Panduan Manasik Haji: Sejarah, Tujuan, dan Hikmahnya

sisca


Panduan Manasik Haji: Sejarah, Tujuan, dan Hikmahnya

Manasik haji adalah serangkaian tata cara ibadah haji yang dilakukan sesuai tuntunan syariat Islam. Latar belakang manasik haji adalah untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah haji dengan baik dan benar agar memperoleh haji yang mabrur.

Manasik haji sangat penting dan bermanfaat bagi calon jemaah haji. Dengan mengikuti manasik haji, calon jemaah dapat mempelajari tata cara ibadah haji yang benar, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama ibadah haji. Selain itu, manasik haji juga dapat meningkatkan pemahaman calon jemaah tentang makna dan hikmah ibadah haji.

Sejarah mencatat bahwa manasik haji sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW sendiri mengajarkan tata cara ibadah haji kepada para sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, manasik haji terus berkembang dan disempurnakan, sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Latar Belakang Manasik Haji

Manasik haji merupakan aspek penting dalam mempersiapkan ibadah haji yang mabrur. Memahami latar belakang manasik haji sangat krusial untuk mengetahui sejarah, tujuan, dan manfaatnya.

  • Sejarah
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Tata Cara
  • Syarat
  • Rukun
  • Wajib
  • Sunnah
  • Larangan
  • Hikmah

Latar belakang manasik haji memberikan pemahaman mendalam tentang ibadah haji, mulai dari sejarahnya hingga tata cara pelaksanaannya. Dengan memahami aspek-aspek ini, calon jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, sehingga memperoleh haji yang mabrur.

Sejarah

Sejarah merupakan aspek penting dalam memahami latar belakang manasik haji. Sejarah mencatat perjalanan panjang bagaimana manasik haji berkembang hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang.

  • Masa Nabi Muhammad SAW
    Masa Nabi Muhammad SAW menjadi titik awal perkembangan manasik haji. Nabi Muhammad SAW mengajarkan tata cara ibadah haji kepada para sahabatnya, sehingga menjadi dasar bagi manasik haji yang kita lakukan saat ini.
  • Masa Khulafaur Rasyidin
    Pada masa Khulafaur Rasyidin, manasik haji terus disempurnakan. Para sahabat Nabi Muhammad SAW menyusun panduan-panduan untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji, sehingga ibadah haji menjadi lebih tertib dan teratur.
  • Masa Dinasti Umayyah
    Pada masa Dinasti Umayyah, manasik haji mengalami perkembangan yang signifikan. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan penyusunan kitab-kitab panduan manasik haji, sehingga semakin banyak orang yang memahami tata cara ibadah haji yang benar.
  • Masa Modern
    Pada masa modern, manasik haji terus mengalami penyempurnaan. Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi tentang manasik haji semakin mudah diakses. Selain itu, banyak pemerintah negara-negara muslim yang menyelenggarakan bimbingan manasik haji untuk membantu calon jemaah haji mempersiapkan diri.

Sejarah manasik haji memberikan banyak pelajaran berharga bagi kita. Sejarah menunjukkan bahwa manasik haji terus berkembang dan disempurnakan seiring berjalannya waktu. Hal ini menunjukkan bahwa manasik haji merupakan bagian penting dari ibadah haji, sehingga perlu dipelajari dan dipahami dengan baik oleh calon jemaah haji.

Tujuan

Tujuan manasik haji merupakan aspek krusial dalam memahami latar belakang manasik haji. Tujuan manasik haji memberikan arah dan motivasi bagi calon jemaah haji dalam melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.

  • Mempersiapkan Diri

    Manasik haji bertujuan untuk mempersiapkan diri calon jemaah haji secara fisik, mental, dan spiritual. Melalui manasik haji, calon jemaah haji akan mempelajari tata cara ibadah haji yang benar, sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan selama ibadah haji.

  • Memahami Makna Ibadah Haji

    Manasik haji juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman calon jemaah haji tentang makna dan hikmah ibadah haji. Dengan memahami makna ibadah haji, calon jemaah haji akan lebih khusyuk dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah haji.

  • Menjalankan Ibadah Haji dengan Baik dan Benar

    Tujuan utama manasik haji adalah untuk membekali calon jemaah haji dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan ibadah haji dengan baik dan benar. Manasik haji akan mengajarkan calon jemaah haji tentang rukun, wajib, sunnah, dan larangan dalam ibadah haji.

  • Meraih Haji Mabrur

    Pada akhirnya, tujuan manasik haji adalah untuk membantu calon jemaah haji meraih haji mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai Allah SWT. Dengan mengikuti manasik haji, calon jemaah haji akan dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya, sehingga berpotensi meraih haji mabrur.

Dengan memahami tujuan manasik haji, calon jemaah haji dapat memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti manasik haji dengan baik. Tujuan-tujuan tersebut akan menjadi pedoman bagi calon jemaah haji dalam mempersiapkan diri secara optimal untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, sehingga berpotensi meraih haji mabrur.

Manfaat

Manasik haji memiliki banyak manfaat bagi calon jemaah haji. Manfaat-manfaat ini terkait erat dengan tujuan manasik haji, yaitu mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.

  • Memperoleh Pengetahuan dan Keterampilan

    Melalui manasik haji, calon jemaah haji akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar. Calon jemaah haji akan mempelajari tata cara ibadah haji sesuai tuntunan syariat Islam, sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan selama ibadah haji.

  • Meningkatkan Pemahaman Makna Ibadah Haji

    Manasik haji juga bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman calon jemaah haji tentang makna dan hikmah ibadah haji. Dengan memahami makna ibadah haji, calon jemaah haji akan lebih khusyuk dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah haji.

  • Mempersiapkan Diri Secara Fisik, Mental, dan Spiritual

    Manasik haji juga bermanfaat untuk mempersiapkan diri calon jemaah haji secara fisik, mental, dan spiritual. Calon jemaah haji akan dilatih untuk menghadapi kondisi fisik yang berat selama ibadah haji, seperti berjalan jauh dan berdesak-desakan. Selain itu, calon jemaah haji juga akan dibekali dengan pemahaman dan motivasi spiritual yang kuat untuk melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.

  • Meningkatkan Peluang Meraih Haji Mabrur

    Manasik haji bermanfaat untuk meningkatkan peluang calon jemaah haji meraih haji mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai Allah SWT. Dengan mengikuti manasik haji, calon jemaah haji akan dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya, sehingga berpotensi meraih haji mabrur.

Secara keseluruhan, manfaat manasik haji sangat besar bagi calon jemaah haji. Manfaat-manfaat ini akan membantu calon jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik, sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, serta berpotensi meraih haji mabrur.

Tata Cara

Tata cara merupakan aspek penting dalam memahami latar belakang manasik haji. Tata cara ibadah haji merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh calon jemaah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Memahami tata cara ibadah haji sangat penting untuk mempersiapkan diri melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.

  • Rukun Haji

    Rukun haji adalah amalan-amalan pokok dalam ibadah haji yang wajib dilakukan. Jika salah satu rukun haji ditinggalkan, maka hajinya tidak sah. Rukun haji terdiri dari ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul.

  • Wajib Haji

    Wajib haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam ibadah haji. Meskipun tidak wajib, namun jika ditinggalkan akan dikenai dam. Wajib haji terdiri dari ihram di miqat, melempar jumrah, dan mabit di Mina.

  • Sunnah Haji

    Sunnah haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam ibadah haji, namun tidak dikenai dam jika ditinggalkan. Sunnah haji sangat banyak, seperti melakukan tawaf sunnah, shalat sunnah di Arafah, dan minum air zamzam.

  • Larangan Haji

    Larangan haji adalah segala sesuatu yang dilarang untuk dilakukan selama ibadah haji. Larangan haji terdiri dari larangan memakai pakaian berjahit, memakai wangi-wangian, dan berburu.

Pemahaman tentang tata cara ibadah haji sangat penting bagi calon jemaah haji. Dengan memahami tata cara ibadah haji, calon jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik, sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, serta berpotensi meraih haji mabrur.

Syarat

Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam latar belakang manasik haji. Syarat haji adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon jemaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji. Syarat haji terbagi menjadi dua, yaitu syarat wajib dan syarat sah.

Syarat wajib haji adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon jemaah haji agar hajinya sah. Jika syarat wajib haji tidak terpenuhi, maka hajinya tidak sah. Syarat wajib haji terdiri dari:

Islam; Baligh; Berakal; Merdeka; Mampu secara fisik dan finansial.

Syarat sah haji adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon jemaah haji agar hajinya dianggap sah. Jika syarat sah haji tidak terpenuhi, maka hajinya tetap sah, namun dikenai dam. Syarat sah haji terdiri dari:

Ihram dari miqat; Wukuf di Arafah; Tawaf ifadah; Sa’i; Tahallul.

Memahami syarat haji sangat penting bagi calon jemaah haji. Dengan memahami syarat haji, calon jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik, sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, serta berpotensi meraih haji mabrur.

Rukun

Rukun haji merupakan amalan-amalan pokok dalam ibadah haji yang wajib dilakukan oleh setiap jemaah haji. Rukun haji terdiri dari lima, yaitu ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul. Apabila salah satu rukun haji ditinggalkan, maka haji tidak sah.

Memahami rukun haji merupakan bagian penting dari manasik haji. Dengan memahami rukun haji, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Salah satu aspek penting dari rukun haji adalah ihram. Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji yang ditandai dengan mengenakan pakaian khusus (ihram) dan menghindari larangan-larangan tertentu. Ihram menjadi awal dari rangkaian ibadah haji dan menunjukkan kesungguhan jemaah haji dalam beribadah.

Selain ihram, wukuf di Arafah juga merupakan rukun haji yang sangat penting. Wukuf di Arafah adalah berada di padang Arafah pada waktu tertentu pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah merupakan puncak dari ibadah haji dan menjadi waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dengan memahami rukun haji dan melaksanakannya dengan baik, jemaah haji dapat memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Oleh karena itu, mempelajari manasik haji merupakan hal yang sangat penting bagi setiap jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.

Wajib

Wajib haji adalah amalan-amalan yang disyariatkan untuk dikerjakan dalam ibadah haji. Meskipun tidak termasuk rukun haji, namun jika ditinggalkan akan dikenai dam (denda). Wajib haji memiliki peran yang sangat penting dalam menyempurnakan ibadah haji dan meningkatkan kualitasnya.

Salah satu contoh wajib haji adalah ihram dari miqat. Ihram dari miqat adalah mengenakan pakaian khusus (ihram) dan menghindari larangan-larangan tertentu di tempat-tempat yang telah ditentukan sebagai miqat. Dengan melakukan ihram dari miqat, jemaah haji secara resmi memulai rangkaian ibadah haji dan menunjukkan kesungguhan dalam beribadah.

Selain ihram dari miqat, wajib haji lainnya adalah melempar jumrah. Melempar jumrah adalah melempar batu ke tiang-tiang yang telah ditentukan di Mina. Melempar jumrah melambangkan pengusiran setan dan pengingat atas perjuangan Nabi Ibrahim AS dalam melawan godaan setan. Dengan melaksanakan wajib haji dengan baik, jemaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya dan berpotensi meraih haji mabrur.

Memahami wajib haji dan melaksanakannya dengan baik merupakan bagian penting dari manasik haji. Dengan mempelajari manasik haji, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Sunnah

Sunnah dalam ibadah haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan, meskipun tidak wajib. Sunnah haji memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah haji dan meningkatkan kualitasnya.

Salah satu contoh sunnah haji adalah melakukan tawaf sunnah. Tawaf sunnah adalah tawaf di Ka’bah yang dilakukan di luar waktu tawaf wajib (tawaf ifadah). Tawaf sunnah dapat dilakukan sebanyak tujuh kali atau lebih, sesuai dengan kemampuan jemaah haji.

Sunnah haji lainnya adalah shalat sunnah di Arafah. Shalat sunnah di Arafah adalah shalat yang dilakukan di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, setelah wukuf. Shalat sunnah di Arafah merupakan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dengan memahami dan melaksanakan sunnah haji dengan baik, jemaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya. Sunnah haji menunjukkan kesungguhan jemaah haji dalam beribadah dan menjadi salah satu faktor penentu untuk meraih haji mabrur.

Larangan

Dalam ibadah haji, terdapat beberapa larangan atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh jemaah haji. Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan ketertiban ibadah haji, serta sebagai bentuk pengamalan ajaran Islam.

Larangan-larangan dalam ibadah haji merupakan bagian penting dari manasik haji. Jemaah haji wajib mengetahui dan mematuhi larangan-larangan tersebut agar ibadah hajinya sah dan diterima oleh Allah SWT. Beberapa contoh larangan dalam ibadah haji antara lain:

Larangan memakai pakaian berjahit bagi laki-laki; Larangan memakai wangi-wangian; Larangan berburu; Larangan bersetubuh; Larangan memotong kuku dan rambut.

Dengan memahami dan mematuhi larangan-larangan dalam ibadah haji, jemaah haji dapat menjaga kekhusyukan dan kesucian ibadah hajinya. Larangan-larangan tersebut mengajarkan jemaah haji untuk fokus pada tujuan utama ibadah haji, yaitu beribadah kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas segala dosa.

Hikmah

Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam latar belakang manasik haji. Hikmah adalah kebijaksanaan dan pelajaran yang terkandung dalam setiap amalan ibadah haji. Memahami hikmah manasik haji sangat penting bagi jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Hikmah manasik haji sangat erat kaitannya dengan tujuan ibadah haji itu sendiri. Ibadah haji merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan meningkatkan ketakwaan. Dengan memahami hikmah manasik haji, jemaah haji dapat menghayati setiap amalan yang dilakukan selama ibadah haji dan memperoleh manfaat spiritual yang maksimal.

Salah satu hikmah penting dari manasik haji adalah mengajarkan jemaah haji untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Sepanjang ibadah haji, jemaah haji akan merasakan berbagai kesulitan dan cobaan, seperti kelelahan, berdesak-desakan, dan cuaca yang panas. Namun, melalui kesulitan-kesulitan tersebut, jemaah haji dapat belajar untuk bersabar, ikhlas, dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Selain itu, hikmah manasik haji juga mengajarkan jemaah haji untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Selama ibadah haji, jemaah haji akan bertemu dengan jutaan umat Islam dari berbagai negara dan latar belakang. Melalui interaksi tersebut, jemaah haji dapat belajar untuk menghargai perbedaan, membangun rasa persaudaraan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Dengan memahami hikmah manasik haji, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih bermakna dan khusyuk. Hikmah manasik haji menjadi pedoman bagi jemaah haji untuk menghayati setiap amalan yang dilakukan dan memperoleh manfaat spiritual yang maksimal dari ibadah haji.

Pertanyaan Umum tentang Latar Belakang Manasik Haji

FAQ ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan umum seputar latar belakang manasik haji, memberikan pemahaman yang lebih dalam dan menjawab keraguan yang mungkin timbul.

Pertanyaan 1: Apa itu latar belakang manasik haji?

Latar belakang manasik haji mencakup sejarah, tujuan, manfaat, tata cara, syarat, rukun, wajib, sunnah, larangan, dan hikmah dari manasik haji.

Pertanyaan 2: Mengapa latar belakang manasik haji penting?

Memahami latar belakang manasik haji penting untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam melaksanakan ibadah haji sesuai tuntunan syariat Islam, sehingga berpotensi memperoleh haji yang mabrur.

Pertanyaan 3: Apa saja manfaat mempelajari latar belakang manasik haji?

Manfaat mempelajari latar belakang manasik haji antara lain memperoleh pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan pemahaman makna ibadah haji, mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual, serta meningkatkan peluang meraih haji mabrur.

Pertanyaan 4: Apa saja larangan dalam manasik haji?

Larangan dalam manasik haji antara lain memakai pakaian berjahit bagi laki-laki, memakai wangi-wangian, berburu, bersetubuh, dan memotong kuku dan rambut.

Pertanyaan 5: Apa hikmah dari manasik haji?

Hikmah manasik haji antara lain mengajarkan jemaah haji untuk bersyukur kepada Allah SWT, menjaga persatuan dan kesatuan, melatih kesabaran dan keikhlasan, serta meningkatkan ketakwaan.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melaksanakan manasik haji sesuai latar belakangnya?

Untuk melaksanakan manasik haji sesuai latar belakangnya, jemaah haji perlu memahami rukun, wajib, sunnah, dan larangan haji, serta mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual.

Dengan memahami latar belakang manasik haji, jemaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk, sehingga berpotensi memperoleh haji yang mabrur.

Selanjutnya, kita akan membahas tata cara pelaksanaan manasik haji beserta tips dan panduan praktis untuk membantu jemaah haji mempersiapkan diri.

Tips Mempersiapkan Manasik Haji Sesuai Latar Belakangnya

Setelah memahami latar belakang manasik haji, berikut tips yang dapat membantu jemaah haji mempersiapkan diri dengan baik:

Tip 1: Pelajari Manasik Haji Secara Mendalam

Pahami rukun, wajib, sunnah, dan larangan haji melalui buku, artikel, atau bimbingan manasik haji.

Tip 2: Persiapkan Fisik dan Mental

Latih fisik dengan berjalan kaki atau berolahraga secara teratur. Siapkan mental dengan memperbanyak doa dan menjaga emosi.

Tip 3: Persiapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan

Siapkan pakaian ihram, perlengkapan mandi, obat-obatan pribadi, dan dokumen penting sesuai ketentuan.

Tip 4: Jaga Kesehatan dan Kebersihan

Vaksinasi sesuai ketentuan, jaga kebersihan diri dan lingkungan, serta hindari makanan dan minuman yang tidak bersih.

Tip 5: Belajar Bahasa Arab Dasar

Pelajari kosakata dan frasa dasar bahasa Arab untuk memudahkan komunikasi selama beribadah.

Tip 6: Pahami Makna dan Hikmah Ibadah Haji

Renungkan makna dan hikmah di balik setiap amalan haji untuk meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan.

Tip 7: Berlatih Manasik Haji

Ikuti simulasi atau praktik manasik haji untuk membiasakan diri dengan tata cara dan kondisi sebenarnya.

Tip 8: Minta Bimbingan dari Pembimbing Haji

Gunakan jasa pembimbing haji yang berpengalaman untuk mendapatkan bimbingan dan pendampingan selama ibadah haji.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik sesuai latar belakang manasik haji, jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk, tertib, dan berpotensi memperoleh haji yang mabrur.

Tips-tips ini akan membantu jemaah haji untuk lebih memahami dan menghayati setiap amalan haji, sehingga dapat meraih manfaat dan hikmah ibadah haji secara optimal.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengupas secara mendalam tentang latar belakang manasik haji, meliputi sejarah, tujuan, manfaat, tata cara, syarat, rukun, wajib, sunnah, larangan, dan hikmahnya. Memahami latar belakang manasik haji sangat penting bagi setiap calon jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji sesuai tuntunan syariat Islam dan berpotensi memperoleh haji mabrur.

Beberapa poin penting yang perlu ditekankan di antaranya:

  • Latar belakang manasik haji memberikan pemahaman menyeluruh tentang ibadah haji, mulai dari sejarah hingga tata cara pelaksanaannya.
  • Manasik haji memiliki tujuan untuk mempersiapkan jemaah haji secara fisik, mental, dan spiritual, serta meningkatkan pemahaman tentang makna ibadah haji.
  • Hikmah manasik haji mengajarkan jemaah haji untuk bersyukur, menjaga persatuan, melatih kesabaran, dan meningkatkan ketakwaan.

Dengan memahami latar belakang manasik haji dan melaksanakannya dengan baik, jemaah haji dapat meraih haji mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Ibadah haji yang mabrur akan membawa banyak manfaat bagi jemaah haji, baik di dunia maupun di akhirat.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru