“Jumlah shalat tarawih” merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui banyaknya shalat tarawih yang dilakukan dalam satu malam. Contohnya, seseorang ingin mengetahui, “Berapa jumlah shalat tarawih yang dianjurkan pada bulan Ramadan?”
Jumlah shalat tarawih sangat penting diketahui karena terkait dengan amalan ibadah di bulan Ramadan. Tarawih sendiri memiliki banyak manfaat, seperti menghapus dosa, meningkatkan pahala, dan mempererat silaturahmi. Secara historis, shalat tarawih mulai dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang jumlah shalat tarawih yang dianjurkan, perbedaan pendapat ulama mengenai masalah ini, dan tata cara pelaksanaannya.
Berapa Jumlah Shalat Tarawih
Jumlah shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah puasa di bulan Ramadan. Mengetahui jumlah shalat tarawih yang benar sangat penting untuk menjalankan ibadah dengan optimal. Dari sini, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah rakaat
- Niat
- Tata cara
- Keutamaan
- Hukum
- Perbedaan pendapat ulama
- Amalan sunnah
- Doa setelah tarawih
- Kesalahan umum
Mengetahui aspek-aspek ini secara mendalam akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang shalat tarawih. Memahami waktu pelaksanaannya akan memastikan ibadah dilakukan pada waktu yang tepat. Mengetahui jumlah rakaat dan tata caranya akan membantu melaksanakan shalat dengan benar dan sah. Selain itu, memahami keutamaan dan hukum shalat tarawih akan meningkatkan motivasi dan kewaspadaan dalam menunaikan ibadah ini.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih sangat mempengaruhi jumlah shalat tarawih yang dikerjakan. Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum shalat Subuh. Waktu pelaksanaan tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah pukul 00.00. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain sepertiga malam terakhir, shalat tarawih juga bisa dilaksanakan pada sepertiga malam pertama atau kedua. Namun, pelaksanaannya pada sepertiga malam terakhir lebih utama. Jika seseorang melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir, maka ia bisa mendapatkan pahala seperti melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar.
Mengetahui waktu pelaksanaan shalat tarawih yang tepat sangat penting untuk menentukan jumlah shalat tarawih yang akan dikerjakan. Jika seseorang mengerjakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir, maka ia bisa mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat atau lebih. Namun, jika seseorang mengerjakan shalat tarawih pada sepertiga malam pertama atau kedua, maka ia bisa mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat atau lebih. Hal ini karena waktu sepertiga malam terakhir lebih utama dan lebih afdal untuk melaksanakan shalat tarawih.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan berapa jumlah shalat tarawih yang dikerjakan. Jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi, tergantung pada waktu pelaksanaannya dan pendapat ulama yang diikuti.
-
Tarawih pada sepertiga malam terakhir
Pada sepertiga malam terakhir, jumlah rakaat tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat. Jumlah ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
-
Tarawih pada sepertiga malam pertama atau kedua
Jika shalat tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam pertama atau kedua, maka jumlah rakaat yang dianjurkan adalah 8 rakaat. Jumlah ini berdasarkan pendapat mayoritas ulama, termasuk Imam Syafi’i dan Imam Malik.
-
Tarawih witir
Selain shalat tarawih biasa, ada juga shalat tarawih witir yang dikerjakan pada akhir shalat tarawih. Jumlah rakaat shalat tarawih witir adalah 3 rakaat.
-
Jumlah rakaat secara keseluruhan
Jika seseorang mengerjakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir dan ditambah dengan shalat tarawih witir, maka jumlah rakaat secara keseluruhan adalah 23 rakaat. Jumlah ini merupakan jumlah rakaat tarawih yang paling banyak dan paling utama.
Mengetahui jumlah rakaat tarawih yang benar sangat penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang benar, seorang Muslim dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan di bulan Ramadan.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam shalat tarawih, karena menentukan sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan. Niat juga berpengaruh pada jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan.
-
Ikhlas
Niat shalat tarawih harus ikhlas karena Allah SWT. Artinya, shalat tarawih dikerjakan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
-
Menentukan Jumlah Rakaat
Niat juga menentukan jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan. Misalnya, jika seseorang berniat shalat tarawih 8 rakaat, maka ia harus mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat.
-
Mengikuti Sunnah
Niat shalat tarawih juga harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Artinya, niat shalat tarawih harus dilafadzkan secara jahr (keras) pada rakaat pertama.
-
Menghindari Bid’ah
Niat shalat tarawih harus terhindar dari bid’ah atau perbuatan yang baru dalam agama. Misalnya, niat shalat tarawih dengan tujuan tertentu, seperti untuk mendapatkan jodoh atau harta.
Dengan memahami aspek-aspek niat dalam shalat tarawih, seorang Muslim dapat memastikan bahwa shalat tarawih yang dikerjakannya sah dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini akan memberikan ketenangan hati dan pahala yang besar bagi yang mengerjakannya.
Tata cara
Tata cara shalat tarawih sangat berpengaruh terhadap jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan. Hal ini karena tata cara shalat tarawih menentukan jumlah salam yang diucapkan pada setiap rakaatnya.
Misalnya, jika seseorang mengerjakan shalat tarawih dengan tata cara 8 rakaat, maka ia akan mengucapkan salam pada setiap 2 rakaat. Artinya, jumlah salam yang diucapkan adalah 4 kali. Dengan demikian, jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan adalah 8 rakaat.
Sebaliknya, jika seseorang mengerjakan shalat tarawih dengan tata cara 20 rakaat, maka ia akan mengucapkan salam pada setiap 4 rakaat. Artinya, jumlah salam yang diucapkan adalah 5 kali. Dengan demikian, jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan adalah 20 rakaat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tata cara shalat tarawih sangat berpengaruh terhadap jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami tata cara shalat tarawih yang benar agar dapat mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:
- Diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Mendapatkan pahala yang besar. Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga pahalanya pun sangat besar.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih merupakan ibadah yang dilakukan pada malam hari, saat ketenangan dan kekhusyukan lebih mudah didapatkan. Dengan melaksanakan shalat tarawih, seorang Muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan mengetahui keutamaan shalat tarawih, seorang Muslim akan semakin termotivasi untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat bermanfaat, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.
Hukum
Hukum shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diketahui oleh setiap Muslim. Hukum shalat tarawih berkaitan dengan kewajiban atau tidaknya melaksanakan shalat tarawih, serta jumlah rakaat yang dianjurkan.
-
Wajib
Shalat tarawih hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya. Kewajiban ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
-
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat. Jumlah ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan sebanyak 8 rakaat.”
-
Cara Pelaksanaan
Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum shalat Subuh. Shalat tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri.
-
Keutamaan
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah diampuni dosa-dosanya, mendapatkan pahala yang besar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan mengetahui hukum shalat tarawih, diharapkan setiap Muslim dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan di bulan Ramadan.
Perbedaan Pendapat Ulama
Perbedaan pendapat ulama merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah shalat tarawih. Hal ini karena ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan.
-
Pendapat Imam Syafi’i
Imam Syafi’i berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat. Pendapat ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan sebanyak 8 rakaat.”
-
Pendapat Imam Malik
Imam Malik berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat. Pendapat ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Malik, “Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan sebanyak 20 rakaat.”
-
Pendapat Imam Hanafi
Imam Hanafi berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 36 rakaat. Pendapat ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Hanafi, “Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan sebanyak 36 rakaat.”
Perbedaan pendapat ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih ini disebabkan oleh perbedaan dalam memahami hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, namun semuanya sepakat bahwa shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadan. Dengan memahami perbedaan pendapat ulama ini, diharapkan setiap Muslim dapat memilih jumlah rakaat shalat tarawih yang sesuai dengan pendapat ulama yang diikutinya.
Amalan sunnah
Amalan sunnah merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih. Amalan sunnah adalah perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, namun tidak wajib dilakukan. Dalam konteks shalat tarawih, terdapat beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk menambah pahala dan keberkahan ibadah.
-
Membaca wirid sebelum shalat
Membaca wirid sebelum shalat tarawih dapat dilakukan dengan membaca doa-doa tertentu yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
-
Mengakhirkan makan sahur
Mengakhirkan makan sahur merupakan salah satu amalan sunnah dalam ibadah puasa. Dengan mengakhiri makan sahur, diharapkan dapat menambah kekuatan dalam melaksanakan ibadah tarawih.
-
Menghidupkan malam dengan ibadah
Menghidupkan malam dengan ibadah merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Selain shalat tarawih, dapat juga diisi dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.
-
Memperbanyak sedekah
Memperbanyak sedekah merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Sedekah dapat dilakukan dalam bentuk materi, tenaga, maupun pikiran.
Dengan mengamalkan amalan-amalan sunnah ini, diharapkan dapat menambah pahala dan keberkahan ibadah shalat tarawih. Selain itu, amalan-amalan sunnah ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah puasa secara keseluruhan.
Doa setelah tarawih
Doa setelah tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih. Doa ini dibaca setelah salam pada rakaat terakhir shalat tarawih. Membaca doa setelah tarawih dianjurkan karena dapat menambah pahala dan keberkahan ibadah.
-
Lafadz Doa
Terdapat beberapa lafadz doa setelah tarawih yang dapat dibaca. Salah satu lafadz doa yang populer adalah sebagai berikut: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
-
Keutamaan
Membaca doa setelah tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah: diampuni dosa-dosanya, dikabulkan doa-doanya, dan dijauhkan dari siksa neraka.
-
Waktu Membaca
Doa setelah tarawih dibaca setelah salam pada rakaat terakhir shalat tarawih. Doa ini dapat dibaca secara jahr (keras) atau sirr (pelan).
-
Adab Membaca
Terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika membaca doa setelah tarawih, di antaranya adalah: menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan membaca doa dengan penuh khusyuk.
Dengan membaca doa setelah tarawih, diharapkan dapat menambah pahala dan keberkahan ibadah shalat tarawih. Selain itu, doa setelah tarawih juga dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah puasa secara keseluruhan.
Kesalahan umum
Dalam melaksanakan shalat tarawih, terdapat beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan. Kesalahan-kesalahan ini dapat mengurangi pahala dan keberkahan ibadah shalat tarawih. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut.
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah salah dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih. Kesalahan ini biasanya terjadi karena kurangnya pemahaman tentang hukum dan tata cara shalat tarawih. Akibatnya, seseorang mungkin mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang kurang atau lebih dari yang dianjurkan.
Kesalahan umum lainnya adalah tidak membaca doa setelah tarawih. Padahal, doa setelah tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Dengan tidak membaca doa setelah tarawih, seseorang akan kehilangan pahala dan keberkahan yang terkandung dalam doa tersebut.
Kesalahan-kesalahan umum dalam shalat tarawih ini dapat dihindari dengan cara meningkatkan pemahaman tentang hukum dan tata cara shalat tarawih. Selain itu, penting juga untuk selalu berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama jika terdapat keraguan dalam melaksanakan ibadah tarawih. Dengan demikian, ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang maksimal.
Pertanyaan Umum tentang Jumlah Shalat Tarawih
Pertanyaan umum (FAQ) berikut akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang jumlah shalat tarawih, aturan, dan amalan yang terkait.
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan?
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir.
Pertanyaan 2: Apakah jumlah rakaat shalat tarawih bisa lebih atau kurang dari yang dianjurkan?
Jumlah rakaat shalat tarawih tidak boleh kurang dari 8 rakaat, tetapi boleh lebih dari 8 rakaat asalkan tidak melebihi 20 rakaat.
Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih?
Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum shalat Subuh.
Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih hukumnya wajib?
Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Pertanyaan 5: Apakah ada amalan sunnah yang dapat dilakukan sebelum atau sesudah shalat tarawih?
Ada beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan, seperti membaca wirid sebelum shalat, memperbanyak sedekah, dan membaca doa setelah shalat.
Pertanyaan 6: Apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan dalam shalat tarawih?
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah salah dalam menentukan jumlah rakaat, tidak membaca doa setelah shalat, dan melaksanakan shalat tarawih secara terburu-buru.
Pertanyaan-pertanyaan umum di atas memberikan pemahaman dasar tentang jumlah shalat tarawih dan hal-hal yang terkait dengannya. Dengan memahami aturan dan amalan yang benar, semoga ibadah tarawih kita dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan banyak manfaat bagi kita.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan dan hikmah melaksanakan shalat tarawih, serta amalan-amalan yang dapat dilakukan untuk memperbanyak pahala di bulan Ramadan.
Tips Penting dalam Menentukan Jumlah Shalat Tarawih
Untuk memastikan ibadah shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah, berikut adalah beberapa tips penting yang dapat diikuti:
Tip 1: Tentukan Waktu Pelaksanaan
Ketahui waktu pelaksanaan shalat tarawih yang tepat, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum shalat Subuh.
Tip 2: Pahami Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir.
Tip 3: Ikuti Tata Cara
Ikuti tata cara shalat tarawih yang benar, termasuk membaca niat, jumlah salam, dan doa setelah shalat.
Tip 4: Hindari Bid’ah
Pastikan niat shalat tarawih hanya untuk mencari ridha Allah, bukan karena tujuan lain.
Tip 5: Berjamaah Lebih Utama
Shalat tarawih berjamaah di masjid lebih utama daripada sendiri di rumah.
Tip 6: Perhatikan Kekhusyukan
Laksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Tip 7: Perbanyak Amal Sunnah
Perbanyak amalan sunnah sebelum dan sesudah shalat tarawih, seperti wirid, sedekah, dan doa.
Tip 8: Konsultasi dengan Ulama
Jika ragu atau memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan ulama atau ahli agama untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan ibadah shalat tarawih dapat dikerjakan dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan pahala dan keberkahan yang maksimal. Hal ini akan mengantarkan kita pada bagian akhir artikel, yaitu pembahasan tentang hikmah dan keutamaan shalat tarawih.
Kesimpulan
Melalui pembahasan di atas, kita telah memahami bahwa jumlah shalat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Namun, jumlah rakaat ini dapat bervariasi tergantung pada waktu pelaksanaan dan pendapat ulama yang diikuti. Meski begitu, yang terpenting adalah mengerjakan shalat tarawih sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, dengan niat yang ikhlas dan penuh kekhusyukan.
Ibadah shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, antara lain diampuni dosa-dosanya, mendapatkan pahala yang besar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan dengan melaksanakan shalat tarawih dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan memberikan keberkahan bagi kita semua.