Arti dari zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang telah memenuhi syarat tertentu kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Misalnya, seorang muslim yang memiliki harta berlebih dari kebutuhan pokoknya wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari hartanya tersebut.
Zakat memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk membersihkan harta, menumbuhkan sifat dermawan, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dalam sejarah Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang mampu.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang arti, hukum, syarat, dan ketentuan zakat. Selain itu, artikel ini juga akan membahas tentang sejarah zakat dan perkembangannya hingga saat ini.
Arti dari zakat adalah
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang telah memenuhi syarat tertentu kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Pengertian zakat ini memiliki beberapa aspek penting, yaitu:
- Harta
- Wajib
- Muslim
- Syarat tertentu
- Orang yang berhak menerima
Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk pengertian zakat yang utuh. Misalnya, harta yang dizakatkan harus memenuhi syarat tertentu, seperti mencapai nisab dan haul. Selain itu, zakat hanya wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang mampu. Zakat juga harus diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, seperti fakir, miskin, dan amil zakat.
Harta
Harta merupakan salah satu unsur penting dalam pengertian zakat. Zakat hanya wajib dikeluarkan dari harta yang memenuhi syarat tertentu, yaitu:
- Harta yang dimiliki secara penuh dan tidak bercampur dengan harta orang lain.
- Harta yang telah mencapai nisab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakatkan.
- Harta yang telah mencapai haul, yaitu jangka waktu kepemilikan harta selama satu tahun.
Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain. Dengan mengeluarkan zakat, seorang muslim telah menunaikan kewajibannya to menolong orang-orang yang membutuhkan. Zakat juga dapat membantu meratakan distribusi kekayaan dalam masyarakat.
Contoh harta yang wajib dizakatkan adalah emas, perak, uang, surat berharga, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan hewan ternak. Zakat tidak wajib dikeluarkan dari harta yang digunakan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Wajib
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Kewajiban ini bersifat mutlak dan tidak dapat diabaikan. Ada beberapa aspek penting terkait dengan kewajiban zakat, yaitu:
-
Syarat Wajib Zakat
Zakat hanya wajib dikeluarkan oleh orang yang telah memenuhi syarat tertentu, seperti beragama Islam, baligh, berakal, dan memiliki harta yang mencapai nisab.
-
Jenis Harta yang Wajib Dizakatkan
Tidak semua harta wajib dizakatkan. Harta yang wajib dizakatkan adalah harta yang memenuhi syarat, seperti emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan hewan ternak.
-
Waktu Pengeluaran Zakat
Zakat wajib dikeluarkan pada waktu tertentu, yaitu ketika harta telah mencapai haul atau genap satu tahun kepemilikan.
-
Penerima Zakat
Zakat hanya boleh diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, seperti fakir, miskin, amil zakat, mualaf, dan orang yang berjuang di jalan Allah.
Kewajiban zakat memiliki implikasi yang luas bagi kehidupan seorang muslim. Zakat tidak hanya berfungsi untuk membersihkan harta, tetapi juga membantu meratakan distribusi kekayaan dalam masyarakat. Dengan mengeluarkan zakat, seorang muslim telah menunaikan kewajibannya untuk menolong orang-orang yang membutuhkan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Muslim
Dalam konteks arti dari zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim, terdapat aspek penting yang berkaitan dengan kata “muslim”. Muslim merupakan subjek yang memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat apabila telah memenuhi syarat tertentu.
-
Keimanan
Muslim adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Keimanan ini menjadi dasar utama kewajiban seorang muslim untuk mengeluarkan zakat.
-
Akil Baligh
Zakat hanya wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang telah akil baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa dan mampu membedakan antara yang baik dan buruk.
-
Kepemilikan Harta
Seorang muslim wajib mengeluarkan zakat apabila memiliki harta yang telah mencapai nisab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakatkan.
-
Kemampuan
Kewajiban zakat hanya berlaku bagi muslim yang memiliki kemampuan finansial untuk mengeluarkan zakat. Kemampuan ini diukur dari kepemilikan harta yang telah mencapai nisab dan haul, yaitu jangka waktu kepemilikan harta selama satu tahun.
Dengan demikian, aspek “muslim” dalam arti dari zakat adalah memiliki implikasi yang luas terkait dengan kewajiban mengeluarkan zakat. Seorang muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tersebut wajib mengeluarkan zakat sebagai bentuk pengamalan iman, ibadah, dan kepedulian sosial.
Syarat tertentu
Dalam arti dari zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim, “syarat tertentu” merujuk pada kriteria atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar zakatnya sah dan diterima. Syarat-syarat ini berkaitan dengan aspek harta, kepemilikan, dan kondisi pribadi.
-
Nisab
Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakatkan. Setiap jenis harta memiliki nisab yang berbeda-beda. Misalnya, nisab emas adalah 85 gram, sedangkan nisab perak adalah 595 gram.
-
Haul
Haul adalah jangka waktu kepemilikan harta selama satu tahun. Zakat hanya wajib dikeluarkan dari harta yang telah mencapai haul.
-
Kepemilikan Penuh
Harta yang dizakatkan harus dimiliki secara penuh oleh orang yang akan mengeluarkan zakat. Harta yang masih menjadi milik orang lain atau masih dalam status utang tidak wajib dizakatkan.
-
Kemampuan
Zakat hanya wajib dikeluarkan oleh orang yang memiliki kemampuan finansial untuk mengeluarkan zakat. Kemampuan ini diukur dari kepemilikan harta yang telah mencapai nisab dan haul.
Dengan demikian, “syarat tertentu” dalam arti dari zakat adalah merupakan kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar zakatnya sah dan diterima. Syarat-syarat ini memastikan bahwa zakat dikeluarkan dari harta yang telah mencapai nisab dan haul, dimiliki secara penuh, dan dikeluarkan oleh orang yang memiliki kemampuan finansial.
Orang yang berhak menerima
Dalam arti dari zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim, “orang yang berhak menerima” merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan. Zakat tidak hanya sekadar kewajiban mengeluarkan harta, tetapi juga merupakan mekanisme pendistribusian kekayaan yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Menurut syariat Islam, zakat harus disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima, yaitu:
- Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Miskin, yaitu orang yang memiliki harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Amil zakat, yaitu orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
- Mualaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya.
- Riqab, yaitu budak yang ingin memerdekakan dirinya.
- Gharimin, yaitu orang yang berutang dan tidak mampu membayar utangnya.
- Fisabilillah, yaitu orang yang berjuang di jalan Allah, seperti untuk dakwah atau jihad.
- Ibnu sabil, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.
Dengan demikian, penyaluran zakat kepada orang-orang yang berhak menerima memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat. Zakat membantu meringankan beban hidup fakir miskin, memberikan dukungan kepada mualaf, membantu pembebasan budak, melunasi utang orang-orang yang kesulitan, mendukung perjuangan di jalan Allah, dan membantu orang-orang yang sedang dalam kesulitan.
Pertanyaan Umum tentang Arti dari Zakat
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang arti dari zakat yang mungkin Anda miliki:
Pertanyaan 1: Apa itu zakat?
Jawaban: Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang telah memenuhi syarat tertentu kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta, menumbuhkan sifat dermawan, dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Pertanyaan 2: Siapa saja yang wajib mengeluarkan zakat?
Jawaban: Zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, baligh, berakal, dan memiliki harta yang mencapai nisab.
Pertanyaan 3: Apa saja harta yang wajib dizakatkan?
Jawaban: Harta yang wajib dizakatkan adalah harta yang memenuhi nisab dan haul, seperti emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan hewan ternak.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghitung zakat?
Jawaban: Cara menghitung zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, zakat emas adalah 2,5% dari total kepemilikan emas yang telah mencapai nisab dan haul.
Pertanyaan 5: Kepada siapa saja zakat boleh disalurkan?
Jawaban: Zakat boleh disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Pertanyaan 6: Apa manfaat mengeluarkan zakat?
Jawaban: Manfaat mengeluarkan zakat sangat banyak, di antaranya adalah membersihkan harta, menumbuhkan sifat dermawan, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang arti dari zakat. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan berkonsultasi dengan ulama atau ahli di bidang zakat.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan tujuan pensyariatan zakat dalam Islam.
Tips untuk Memahami Arti dari Zakat
Bagian ini akan memberikan beberapa tips untuk membantu Anda memahami arti dari zakat secara lebih mendalam.
Tip 1: Pelajari Dasar-dasar Islam
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, sehingga pemahaman tentang dasar-dasar Islam akan sangat membantu Anda dalam memahami zakat.
Tip 2: Baca Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an dan hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, termasuk tentang zakat. Membaca dan mempelajari sumber-sumber ini akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang zakat.
Tip 3: Konsultasi dengan Ulama
Ulama adalah orang yang ahli dalam ilmu agama Islam. Berkonsultasilah dengan ulama untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail dan akurat tentang zakat.
Tip 4: Ikuti Kajian atau Seminar
Banyak lembaga atau organisasi yang mengadakan kajian atau seminar tentang zakat. Mengikuti kegiatan-kegiatan ini dapat membantu Anda dalam memahami zakat secara lebih mendalam.
Tip 5: Baca Buku atau Artikel
Tersedia banyak buku dan artikel yang membahas tentang zakat. Membaca sumber-sumber ini dapat memberikan perspektif yang berbeda dan melengkapi pemahaman Anda tentang zakat.
Tip 6: Amalkan Zakat
Salah satu cara terbaik untuk memahami zakat adalah dengan mengamalkannya. Dengan mengeluarkan zakat, Anda akan merasakan langsung manfaat dan hikmah dari zakat.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda diharapkan dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang arti dari zakat. Pemahaman ini akan membantu Anda dalam menjalankan kewajiban zakat dengan baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan tujuan pensyariatan zakat dalam Islam.
Kesimpulan
Artikel ini telah membahas secara mendalam tentang arti dari zakat dalam Islam. Zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim yang telah memenuhi syarat tertentu kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Kewajiban zakat memiliki implikasi yang luas, baik bagi individu maupun masyarakat.
Zakat berfungsi untuk membersihkan harta, menumbuhkan sifat dermawan, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menjalankan kewajiban agamanya sekaligus berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Memahami arti dari zakat adalah sangat penting bagi setiap muslim. Pemahaman ini akan membantu kita dalam menjalankan kewajiban zakat dengan baik dan benar, serta memperoleh manfaat dan hikmah dari zakat.