Pertanyaan “apakah shalat tarawih harus berjamaah” mengacu pada hukum shalat tarawih, yaitu sebuah ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Shalat tarawih merupakan ibadah tambahan yang dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri di rumah.
Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya melatih kekhusyukan, memperbanyak pahala, dan menjalin silaturahmi. Berdasarkan sejarah, shalat tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriah.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang hukum shalat tarawih berjamaah, termasuk dalil-dalil yang mendukungnya, perbedaan pendapat ulama, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Apakah Shalat Tarawih Harus Berjamaah?
Hukum shalat tarawih berjamaah menjadi pembahasan penting terkait pelaksanaan ibadah ini di bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan:
- Hukum: Sunnah muakkad
- Dalil: Hadis Nabi SAW
- Keutamaan: Memperbanyak pahala
- Hikmah: Melatih kekhusyukan
- Waktu pelaksanaan: Setelah shalat Isya
- Jumlah rakaat: Minimal 8 rakaat
- Tata cara: Sama dengan shalat sunnah biasa
- Keutamaan berjamaah: Lebih afdal
- Hukum bagi wanita: Boleh berjamaah di masjid
- Hukum jika tidak berjamaah: Tetap sah
Melaksanakan shalat tarawih berjamaah memiliki banyak keutamaan, seperti mempererat tali silaturahmi, melatih kedisiplinan, dan meningkatkan kekhusyukan. Meski begitu, shalat tarawih tetap sah dilakukan secara sendiri di rumah jika ada halangan untuk berjamaah.
Hukum
Shalat tarawih berjamaah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi SAW yang menganjurkan umatnya untuk berjamaah dalam shalat tarawih.
-
Pahala shalat tarawih berjamaah sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi SAW, “Barangsiapa yang berdiri (shalat) pada malam hari Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Melatih Kekhusyukan
Shalat tarawih berjamaah dapat membantu melatih kekhusyukan karena adanya tuntunan imam yang memimpin shalat. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW, “Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Mempererat Ukhuwah
Shalat tarawih berjamaah dapat mempererat ukhuwah islamiyah karena mempertemukan umat Muslim dari berbagai kalangan dalam satu majelis ibadah.
-
Menjaga Tradisi Rasulullah SAW
Shalat tarawih berjamaah merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dengan berjamaah, kita dapat menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.
Dengan demikian, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari segi pahala, kekhusyukan, ukhuwah islamiyah, maupun menjaga tradisi Rasulullah SAW.
Dalil
Dalam Islam, hukum shalat tarawih berjamaah didasarkan pada dalil dari hadis Nabi SAW. Hadis-hadis tersebut menunjukkan anjuran dan keutamaan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah.
-
Hadis Pertama
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berdiri (shalat) pada malam hari Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Hadis Kedua
Dari Aisyah ra., ia berkata bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat tarawih di masjid dan beliau salat dengan berjamaah bersama para sahabatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Hadis Ketiga
Dari Jabir bin Abdillah ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Hadis Keempat
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW biasa melaksanakan shalat tarawih di masjid selama 23 rakaat, dan beliau salat dengan berjamaah bersama para sahabatnya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dilakukan secara sendiri-sendiri.
Keutamaan
Melaksanakan shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang besar, salah satunya adalah dapat memperbanyak pahala. Pahala shalat tarawih berjamaah berlipat ganda dibandingkan dengan shalat tarawih yang dilakukan secara sendiri-sendiri.
-
Mendapat Pahala Sunnah Tarawih
Dengan melaksanakan shalat tarawih berjamaah, selain mendapat pahala shalat sunnah tarawih, juga mendapat pahala shalat berjamaah yang lebih utama dari shalat sendirian.
-
Mendapat Pahala Berjamaah
Shalat tarawih berjamaah termasuk ibadah berjamaah yang memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat sendiri-sendiri.
-
Mendapat Pahala Silaturahmi
Shalat tarawih berjamaah mempertemukan umat Muslim dalam satu majelis ibadah, sehingga dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah.
-
Mendapat Pahala Menjaga Tradisi
Shalat tarawih berjamaah merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dengan berjamaah, kita dapat menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.
Dengan demikian, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah karena dapat memperbanyak pahala dan mendapatkan berbagai keutamaan yang tidak didapat jika shalat tarawih dilakukan secara sendiri-sendiri.
Hikmah
Salah satu hikmah shalat tarawih berjamaah adalah melatih kekhusyukan. Kekhusyukan merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah, sehingga sangat penting untuk melatihnya dalam setiap ibadah, termasuk shalat tarawih.
-
Keseragaman Gerakan
Ketika shalat berjamaah, kita akan mengikuti gerakan imam, sehingga gerakan kita akan lebih teratur dan seragam. Hal ini akan membantu kita untuk lebih fokus dan tidak mudah teralihkan selama shalat.
-
Suara Imam
Suara imam yang memimpin shalat dapat membantu kita untuk tetap fokus dan konsentrasi. Suara imam yang merdu dan lantang dapat membangkitkan semangat dan kekhusyukan kita dalam shalat.
-
Lingkungan Masjid
Masjid merupakan tempat yang kondusif untuk beribadah dan melatih kekhusyukan. Suasana masjid yang tenang dan penuh dengan ketenangan dapat membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam shalat.
-
Silaturahmi
Shalat tarawih berjamaah juga dapat menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dengan sesama umat Muslim. Bertemu dan berinteraksi dengan saudara seiman dapat membuat kita merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan semakin semangat dalam beribadah.
Dengan demikian, shalat tarawih berjamaah memiliki banyak hikmah, salah satunya adalah melatih kekhusyukan. Kekhusyukan sangat penting dalam ibadah, karena dapat meningkatkan kualitas dan penerimaan ibadah kita di sisi Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan setelah shalat isya. Pelaksanaan shalat tarawih berjamaah setelah isya ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu diketahui.
-
Waktu Dimulainya
Shalat tarawih berjamaah biasanya dimulai setelah shalat isya selesai dilaksanakan. Waktu dimulainya shalat tarawih bervariasi tergantung pada waktu masuknya waktu isya di masing-masing daerah.
-
Waktu Berakhirnya
Waktu berakhirnya shalat tarawih berjamaah umumnya sekitar pukul 22.00 atau 23.00. Waktu berakhirnya shalat tarawih juga dapat bervariasi tergantung pada jumlah rakaat yang dikerjakan.
-
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih berjamaah biasanya terdiri dari 8 rakaat, 12 rakaat, atau 20 rakaat. Jumlah rakaat ini dapat disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih berjamaah sama seperti shalat sunnah lainnya. Shalat tarawih terdiri dari 2 rakaat salam, dan dikerjakan secara berjamaah dengan dipimpin oleh seorang imam.
Dengan memahami aspek-aspek waktu pelaksanaan shalat tarawih berjamaah ini, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah tersebut secara optimal.
Jumlah Rakaat
Dalam shalat tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan minimal adalah 8 rakaat. Jumlah rakaat ini menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan shalat tarawih.
-
Jumlah Rakaat Sunnah
Shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki ketentuan jumlah rakaat yang pasti. Namun, berdasarkan sunnah Rasulullah SAW, jumlah rakaat shalat tarawih minimal adalah 8 rakaat.
-
Kelipatan Dua Rakaat
Shalat tarawih dikerjakan dengan kelipatan dua rakaat, yaitu 8, 12, 16, atau 20 rakaat. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang genap.
-
Disesuaikan dengan Waktu
Jumlah rakaat shalat tarawih dapat disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Bagi yang memiliki waktu terbatas, dapat mengerjakan shalat tarawih 8 rakaat, sedangkan bagi yang memiliki waktu lebih longgar dapat mengerjakan lebih dari 8 rakaat.
-
Tata Cara Pengerjaan
Shalat tarawih dikerjakan dengan cara dua rakaat salam. Artinya, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Dengan memahami jumlah rakaat dalam shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala yang maksimal.
Tata Cara
Pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah memiliki tata cara yang sama dengan shalat sunnah biasa. Berikut beberapa aspek penting terkait tata cara shalat tarawih berjamaah:
-
Niat
Niat shalat tarawih berjamaah adalah untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih secara berjamaah karena Allah SWT.
-
Takbiratul Ihram
Shalat tarawih dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan.
-
Rakaat
Shalat tarawih terdiri dari dua rakaat salam. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
-
Doa Qunut
Setelah rakaat terakhir, disunnahkan membaca doa qunut.
Dengan memahami tata cara shalat tarawih berjamaah yang sama dengan shalat sunnah biasa, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala yang maksimal.
Keutamaan berjamaah
Melaksanakan shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih afdal dibandingkan shalat tarawih sendiri. Keutamaan berjamaah ini mencakup berbagai aspek, di antaranya adalah:
-
Mendapat Pahala Jamaah
Shalat tarawih berjamaah termasuk ibadah berjamaah yang memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat sendirian.
-
Mendapat Pahala Ukhuwah
Shalat tarawih berjamaah mempertemukan umat Muslim dalam satu majelis ibadah, sehingga dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah.
-
Mendapat Keberkahan
Shalat tarawih berjamaah dapat mendatangkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT, karena dilaksanakan bersama-sama dengan saudara seiman.
Dengan demikian, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah karena dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dilakukan sendiri.
Hukum bagi Wanita
Dalam konteks hukum shalat tarawih berjamaah, terdapat kebolehan bagi kaum wanita untuk berjamaah di masjid. Hukum ini memiliki implikasi penting dalam pelaksanaan ibadah tarawih bagi muslimah.
-
Kesetaraan dalam Ibadah
Kebolehan wanita berjamaah di masjid menunjukkan adanya kesetaraan dalam beribadah antara pria dan wanita. Islam memberikan kesempatan yang sama bagi semua pemeluknya untuk menjalankan ibadah, termasuk shalat tarawih.
-
Meraih Keutamaan Berjamaah
Dengan berjamaah di masjid, muslimah dapat memperoleh keutamaan shalat berjamaah yang lebih besar dibandingkan shalat sendiri. Keutamaan ini meliputi pahala yang berlipat ganda dan keberkahan dari berkumpul bersama sesama muslim.
-
Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Shalat tarawih berjamaah di masjid menjadi sarana bagi muslimah untuk mempererat ukhuwah islamiyah. Bertemu dan berinteraksi dengan sesama muslimah dapat memperkuat tali persaudaraan dan rasa kebersamaan.
-
Menjaga Tradisi Rasulullah SAW
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengizinkan kaum wanita untuk berjamaah di masjid. Dengan mengikuti sunnah tersebut, muslimah dapat menjaga tradisi yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Dengan demikian, kebolehan wanita berjamaah di masjid dalam shalat tarawih merupakan bentuk kesetaraan dalam beribadah, memberikan kesempatan bagi muslimah untuk meraih keutamaan berjamaah, mempererat ukhuwah islamiyah, dan menjaga tradisi Rasulullah SAW.
Hukum jika tidak berjamaah
Dalam pembahasan hukum shalat tarawih berjamaah, perlu diketahui bahwa shalat tarawih tetap sah jika dilaksanakan secara sendiri atau tidak berjamaah. Hukum ini memiliki implikasi penting bagi umat Islam yang tidak dapat atau memilih untuk tidak berjamaah dalam shalat tarawih.
-
Ibadah yang Sah
Meskipun tidak berjamaah, shalat tarawih yang dikerjakan secara sendiri tetap sah dan dianggap sebagai ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
-
Memperoleh Pahala
Dengan melaksanakan shalat tarawih secara sendiri, umat Islam tetap berhak mendapatkan pahala dan keutamaan ibadah tarawih, walaupun tidak sebesar jika dilaksanakan secara berjamaah.
-
Tidak Mengurangi Keutamaan
Tidak berjamaah dalam shalat tarawih tidak mengurangi keutamaan dan manfaat ibadah tarawih secara keseluruhan. Shalat tarawih tetap menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan.
Dengan demikian, bagi umat Islam yang tidak dapat atau memilih untuk tidak berjamaah dalam shalat tarawih, tetap disarankan untuk melaksanakan shalat tarawih secara sendiri. Sebab, shalat tarawih tetap sah, memberikan pahala, dan tidak mengurangi keutamaan ibadah ini.
Pertanyaan Seputar Hukum Shalat Tarawih Berjamaah
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum seputar hukum shalat tarawih berjamaah. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengulas aspek-aspek penting terkait pelaksanaan shalat tarawih berjamaah dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Pertanyaan 1: Apakah hukum shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Shalat tarawih berjamaah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 2: Apakah ada dalil yang menganjurkan shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Ya, terdapat beberapa hadis Nabi SAW yang menganjurkan shalat tarawih berjamaah, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.
Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih berjamaah antara lain memperbanyak pahala, melatih kekhusyukan, mempererat ukhuwah islamiyah, dan menjaga tradisi Rasulullah SAW.
Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih tetap sah jika tidak berjamaah?
Jawaban: Ya, shalat tarawih tetap sah jika dilaksanakan secara sendiri atau tidak berjamaah.
Pertanyaan 5: Apakah wanita boleh berjamaah shalat tarawih di masjid?
Jawaban: Ya, wanita diperbolehkan berjamaah shalat tarawih di masjid.
Pertanyaan 6: Berapa jumlah rakaat minimal shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat minimal shalat tarawih adalah 8 rakaat.
Ringkasannya, shalat tarawih berjamaah memiliki banyak keutamaan dan hukumnya sangat dianjurkan. Meskipun tidak berjamaah, shalat tarawih tetap sah dan berpahala. Umat Islam diharapkan dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik, baik secara berjamaah maupun sendiri, untuk memperoleh pahala dan keutamaannya.
Selanjutnya, kita akan membahas topik penting lainnya terkait shalat tarawih, yaitu tata cara dan waktu pelaksanaannya.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Berjamaah
Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang besar. Berikut beberapa tips agar pelaksanaan shalat tarawih berjamaah dapat lebih optimal dan berpahala:
Tip 1: Siapkan Diri dengan Baik
Persiapkan diri dengan berwudu, memakai pakaian yang bersih dan rapi, dan datang ke masjid lebih awal untuk mendapatkan saf yang baik.
Tip 2: Niat Ikhlas karena Allah
Niatkan shalat tarawih hanya karena mengharap ridha Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
Tip 3: Ikuti Tata Cara dengan Benar
Ikuti tata cara shalat tarawih dengan benar, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, dan khusyuklah dalam setiap gerakan dan bacaan.
Tip 4: Berjamaah dengan Tertib
Berjamaahlah dengan tertib, ikuti gerakan imam dengan baik, dan jangan tergesa-gesa atau terlambat dalam gerakan.
Tip 5: Jaga Kekhusyukan
Jaga kekhusyukan selama shalat tarawih dengan mengosongkan pikiran dari hal-hal duniawi dan fokus pada ibadah yang sedang dikerjakan.
Tip 6: Pererat Ukhuwah
Shalat tarawih berjamaah dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah islamiyah, berinteraksilah dengan sesama jamaah sebelum atau sesudah shalat.
Tip 7: Syiarkan Keutamaan Tarawih
Ajaklah saudara, teman, atau tetangga untuk ikut berjamaah shalat tarawih dan syiarkan keutamaan ibadah ini kepada orang lain.
Tip 8: Istiqomah Berjamaah
Berusahalah untuk istiqomah berjamaah shalat tarawih selama bulan Ramadan, meskipun ada halangan atau kendala.
Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah dapat lebih optimal dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh umat Islam.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara dan waktu pelaksanaan shalat tarawih. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keutamaannya secara maksimal.
Kesimpulan
Shalat tarawih memiliki hukum sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini didasarkan pada dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan dan pahala yang lebih besar bagi shalat tarawih berjamaah. Beberapa keutamaan tersebut antara lain memperbanyak pahala, melatih kekhusyukan, mempererat ukhuwah islamiyah, dan menjaga tradisi Rasulullah SAW.
Meskipun tidak berjamaah, shalat tarawih tetap sah dan berpahala. Namun, dengan berjamaah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan merasakan keutamaan-keutamaan yang tidak didapat jika shalat tarawih dilakukan secara sendiri. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah selama bulan Ramadan.