Rahasia Cara Hitung Zakat Mal yang Benar dan Cepat

sisca


Rahasia Cara Hitung Zakat Mal yang Benar dan Cepat

Zakat mal adalah harta yang wajib dikeluarkan zakatnya bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Cara menghitung zakat mal sangat mudah, yaitu dengan mengalikan jumlah harta yang dimiliki dengan 2,5%. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki harta senilai Rp100.000.000, maka zakat mal yang harus dikeluarkannya adalah Rp2.500.000.

Zakat mal sangat penting karena merupakan salah satu rukun Islam dan memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat mal dapat membersihkan harta dan jiwa, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Bagi masyarakat, zakat mal dapat membantu meringankan beban fakir miskin dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Secara historis, zakat mal telah dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, zakat mal merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara Islam. Seiring perkembangan zaman, cara menghitung zakat mal mengalami beberapa penyesuaian agar sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.

Namun, esensi zakat mal tetap sama, yaitu sebagai kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membantu mereka yang membutuhkan. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang cara menghitung zakat mal, syarat-syaratnya, serta hikmah dan manfaatnya.

Cara Menghitung Zakat Mal

Dalam menghitung zakat mal, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini mencakup berbagai dimensi terkait cara menghitung zakat mal, sehingga pemahaman yang komprehensif sangatlah penting.

  • Nisab
  • Jenis Harta
  • Waktu Menghitung
  • Cara Menghitung
  • Harta yang Dikecualikan
  • Kewajiban Mengeluarkan
  • Penerima Zakat
  • Hikmah Zakat Mal
  • Dampak Tidak Mengeluarkan Zakat

Setiap aspek tersebut memiliki keterkaitan dan pengaruh yang signifikan dalam menentukan cara menghitung zakat mal yang benar. Misalnya, nisab merupakan batas minimal harta yang wajib dizakati, jenis harta menentukan cara perhitungan yang berbeda, dan waktu menghitung zakat mal mempengaruhi besarnya zakat yang harus dikeluarkan. Dengan memahami aspek-aspek ini secara komprehensif, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat mal dengan tepat dan sesuai syariat.

Nisab

Nisab merupakan salah satu aspek krusial dalam cara menghitung zakat mal. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Jika harta yang dimiliki belum mencapai nisab, maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Sebaliknya, jika harta telah mencapai atau melebihi nisab, maka wajib dikeluarkan zakatnya.

Dalam fikih Islam, terdapat perbedaan pendapat mengenai besaran nisab zakat mal. Namun, pendapat yang paling masyhur dan digunakan secara luas adalah nisab setara dengan 85 gram emas murni. Artinya, jika seseorang memiliki harta setara atau lebih dari 85 gram emas murni, maka wajib mengeluarkan zakat mal sebesar 2,5% dari total harta tersebut.

Nisab memiliki peran penting dalam cara menghitung zakat mal karena menjadi dasar penentuan kewajiban mengeluarkan zakat. Tanpa adanya nisab, maka tidak ada batasan yang jelas mengenai harta mana yang wajib dizakati dan mana yang tidak. Dengan adanya nisab, umat Islam dapat mengetahui secara pasti apakah hartanya sudah mencapai batas minimal untuk dikenai zakat atau belum.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki harta berupa uang tunai sebesar Rp100.000.000, maka ia wajib mengeluarkan zakat mal jika harga emas pada saat itu adalah Rp1.000.000 per gram. Hal ini karena nilai harta tersebut sudah mencapai nisab, yaitu setara dengan 85 gram emas murni (Rp100.000.000 / Rp1.000.000 = 100 gram).

Memahami nisab dan cara menghitung zakat mal sangat penting bagi umat Islam agar dapat menjalankan kewajiban zakatnya dengan benar. Dengan memahami nisab, umat Islam dapat mengetahui secara pasti apakah hartanya sudah mencapai batas minimal untuk dikenai zakat atau belum, sehingga dapat menghitung dan mengeluarkan zakat mal sesuai dengan syariat Islam.

Jenis Harta

Jenis harta merupakan salah satu aspek penting dalam cara menghitung zakat mal. Setiap jenis harta memiliki karakteristik dan cara perhitungan zakat yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis harta yang umum dikeluarkan zakatnya:

  • Emas dan Perak
    Zakat emas dan perak dikeluarkan sebesar 2,5% dari total nilai emas atau perak yang dimiliki. Perhitungan ini berlaku untuk emas dan perak yang telah mencapai nisab, yaitu setara dengan 85 gram emas murni atau 595 gram perak murni.
  • Uang Tunai dan Tabungan
    Zakat uang tunai dan tabungan dikeluarkan sebesar 2,5% dari total uang yang dimiliki. Uang yang dimaksud termasuk uang kertas, uang logam, dan saldo rekening bank. Perhitungan zakat ini berlaku untuk uang yang telah mencapai nisab, yaitu setara dengan 85 gram emas murni.
  • Barang Dagangan
    Zakat barang dagangan dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai barang dagangan yang dimiliki. Perhitungan ini berlaku untuk barang dagangan yang telah mencapai nisab dan telah siap dijual.
  • Hasil Pertanian
    Zakat hasil pertanian dikeluarkan sebesar 5% atau 10% dari hasil panen. Besarnya zakat tergantung pada jenis tanaman dan cara pengairannya. Perhitungan zakat ini berlaku untuk hasil pertanian yang telah mencapai nisab, yaitu setara dengan 5 wasaq (653 kg) untuk tanaman yang diairi dengan air hujan dan 10 wasaq (1.306 kg) untuk tanaman yang diairi dengan air sungai atau sumur.

Memahami jenis harta dan cara perhitungan zakat untuk masing-masing jenis harta sangat penting agar dapat menghitung zakat mal dengan benar. Dengan memahami jenis harta, umat Islam dapat mengetahui harta mana saja yang wajib dizakati dan bagaimana cara menghitung zakatnya sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Waktu Menghitung

Dalam konteks cara menghitung zakat mal, waktu menghitung menjadi aspek yang krusial. Hal ini dikarenakan waktu penghitungan zakat mal berkaitan erat dengan penentuan nisab dan harta yang wajib dizakati.

  • Waktu Nisab

    Waktu nisab adalah waktu penentuan apakah harta yang dimiliki telah mencapai nisab atau belum. Waktu nisab umumnya ditentukan pada saat harta tersebut diperoleh atau dimiliki.

  • Waktu Haul

    Waktu haul adalah waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun. Zakat mal wajib dikeluarkan setelah harta tersebut mencapai haul. Waktu haul dihitung sejak harta tersebut pertama kali dimiliki.

  • Waktu Panen

    Bagi hasil pertanian, waktu menghitung zakat mal adalah saat panen. Zakat hasil pertanian wajib dikeluarkan setelah panen selesai dilakukan.

  • Waktu Penjualan

    Untuk harta berupa barang dagangan, waktu menghitung zakat mal adalah saat barang tersebut terjual. Zakat barang dagangan wajib dikeluarkan setelah barang tersebut terjual dan keuntungan telah diperoleh.

Memahami waktu menghitung zakat mal sangat penting agar dapat menghitung dan mengeluarkan zakat mal dengan benar dan tepat waktu. Dengan memahami waktu menghitung zakat mal, umat Islam dapat menghindari kesalahan dalam penentuan nisab, harta yang wajib dizakati, dan waktu pengeluaran zakat. Hal ini akan berdampak pada terpenuhinya kewajiban zakat mal sesuai dengan syariat Islam.

Cara Menghitung

Cara menghitung zakat mal merupakan aspek krusial dalam menjalankan kewajiban zakat bagi umat Islam. Memahami cara menghitung zakat mal dengan benar akan memastikan bahwa zakat yang dikeluarkan telah sesuai dengan ketentuan syariat dan memenuhi syarat wajib zakat.

  • Menentukan Nisab
    Menentukan nisab atau batas minimal harta yang wajib dizakati merupakan langkah awal dalam menghitung zakat mal. Nisab harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat.
  • Mengidentifikasi Jenis Harta
    Jenis harta yang dimiliki akan menentukan cara perhitungan zakat yang berbeda. Misalnya, zakat emas dan perak dihitung berdasarkan kadarnya, sementara zakat hasil pertanian dihitung berdasarkan jenis tanaman dan cara pengairannya.
  • Menghitung Nilai Harta
    Nilai harta yang akan dizakati harus dihitung dengan benar. Untuk harta berupa uang tunai atau tabungan, nilainya adalah jumlah uang yang dimiliki. Sementara untuk harta berupa barang dagangan, nilainya adalah harga jual barang tersebut.
  • Menetapkan Persentase Zakat
    Setiap jenis harta memiliki persentase zakat yang berbeda. Misalnya, zakat emas dan perak sebesar 2,5%, zakat hasil pertanian 5% atau 10%, dan seterusnya.

Dengan memahami dan menerapkan cara menghitung zakat mal yang benar, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakatnya dengan tepat dan sesuai dengan syariat. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi penerima zakat, tetapi juga bagi pemberi zakat itu sendiri.

Harta yang Dikecualikan

Dalam konteks cara menghitung zakat mal, terdapat pengecualian terhadap harta yang wajib dizakati. Harta yang dikecualikan merupakan harta yang tidak termasuk dalam kategori wajib zakat, sehingga tidak perlu diperhitungkan dalam penghitungan zakat mal.

  • Alat dan Perabotan Rumah Tangga

    Alat dan perabotan rumah tangga yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian, tempat tidur, dan peralatan dapur, tidak termasuk harta yang wajib dizakati. Pengecualian ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar keluarga tetap terpenuhi.

  • Kendaraan Pribadi

    Kendaraan pribadi yang digunakan untuk transportasi sehari-hari, seperti mobil atau motor, juga dikecualikan dari zakat mal. Kendaraan ini dianggap sebagai kebutuhan pokok yang tidak menghasilkan keuntungan.

  • Buku dan Alat Pendidikan

    Buku, alat tulis, dan alat pendidikan lainnya yang digunakan untuk menuntut ilmu dikecualikan dari zakat mal. Pengecualian ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

  • Harta yang Masih dalam Hutang

    Harta yang masih terbebani hutang, baik hutang pribadi maupun hutang usaha, tidak termasuk harta yang wajib dizakati. Zakat hanya wajib dikeluarkan dari harta yang benar-benar dimiliki secara penuh.

Dengan memahami harta yang dikecualikan dalam cara menghitung zakat mal, umat Islam dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat dan tidak memberatkan pemberi zakat. Pengecualian ini juga menunjukkan bahwa zakat mal tidak dimaksudkan untuk mengurangi kebutuhan dasar atau menghambat perkembangan pribadi dan pendidikan masyarakat.

Kewajiban Mengeluarkan

Dalam konteks cara menghitung zakat mal, kewajiban mengeluarkan zakat merupakan aspek krusial yang perlu dipahami dengan baik. Kewajiban ini memiliki beberapa dimensi penting yang saling berkaitan dan berimplikasi terhadap cara menghitung zakat mal.

  • Nisab

    Kewajiban mengeluarkan zakat hanya berlaku bagi mereka yang memiliki harta yang telah mencapai nisab atau batas minimal tertentu. Nisab berbeda-beda tergantung pada jenis hartanya, seperti emas, perak, atau uang tunai.

  • Haul

    Harta yang wajib dizakati adalah harta yang telah dimiliki selama satu tahun atau lebih (haul). Kewajiban mengeluarkan zakat muncul setelah harta tersebut mencapai haul.

  • Kepemilikan Penuh

    Zakat hanya wajib dikeluarkan dari harta yang dimiliki secara penuh dan tidak terbebani oleh hutang atau kewajiban lainnya.

  • Manfaat Harta

    Harta yang memberikan manfaat, seperti harta yang disewakan atau diinvestasikan, wajib dizakati. Manfaat yang diperoleh dari harta tersebut juga termasuk dalam harta yang wajib dizakati.

Memahami kewajiban mengeluarkan zakat mal sangat penting agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat dan memenuhi syarat wajib zakat. Dengan memahami kewajiban ini, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakatnya dengan benar dan tepat waktu.

Penerima Zakat

Dalam konteks cara menghitung zakat mal, penerima zakat memiliki peran yang krusial. Mereka merupakan pihak yang berhak menerima pendistribusian zakat yang telah dihitung dan dikeluarkan oleh pemberi zakat. Hubungan antara penerima zakat dan cara menghitung zakat mal saling berkaitan dan memiliki implikasi penting.

Penerima zakat merupakan salah satu unsur penting dalam perhitungan zakat mal karena menjadi tujuan akhir dari penyaluran zakat. Cara menghitung zakat mal harus mempertimbangkan jumlah dan kondisi penerima zakat yang berhak menerima. Penentuan jumlah zakat yang akan dikeluarkan dipengaruhi oleh jumlah penerima zakat yang membutuhkan bantuan. Semakin banyak penerima zakat, semakin besar jumlah zakat yang perlu dikeluarkan.

Contoh nyata keterkaitan penerima zakat dalam cara menghitung zakat mal adalah dalam penyaluran zakat kepada fakir dan miskin. Dalam hal ini, cara menghitung zakat mal harus memperhitungkan jumlah fakir dan miskin yang berhak menerima zakat. Penyaluran zakat kepada mereka dilakukan dengan cara membagi rata jumlah zakat yang telah dihitung dengan jumlah penerima yang berhak.

Memahami hubungan antara penerima zakat dan cara menghitung zakat mal sangat penting agar penyaluran zakat tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakatnya dengan benar dan memberikan manfaat yang optimal bagi penerima zakat yang membutuhkan.

Hikmah Zakat Mal

Hikmah zakat mal merupakan salah satu aspek penting dalam cara menghitung zakat mal. Memahami hikmah zakat mal akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kewajiban berzakat dan dampaknya bagi individu dan masyarakat.

  • Pembersihan Harta

    Zakat mal berfungsi sebagai pembersih harta dari segala kotoran dan kesyubhatan yang mungkin menyertainya. Dengan mengeluarkan zakat, harta yang dimiliki menjadi lebih berkah dan membawa manfaat bagi pemiliknya.

  • Penyucian Jiwa

    Zakat mal juga berperan dalam penyucian jiwa. Ketika seseorang mengeluarkan zakat, ia melatih dirinya untuk berempati, peduli, dan berbagi dengan sesama. Hal ini berdampak positif pada perkembangan spiritual individu.

  • Meningkatkan Rezeki

    Hikmah zakat mal lainnya adalah meningkatkan rezeki. Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena zakat.” Dengan berzakat, seseorang justru membuka pintu rezeki yang lebih luas dan berkah.

  • Mencegah Timbunan Harta

    Zakat mal mencegah penumpukan harta pada segelintir orang. Kewajiban berzakat mendorong distribusi harta yang lebih merata, sehingga kesenjangan sosial dapat berkurang.

Memahami hikmah zakat mal sangat penting agar umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakatnya dengan penuh kesadaran dan ikhlas. Hikmah zakat mal menjadi motivasi intrinsik yang akan mendorong seseorang untuk menghitung dan mengeluarkan zakat mal dengan benar dan tepat waktu.

Dampak Tidak Mengeluarkan Zakat

Dalam konteks cara menghitung zakat mal, memahami dampak tidak mengeluarkan zakat sangatlah penting. Dampak ini memiliki korelasi langsung dengan kewajiban berzakat dan berpengaruh pada kehidupan individu dan masyarakat.

  • Dosa Besar

    Tidak mengeluarkan zakat merupakan dosa besar dalam Islam. Hal ini karena zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu.

  • Harta Tidak Berkah

    Harta yang tidak dikeluarkan zakatnya tidak akan membawa berkah bagi pemiliknya. Bahkan, harta tersebut justru dapat menjadi sumber masalah dan musibah.

  • Rezeki Terhambat

    Menahan zakat dapat menghambat rezeki seseorang. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menghalangi rezekinya.”

  • Siksa di Akhirat

    Bagi mereka yang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki kewajiban zakat yang belum ditunaikan, maka mereka akan mendapatkan siksa di akhirat.

Dengan memahami dampak tidak mengeluarkan zakat, umat Islam diharapkan dapat lebih termotivasi untuk menghitung dan mengeluarkan zakat mal dengan benar dan tepat waktu. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara luas.

Tanya Jawab Zakat Mal

Bagian Tanya Jawab ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum terkait cara menghitung zakat mal. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun untuk mengantisipasi keraguan atau memberikan klarifikasi tentang aspek-aspek penting zakat mal.

Pertanyaan 1: Apa saja harta yang wajib dizakati?

Jawaban: Harta yang wajib dizakati meliputi emas, perak, uang tunai, barang dagangan, hasil pertanian, dan harta lainnya yang memenuhi syarat nisab dan haul.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menghitung zakat emas dan perak?

Jawaban: Zakat emas dan perak dihitung sebesar 2,5% dari total nilai emas atau perak yang dimiliki setelah mencapai nisab 85 gram emas murni atau 595 gram perak murni.

Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan zakat mal?

Jawaban: Zakat mal wajib dikeluarkan setelah harta mencapai haul, yaitu satu tahun kepemilikan. Bagi hasil pertanian, zakat dikeluarkan setelah panen.

Pertanyaan 4: Apakah ada harta yang dikecualikan dari zakat?

Jawaban: Ya, ada beberapa harta yang dikecualikan dari zakat, seperti alat rumah tangga, kendaraan pribadi, buku, dan harta yang masih dalam hutang.

Pertanyaan 5: Siapa saja yang berhak menerima zakat mal?

Jawaban: Zakat mal berhak diterima oleh fakir, miskin, amil, mualaf, budak, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Pertanyaan 6: Apa saja dampak jika tidak mengeluarkan zakat mal?

Jawaban: Tidak mengeluarkan zakat mal dapat menyebabkan dosa besar, harta tidak berkah, rezeki terhambat, dan siksa di akhirat.

Tanya Jawab ini memberikan gambaran umum tentang aspek-aspek penting dalam cara menghitung zakat mal. Pemahaman yang baik tentang hal ini akan membantu umat Islam dalam menjalankan kewajiban zakatnya dengan benar dan tepat waktu.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyaluran zakat mal agar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi para penerimanya.

Tips Menghitung Zakat Mal

Setelah memahami cara menghitung zakat mal, berikut adalah beberapa tips penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan perhitungan zakat yang akurat dan sesuai syariat:

1. Tentukan Nisab dengan Tepat
Pastikan untuk menentukan nisab atau batas minimal harta yang wajib dizakati dengan benar sesuai jenis harta yang dimiliki.

2. Perhitungkan Haul Secara Akurat
Perhitungan zakat mal didasarkan pada kepemilikan harta selama satu tahun (haul). Hitung haul dengan cermat untuk menentukan waktu pengeluaran zakat.

3. Identifikasi Harta yang Wajib Dizakati
Tidak semua harta wajib dizakati. Pahami jenis-jenis harta yang dikecualikan dari zakat agar perhitungan zakat lebih tepat.

4. Hitung Nilai Harta dengan Benar
Nilai harta yang dizakati harus dihitung dengan benar. Untuk harta berupa uang tunai atau tabungan, gunakan nilai aktualnya. Untuk harta lainnya, gunakan nilai pasar yang berlaku.

5. Perhatikan Tanggal Penghitungan
Perhitungan zakat mal dilakukan pada tanggal yang sama setiap tahunnya. Catat tanggal tersebut untuk menghindari keterlambatan pengeluaran zakat.

6. Konsultasikan dengan Ahlinya
Jika ragu atau memiliki pertanyaan dalam menghitung zakat mal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama atau lembaga amil zakat terpercaya.

7. Dokumentasikan Perhitungan
Simpan catatan perhitungan zakat mal sebagai bukti pembayaran zakat. Dokumentasi ini dapat berguna untuk keperluan audit atau pelaporan.

8. Tunaikan Zakat Tepat Waktu
Setelah menghitung zakat mal, tunaikan kewajiban zakat tepat waktu. Jangan menunda-nunda pembayaran zakat karena dapat mengurangi pahala dan berpotensi terkena dosa.

Dengan mengikuti tips-tips ini, umat Islam dapat menghitung zakat mal dengan benar dan tepat waktu. Hal ini tidak hanya akan memenuhi kewajiban agama, tetapi juga membawa keberkahan dan manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

Tips-tips ini akan membantu umat Islam dalam menjalankan kewajiban zakatnya dengan baik dan benar. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyaluran zakat mal agar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi para penerimanya.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara komprehensif tentang cara menghitung zakat mal, mulai dari pengertian nisab, jenis-jenis harta yang wajib dizakati, waktu penghitungan, hingga tips menghitung zakat mal dengan tepat. Memahami cara menghitung zakat mal dengan benar sangat penting bagi umat Islam agar dapat menjalankan kewajiban zakatnya sesuai dengan syariat.

Beberapa poin utama yang dibahas dalam artikel ini meliputi:

  • Pentingnya memahami nisab sebagai batas minimal harta yang wajib dizakati.
  • Perhitungan zakat mal yang berbeda-beda tergantung pada jenis harta yang dimiliki, seperti zakat emas dan perak, zakat uang tunai dan tabungan, serta zakat hasil pertanian.
  • Waktu penghitungan zakat mal yang didasarkan pada waktu kepemilikan harta selama satu tahun (haul) dan waktu panen untuk hasil pertanian.

Memahami keterkaitan antar poin-poin utama tersebut sangat penting dalam menghitung zakat mal dengan akurat. Misalnya, nisab menentukan apakah harta yang dimiliki wajib dizakati atau tidak, jenis harta menentukan cara perhitungan zakat yang berbeda, dan waktu penghitungan menentukan besarnya zakat yang harus dikeluarkan.

Sebagai penutup, menghitung zakat mal dengan benar tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga membawa keberkahan dan manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Dengan memahami cara menghitung zakat mal sesuai syariat, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru