Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah zakat mal. Zakat mal adalah zakat yang dikenakan pada harta benda yang dimiliki oleh seseorang. Harta benda yang dikenakan zakat mal antara lain emas, perak, uang, kendaraan, dan lain sebagainya.
Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik. Mustahik adalah orang yang memenuhi syarat untuk menerima zakat. Syarat-syarat mustahik antara lain fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, dan gharim. Pembagian zakat kepada mustahik sangat penting karena dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam sejarah Islam, zakat telah memainkan peran penting dalam membantu masyarakat miskin dan membutuhkan. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, zakat digunakan untuk membangun rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya bermanfaat bagi mustahik, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Orang yang menerima zakat disebut
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah zakat mal. Zakat mal adalah zakat yang dikenakan pada harta benda yang dimiliki oleh seseorang. Harta benda yang dikenakan zakat mal antara lain emas, perak, uang, kendaraan, dan lain sebagainya.
Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik. Terdapat beberapa aspek penting terkait mustahik, di antaranya:
- Fakir
- Miskin
- Amil zakat
- Mualaf
- Budak
- Gharim
- Fi sabilillah
- Ibnu sabil
- Riqab
- Muallaf
Aspek-aspek tersebut sangat penting untuk dipahami agar penyaluran zakat dapat tepat sasaran. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Fakir
Fakir adalah salah satu golongan yang berhak menerima zakat. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta benda yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Fakir biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kemiskinan, kehilangan pekerjaan, atau bencana alam.
Fakir merupakan komponen penting dari orang yang menerima zakat karena mereka sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Zakat yang diberikan kepada fakir dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, atau untuk membangun tempat tinggal. Dengan demikian, zakat dapat membantu fakir keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Salah satu contoh fakir yang berhak menerima zakat adalah seorang janda tua yang tidak memiliki penghasilan dan tidak memiliki keluarga yang dapat menghidupinya. Janda tua tersebut sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok tersebut dan membantunya keluar dari kemiskinan.
Memahami hubungan antara fakir dan orang yang menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Miskin
Miskin adalah salah satu golongan yang berhak menerima zakat, selain fakir. Miskin adalah orang yang memiliki harta benda, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Kemiskinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya pendapatan, pengangguran, atau biaya hidup yang tinggi.
-
Kurangnya Akses terhadap Pendidikan dan Pelatihan
Salah satu penyebab kemiskinan adalah kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan seseorang, sehingga dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berpenghasilan lebih tinggi.
-
Kurangnya Lapangan Pekerjaan
Penyebab kemiskinan lainnya adalah kurangnya lapangan pekerjaan. Pengangguran dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
-
Tingginya Biaya Hidup
Tingginya biaya hidup juga dapat menyebabkan kemiskinan. Biaya hidup yang tinggi, seperti biaya makanan, perumahan, dan transportasi, dapat membuat seseorang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
-
Bencana Alam
Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan kekeringan, juga dapat menyebabkan kemiskinan. Bencana alam dapat merusak rumah dan harta benda, serta mata pencaharian seseorang.
Orang miskin sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Zakat yang diberikan kepada orang miskin dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, atau untuk membangun tempat tinggal. Dengan demikian, zakat dapat membantu orang miskin keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Amil zakat
Amil zakat adalah orang yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat. Amil zakat merupakan komponen penting dalam penyaluran zakat karena mereka memastikan bahwa zakat disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya.
Salah satu tugas penting amil zakat adalah melakukan pendataan mustahik. Pendataan ini dilakukan untuk memastikan bahwa zakat disalurkan kepada orang yang benar-benar membutuhkan. Amil zakat juga bertugas memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang zakat, sehingga masyarakat dapat memahami pentingnya zakat dan kewajiban untuk menunaikannya.
Amil zakat juga berperan dalam pemberdayaan mustahik. Amil zakat dapat memberikan pelatihan keterampilan kepada mustahik, sehingga mereka dapat memiliki penghasilan sendiri dan keluar dari kemiskinan. Amil zakat juga dapat membantu mustahik dalam mencari pekerjaan atau memulai usaha.
Hubungan antara amil zakat dan orang yang menerima zakat disebut sangat penting dalam penyaluran zakat yang tepat sasaran. Amil zakat memastikan bahwa zakat disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya, sehingga zakat dapat benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Mualaf
Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam. Mereka merupakan salah satu golongan yang berhak menerima zakat, karena mereka biasanya mengalami kesulitan ekonomi setelah masuk Islam. Kesulitan ekonomi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Dikucilkan oleh keluarga atau masyarakat karena masuk Islam
- Kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian karena masuk Islam
- Membutuhkan biaya untuk mempelajari Islam dan menjalankan ibadah
Zakat yang diberikan kepada mualaf dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membantu mualaf dalam mengembangkan usaha atau mencari pekerjaan. Dengan demikian, zakat dapat membantu mualaf untuk keluar dari kesulitan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Salah satu contoh mualaf yang berhak menerima zakat adalah seorang pria yang masuk Islam setelah membaca Al-Qur’an. Pria tersebut dikucilkan oleh keluarganya dan kehilangan pekerjaannya karena masuk Islam. Ia sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan mempelajari Islam. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, dan biaya untuk belajar Islam. Dengan demikian, zakat dapat membantu pria tersebut untuk keluar dari kesulitan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Memahami hubungan antara mualaf dan orang yang berhak menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Budak
Budak adalah salah satu golongan yang berhak menerima zakat. Dalam ajaran Islam, terdapat anjuran untuk memerdekakan budak. Memerdekakan budak merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. Zakat yang diberikan kepada budak dapat digunakan untuk membantu mereka membeli kebebasannya atau untuk memulai usaha baru.
Salah satu contoh budak yang berhak menerima zakat adalah seorang wanita yang diperbudak sejak kecil. Wanita tersebut sangat ingin merdeka dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membeli kebebasannya. Dengan demikian, zakat dapat membantu wanita tersebut untuk keluar dari perbudakan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Memahami hubungan antara budak dan orang yang berhak menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Gharim
Gharim adalah salah satu golongan yang berhak menerima zakat. Gharim adalah orang yang memiliki banyak hutang dan tidak mampu membayarnya. Hutang tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti biaya pengobatan, biaya pendidikan, atau biaya usaha yang gagal.
Salah satu contoh gharim yang berhak menerima zakat adalah seorang petani yang memiliki hutang yang besar karena gagal panen. Petani tersebut tidak mampu membayar hutangnya dan terancam kehilangan tanahnya. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membayar hutangnya dan mencegahnya kehilangan tanahnya.
Memahami hubungan antara gharim dan orang yang berhak menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Fi sabilillah
Fi sabilillah merupakan salah satu golongan yang berhak menerima zakat. Fi sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah, baik dalam bentuk perjuangan fisik maupun non-fisik. Perjuangan fi sabilillah dapat meliputi berbagai bentuk, seperti berjihad, berdakwah, atau menuntut ilmu.
-
Pejuang Fisik
Pejuang fisik adalah orang yang berjuang di medan perang untuk membela Islam. Mereka berhak menerima zakat karena mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungi umat Islam dan menyebarkan ajaran Islam.
-
Mubaligh
Mubaligh adalah orang yang berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam. Mereka berhak menerima zakat karena mereka berjuang untuk menegakkan agama Islam dan membimbing umat Islam ke jalan yang benar.
-
Penuntut Ilmu
Penuntut ilmu adalah orang yang menuntut ilmu agama Islam. Mereka berhak menerima zakat karena mereka berjuang untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Islam dan menyebarkan ilmu yang mereka peroleh.
-
Aktivis Sosial
Aktivis sosial adalah orang yang berjuang untuk menegakkan keadilan dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Mereka berhak menerima zakat karena mereka berjuang untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
Dengan memahami berbagai aspek fi sabilillah, kita dapat menyalurkan zakat secara lebih tepat sasaran. Zakat yang disalurkan kepada mereka yang berjuang fi sabilillah akan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan.
Ibnu sabil
Ibnu sabil merupakan salah satu golongan yang berhak menerima zakat. Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal. Mereka berhak menerima zakat karena mereka membutuhkan bantuan untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Ibnu sabil merupakan komponen penting dari orang yang menerima zakat karena mereka sangat membutuhkan bantuan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Zakat yang diberikan kepada ibnu sabil dapat digunakan untuk membeli makanan, minuman, dan biaya transportasi. Dengan demikian, zakat dapat membantu ibnu sabil untuk mencapai tujuan mereka dan menyelesaikan perjalanan mereka dengan selamat.
Salah satu contoh ibnu sabil yang berhak menerima zakat adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah. Mahasiswa tersebut kehabisan bekal dan tidak memiliki cukup uang untuk melanjutkan perjalanannya. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membeli makanan, minuman, dan biaya transportasi. Dengan demikian, zakat dapat membantu mahasiswa tersebut untuk melanjutkan pendidikannya dan meraih cita-citanya.
Memahami hubungan antara ibnu sabil dan orang yang menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Riqab
Riqab adalah salah satu golongan yang berhak menerima zakat. Riqab adalah budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya. Mereka berhak menerima zakat karena mereka membutuhkan bantuan untuk membeli kebebasan mereka.
Riqab merupakan komponen penting dari orang yang menerima zakat karena mereka sangat membutuhkan bantuan untuk memerdekakan diri. Zakat yang diberikan kepada riqab dapat digunakan untuk membeli kebebasan mereka atau untuk memulai usaha baru setelah mereka merdeka. Dengan demikian, zakat dapat membantu riqab untuk keluar dari perbudakan dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Salah satu contoh riqab yang berhak menerima zakat adalah seorang budak yang ingin memerdekakan dirinya. Budak tersebut sangat menginginkan kebebasan dan memiliki potensi untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membeli kebebasannya. Dengan demikian, zakat dapat membantu budak tersebut untuk meraih cita-citanya dan hidup dengan lebih baik.
Memahami hubungan antara riqab dan orang yang menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Muallaf
Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam. Mereka merupakan salah satu golongan yang berhak menerima zakat, karena mereka biasanya mengalami kesulitan ekonomi setelah masuk Islam. Kesulitan ekonomi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Dikucilkan oleh keluarga atau masyarakat karena masuk Islam
- Kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian karena masuk Islam
- Membutuhkan biaya untuk mempelajari Islam dan menjalankan ibadah
Zakat yang diberikan kepada muallaf dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membantu muallaf dalam mengembangkan usaha atau mencari pekerjaan. Dengan demikian, zakat dapat membantu muallaf untuk keluar dari kesulitan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Salah satu contoh muallaf yang berhak menerima zakat adalah seorang wanita yang masuk Islam setelah membaca Al-Qur’an. Wanita tersebut dikucilkan oleh keluarganya dan kehilangan pekerjaannya karena masuk Islam. Ia sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan mempelajari Islam. Zakat yang diberikan kepadanya dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, dan biaya untuk belajar Islam. Dengan demikian, zakat dapat membantu wanita tersebut untuk keluar dari kesulitan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Memahami hubungan antara muallaf dan orang yang berhak menerima zakat sangat penting untuk penyaluran zakat yang tepat sasaran. Dengan memahami hubungan ini, maka zakat yang disalurkan akan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak menerimanya.
Pertanyaan Umum tentang Orang yang Berhak Menerima Zakat
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang orang yang berhak menerima zakat:
Pertanyaan 1: Siapa yang dimaksud dengan orang yang berhak menerima zakat?
Jawaban: Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik. Mustahik adalah orang yang memenuhi syarat untuk menerima zakat, seperti fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim, fi sabilillah, ibnu sabil, riqab, dan muallaf.
Pertanyaan 2: Apa saja syarat untuk menjadi mustahik?
Jawaban: Syarat untuk menjadi mustahik antara lain tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, tidak memiliki penghasilan yang tetap, dan tidak mampu bekerja karena alasan tertentu.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara menentukan seseorang berhak menerima zakat?
Jawaban: Untuk menentukan seseorang berhak menerima zakat, dapat dilakukan melalui survei, pendataan, atau wawancara. Proses ini biasanya dilakukan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang mengelola zakat.
Pertanyaan 4: Apa saja manfaat menerima zakat?
Jawaban: Manfaat menerima zakat antara lain dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, zakat juga dapat digunakan untuk membantu mustahik mengembangkan usaha atau mencari pekerjaan.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara menyalurkan zakat kepada mustahik?
Jawaban: Zakat dapat disalurkan melalui lembaga atau organisasi yang berwenang mengelola zakat, seperti Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Pertanyaan 6: Apakah zakat wajib dibayarkan?
Jawaban: Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Zakat merupakan bentuk ibadah dan kewajiban sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang orang yang berhak menerima zakat. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami lebih lanjut tentang zakat dan penyalurannya.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang cara menghitung zakat dan ketentuan-ketentuan terkait zakat.
Tips Membantu Orang yang Berhak Menerima Zakat
Membantu orang yang berhak menerima zakat merupakan kewajiban setiap muslim. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu mereka, salah satunya adalah dengan memberikan zakat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk membantu orang yang berhak menerima zakat:
Tip 1: Ketahui Kriteria Mustahik
Sebelum memberikan zakat, pastikan Anda mengetahui kriteria orang yang berhak menerima zakat. Kriteria tersebut antara lain fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim, fi sabilillah, ibnu sabil, riqab, dan muallaf.
Tip 2: Cari Tahu Lembaga Penyalur Zakat yang Terpercaya
Salurkan zakat Anda melalui lembaga penyalur zakat yang terpercaya. Lembaga tersebut harus memiliki izin resmi dari pemerintah dan memiliki track record yang baik dalam mengelola zakat.
Tip 3: Berikan Zakat Secara Langsung
Jika memungkinkan, berikan zakat secara langsung kepada orang yang berhak menerima zakat. Hal ini akan memastikan bahwa zakat Anda tepat sasaran dan sampai kepada orang yang membutuhkan.
Tip 4: Berikan Zakat dalam Bentuk Barang
Selain dalam bentuk uang, zakat juga dapat diberikan dalam bentuk barang, seperti makanan, pakaian, atau peralatan rumah tangga. Berikan barang yang layak dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.
Tip 5: Berikan Zakat Secara Berkala
Jangan hanya memberikan zakat saat bulan Ramadhan saja. Berikan zakat secara berkala, misalnya setiap bulan atau setiap tahun. Hal ini akan membantu orang yang berhak menerima zakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara berkelanjutan.
Tip 6: Ajak Orang Lain untuk Berzakat
Ajak keluarga, teman, atau rekan kerja Anda untuk berzakat. Semakin banyak orang yang berzakat, semakin banyak orang yang akan terbantu.
Kesimpulan
Membantu orang yang berhak menerima zakat merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan mengetahui kriteria mustahik, mencari lembaga penyalur zakat yang terpercaya, dan memberikan zakat secara langsung, kita dapat memastikan bahwa zakat kita tepat sasaran dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang cara menghitung zakat dan ketentuan-ketentuan terkait zakat.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai “orang yang menerima zakat disebut” dalam artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang golongan-golongan yang berhak menerima zakat. Artikel ini menyoroti beberapa poin penting, di antaranya:
- Terdapat sembilan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, gharim, fi sabilillah, ibnu sabil, riqab, dan muallaf.
- Setiap golongan memiliki kriteria dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga penyaluran zakat harus dilakukan secara tepat sasaran.
- Menyalurkan zakat melalui lembaga resmi atau secara langsung kepada mustahik sangat dianjurkan untuk memastikan bahwa zakat benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Memahami dan mengamalkan zakat memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Zakat tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar orang-orang yang tidak mampu, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan taraf hidup dan pemberdayaan mereka. Dengan menyalurkan zakat secara tepat sasaran, kita dapat berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.
