiliki seseorang dapat dikenakan zakat mal. Dengan memahami syarat-syarat zakat mal, umat Islam dapat mengetahui harta mana saja yang wajib dizakati dan harta mana saja yang tidak wajib dizakati.

Nisab

Nisab merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Harta yang telah mencapai nisab dan memenuhi syarat-syarat lainnya wajib dizakati. Nisab untuk zakat mal berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya.

  • Nisab Emas dan Perak

    Nisab untuk emas adalah 85 gram, sedangkan nisab untuk perak adalah 595 gram. Jika seseorang memiliki emas atau perak yang telah mencapai nisab dan memenuhi syarat-syarat lainnya, maka wajib dizakati sebesar 2,5%.

  • Nisab Hewan Ternak

    Nisab untuk hewan ternak berbeda-beda, tergantung pada jenis hewan ternaknya. Misalnya, nisab untuk sapi adalah 30 ekor, sedangkan nisab untuk kambing adalah 40 ekor. Jika seseorang memiliki hewan ternak yang telah mencapai nisab dan memenuhi syarat-syarat lainnya, maka wajib dizakati sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

  • Nisab Hasil Pertanian

    Nisab untuk hasil pertanian adalah 5 wasaq atau sekitar 653 kilogram. Jika seseorang memiliki hasil pertanian yang telah mencapai nisab dan memenuhi syarat-syarat lainnya, maka wajib dizakati sebesar 10%.

  • Nisab Harta Perniagaan

    Nisab untuk harta perniagaan adalah senilai nisab emas, yaitu 85 gram. Jika seseorang memiliki harta perniagaan yang telah mencapai nisab dan memenuhi syarat-syarat lainnya, maka wajib dizakati sebesar 2,5%.

Nisab memiliki peran yang sangat penting dalam zakat mal. Nisab menjadi batas minimal harta yang wajib dizakati. Dengan memahami nisab, umat Islam dapat mengetahui harta mana saja yang wajib dizakati dan harta mana saja yang tidak wajib dizakati.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam zakat mal. Waktu dalam konteks ini merujuk pada ketentuan atau aturan syariah yang mengatur tentang waktu mengeluarkan zakat mal. Waktu mengeluarkan zakat mal berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya.

  • Waktu Zakat Emas, Perak, dan Harta Perniagaan

    Zakat emas, perak, dan harta perniagaan dikeluarkan pada saat harta tersebut telah mencapai nisab dan haul. Haul untuk harta jenis ini adalah satu tahun.

  • Waktu Zakat Hasil Pertanian

    Zakat hasil pertanian dikeluarkan setelah panen dan hasil pertanian telah mencapai nisab. Jika hasil pertanian tersebut disimpan hingga mencapai satu tahun, maka zakatnya dikeluarkan sebesar 10%. Namun, jika hasil pertanian tersebut dijual sebelum mencapai satu tahun, maka zakatnya dikeluarkan sebesar 5%.

  • Waktu Zakat Hewan Ternak

    Zakat hewan ternak dikeluarkan setiap tahun pada saat hewan ternak tersebut telah mencapai nisab. Jika hewan ternak tersebut dijual sebelum mencapai haul, maka zakatnya tidak wajib dikeluarkan.

  • Waktu Zakat Rikaz dan Ma’din

    Zakat rikaz (harta karun) dan ma’din (tambang) dikeluarkan saat harta tersebut ditemukan dan telah mencapai nisab.

Ketentuan waktu mengeluarkan zakat mal sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh umat Islam. Dengan memahami ketentuan waktu mengeluarkan zakat mal, umat Islam dapat mengetahui kapan mereka wajib mengeluarkan zakat dan kapan mereka tidak wajib mengeluarkan zakat.

Cara Menghitung

Cara menghitung zakat mal merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah zakat. Zakat mal sering disebut juga zakat harta benda, yaitu harta yang wajib dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Cara menghitung zakat mal berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya.

Sebagai contoh, cara menghitung zakat emas dan perak adalah dengan mengalikan jumlah emas atau perak yang dimiliki dengan kadar zakat, yaitu 2,5%. Sedangkan cara menghitung zakat hasil pertanian adalah dengan mengalikan jumlah hasil pertanian yang dipanen dengan kadar zakat, yaitu 5% atau 10%, tergantung pada apakah hasil pertanian tersebut disimpan hingga mencapai satu tahun atau dijual sebelum mencapai satu tahun.

Memahami cara menghitung zakat mal sangat penting bagi umat Islam untuk dapat menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar. Dengan mengetahui cara menghitung zakat mal, umat Islam dapat menghitung berapa zakat yang wajib mereka keluarkan dan memastikan bahwa zakat tersebut telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan syariah.

Penyaluran

Penyaluran merupakan aspek krusial dalam zakat mal. Zakat mal sering disebut juga zakat harta benda, yaitu harta yang wajib dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Penyaluran zakat mal harus dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah dan tepat sasaran.

Penyaluran zakat mal memiliki dampak yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Zakat mal dapat membantu meringankan beban hidup fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang membutuhkan lainnya. Selain itu, zakat mal juga dapat digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam praktiknya, penyaluran zakat mal dapat dilakukan melalui berbagai lembaga, seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga amil zakat (LAZ) lainnya. Lembaga-lembaga ini memiliki jaringan yang luas dan prosedur penyaluran yang jelas, sehingga dapat memastikan bahwa zakat mal tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran.

Memahami pentingnya penyaluran zakat mal dan menyalurkan zakat mal melalui lembaga yang kredibel merupakan kewajiban setiap umat Islam yang mampu. Dengan menyalurkan zakat mal dengan baik, umat Islam dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Manfaat

Manfaat merupakan aspek penting dari zakat mal. Zakat mal sering disebut juga zakat harta benda, yaitu harta yang wajib dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Manfaat zakat mal sangat banyak, baik bagi yang mengeluarkan zakat (muzakki) maupun bagi yang menerima zakat (mustahik).

  • Membersihkan Harta

    Zakat mal dapat membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin tercampur di dalamnya. Dengan mengeluarkan zakat, muzakki telah menunaikan kewajibannya dan hartanya menjadi bersih dan berkah.

  • Meningkatkan Ketakwaan

    Zakat mal dapat meningkatkan ketakwaan muzakki kepada Allah SWT. Dengan mengeluarkan zakat, muzakki menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diterimanya dan mengakui bahwa segala harta yang dimilikinya berasal dari Allah SWT.

  • Meringankan Beban Mustahik

    Zakat mal dapat meringankan beban hidup mustahik, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang membutuhkan lainnya. Dengan menerima zakat, mustahik dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraannya.

  • Membangun Masyarakat Sejahtera

    Zakat mal dapat membantu membangun masyarakat yang lebih sejahtera. Dengan mendistribusikan harta kepada yang membutuhkan, zakat mal dapat mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan pemerataan ekonomi.

Manfaat zakat mal sangatlah besar dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Zakat mal tidak hanya bermanfaat bagi mustahik, tetapi juga bagi muzakki dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memahami manfaat zakat mal, umat Islam dapat termotivasi untuk mengeluarkan zakatnya dengan baik dan benar.

Hukum Meninggalkan

Hukum meninggalkan zakat mal merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Zakat mal sering disebut juga zakat harta benda, yaitu harta yang wajib dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Hukum meninggalkan zakat mal memiliki konsekuensi yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

  • Dosa Besar

    Meninggalkan zakat mal termasuk dosa besar. Allah SWT telah memerintahkan umat Islam untuk mengeluarkan zakat, dan meninggalkan zakat berarti melanggar perintah Allah SWT.

  • Harta Tidak Berkah

    Harta yang tidak dikeluarkan zakatnya tidak akan berkah. Artinya, harta tersebut tidak akan membawa manfaat yang maksimal bagi pemiliknya, bahkan bisa menjadi sumber masalah.

  • Siksa di Akhirat

    Orang yang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki tanggungan zakat, maka akan disiksa di akhirat. Siksa tersebut berupa api neraka yang membakar harta yang seharusnya dikeluarkan zakatnya.

  • Pemiskinan

    Meninggalkan zakat mal dapat berujung pada pemiskinan. Sebab, zakat mal berfungsi untuk membersihkan harta dan menarik rezeki. Jika zakat mal tidak dikeluarkan, maka harta yang dimiliki bisa berkurang atau bahkan habis.

Memahami hukum meninggalkan zakat mal sangat penting untuk menghindari konsekuensi yang buruk. Dengan memahami hukum ini, umat Islam dapat termotivasi untuk mengeluarkan zakat malnya dengan baik dan benar, sehingga terhindar dari dosa besar, mendapat keberkahan harta, terhindar dari siksa di akhirat, dan terhindar dari pemiskinan.

Tata Cara Penyaluran

Tata cara penyaluran zakat merupakan aspek penting dalam zakat mal. Zakat mal sering disebut juga zakat harta benda, yaitu harta yang wajib dikeluarkan sebagiannya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Tata cara penyaluran zakat mal diatur secara jelas dalam syariah Islam dan harus dipatuhi oleh setiap muslim yang mengeluarkan zakat.

Tata cara penyaluran zakat mal yang benar akan memastikan bahwa zakat tersebut sampai kepada yang berhak menerimanya dan memberikan manfaat yang maksimal. Penyaluran zakat mal dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui lembaga amil zakat (LAZ), masjid, atau langsung kepada mustahik (penerima zakat). Masing-masing cara penyaluran memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga muzakki (pemberi zakat) dapat memilih cara yang paling efektif dan sesuai dengan kondisi setempat.

Memahami dan melaksanakan tata cara penyaluran zakat mal dengan benar merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan menyalurkan zakat mal sesuai syariah, muzakki dapat memperoleh pahala yang besar dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Pertanyaan Umum tentang Zakat Mal

Pertanyaan Umum (FAQ) berikut disusun untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan mengenai zakat mal. FAQ ini akan membahas berbagai aspek zakat mal, termasuk pengertian, hukum, syarat, nisab, waktu mengeluarkan, cara menghitung, penyaluran, manfaat, dan hukum meninggalkan zakat mal.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan zakat mal?

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan pada harta benda atau kekayaan yang dimiliki oleh seorang muslim.

Pertanyaan 2: Kapan waktu mengeluarkan zakat mal?

Waktu mengeluarkan zakat mal berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya. Misalnya, zakat emas dan perak dikeluarkan saat harta tersebut telah mencapai nisab dan haul, sedangkan zakat hasil pertanian dikeluarkan setelah panen dan hasil pertanian telah mencapai nisab.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menghitung zakat mal?

Cara menghitung zakat mal juga berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya. Misalnya, zakat emas dan perak dihitung dengan mengalikan jumlah emas atau perak yang dimiliki dengan kadar zakat, yaitu 2,5%, sedangkan zakat hasil pertanian dihitung dengan mengalikan jumlah hasil pertanian yang dipanen dengan kadar zakat, yaitu 5% atau 10%, tergantung pada apakah hasil pertanian tersebut disimpan hingga mencapai satu tahun atau dijual sebelum mencapai satu tahun.

Pertanyaan 4: Siapa saja yang berhak menerima zakat mal?

Zakat mal berhak diterima oleh delapan golongan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fi sabilillah, dan ibnus sabil.

Pertanyaan 5: Apa saja manfaat mengeluarkan zakat mal?

Manfaat mengeluarkan zakat mal sangat banyak, di antaranya membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, meringankan beban mustahik, dan membangun masyarakat yang sejahtera.

Pertanyaan 6: Apa hukumnya jika meninggalkan zakat mal?

Meninggalkan zakat mal termasuk dosa besar yang dapat berakibat harta tidak berkah, siksa di akhirat, pemiskinan, dan hilangnya keberkahan hidup.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang zakat mal beserta jawabannya. Pemahaman yang baik tentang zakat mal akan membantu umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang syarat-syarat wajib zakat mal, sehingga umat Islam dapat mengetahui harta mana saja yang wajib dizakati dan mana yang tidak.

Tips Menunaikan Zakat Mal

Zakat mal merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menunaikan zakat mal dengan baik dan benar:

Tip 1: Pahami Syarat Wajib Zakat Mal
Sebelum mengeluarkan zakat, pastikan Anda telah memahami syarat-syarat wajib zakat mal, seperti kepemilikan penuh, mencapai nisab, berkembang, dan mencapai haul.

Tip 2: Hitung Nisab dengan Benar
Nisab merupakan batas minimum harta yang wajib dizakati. Hitung nisab dengan benar sesuai dengan jenis harta yang Anda miliki, misalnya 85 gram emas atau 595 gram perak.

Tip 3: Tentukan Waktu Mengeluarkan Zakat
Waktu mengeluarkan zakat berbeda-beda, tergantung pada jenis hartanya. Misalnya, zakat emas dan perak dikeluarkan saat mencapai haul, sedangkan zakat hasil pertanian dikeluarkan setelah panen.

Tip 4: Salurkan Zakat Melalui Lembaga Terpercaya
Salurkan zakat Anda melalui lembaga amil zakat (LAZ) atau lembaga yang terpercaya dan kredibel. Hal ini memastikan bahwa zakat Anda tersalurkan kepada yang berhak.

Tip 5: Dokumentasikan Transaksi Zakat
Simpan bukti pembayaran atau penyaluran zakat sebagai dokumentasi. Dokumentasi ini dapat digunakan sebagai bukti penunaian zakat dan untuk keperluan audit jika diperlukan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menunaikan zakat mal dengan baik dan benar, sehingga harta Anda menjadi bersih dan berkah, serta Anda memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah atau manfaat mengeluarkan zakat mal. Pahami hikmah-hikmah ini agar Anda semakin termotivasi untuk menunaikan zakat mal dengan penuh keikhlasan.

Kesimpulan

Zakat mal memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Zakat mal dapat membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, meringankan beban mustahik, dan membangun masyarakat yang sejahtera. Oleh karena itu, setiap muslim yang mampu wajib menunaikan zakat mal dengan baik dan benar.

Dalam menunaikan zakat mal, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti syarat wajib, nisab, waktu mengeluarkan, cara menghitung, dan penyaluran. Memahami aspek-aspek ini akan membantu umat Islam dalam menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru