Cara Mengerjakan Shalat Tarawih

sisca


Cara Mengerjakan Shalat Tarawih

Shalat Tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan. Cara mengerjakan shalat Tarawih sedikit berbeda dengan shalat wajib lainnya.

Shalat Tarawih memiliki beberapa keutamaan, antara lain mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat Tarawih mulai dikenal dan dikerjakan secara berjamaah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai tata cara mengerjakan shalat Tarawih, mulai dari niat, jumlah rakaat, gerakan, hingga doa-doa yang dibaca. Penjelasan ini diharapkan dapat membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan benar dan khusyuk.

Cara Mengerjakan Shalat Tarawih

Shalat Tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Aspek-aspek ini meliputi:

  • Niat
  • Jumlah Rakaat
  • Tata Cara Rakaat
  • Doa Qunut
  • Sholat Witir
  • Waktu Pelaksanaan
  • Tempat Pelaksanaan
  • Hukum Shalat Tarawih

Setiap aspek saling terkait dan memengaruhi keabsahan shalat Tarawih. Misalnya, niat yang benar merupakan syarat sah shalat, begitu juga jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya. Memahami aspek-aspek ini secara mendalam akan membantu umat Islam melaksanakan shalat Tarawih dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari ibadah tersebut.

Niat

Dalam ibadah shalat, niat memegang peranan yang sangat penting. Niat merupakan syarat sah shalat, artinya shalat tidak akan sah jika tidak disertai dengan niat yang benar. Niat dalam shalat Tarawih adalah mengharap ridha Allah SWT dengan melaksanakan shalat sunah Tarawih pada malam-malam bulan Ramadan.

Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Niat shalat Tarawih dapat diucapkan dengan lafaz sebagai berikut:

“Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat shalat sunah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Niat dalam shalat Tarawih harus sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Misalnya, jika ingin mengerjakan shalat Tarawih 8 rakaat, maka niatnya adalah:

“Ushalli sunnatal tarawihi tsamaaniyata raka’atin lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat shalat sunah Tarawih delapan rakaat karena Allah Ta’ala.”Niat yang benar akan menjadi penentu sah atau tidaknya shalat Tarawih yang dikerjakan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan niat sebelum memulai shalat. Dengan niat yang benar, maka shalat Tarawih yang dikerjakan akan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat dalam shalat Tarawih menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Jumlah rakaat shalat Tarawih yang dikerjakan secara berjamaah di masjid biasanya adalah 8 rakaat atau 20 rakaat. Namun, sebenarnya jumlah rakaat shalat Tarawih tidak ditentukan secara pasti, sehingga dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing individu.

Jumlah rakaat shalat Tarawih yang dikerjakan akan memengaruhi tata cara pelaksanaannya. Misalnya, jika mengerjakan shalat Tarawih 8 rakaat, maka tata caranya adalah sebagai berikut:

  1. Niat shalat Tarawih 8 rakaat.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
  4. Rukuk.
  5. Itidal.
  6. Sujud.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Duduk istirahat.
  10. Mengulangi gerakan rakaat pertama hingga rakaat ke-8.
  11. Salam.

Sedangkan jika mengerjakan shalat Tarawih 20 rakaat, maka tata caranya adalah sebagai berikut:

  1. Niat shalat Tarawih 20 rakaat.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
  4. Rukuk.
  5. Itidal.
  6. Sujud.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Duduk istirahat.
  10. Mengulangi gerakan rakaat pertama hingga rakaat ke-20.
  11. Salam.

Pemahaman tentang jumlah rakaat shalat Tarawih sangat penting untuk dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan memahami jumlah rakaat yang dikerjakan, maka umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan shalat Tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan.

Tata Cara Rakaat

Tata cara rakaat merupakan aspek penting dalam cara mengerjakan shalat Tarawih. Tata cara rakaat meliputi urutan gerakan dan bacaan yang dilakukan dalam setiap rakaat shalat Tarawih.

  • Takbiratul Ihram

    Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan pada awal shalat. Takbiratul ihram menandai dimulainya shalat dan menjadi syarat sah shalat.

  • Qiyam

    Qiyam adalah berdiri tegak menghadap kiblat. Qiyam dilakukan setelah takbiratul ihram dan dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.

  • Rukuk

    Rukuk adalah membungkukkan badan dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Rukuk dilakukan setelah qiyam dan dilanjutkan dengan membaca bacaan rukuk.

  • I’tidal

    I’tidal adalah berdiri tegak setelah rukuk. I’tidal dilakukan dengan membaca bacaan i’tidal dan dilanjutkan dengan sujud.

Tata cara rakaat yang benar akan membuat shalat Tarawih menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dan memahami tata cara rakaat dengan benar sebelum mengerjakan shalat Tarawih.

Doa Qunut

Doa Qunut merupakan salah satu bagian dari shalat Tarawih. Doa Qunut dipanjatkan pada rakaat terakhir shalat Tarawih, yaitu setelah rukuk dan sebelum i’tidal.

Membaca Doa Qunut dalam shalat Tarawih hukumnya sunah. Meskipun sunah, sangat dianjurkan untuk membaca Doa Qunut karena memiliki keutamaan tersendiri. Doa Qunut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk kebaikan, keselamatan, dan ampunan dosa.

Tata cara membaca Doa Qunut adalah sebagai berikut:

  1. Setelah rukuk, berdiri tegak dan membaca Doa Qunut.
  2. Membaca Doa Qunut dengan suara pelan.
  3. Setelah selesai membaca Doa Qunut, i’tidal dan melanjutkan shalat seperti biasa.

Dengan memahami hubungan antara Doa Qunut dan cara mengerjakan shalat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Membaca Doa Qunut dengan benar dan penuh penghayatan akan menambah kekhusyukan dan kesempurnaan shalat Tarawih yang dikerjakan.

Sholat Witir

Sholat Witir merupakan salah satu bagian dari rangkaian ibadah shalat Tarawih. Sholat Witir dikerjakan setelah selesai shalat Tarawih, yaitu pada akhir malam. Sholat Witir memiliki keutamaan tersendiri dan dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

  • Jumlah Rakaat

    Sholat Witir terdiri dari tiga rakaat. Jumlah rakaat ini tidak boleh diubah dan harus dikerjakan secara berurutan.

  • Niat

    Niat sholat Witir diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Niat sholat Witir adalah mengharap ridha Allah SWT dengan melaksanakan sholat Witir.

  • Tata Cara

    Tata cara sholat Witir sama dengan tata cara shalat pada umumnya. Namun, pada rakaat terakhir, terdapat tambahan doa Qunut.

  • Doa Qunut

    Doa Qunut dalam sholat Witir dipanjatkan setelah rukuk pada rakaat terakhir. Doa Qunut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk kebaikan, keselamatan, dan ampunan dosa.

Dengan memahami aspek-aspek sholat Witir yang terkait dengan cara mengerjakan shalat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Sholat Witir menjadi pelengkap ibadah shalat Tarawih dan menambah kesempurnaan ibadah di bulan Ramadan.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan shalat Tarawih menjadi aspek penting yang terkait dengan cara mengerjakan shalat Tarawih. Waktu pelaksanaan shalat Tarawih yang tepat akan memengaruhi keabsahan dan kesempurnaan ibadah yang dikerjakan.

Shalat Tarawih dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Pelaksanaan shalat Tarawih dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau secara individu di rumah. Waktu pelaksanaan shalat Tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga akhir malam, yaitu setelah pukul 22.00 waktu setempat.

Waktu pelaksanaan shalat Tarawih yang tepat memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:

  • Mendapatkan pahala yang lebih besar, karena dikerjakan pada waktu yang lebih utama.
  • Lebih mudah untuk memperoleh kekhusyukan dalam shalat, karena suasana malam yang lebih tenang dan sepi.
  • Memperbanyak waktu untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Memahami waktu pelaksanaan shalat Tarawih yang tepat akan membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Dengan mengerjakan shalat Tarawih pada waktu yang utama, diharapkan dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan.

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan shalat Tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam cara mengerjakan shalat Tarawih. Tempat pelaksanaan yang tepat akan memengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah.

  • Masjid

    Masjid merupakan tempat pelaksanaan shalat Tarawih yang paling utama. Shalat Tarawih yang dikerjakan di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar karena dilaksanakan secara berjamaah dan mendapat pahala yang berlipat ganda.

  • Mushola

    Mushola juga dapat menjadi tempat pelaksanaan shalat Tarawih. Mushola biasanya digunakan untuk shalat Tarawih di lingkungan perumahan atau tempat-tempat yang tidak memiliki masjid.

  • Rumah

    Rumah dapat menjadi tempat pelaksanaan shalat Tarawih bagi mereka yang tidak dapat melaksanakannya di masjid atau mushola. Shalat Tarawih di rumah tetap sah dan mendapat pahala, meskipun pahalanya tidak sebesar shalat Tarawih berjamaah.

  • Lapangan Terbuka

    Lapangan terbuka juga dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan shalat Tarawih, terutama jika jumlah jamaah sangat banyak dan tidak dapat ditampung di masjid atau mushola. Namun, perlu dipastikan bahwa lapangan tersebut bersih dan suci.

Dengan memahami berbagai tempat pelaksanaan shalat Tarawih, umat Islam dapat memilih tempat yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Yang terpenting adalah melaksanakan shalat Tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan, di mana pun tempat pelaksanaannya.

Hukum Shalat Tarawih

Hukum shalat Tarawih merupakan aspek penting dalam cara mengerjakan shalat Tarawih. Memahami hukum shalat Tarawih akan memberikan pemahaman yang jelas tentang kewajiban dan keutamaan dalam melaksanakan ibadah ini.

  • Wajib bagi laki-laki

    Menurut pendapat mayoritas ulama, shalat Tarawih hukumnya wajib bagi laki-laki. Kewajiban ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid.

  • Sunnah bagi perempuan

    Bagi perempuan, shalat Tarawih hukumnya sunnah. Artinya, perempuan tidak wajib melaksanakan shalat Tarawih, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan.

  • Lebih utama dikerjakan secara berjamaah

    Shalat Tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid dibandingkan secara individu di rumah. Shalat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dan pahala yang berlipat ganda.

  • Tidak boleh dikerjakan pada malam pertama Ramadan

    Shalat Tarawih tidak boleh dikerjakan pada malam pertama bulan Ramadan. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang melarang pelaksanaan shalat sunnah pada malam pertama Ramadan.

Dengan memahami hukum shalat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat. Hukum shalat Tarawih yang jelas akan membantu umat Islam dalam menentukan kewajiban dan keutamaan dalam melaksanakan ibadah ini, serta menghindari kesalahan atau kesalahpahaman dalam pelaksanaannya.

Pertanyaan Umum tentang Cara Mengerjakan Shalat Tarawih

Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan tentang cara mengerjakan shalat Tarawih.

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat Tarawih yang disunnahkan?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat Tarawih yang disunnahkan adalah 8 rakaat atau 20 rakaat.

Pertanyaan 2: Apakah shalat Tarawih wajib dikerjakan secara berjamaah?

Jawaban: Shalat Tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid, namun tidak wajib.

Pertanyaan 3: Apakah boleh mengerjakan shalat Tarawih di rumah?

Jawaban: Boleh, namun lebih utama dikerjakan di masjid.

Pertanyaan 4: Apakah boleh mengerjakan shalat Tarawih pada malam pertama Ramadan?

Jawaban: Tidak boleh, karena Nabi Muhammad SAW melarang mengerjakan shalat sunnah pada malam pertama Ramadan.

Pertanyaan 5: Apakah shalat Tarawih termasuk shalat sunnah muakkad?

Jawaban: Ya, shalat Tarawih termasuk shalat sunnah muakkad, yaitu shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Demikian beberapa pertanyaan umum tentang cara mengerjakan shalat Tarawih. Dengan memahami hal-hal tersebut, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah shalat Tarawih dengan lebih baik dan khusyuk.

Berikutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan manfaat mengerjakan shalat Tarawih, sehingga dapat menambah motivasi umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini pada bulan Ramadan.

Tips Mengerjakan Shalat Tarawih

Berikut beberapa tips agar dapat mengerjakan shalat Tarawih dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Niat yang benar
Niatkan shalat Tarawih dengan ikhlas untuk mendapat ridha Allah SWT.

Tip 2: Berwudhu dengan sempurna
Pastikan berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat Tarawih.

Tip 3: Tahan diri dari perbuatan sia-sia
Saat shalat Tarawih, fokuslah pada ibadah dan tahan diri dari perbuatan sia-sia seperti berbicara atau bermain ponsel.

Tip 4: Ikuti gerakan imam dengan baik
Jika shalat Tarawih secara berjamaah, ikuti gerakan imam dengan baik dan benar.

Tip 5: Perbanyak doa dan istighfar
Manfaatkan waktu shalat Tarawih untuk memperbanyak doa dan istighfar kepada Allah SWT.

Tip 6: Kerjakan secara istiqomah
Usahakan untuk mengerjakan shalat Tarawih secara istiqomah selama bulan Ramadan.

Tip 7: Tahajjud setelah Tarawih
Setelah shalat Tarawih, disunnahkan untuk mengerjakan shalat Tahajjud.

Tip 8: Jaga kekhusyukan
Jagalah kekhusyukan dalam shalat Tarawih dengan menjaga pandangan dan menenangkan hati.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat Tarawih dengan lebih baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari ibadah tersebut.

Tips-tips ini merupakan pedoman dasar dalam mengerjakan shalat Tarawih. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips ini, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah shalat Tarawih dan memperoleh manfaat yang optimal di bulan Ramadan.

Kesimpulan

Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam. Dengan mengerjakan shalat Tarawih, umat Islam dapat meningkatkan keimanan, mempererat hubungan dengan Allah SWT, dan menghapus dosa-dosa kecil. Untuk dapat melaksanakan shalat Tarawih dengan baik dan khusyuk, perlu memperhatikan beberapa aspek penting, seperti niat yang benar, jumlah rakaat, tata cara rakaat, dan tempat pelaksanaan.

Dengan memahami cara mengerjakan shalat Tarawih dengan benar, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya dan memperoleh keutamaan serta pahala yang besar. Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru