Apa Boleh Memotong Kuku Saat Puasa

sisca


Apa Boleh Memotong Kuku Saat Puasa

Istilah “apa boleh memotong kuku saat puasa” merujuk pada pertanyaan mengenai diperbolehkannya memotong kuku saat sedang berpuasa.

Pertanyaan ini cukup penting bagi umat Muslim karena berkaitan dengan tata cara beribadah pada bulan Ramadhan. Memotong kuku merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan untuk menjaga kebersihan diri, namun perlu diketahui apakah aktivitas ini diperbolehkan atau tidak saat berpuasa.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai hukum memotong kuku saat puasa, baik menurut pandangan fiqih maupun medis. Pembaca akan mendapatkan penjelasan mengenai dalil-dalil yang terkait, pendapat para ulama, serta dampak memotong kuku pada kondisi kesehatan saat berpuasa.

Apa Boleh Memotong Kuku Saat Puasa

Memotong kuku saat puasa merupakan salah satu permasalahan yang sering ditanyakan oleh umat Islam. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukumnya. Ada yang berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa tidak diperbolehkan, ada pula yang berpendapat bahwa diperbolehkan.

  • Hukum Fiqih
  • Dalil yang Mendasari
  • Pendapat Ulama
  • Dampak Kesehatan
  • Waktu yang Diperbolehkan
  • Cara Memotong Kuku
  • Adab Memotong Kuku
  • Hikmah di Balik Larangan
  • Alternatif Perawatan Kuku
  • Tanya Jawab Seputar Memotong Kuku Saat Puasa

Dari beberapa aspek di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum memotong kuku saat puasa masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa makruh atau tidak dianjurkan. Hal ini didasarkan pada beberapa dalil yang menyebutkan bahwa memotong kuku dapat mengurangi pahala puasa. Meskipun demikian, dalam kondisi tertentu, seperti kuku yang sangat panjang dan mengganggu aktivitas, memotong kuku saat puasa diperbolehkan dengan syarat tertentu.

Hukum Fiqih

Dalam Islam, hukum fiqih merupakan landasan utama dalam menentukan halal dan haramnya suatu perbuatan, termasuk dalam hal memotong kuku saat puasa. Hukum fiqih sendiri bersumber dari Al-Qur’an dan hadis, yang kemudian ditafsirkan dan dielaborasi oleh para ulama melalui ijtihad.

Dalam konteks memotong kuku saat puasa, hukum fiqih menjadi sangat krusial karena dapat menentukan apakah perbuatan tersebut diperbolehkan atau tidak. Para ulama telah membahas permasalahan ini secara mendalam dan terdapat perbedaan pendapat di antara mereka. Mayoritas ulama berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, namun ada juga yang berpendapat bahwa diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

Pendapat yang menyatakan bahwa memotong kuku saat puasa makruh didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang memotong kuku dan rambut saat berpuasa. Larangan ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah puasa, serta menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa.

Di sisi lain, pendapat yang menyatakan bahwa memotong kuku saat puasa diperbolehkan didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya jika kuku terlalu panjang dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam kondisi seperti ini, memotong kuku diperbolehkan dengan syarat tidak dilakukan pada siang hari dan tidak disertai dengan niat untuk berhias.

Dalil yang Mendasari

Dalil yang menjadi dasar hukum mengenai boleh atau tidaknya memotong kuku saat puasa dapat ditelusuri dari berbagai sumber, baik Al-Qur’an, hadis, maupun pendapat para ulama. Dalil-dalil ini menjadi acuan penting dalam menentukan hukum fiqih yang berkaitan dengan masalah tersebut.

  • Al-Qur’an

    Dalam Al-Qur’an, tidak ditemukan ayat yang secara eksplisit menyebutkan tentang hukum memotong kuku saat puasa. Namun, terdapat beberapa ayat yang dapat dijadikan landasan hukum secara tidak langsung, seperti ayat yang memerintahkan umat Islam untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri. Ayat tersebut menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk berpendapat bahwa memotong kuku termasuk bagian dari menjaga kebersihan diri, yang diperbolehkan saat puasa.

  • Hadis

    Beberapa hadis Nabi Muhammad SAW juga menjadi dalil yang dijadikan rujukan dalam menentukan hukum memotong kuku saat puasa. Di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang memotong kuku dan rambut saat berpuasa. Larangan ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah puasa, serta menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa.

  • Pendapat Ulama

    Para ulama juga memiliki pendapat yang beragam mengenai hukum memotong kuku saat puasa. Mayoritas ulama berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, berdasarkan hadis yang melarang memotong kuku dan rambut saat berpuasa. Namun, ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa diperbolehkan, dengan syarat tidak dilakukan pada siang hari dan tidak disertai dengan niat untuk berhias.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalil-dalil yang menjadi dasar hukum mengenai boleh atau tidaknya memotong kuku saat puasa bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan pendapat para ulama. Dalil-dalil ini menjadi acuan penting dalam menentukan hukum fiqih yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Pendapat Ulama

Dalam konteks hukum memotong kuku saat puasa, pendapat ulama menjadi salah satu dalil penting yang dijadikan rujukan. Para ulama telah membahas permasalahan ini secara mendalam dan terdapat perbedaan pendapat di antara mereka. Mayoritas ulama berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, namun ada juga yang berpendapat bahwa diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

  • Hukum Makruh

    Pendapat yang menyatakan bahwa memotong kuku saat puasa hukumnya makruh didasarkan pada beberapa hadis, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang memotong kuku dan rambut saat berpuasa. Larangan ini dimaksudkan untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah puasa, serta menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa.

  • Hukum Mubah

    Sebagian ulama berpendapat bahwa memotong kuku saat puasa hukumnya mubah atau diperbolehkan, dengan syarat tidak dilakukan pada siang hari dan tidak disertai dengan niat untuk berhias. Pendapat ini didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya jika kuku terlalu panjang dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Waktu yang Diperbolehkan

    Ulama yang memperbolehkan memotong kuku saat puasa umumnya berpendapat bahwa waktu yang diperbolehkan adalah pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa pada siang hari.

  • Niat dan Tujuan

    Dalam memotong kuku saat puasa, niat dan tujuan juga menjadi pertimbangan penting. Jika memotong kuku dilakukan dengan niat untuk membersihkan diri dan tidak disertai dengan niat untuk berhias, maka hukumnya diperbolehkan. Namun, jika memotong kuku dilakukan dengan niat untuk berhias atau mempercantik diri, maka hukumnya makruh atau tidak dianjurkan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendapat ulama mengenai hukum memotong kuku saat puasa beragam. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, namun ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti kuku yang terlalu panjang dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Pertimbangan waktu dan niat juga menjadi faktor penting dalam menentukan hukum memotong kuku saat puasa.

Dampak Kesehatan

Memotong kuku saat puasa juga memiliki dampak terhadap kesehatan. Kuku yang panjang dan tidak terawat dapat menjadi sarang kuman dan bakteri, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi dan penyakit kulit.

Saat berpuasa, tubuh mengalami dehidrasi dan kekurangan cairan. Kondisi ini dapat membuat kuku menjadi kering dan rapuh, sehingga lebih mudah patah dan berdarah. Memotong kuku sebelum berpuasa dapat membantu mencegah masalah ini dan menjaga kesehatan kuku.

Selain itu, memotong kuku juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah pada jari-jari. Hal ini karena saat kuku dipotong, ujung saraf pada jari-jari akan terangsang, sehingga memperlancar aliran darah. Sirkulasi darah yang lancar dapat membantu menjaga kesehatan kuku dan kulit di sekitarnya.

Waktu yang Diperbolehkan

Waktu yang diperbolehkan untuk memotong kuku saat puasa merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Hal ini karena memotong kuku pada waktu yang salah dapat mengurangi pahala puasa atau bahkan membatalkannya.

  • Malam Hari

    Waktu yang paling utama untuk memotong kuku saat puasa adalah pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh. Hal ini karena pada waktu tersebut, umat Islam tidak sedang menjalankan ibadah puasa.

  • Sebelum Sahur

    Jika tidak sempat memotong kuku pada malam hari, waktu yang diperbolehkan berikutnya adalah sebelum sahur. Namun, perlu dipastikan bahwa kuku sudah benar-benar kering sebelum makan sahur, agar tidak membatalkan puasa.

  • Keadaan Darurat

    Dalam keadaan darurat, seperti kuku yang sangat panjang dan mengganggu aktivitas, memotong kuku saat siang hari diperbolehkan. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak sampai menelan potongan kuku atau air bekas potong kuku.

  • Memotong Kuku Orang Lain

    Memotong kuku orang lain saat puasa diperbolehkan, asalkan orang tersebut tidak sedang berpuasa. Hal ini karena memotong kuku tidak termasuk perbuatan yang dapat membatalkan puasa.

Dengan memperhatikan waktu yang diperbolehkan untuk memotong kuku saat puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan terhindar dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa.

Cara Memotong Kuku

Memotong kuku merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Saat berpuasa, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memotong kuku agar tidak mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa.

  • Waktu yang Tepat

    Memotong kuku saat puasa sebaiknya dilakukan pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh. Namun, jika tidak sempat, dapat juga dilakukan sebelum sahur, dengan catatan kuku harus benar-benar kering sebelum makan sahur.

  • Gunting yang Tajam

    Gunakan gunting yang tajam dan bersih untuk memotong kuku. Gunting yang tajam akan menghasilkan potongan kuku yang rapi dan tidak menimbulkan rasa sakit.

  • Potong Kuku dengan Benar

    Potong kuku dengan bentuk yang sesuai, yaitu mengikuti bentuk alami kuku. Hindari memotong kuku terlalu pendek atau terlalu panjang.

  • Bersihkan Sisa Potongan Kuku

    Setelah memotong kuku, bersihkan sisa potongan kuku yang menempel pada jari-jari atau lantai. Hal ini untuk mencegah potongan kuku tertelan atau terinjak, yang dapat membatalkan puasa.

Dengan memperhatikan cara memotong kuku yang benar saat puasa, umat Islam dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri tanpa mengurangi pahala atau membatalkan puasa.

Adab Memotong Kuku

Adab memotong kuku merupakan bagian penting dari menjaga kebersihan dan kesehatan diri, termasuk saat menjalankan ibadah puasa. Adab yang baik dalam memotong kuku dapat membantu menjaga kesucian dan kekhusyukan puasa, serta menghindari hal-hal yang dapat mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa.

  • Waktu yang Tepat

    Memotong kuku saat puasa sebaiknya dilakukan pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh. Hal ini karena pada waktu tersebut, umat Islam tidak sedang menjalankan ibadah puasa.

  • Niat yang Benar

    Memotong kuku saat puasa hendaknya diniatkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri, bukan untuk berhias atau mempercantik diri. Niat yang baik akan berpengaruh pada pahala puasa.

  • Cara Memotong yang Rapi

    Potong kuku dengan bentuk yang sesuai, yaitu mengikuti bentuk alami kuku. Hindari memotong kuku terlalu pendek atau terlalu panjang. Kuku yang dipotong dengan rapi akan terlihat bersih dan terawat.

  • Menghindari Membuang Potongan Kuku Sembarangan

    Setelah memotong kuku, bersihkan sisa potongan kuku yang menempel pada jari-jari atau lantai. Hal ini untuk mencegah potongan kuku tertelan atau terinjak, yang dapat membatalkan puasa.

Dengan memperhatikan adab memotong kuku yang baik, umat Islam dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri tanpa mengurangi pahala atau membatalkan puasa. Adab yang baik dalam memotong kuku juga mencerminkan sikap menghormati ibadah puasa dan menjaga kesucian diri selama berpuasa.

Hikmah di Balik Larangan

Hikmah di balik larangan memotong kuku saat puasa adalah untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah puasa. Memotong kuku merupakan salah satu bentuk perawatan diri yang dapat mengurangi pahala puasa jika dilakukan pada siang hari.

Larangan ini mengajarkan umat Islam untuk memprioritaskan ibadah di atas hal-hal yang bersifat duniawi. Dengan menahan diri dari memotong kuku saat puasa, umat Islam dapat melatih kesabaran dan ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu, larangan ini juga menjadi pengingat bahwa puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menahan diri dari segala sesuatu yang dapat mengurangi pahala puasa.

Hikmah di balik larangan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di luar bulan puasa. Umat Islam dapat melatih diri untuk menahan godaan dan memprioritaskan hal-hal yang lebih penting dalam hidup, seperti ibadah, keluarga, dan pekerjaan. Dengan demikian, larangan memotong kuku saat puasa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan meraih ridha Allah SWT.

Alternatif Perawatan Kuku

Alternatif perawatan kuku merupakan upaya pemeliharaan kesehatan dan kebersihan kuku tanpa harus memotongnya, yang menjadi pertimbangan dalam hukum memotong kuku saat puasa. Terdapat beberapa alternatif perawatan kuku yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Memperkuat Kuku

    Kuku dapat diperkuat dengan menggunakan produk penguat kuku yang mengandung bahan seperti biotin, keratin, dan kalsium. Produk ini dapat membantu memperbaiki struktur kuku, membuatnya lebih kuat dan tidak mudah patah.

  • Membersihkan Kuku

    Kuku yang bersih akan terhindar dari kuman dan bakteri. Bersihkan kuku secara teratur menggunakan sabun dan air, atau gunakan pembersih kuku yang lembut. Hindari menggunakan bahan kimia keras yang dapat merusak kuku.

  • Merawat Kutikula

    Kutikula adalah lapisan kulit tipis yang mengelilingi pangkal kuku. Merawat kutikula dapat membantu menjaga kesehatan kuku dan mencegah infeksi. Gunakan minyak kutikula atau krim tangan untuk melembapkan kutikula dan mendorong pertumbuhan kuku yang sehat.

  • Memoles Kuku

    Memoles kuku dapat membuat kuku terlihat lebih rapi dan bersih. Gunakan cat kuku yang bebas bahan kimia berbahaya dan aplikasikan dengan benar untuk menghindari kerusakan pada kuku.

Dengan melakukan perawatan kuku secara rutin, kuku akan tetap sehat dan terawat tanpa harus memotongnya, sehingga tidak mengurangi pahala puasa. Alternatif perawatan kuku ini juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan dan keindahan kuku.

Tanya Jawab Seputar Memotong Kuku Saat Puasa

Memotong kuku saat puasa merupakan salah satu permasalahan yang kerap ditanyakan umat Islam. Hukum memotong kuku saat puasa masih menjadi perdebatan di kalangan ulama, sehingga banyak umat Islam yang mencari tahu lebih lanjut mengenai hal ini. Tanya jawab seputar memotong kuku saat puasa menjadi penting untuk memberikan pemahaman yang jelas dan komprehensif.

  • Hukum Memotong Kuku Saat Puasa

    Hukum memotong kuku saat puasa masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, namun ada juga yang berpendapat bahwa diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

  • Waktu yang Diperbolehkan Memotong Kuku

    Jika diperbolehkan, waktu yang diperbolehkan untuk memotong kuku saat puasa adalah pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh.

  • Dampak Memotong Kuku Saat Puasa

    Memotong kuku saat puasa dapat berdampak pada kesehatan kuku, seperti kuku menjadi kering dan rapuh. Namun, memotong kuku sebelum berpuasa dapat membantu mencegah masalah ini.

  • Alternatif Perawatan Kuku

    Sebagai alternatif memotong kuku saat puasa, umat Islam dapat melakukan perawatan kuku seperti memperkuat kuku, membersihkan kuku, merawat kutikula, dan memoles kuku.

Dengan memahami tanya jawab seputar memotong kuku saat puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan terhindar dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa. Umat Islam juga dapat menjaga kesehatan dan kebersihan kuku dengan melakukan perawatan kuku secara rutin.

Tanya Jawab Seputar Hukum Memotong Kuku saat Puasa

Tanya jawab ini akan membahas permasalahan hukum memotong kuku saat puasa, yang masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Tanya jawab ini akan mengulas beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan oleh umat Islam.

Pertanyaan 1: Apakah diperbolehkan memotong kuku saat puasa?

Jawaban: Hukum memotong kuku saat puasa masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, namun ada juga yang berpendapat bahwa diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

Pertanyaan 2: Kapan waktu yang diperbolehkan untuk memotong kuku saat puasa?

Jawaban: Jika diperbolehkan, waktu yang diperbolehkan untuk memotong kuku saat puasa adalah pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh.

Pertanyaan 3: Apa saja dampak memotong kuku saat puasa?

Jawaban: Memotong kuku saat puasa dapat berdampak pada kesehatan kuku, seperti kuku menjadi kering dan rapuh. Namun, memotong kuku sebelum berpuasa dapat membantu mencegah masalah ini.

Pertanyaan 4: Apakah ada alternatif perawatan kuku selain memotong kuku saat puasa?

Jawaban: Sebagai alternatif memotong kuku saat puasa, umat Islam dapat melakukan perawatan kuku seperti memperkuat kuku, membersihkan kuku, merawat kutikula, dan memoles kuku.

Pertanyaan 5: Apakah memotong kuku orang lain saat puasa membatalkan puasa?

Jawaban: Memotong kuku orang lain saat puasa tidak membatalkan puasa, asalkan orang tersebut tidak sedang berpuasa.

Pertanyaan 6: Apakah hukum memotong kuku saat puasa berbeda untuk laki-laki dan perempuan?

Jawaban: Hukum memotong kuku saat puasa tidak berbeda untuk laki-laki dan perempuan.

Tanya jawab di atas memberikan gambaran umum tentang hukum memotong kuku saat puasa. Untuk pembahasan yang lebih mendalam, silakan merujuk pada artikel terkait.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah di balik hukum memotong kuku saat puasa, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang permasalahan ini.

Tips Seputar Memotong Kuku Saat Puasa

Untuk menjaga kesehatan kuku dan menjalankan ibadah puasa dengan baik, berikut beberapa tips yang dapat Anda perhatikan terkait hukum memotong kuku saat puasa:

Tip 1: Ketahui Hukum dan Dalilnya
Pahami hukum dan dalil yang berkaitan dengan memotong kuku saat puasa agar Anda dapat mengambil keputusan yang tepat.

Tip 2: Perhatikan Waktu yang Tepat
Jika diperbolehkan, waktu yang tepat untuk memotong kuku saat puasa adalah pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh.

Tip 3: Gunakan Gunting yang Tajam
Gunakan gunting yang tajam dan bersih untuk memotong kuku agar hasilnya rapi dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Tip 4: Potong Kuku dengan Benar
Potong kuku dengan bentuk yang sesuai dengan bentuk alami kuku, tidak terlalu pendek atau terlalu panjang.

Tip 5: Bersihkan Sisa Potongan Kuku
Bersihkan sisa potongan kuku yang menempel pada jari-jari atau lantai untuk mencegah tertelan atau terinjak, yang dapat membatalkan puasa.

Tip 6: Lakukan Perawatan Kuku Alternatif
Sebagai alternatif memotong kuku, lakukan perawatan kuku seperti memperkuat kuku, membersihkan kuku, merawat kutikula, dan memoles kuku.

Tip 7: Hindari Membuang Potongan Kuku Sembarangan
Buang potongan kuku pada tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tertelan atau terinjak, yang dapat membatalkan puasa.

Tips-tips di atas dapat membantu Anda menjaga kesehatan kuku dan menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik. Dengan memahami hukum dan dalil, memperhatikan waktu yang tepat, serta melakukan perawatan kuku yang benar, Anda dapat menghindari hal-hal yang dapat mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah di balik hukum memotong kuku saat puasa, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang permasalahan ini.

Kesimpulan

Hukum memotong kuku saat puasa masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya makruh atau tidak dianjurkan, namun ada juga yang berpendapat bahwa diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti kuku yang sangat panjang dan mengganggu aktivitas. Jika diperbolehkan, waktu yang tepat untuk memotong kuku adalah pada malam hari, setelah waktu Isya hingga sebelum waktu Subuh.

Hikmah di balik hukum ini adalah untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah puasa. Memotong kuku merupakan salah satu bentuk perawatan diri yang dapat mengurangi pahala puasa jika dilakukan pada siang hari. Larangan ini mengajarkan umat Islam untuk memprioritaskan ibadah di atas hal-hal yang bersifat duniawi.

Dengan memahami hukum dan hikmah di baliknya, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan menjaga kesehatan kuku. Perawatan kuku alternatif, seperti memperkuat kuku, membersihkan kuku, merawat kutikula, dan memoles kuku, dapat dilakukan sebagai pengganti memotong kuku saat puasa.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru