Ayat dan Hadits Tentang Zakat: Panduan Lengkap untuk Muslim Indonesia

sisca


Ayat dan Hadits Tentang Zakat: Panduan Lengkap untuk Muslim Indonesia

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki dasar hukum dalam Al-Qur’an dan hadits. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang zakat, di antaranya adalah Surat Al-Baqarah ayat 43 dan Surat At-Taubah ayat 60. Selain itu, terdapat juga banyak hadits yang menjelaskan tentang zakat, di antaranya adalah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang menjelaskan tentang delapan golongan yang berhak menerima zakat.

Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mensucikan harta orang yang menunaikannya. Dalam sejarah Islam, zakat telah memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat Islam. Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, sistem zakat diorganisir dengan baik dan menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang penting.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang ayat dan hadits tentang zakat, serta implikasinya bagi kehidupan umat Islam.

ayat dan hadits tentang zakat

Ayat dan hadits tentang zakat merupakan landasan hukum yang sangat penting bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah zakat. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang berbagai aspek zakat, mulai dari pengertian, hukum, syarat, hingga cara penyalurannya.

  • Pengertian
  • Hukum
  • Syarat
  • Jenis
  • Nisab
  • Waktu
  • Penerima
  • Cara menyalurkan
  • Hikmah

Ayat dan hadits tentang zakat memberikan panduan yang jelas dan komprehensif bagi umat Islam dalam memahami dan melaksanakan ibadah zakat. Dengan memahami dan mengamalkan ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Pengertian

Pengertian zakat merupakan hal yang sangat penting dalam memahami dan melaksanakan ibadah zakat. Pengertian zakat yang benar akan menjadi landasan bagi pelaksanaan zakat yang sesuai dengan ketentuan syariat. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW terdapat banyak penjelasan tentang pengertian zakat.

Secara bahasa, zakat berarti membersihkan atau mensucikan. Sedangkan secara istilah, zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim yang telah memenuhi syarat tertentu untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Pengertian zakat ini menunjukkan bahwa zakat memiliki dua tujuan utama, yaitu membersihkan harta orang yang menunaikannya dan membantu golongan yang membutuhkan.

Pengertian zakat yang benar akan membawa dampak yang besar bagi pelaksanaan zakat. Jika seseorang memahami bahwa zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan untuk membersihkan hartanya dan membantu orang lain, maka ia akan terdorong untuk menunaikan zakat dengan ikhlas dan benar. Sebaliknya, jika seseorang tidak memahami pengertian zakat dengan benar, maka ia mungkin akan enggan menunaikan zakat atau bahkan tidak menunaikannya sama sekali.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk memahami pengertian zakat dengan benar. Dengan memahami pengertian zakat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Hukum

Hukum zakat merupakan aspek penting yang mengatur pelaksanaan ibadah zakat. Hukum zakat meliputi kewajiban, syarat, dan tata cara menunaikan zakat. Hukum zakat bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

  • Kewajiban

    Zakat merupakan ibadah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Kewajiban zakat ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Muslim yang tidak menunaikan zakat akan berdosa.

  • Syarat

    Untuk wajib menunaikan zakat, seorang Muslim harus memenuhi syarat tertentu, seperti beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

  • Tata Cara

    Tata cara menunaikan zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Zakat dapat ditunaikan melalui amil zakat atau langsung kepada penerima zakat.

  • Implikasi

    Hukum zakat memiliki implikasi yang luas. Zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mensucikan harta orang yang menunaikannya.

Dengan memahami hukum zakat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Hukum zakat menjadi pedoman bagi umat Islam untuk menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Syarat

Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam memahami dan melaksanakan ibadah zakat. Syarat zakat adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi agar seseorang wajib menunaikan zakat. Syarat-syarat zakat bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

  • Islam

    Syarat pertama untuk wajib menunaikan zakat adalah beragama Islam. Zakat merupakan ibadah khusus bagi umat Islam dan tidak wajib bagi non-Muslim.

  • Baligh

    Syarat kedua adalah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa. Anak-anak yang belum baligh tidak wajib menunaikan zakat.

  • Berakal Sehat

    Syarat ketiga adalah berakal sehat. Orang yang tidak berakal sehat, seperti orang gila, tidak wajib menunaikan zakat.

  • Memiliki Harta Mencapai Nisab

    Syarat keempat adalah memiliki harta yang mencapai nisab. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Harta yang tidak mencapai nisab tidak wajib dizakati.

Dengan memahami syarat-syarat zakat, umat Islam dapat mengetahui apakah mereka wajib menunaikan zakat atau tidak. Syarat-syarat zakat juga menjadi dasar bagi amil zakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Jenis

Jenis zakat merupakan aspek penting yang mengatur pelaksanaan ibadah zakat. Jenis zakat menunjukkan harta apa saja yang wajib dizakati dan cara penyalurannya. Jenis zakat bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

  • Zakat Fitrah

    Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan pada bulan Ramadhan sebelum shalat Idul Fitri. Zakat fitrah dibayarkan dengan makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma dengan kadar tertentu untuk setiap jiwa.

  • Zakat Mal

    Zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta tertentu yang telah mencapai nisab. Harta yang wajib dizakati antara lain emas, perak, uang, hewan ternak, hasil pertanian, dan hasil perdagangan.

  • Zakat Profesi

    Zakat profesi adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi tertentu. Zakat profesi dibayarkan dengan kadar tertentu dari penghasilan yang telah mencapai nisab.

  • Zakat Rikaz

    Zakat rikaz adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta yang ditemukan, seperti emas, perak, dan permata. Zakat rikaz dibayarkan dengan kadar tertentu dari nilai harta yang ditemukan.

Jenis-jenis zakat ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya terbatas pada harta yang terlihat, tetapi juga harta yang tidak terlihat seperti penghasilan dan harta yang ditemukan. Dengan memahami jenis-jenis zakat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Jenis-jenis zakat juga menjadi dasar bagi amil zakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Nisab

Nisab merupakan salah satu komponen penting dalam ayat dan hadits tentang zakat. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Harta yang tidak mencapai nisab tidak wajib dizakati. Penetapan nisab ini memiliki dasar yang kuat dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang nisab zakat, di antaranya adalah Surat At-Taubah ayat 60. Ayat ini menjelaskan bahwa nisab zakat untuk emas adalah 20 mitsqal. Selain itu, terdapat juga hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang nisab zakat untuk harta lainnya, seperti perak, hewan ternak, dan hasil pertanian. Hadits-hadits tersebut menjadi dasar bagi (ahli fikih) untuk menetapkan nisab zakat untuk berbagai jenis harta.

Penetapan nisab zakat memiliki hikmah yang besar. Pertama, nisab zakat menjadi batas yang jelas antara harta yang wajib dizakati dan harta yang tidak wajib dizakati. Hal ini mencegah terjadinya kesewenang-wenangan dalam pengenaan zakat. Kedua, nisab zakat memastikan bahwa zakat hanya dibayarkan oleh orang-orang yang mampu. Hal ini sesuai dengan prinsip keadilan dalam Islam, di mana orang yang lebih mampu diwajibkan untuk membantu orang yang kurang mampu.

Dengan memahami hubungan antara nisab dan ayat dan hadits tentang zakat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Nisab zakat menjadi pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menentukan apakah mereka wajib menunaikan zakat atau tidak. Selain itu, nisab zakat juga menjadi dasar bagi amil zakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Waktu

Waktu merupakan salah satu komponen penting dalam ayat dan hadits tentang zakat. Waktu menentukan kapan zakat wajib ditunaikan dan kapan tidak. Penetapan waktu zakat memiliki dasar yang kuat dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang waktu zakat, di antaranya adalah Surat Al-Baqarah ayat 43. Ayat ini menjelaskan bahwa zakat wajib ditunaikan setelah panen atau setelah harta mencapai nisab. Selain itu, terdapat juga hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang waktu zakat untuk jenis harta tertentu, seperti zakat fitrah yang wajib ditunaikan sebelum shalat Idul Fitri. Hadits-hadits tersebut menjadi dasar bagi (ahli fikih) untuk menetapkan waktu zakat untuk berbagai jenis harta.

Penetapan waktu zakat memiliki hikmah yang besar. Pertama, waktu zakat menjadi pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menentukan kapan mereka wajib menunaikan zakat. Hal ini mencegah terjadinya kesewenang-wenangan dalam pengenaan zakat. Kedua, waktu zakat memastikan bahwa zakat dapat disalurkan pada saat yang tepat, yaitu ketika masyarakat membutuhkan bantuan. Hal ini sesuai dengan tujuan zakat, yaitu untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.

Dengan memahami hubungan antara waktu dan ayat dan hadits tentang zakat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Waktu zakat menjadi pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menentukan kapan mereka wajib menunaikan zakat dan kapan zakat harus disalurkan. Selain itu, waktu zakat juga menjadi dasar bagi amil zakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Penerima

Penerima merupakan salah satu komponen penting dalam ayat dan hadits tentang zakat. Penerima adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Penetapan penerima zakat memiliki dasar yang kuat dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang penerima zakat, di antaranya adalah Surat At-Taubah ayat 60. Ayat ini menjelaskan bahwa zakat wajib dibagikan kepada delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Selain itu, terdapat juga hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang penerima zakat untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti zakat fitrah yang boleh diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat.

Penetapan penerima zakat memiliki hikmah yang besar. Pertama, penerima zakat menjadi pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menentukan kepada siapa zakat harus disalurkan. Hal ini mencegah terjadinya kesewenang-wenangan dalam penyaluran zakat. Kedua, penerima zakat memastikan bahwa zakat dapat disalurkan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Hal ini sesuai dengan tujuan zakat, yaitu untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.

Dengan memahami hubungan antara penerima dan ayat dan hadits tentang zakat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Penerima zakat menjadi pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menentukan kepada siapa zakat harus disalurkan. Selain itu, penerima zakat juga menjadi dasar bagi amil zakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Cara Menyalurkan

Cara menyalurkan zakat merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah zakat. Cara menyalurkan zakat diatur dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang cara menyalurkan zakat, di antaranya adalah Surat At-Taubah ayat 60. Ayat ini menjelaskan bahwa zakat wajib dibagikan kepada delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Selain itu, terdapat juga hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang cara menyalurkan zakat untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti zakat fitrah yang boleh diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat.

Cara menyalurkan zakat yang benar memiliki dampak yang besar. Pertama, cara menyalurkan zakat yang benar dapat memastikan bahwa zakat sampai kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Hal ini sesuai dengan tujuan zakat, yaitu untuk membantu orang-orang yang kurang mampu. Kedua, cara menyalurkan zakat yang benar dapat mencegah terjadinya penyelewengan zakat. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pengelola zakat.

Dengan memahami cara menyalurkan zakat yang benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Cara menyalurkan zakat yang benar menjadi pedoman yang jelas bagi umat Islam untuk menyalurkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Selain itu, cara menyalurkan zakat yang benar juga menjadi dasar bagi amil zakat dalam mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Hikmah

Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam ayat dan hadits tentang zakat. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau ajaran. Dalam konteks zakat, hikmah sangat penting karena memberikan pemahaman tentang tujuan dan manfaat zakat bagi individu dan masyarakat.

Ayat dan hadits tentang zakat mengandung banyak hikmah yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan. Misalnya, perintah untuk menunaikan zakat mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama. Selain itu, zakat juga berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan harta dan mensucikan jiwa orang yang menunaikannya. Hikmah-hikmah ini menjadi motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Pemahaman tentang hikmah zakat memiliki dampak yang besar dalam praktik ibadah zakat. Jika seseorang memahami hikmah zakat, maka ia akan lebih terdorong untuk menunaikan zakat dengan benar dan tepat waktu. Selain itu, pemahaman tentang hikmah zakat juga dapat membantu mengatasi berbagai tantangan dalam pengelolaan zakat, seperti penyelewengan dana zakat atau kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat.

Pertanyaan Umum tentang Ayat dan Hadits tentang Zakat

Pertanyaan umum (FAQ) berikut ini memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum dan kesalahpahaman mengenai ayat dan hadits tentang zakat. FAQ ini akan membantu Anda memahami dengan lebih baik kewajiban, ketentuan, dan hikmah zakat dalam Islam.

Pertanyaan 1: Apa definisi zakat?

Jawaban: Zakat adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat tertentu untuk mengeluarkan sebagian hartanya kepada golongan yang berhak menerimanya.

Pertanyaan 2: Kapan zakat wajib ditunaikan?

Jawaban: Waktu penunaian zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Zakat fitrah wajib ditunaikan sebelum shalat Idul Fitri, sedangkan zakat mal wajib ditunaikan setelah harta mencapai nisab dan haul.

Pertanyaan 3: Siapa saja yang berhak menerima zakat?

Jawaban: Zakat wajib disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya, yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil.

Pertanyaan 4: Apa saja hikmah zakat?

Jawaban: Zakat memiliki banyak hikmah, di antaranya membersihkan harta, mensucikan jiwa, membantu fakir miskin, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara menghitung zakat?

Jawaban: Cara menghitung zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Zakat emas dan perak dihitung sebesar 2,5%, sedangkan zakat hasil pertanian dan perdagangan dihitung sebesar 5% atau 10%.

Pertanyaan 6: Apakah zakat wajib ditunaikan meskipun dalam kondisi sulit?

Jawaban: Zakat wajib ditunaikan meskipun dalam kondisi sulit, karena zakat merupakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Namun, dalam keadaan tertentu, seperti bencana alam atau kondisi darurat, penunaian zakat dapat ditunda atau disesuaikan sesuai dengan kemampuan.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang ayat dan hadits tentang zakat. Untuk memahami lebih dalam tentang kewajiban, ketentuan, dan hikmah zakat, silakan simak pembahasan selengkapnya pada artikel ini.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang pengelolaan zakat, peran lembaga amil zakat, dan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat.

Tips Mengoptimalkan Penunaian Zakat

Untuk mengoptimalkan penunaian zakat, terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan. Tips-tips ini akan membantu Anda dalam memahami kewajiban zakat, menghitung zakat dengan benar, dan menyalurkan zakat secara tepat.

Tip 1: Pelajari Dasar-dasar Zakat

Pelajari dasar-dasar zakat, seperti pengertian, hukum, syarat, dan jenis-jenis zakat. Pemahaman yang baik tentang zakat akan memudahkan Anda dalam menjalankan ibadah ini dengan benar.

Tip 2: Hitung Zakat dengan Benar

Hitung zakat dengan benar sesuai dengan jenis harta yang Anda miliki. Gunakan kalkulator zakat atau konsultasikan dengan lembaga amil zakat untuk memastikan perhitungan zakat Anda akurat.

Tip 3: Salurkan Zakat Tepat Waktu

Salurkan zakat tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penyaluran zakat yang tepat waktu akan memastikan bahwa zakat sampai kepada yang berhak dengan segera.

Tip 4: Pilih Lembaga Amil Zakat Terpercaya

Pilih lembaga amil zakat yang terpercaya dan memiliki kredibilitas yang baik. Pastikan lembaga tersebut menyalurkan zakat dengan amanah dan tepat sasaran.

Tip 5: Niatkan karena Allah SWT

Niatkan beribadah zakat karena Allah SWT. Penunaian zakat yang ikhlas akan mendatangkan pahala yang besar dan keberkahan dalam hidup.

Tip 6: Ajak Keluarga dan Teman Berzakat

Ajak keluarga, teman, dan kerabat untuk turut berzakat. Dengan mengajak orang lain berzakat, Anda dapat memperluas dampak positif zakat di masyarakat.

Tip 7: Tingkatkan Kesadaran tentang Zakat

Tingkatkan kesadaran tentang pentingnya zakat di lingkungan sekitar Anda. Edukasi masyarakat tentang kewajiban zakat, manfaat zakat, dan cara penunaian zakat yang benar.

Tip 8: Evaluasi dan Perbaiki Penunaian Zakat

Evaluasi dan perbaiki penunaian zakat secara berkala. Pastikan Anda telah menunaikan zakat dengan benar dan tepat waktu. Lakukan perbaikan jika diperlukan agar ibadah zakat Anda semakin optimal.

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat mengoptimalkan penunaian zakat dan memaksimalkan manfaatnya bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Tips-tips ini akan semakin bermakna jika dikaitkan dengan tujuan utama zakat, yaitu untuk mensucikan harta dan membantu kaum dhuafa. Dengan memahami tujuan ini, Anda akan termotivasi untuk menunaikan zakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Pada bagian terakhir, kita akan membahas tentang urgensi zakat dan peran pentingnya dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang “ayat dan hadits tentang zakat”, memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dasar hukum, kewajiban, hikmah, dan pengelolaan zakat dalam Islam. Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan dari pembahasan ini adalah:

  1. Ayat dan hadits tentang zakat memberikan landasan yang kuat bagi umat Islam untuk memahami dan melaksanakan ibadah zakat dengan benar.
  2. Zakat memiliki peran penting dalam mensucikan harta, membantu kaum dhuafa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  3. Pengelolaan zakat yang baik dan kesadaran masyarakat yang tinggi tentang zakat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat zakat bagi individu dan masyarakat.

Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan memahami ayat dan hadits tentang zakat, semoga kita dapat melaksanakan ibadah zakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, sehingga zakat dapat menjadi pilar yang kuat dalam membangun masyarakat yang lebih baik.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru