Bacaan shalat tarawih berjamaah adalah bacaan khusus yang dibaca saat melaksanakan shalat tarawih. Biasanya, bacaan ini terdiri dari surat-surat pendek dari Al-Quran dan doa-doa tertentu.
Membaca bacaan shalat tarawih berjamaah sangat dianjurkan dalam agama Islam karena memiliki banyak manfaat, diantaranya: menambah pahala, memperkuat tali silaturahmi, dan melatih kekhusyukan dalam beribadah. Secara historis, bacaan shalat tarawih berjamaah sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang bacaan shalat tarawih berjamaah, termasuk tata cara membacanya, keutamaan, dan hukum melakukannya.
Bacaan Shalat Tarawih Berjamaah
Bacaan shalat tarawih berjamaah merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah shalat tarawih. Berikut adalah 10 aspek penting yang berkaitan dengan bacaan shalat tarawih berjamaah:
- Tata cara
- Rakaat
- Surat-surat
- Doa-doa
- Waktu
- Keutamaan
- Hukum
- Sunnah
- Bid’ah
- Makmum
Sepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan dalam pelaksanaan ibadah shalat tarawih berjamaah. Memahami aspek-aspek ini akan membantu umat Islam melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran agama Islam.
Tata Cara
Tata cara bacaan shalat tarawih berjamaah adalah rangkaian aturan dan ketentuan yang harus diikuti dalam pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah. Tata cara ini meliputi:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat atau ayat-ayat Al-Quran
- Ruku
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Salam
Tata cara bacaan shalat tarawih berjamaah ini sangat penting untuk diperhatikan karena merupakan bagian dari rukun shalat. Jika tata cara ini tidak dipenuhi, maka shalat tarawih yang dilakukan tidak sah.
Dalam praktiknya, tata cara bacaan shalat tarawih berjamaah biasanya dipimpin oleh seorang imam. Imam akan membacakan surat-surat atau ayat-ayat Al-Quran dengan suara yang jelas dan tartil. Makmum (orang yang mengikuti shalat di belakang imam) mendengarkan bacaan imam dan mengikuti gerakan imam.
Rakaat
Rakaat adalah satuan dasar shalat yang terdiri dari beberapa gerakan, yaitu berdiri, ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Dalam shalat tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan adalah 20 rakaat, yang dibagi menjadi 10 salam. Artinya, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih berjamaah sangat penting karena merupakan bagian dari rukun shalat. Jika jumlah rakaat tidak sesuai dengan ketentuan, maka shalat tarawih yang dilakukan tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi imam dan makmum untuk memperhatikan jumlah rakaat yang dikerjakan.
Bacaan shalat tarawih berjamaah juga tidak terlepas dari jumlah rakaat. Imam akan membaca surat atau ayat-ayat Al-Quran sebanyak 1 rakaat pada rakaat pertama dan kedua. Pada rakaat ketiga dan keempat, imam akan membaca 2 rakaat. Demikian seterusnya hingga rakaat ke-20. Dengan demikian, bacaan shalat tarawih berjamaah sangat erat kaitannya dengan jumlah rakaat yang dikerjakan.
Surat-surat
Surat-surat merupakan bagian penting dari bacaan shalat tarawih berjamaah. Surat-surat yang dibaca dalam shalat tarawih biasanya dipilih dari surat-surat pendek dalam Al-Quran, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Surat-surat ini mengandung pesan-pesan tentang keesaan Allah SWT, kebesaran-Nya, dan perlindungan dari kejahatan.
Membaca surat-surat dalam shalat tarawih berjamaah memiliki beberapa keutamaan, diantaranya:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
- Melatih hafalan Al-Quran
Selain itu, membaca surat-surat dalam shalat tarawih berjamaah juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Misalnya, pada bulan Ramadhan, surat-surat yang dibaca dalam shalat tarawih biasanya dipilih dari surat-surat yang berkaitan dengan puasa, seperti surat Al-Baqarah ayat 183 dan surat Ali Imran ayat 135.
Dengan demikian, bacaan surat-surat dalam shalat tarawih berjamaah memiliki peran yang sangat penting. Selain sebagai bagian dari ibadah, bacaan surat-surat juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.
Doa-doa
Doa-doa merupakan bagian penting dari bacaan shalat tarawih berjamaah. Doa-doa ini dibaca setelah membaca surat-surat Al-Quran pada setiap rakaat. Doa-doa yang dibaca dalam shalat tarawih berjamaah biasanya berisi permohonan kepada Allah SWT untuk ampunan, rahmat, dan perlindungan.
-
Doa Iftitah
Doa iftitah adalah doa yang dibaca pada rakaat pertama shalat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk membukakan pintu kebaikan dan ampunan.
-
Doa Qunut
Doa qunut adalah doa yang dibaca pada rakaat terakhir shalat witir. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk perlindungan dari berbagai macam bahaya dan kejahatan.
-
Doa Tahiyatul Masjid
Doa tahiyatul masjid adalah doa yang dibaca ketika memasuki masjid. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk keberkahan dan keselamatan.
-
Doa Sapu Jagat
Doa sapu jagat adalah doa yang dibaca pada akhir shalat tarawih. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan ampunan dan perlindungan kepada seluruh umat Islam.
Doa-doa yang dibaca dalam shalat tarawih berjamaah memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
- Memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT
- Menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan shalat tarawih berjamaah. Waktu pelaksanaan shalat tarawih berjamaah memiliki beberapa ketentuan yang perlu diketahui agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
-
Waktu Awal
Waktu awal pelaksanaan shalat tarawih berjamaah adalah setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir.
-
Waktu Akhir
Waktu akhir pelaksanaan shalat tarawih berjamaah adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh. Jika shalat tarawih berjamaah dilaksanakan setelah masuk waktu shalat Subuh, maka shalat tersebut tidak dianggap sebagai shalat tarawih.
-
Waktu Terbaik
Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa sepertiga malam terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
-
Waktu yang Dianjurkan
Selain sepertiga malam terakhir, waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah adalah setelah shalat Isya dan sebelum tengah malam. Waktu ini dianggap sebagai waktu yang baik untuk melaksanakan shalat tarawih karena masih banyak umat Islam yang terjaga dan dapat mengikuti shalat berjamaah.
Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan shalat tarawih berjamaah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini sesuai dengan tuntunan syariat dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Keutamaan
Keutamaan merupakan salah satu aspek penting yang berkaitan dengan bacaan shalat tarawih berjamaah. Keutamaan ini meliputi pahala yang besar, peningkatan kekhusyukan, dan pengampunan dosa.
Pahala yang besar merupakan keutamaan utama dari bacaan shalat tarawih berjamaah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa:
“Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, bacaan shalat tarawih berjamaah juga dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Hal ini karena bacaan shalat tarawih berjamaah dilakukan secara berjamaah, sehingga dapat saling mengingatkan dan menguatkan kekhusyukan dalam beribadah.
Terakhir, bacaan shalat tarawih berjamaah juga dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa. Hal ini karena pada setiap rakaat shalat tarawih, terdapat doa-doa yang berisi permohonan ampunan kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak membaca doa-doa tersebut, diharapkan dosa-dosa yang telah diperbuat dapat diampuni oleh Allah SWT.
Dengan demikian, bacaan shalat tarawih berjamaah memiliki banyak keutamaan yang dapat diperoleh oleh umat Islam yang melaksanakannya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak bacaan shalat tarawih berjamaah, terutama pada bulan Ramadhan.
Hukum
Hukum bacaan shalat tarawih berjamaah merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Hukum ini mengatur tentang tata cara, waktu pelaksanaan, dan keutamaan shalat tarawih berjamaah. Dengan memahami hukumnya, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih berjamaah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat.
-
Wajib
Hukum shalat tarawih berjamaah adalah wajib bagi kaum laki-laki. Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa: “Shalat tarawih adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Barang siapa yang melaksanakannya karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
-
Sunnah
Bagi kaum perempuan, shalat tarawih berjamaah hukumnya sunnah. Namun, lebih utama bagi perempuan untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah.
-
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih berjamaah adalah setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
-
Tata Cara
Tata cara shalat tarawih berjamaah sama dengan tata cara shalat sunnah pada umumnya. Namun, terdapat beberapa perbedaan, seperti jumlah rakaat dan bacaan shalat.
-
Keutamaan
Shalat tarawih berjamaah memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, meningkatkan kekhusyukan, dan pengampunan dosa.
Dengan memahami hukum bacaan shalat tarawih berjamaah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Selain itu, dengan memperhatikan hukum tersebut, umat Islam juga dapat memperoleh pahala yang besar dan ampunan dosa dari Allah SWT.
Sunnah
Sunnah dalam bacaan shalat tarawih berjamaah merujuk pada amalan dan tata cara yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan shalat tarawih. Sunnah ini meliputi:
- Jumlah rakaat, yaitu 20 rakaat yang dibagi menjadi 10 salam.
- Waktu pelaksanaan, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh.
- Tata cara shalat, seperti niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat atau ayat Al-Quran, ruku, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam.
- Bacaan shalat, seperti surat-surat pendek dan doa-doa yang dibaca setelah membaca surat Al-Quran pada setiap rakaat.
Mengikuti sunnah dalam bacaan shalat tarawih berjamaah sangat penting karena dapat mendatangkan pahala yang besar dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Selain itu, mengikuti sunnah juga merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan sunnah dalam bacaan shalat tarawih berjamaah:
- Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada setiap rakaat.
- Membaca doa Qunut pada rakaat terakhir shalat witir.
- Melakukan i’tikaf di masjid pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Dengan memahami dan mengamalkan sunnah dalam bacaan shalat tarawih berjamaah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan meneladani Rasulullah SAW sebagai panutan umat Islam.
Bid’ah
Dalam konteks bacaan shalat tarawih berjamaah, bid’ah merujuk pada segala bentuk amalan atau tata cara yang baru diciptakan dan tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Bid’ah dapat membatalkan pahala ibadah dan bahkan dapat menjadi dosa besar.
-
Tambahan Rakaat
Menambahkan jumlah rakaat shalat tarawih melebihi 20 rakaat, seperti menambah 4 rakaat pada setiap witir, termasuk bid’ah.
-
Membaca Doa Khusus
Membaca doa-doa khusus yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW setelah shalat tarawih, seperti doa sapu jagat, termasuk bid’ah.
-
Menggunakan Alat Musik
Menggunakan alat musik seperti rebana atau marawis untuk mengiringi shalat tarawih termasuk bid’ah karena tidak ada dalil yang mendukungnya.
-
Mengkhususkan Pakaian
Mengkhususkan pakaian tertentu untuk shalat tarawih, seperti memakai jubah atau gamis khusus, termasuk bid’ah karena tidak ada ketentuan khusus mengenai pakaian dalam shalat.
Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi bentuk bid’ah yang dapat terjadi dalam bacaan shalat tarawih berjamaah. Umat Islam perlu berhati-hati dan menghindari segala bentuk bid’ah agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.
Makmum
Makmum adalah orang yang mengikuti shalat di belakang imam. Dalam shalat tarawih berjamaah, makmum berperan penting dalam bacaan shalat. Sebab, makmum harus mengikuti bacaan imam dengan baik dan benar.
Makmum wajib membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat, baik secara jahr (keras) maupun sirr (dalam hati). Selain itu, makmum juga dianjurkan untuk mengikuti bacaan surat atau ayat Al-Quran yang dibaca oleh imam. Dengan demikian, makmum dapat memperoleh pahala yang sama dengan imam.
Jika imam membaca doa qunut pada rakaat terakhir shalat witir, makmum juga dianjurkan untuk membaca doa qunut. Selain itu, makmum juga dapat membaca doa-doa lainnya setelah shalat tarawih, seperti doa sapu jagat atau doa lainnya yang biasa dibaca setelah shalat sunnah.
Dengan memahami peran dan tata cara bacaan shalat tarawih berjamaah, makmum dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.
Tanya Jawab Tentang Bacaan Shalat Tarawih Berjamaah
Berikut adalah beberapa tanya jawab umum mengenai bacaan shalat tarawih berjamaah:
Pertanyaan 1: Apa saja yang termasuk bacaan shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Bacaan shalat tarawih berjamaah meliputi surat-surat pendek dari Al-Quran, doa-doa tertentu, dan bacaan sunnah lainnya seperti doa qunut.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara mengikuti bacaan shalat tarawih berjamaah sebagai makmum?
Jawaban: Makmum wajib membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat, mengikuti bacaan surat atau ayat Al-Quran yang dibaca oleh imam, dan membaca doa-doa yang dibaca oleh imam, seperti doa qunut.
Pertanyaan 3: Apa hukum melaksanakan shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Hukum shalat tarawih berjamaah adalah wajib bagi kaum laki-laki dan sunnah bagi kaum perempuan.
Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan melaksanakan shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih berjamaah antara lain mendapatkan pahala yang besar, meningkatkan kekhusyukan, dan dapat menjadi sarana pengampunan dosa.
Pertanyaan 5: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Shalat tarawih berjamaah terdiri dari 20 rakaat yang dibagi menjadi 10 salam.
Pertanyaan 6: Apa saja hal-hal yang termasuk bid’ah dalam bacaan shalat tarawih berjamaah?
Jawaban: Bid’ah dalam bacaan shalat tarawih berjamaah antara lain menambahkan jumlah rakaat, membaca doa-doa khusus yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, menggunakan alat musik untuk mengiringi shalat, dan mengkhususkan pakaian tertentu untuk shalat tarawih.
Demikianlah beberapa tanya jawab umum mengenai bacaan shalat tarawih berjamaah. Dengan memahami bacaan shalat tarawih berjamaah dengan baik, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Selanjutnya, artikel ini akan membahas tentang hikmah dan adab dalam melaksanakan shalat tarawih berjamaah.
Tips dalam Bacaan Shalat Tarawih Berjamaah
Berikut adalah beberapa tips dalam bacaan shalat tarawih berjamaah agar ibadah yang dilakukan dapat lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat:
Tip 1: Baca dengan Jelas dan Tartil
Membaca surat dan ayat Al-Quran harus dilakukan dengan jelas dan tartil, tidak terburu-buru. Hal ini untuk membantu makmum dalam mengikuti bacaan imam dan meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah.
Tip 2: Perhatikan Makharijul dan Tajwid
Makmum perlu memperhatikan makharijul dan tajwid dalam membaca Al-Quran agar bacaan yang dihasilkan sesuai dengan kaidah yang benar. Hal ini penting untuk menjaga keaslian dan makna dari bacaan Al-Quran.
Tip 3: Ikuti Bacaan Imam dengan Benar
Makmum harus mengikuti bacaan imam dengan benar, baik dari segi surat yang dibaca maupun jumlah rakaat yang dilakukan. Hal ini penting untuk menjaga keseragaman dan ketertiban dalam shalat tarawih berjamaah.
Tip 4: Berdoa dengan Khusyuk
Doa-doa yang dibaca setelah shalat tarawih, seperti doa Qunut dan doa sapu jagat, harus dibaca dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Hal ini untuk meningkatkan kekhusyukan dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Tip 5: Hindari Gangguan
Selama shalat tarawih berjamaah, makmum harus menghindari segala bentuk gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan, seperti berbicara, bergerak berlebihan, atau menggunakan ponsel.
Tips-tips di atas dapat membantu makmum dalam melaksanakan shalat tarawih berjamaah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan demikian, ibadah yang dilakukan dapat lebih khusyuk dan bermakna, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi pelakunya.
Tips-tips ini juga menjadi landasan penting untuk mengoptimalkan bacaan shalat tarawih berjamaah, sehingga dapat menjadi bagian dari ibadah yang utuh dan berkualitas tinggi.
Kesimpulan
Bacaan shalat tarawih berjamaah merupakan bagian penting dari ibadah shalat tarawih yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Bacaan ini memiliki tata cara, keutamaan, dan hukum tersendiri yang perlu diperhatikan oleh umat Islam. Dengan memahami bacaan shalat tarawih berjamaah dengan baik, ibadah yang dilakukan dapat lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Beberapa poin penting yang perlu diingat dalam bacaan shalat tarawih berjamaah antara lain:
- Bacaan shalat tarawih berjamaah meliputi surat-surat pendek Al-Quran, doa-doa tertentu, dan bacaan sunnah lainnya.
- Makmum wajib mengikuti bacaan imam dengan benar, baik dari segi surat yang dibaca maupun jumlah rakaat yang dilakukan.
- Bacaan shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang besar, di antaranya mendapatkan pahala yang berlimpah, meningkatkan kekhusyukan, dan dapat menjadi sarana pengampunan dosa.
Dalam melaksanakan bacaan shalat tarawih berjamaah, umat Islam perlu memperhatikan tips-tips tertentu, seperti membaca dengan jelas dan tartil, memperhatikan makharijul dan tajwid, mengikuti bacaan imam dengan benar, berdoa dengan khusyuk, dan menghindari gangguan. Dengan demikian, bacaan shalat tarawih berjamaah dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat, sehingga ibadah yang dilakukan dapat lebih bermakna dan bermanfaat bagi pelakunya.