Panduan Lengkap Dalil Zakat Mal: Wajib Tahu Untuk Umat Islam

sisca


Panduan Lengkap Dalil Zakat Mal: Wajib Tahu Untuk Umat Islam

Zakat mal adalah harta yang wajib dikeluarkan zakatnya karena telah mencapai nisab dan haul. Nisab zakat mal berbeda-beda tergantung jenis hartanya, misalnya untuk zakat emas adalah 85 gram, sedangkan untuk zakat perak adalah 595 gram. Sementara itu, haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun.

Zakat mal memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dari sifat kikir dan tamak, serta mendatangkan keberkahan. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu meringankan beban ekonomi kaum dan , serta menciptakan keadilan sosial.

Dalam sejarah Islam, zakat mal telah menjadi bagian penting dari sistem ekonomi sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa , zakat mal dikelola oleh negara dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan sosial. Hingga saat ini, zakat mal masih menjadi salah satu pilar penting dalam sistem ekonomi Islam.

Dalil Zakat Mal

Dalil zakat mal merupakan aspek penting dalam memahami kewajiban zakat atas harta benda. Dalil-dalil ini bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama.

  • Al-Qur’an
  • Hadis
  • Ijma’
  • Nisab
  • Haul
  • Jenis Harta
  • Kadar Zakat
  • Waktu Pembayaran
  • Mustahik Zakat

Dalil-dalil tersebut menjelaskan tentang dasar hukum zakat mal, syarat-syarat wajib zakat, jenis harta yang wajib dizakati, kadar zakat yang harus dikeluarkan, waktu pembayaran zakat, dan golongan yang berhak menerima zakat. Dengan memahami dalil-dalil ini, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat mal dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan sumber utama dalil zakat mal. Di dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang kewajiban zakat, jenis harta yang wajib dizakati, kadar zakat, waktu pembayaran zakat, dan golongan yang berhak menerima zakat.

  • Ayat-ayat Pokok
    Beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjadi dasar hukum zakat mal, di antaranya:

    • Q.S. Al-Baqarah ayat 43
    • Q.S. An-Nur ayat 56
    • Q.S. At-Taubah ayat 103
  • Jenis Harta
    Al-Qur’an juga menyebutkan jenis-jenis harta yang wajib dizakati, seperti emas, perak, hewan ternak, hasil pertanian, dan harta perniagaan.
  • Kadar Zakat
    Kadar zakat yang harus dikeluarkan juga diatur dalam Al-Qur’an, misalnya untuk emas dan perak sebesar 2,5%.
  • Waktu Pembayaran
    Al-Qur’an tidak secara spesifik mengatur waktu pembayaran zakat, namun umumnya zakat dibayarkan setelah satu tahun kepemilikan harta.

Dengan memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang zakat mal, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Hadis

Hadis adalah perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan hukum Islam. Hadis memiliki kedudukan penting dalam Islam, setelah Al-Qur’an. Dalam hal zakat mal, hadis memiliki peran penting dalam menjelaskan dan memperkuat dalil-dalil zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Terdapat banyak hadis yang menjelaskan tentang zakat mal, di antaranya:

  • Dari Abu Hurairah ra., Nabi SAW bersabda, “Tidak ada zakat pada harta kecuali setelah mencapai nisab dan berlalu haul atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Dari Abdullah bin Umar ra., Nabi SAW bersabda, “Tidak ada zakat pada emas dan perak kecuali mencapai 200 dirham dan 200 dinar. Nisab unta adalah lima ekor.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis-hadis tersebut menjelaskan tentang syarat wajib zakat mal, yaitu nisab dan haul, serta jenis harta yang wajib dizakati dan kadar zakatnya. Dengan memahami hadis-hadis tentang zakat mal, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Selain itu, hadis juga memberikan contoh-contoh nyata tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mempraktikkan zakat mal. Misalnya, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan sahabatnya, Abu Bakr ra., untuk mengumpulkan zakat dari kaum muslimin dan mendistribusikannya kepada yang berhak.

Dengan demikian, hadis merupakan komponen penting dalam dalil zakat mal. Hadis menjelaskan dan memperkuat dalil-dalil zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an, serta memberikan contoh-contoh nyata tentang bagaimana zakat mal dipraktikkan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pemahaman tentang hadis tentang zakat mal sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Ijma’

Ijma’ merupakan salah satu sumber hukum Islam selain Al-Qur’an dan hadis. Ijma’ adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum. Dalam hal zakat mal, ijma’ memiliki peran penting dalam menentukan dalil zakat mal, yaitu ketentuan-ketentuan tentang syarat wajib zakat, jenis harta yang wajib dizakati, kadar zakat, waktu pembayaran zakat, dan golongan yang berhak menerima zakat.

Kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum menjadi penting karena dapat memperkuat dalil zakat mal yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis. Misalnya, dalam masalah nisab zakat emas, Al-Qur’an tidak menyebutkan secara spesifik berapa jumlah nisabnya. Namun, para ulama sepakat bahwa nisab zakat emas adalah 85 gram. Kesepakatan ini memperkuat dalil zakat mal tentang nisab zakat emas dan menjadikannya sebagai ketentuan yang wajib dipatuhi oleh umat Islam.

Selain memperkuat dalil zakat mal, ijma’ juga dapat menjadi dasar hukum zakat mal dalam masalah-masalah yang tidak terdapat dalilnya dalam Al-Qur’an dan hadis. Misalnya, ijma’ ulama menetapkan bahwa zakat mal tidak wajib dikeluarkan dari harta yang digunakan untuk kebutuhan pokok, seperti rumah tempat tinggal dan kendaraan yang digunakan untuk bekerja. Kesepakatan ini menjadi dalil zakat mal yang dapat dijadikan landasan hukum dalam praktik pembayaran zakat.

Dengan demikian, ijma’ memiliki peran penting dalam dalil zakat mal. Ijma’ dapat memperkuat dalil zakat mal yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis, serta menjadi dasar hukum zakat mal dalam masalah-masalah yang tidak terdapat dalilnya dalam Al-Qur’an dan hadis. Pemahaman tentang ijma’ sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Nisab

Nisab adalah batas minimal suatu harta yang wajib dizakati. Nisab merupakan salah satu komponen penting dalam dalil zakat mal, karena menjadi dasar penetapan kewajiban zakat bagi seseorang. Tanpa nisab, tidak ada kewajiban zakat mal. Sebaliknya, jika harta seseorang telah mencapai nisab, maka ia wajib mengeluarkan zakat dari hartanya tersebut.

Nisab zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, nisab zakat emas adalah 85 gram, nisab zakat perak adalah 595 gram, dan nisab zakat hewan ternak adalah 5 ekor unta. Nisab ini telah ditetapkan oleh para ulama berdasarkan dalil-dalil zakat mal dari Al-Qur’an dan hadis.

Dalam praktiknya, nisab zakat memiliki implikasi yang sangat besar. Sebab, nisab menjadi penentu wajib atau tidaknya zakat mal bagi seseorang. Jika harta seseorang belum mencapai nisab, maka ia tidak wajib mengeluarkan zakat. Namun, jika hartanya telah mencapai nisab, maka ia wajib mengeluarkan zakat sesuai dengan kadar yang telah ditentukan.

Dengan demikian, nisab merupakan komponen penting dalam dalil zakat mal. Nisab menjadi dasar penetapan kewajiban zakat bagi seseorang dan memiliki implikasi yang sangat besar dalam praktik pembayaran zakat. Pemahaman tentang nisab sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Haul

Haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun. Dalam dalil zakat mal, haul merupakan salah satu syarat wajib zakat. Artinya, harta yang wajib dizakati adalah harta yang telah dimiliki selama satu tahun atau lebih.

Syarat haul dalam zakat mal didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Tidak ada zakat pada harta kecuali setelah mencapai nisab dan berlalu haul atasnya.” Hadis ini menjelaskan bahwa zakat hanya wajib dikeluarkan dari harta yang telah mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun atau lebih.

Contoh nyata haul dalam dalil zakat mal adalah zakat emas. Nisab zakat emas adalah 85 gram. Jika seseorang memiliki emas sebanyak 85 gram atau lebih, dan telah memilikinya selama satu tahun atau lebih, maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari jumlah emasnya.

Pemahaman tentang haul sangat penting dalam praktik pembayaran zakat mal. Sebab, haul menjadi penentu apakah suatu harta wajib dizakati atau tidak. Jika harta belum mencapai haul, maka tidak wajib dizakati. Namun, jika harta telah mencapai haul, maka wajib dizakati sesuai dengan kadar yang telah ditentukan.

Dengan demikian, haul merupakan komponen penting dalam dalil zakat mal. Haul menjadi syarat wajib zakat dan memiliki implikasi yang sangat besar dalam praktik pembayaran zakat. Pemahaman tentang haul sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Jenis Harta

Jenis harta merupakan salah satu aspek penting dalam dalil zakat mal. Dalil zakat mal tidak hanya mengatur tentang syarat wajib zakat, nisab, dan haul, tetapi juga jenis harta yang wajib dizakati. Dalam Al-Qur’an dan hadis, terdapat beberapa jenis harta yang disebutkan wajib dizakati.

  • Emas dan Perak
    Emas dan perak merupakan jenis harta yang paling utama wajib dizakati. Nisab zakat emas adalah 85 gram, sedangkan nisab zakat perak adalah 595 gram.
  • Hewan Ternak
    Hewan ternak yang wajib dizakati adalah unta, sapi, kerbau, dan kambing. Nisab zakat hewan ternak berbeda-beda tergantung jenis hewannya.
  • Hasil Pertanian
    Hasil pertanian yang wajib dizakati adalah padi, gandum, jagung, dan kurma. Nisab zakat hasil pertanian adalah 653 kilogram.
  • Harta Perniagaan
    Harta perniagaan adalah harta yang diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan. Nisab zakat harta perniagaan adalah senilai dengan nisab emas, yaitu 85 gram.

Jenis harta yang wajib dizakati tidak terbatas pada yang disebutkan di atas. Para ulama sepakat bahwa setiap harta yang memiliki nilai dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup wajib dizakati. Pemahaman tentang jenis harta yang wajib dizakati sangat penting untuk menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Kadar Zakat

Kadar zakat merupakan aspek penting dalam dalil zakat mal, karena menentukan jumlah harta yang wajib dikeluarkan sebagai zakat. Kadar zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya, sebagaimana telah ditetapkan oleh dalil-dalil zakat mal dari Al-Qur’an dan hadis.

  • Nisab
    Nisab adalah batas minimal suatu harta yang wajib dizakati. Nisab menjadi dasar penetapan kadar zakat, karena jika harta tidak mencapai nisab, maka tidak wajib dizakati.
  • Jenis Harta
    Jenis harta juga berpengaruh terhadap kadar zakat. Misalnya, kadar zakat untuk emas dan perak adalah 2,5%, sedangkan kadar zakat untuk hasil pertanian adalah 10%.
  • Waktu Kepemilikan
    Waktu kepemilikan harta juga menjadi faktor penentu kadar zakat. Misalnya, zakat emas dan perak hanya wajib dikeluarkan setelah harta tersebut dimiliki selama satu tahun (haul).
  • Tujuan Penyaluran
    Tujuan penyaluran zakat juga dapat mempengaruhi kadar zakat. Misalnya, jika zakat disalurkan untuk pembangunan masjid, maka kadar zakatnya bisa lebih tinggi dibandingkan jika disalurkan untuk fakir miskin.

Dengan demikian, kadar zakat merupakan komponen penting dalam dalil zakat mal yang harus dipahami dengan baik oleh umat Islam. Memahami kadar zakat akan membantu dalam menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran zakat mal merupakan aspek penting dalam dalil zakat mal yang mengatur kapan zakat wajib dikeluarkan. Memahami waktu pembayaran zakat mal sangat penting untuk menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai syariat Islam.

  • Waktu Nisab
    Waktu nisab adalah waktu ketika harta mencapai nisab atau batas minimal yang wajib dizakati. Zakat wajib dikeluarkan setelah harta mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun (haul).
  • Waktu Haul
    Waktu haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun. Zakat wajib dikeluarkan setelah harta mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun.
  • Waktu Panen
    Waktu panen adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan zakat hasil pertanian. Zakat hasil pertanian wajib dikeluarkan setelah panen dan telah mencapai nisab.
  • Waktu Penjualan
    Waktu penjualan adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan zakat harta perniagaan. Zakat harta perniagaan wajib dikeluarkan setelah harta tersebut dijual dan telah mencapai nisab.

Dengan memahami waktu pembayaran zakat mal, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan tepat waktu. Pembayaran zakat yang tepat waktu akan memastikan bahwa zakat tersalurkan kepada yang berhak dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Mustahik Zakat

Dalam konteks dalil zakat mal, mustahik zakat memiliki peran yang sangat penting. Mustahik zakat merupakan pihak-pihak yang berhak menerima zakat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis. Dalil zakat mal tidak hanya mengatur tentang syarat wajib zakat, nisab, haul, jenis harta, dan kadar zakat, tetapi juga mengatur tentang penyaluran zakat kepada mustahik zakat.

Berdasarkan dalil-dalil zakat mal, mustahik zakat terbagi menjadi delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab (budak), gharimin (orang yang berutang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal). Pembagian golongan mustahik zakat ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menyalurkan zakatnya kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya.

Penyaluran zakat kepada mustahik zakat memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Zakat dapat membantu meringankan beban ekonomi fakir miskin, membantu para mualaf untuk belajar dan memahami Islam, membantu membebaskan budak dari perbudakan, membantu orang yang berutang untuk melunasi utangnya, membantu para pejuang di jalan Allah, dan membantu para musafir yang kehabisan bekal. Dengan demikian, zakat dapat menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Pertanyaan Umum tentang Dalil Zakat Mal

Bagian ini menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan dalil zakat mal. Pertanyaan-pertanyaan ini mengantisipasi pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca dan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang aspek-aspek penting dalil zakat mal.

Pertanyaan 1: Apa saja dalil zakat mal?

Dalil zakat mal bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Di dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang kewajiban zakat, jenis harta yang wajib dizakati, kadar zakat, waktu pembayaran zakat, dan golongan yang berhak menerima zakat. Hadis juga memberikan penjelasan dan memperkuat dalil-dalil zakat mal dalam Al-Qur’an. Selain itu, ijma’ ulama juga berperan dalam menentukan ketentuan-ketentuan zakat mal.

Pertanyaan 2: Apa yang dimaksud dengan nisab dalam zakat mal?

Nisab adalah batas minimal suatu harta yang wajib dizakati. Jika harta seseorang telah mencapai nisab, maka ia wajib mengeluarkan zakat dari hartanya tersebut. Nisab zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, nisab zakat emas adalah 85 gram, nisab zakat perak adalah 595 gram, dan nisab zakat hewan ternak adalah 5 ekor unta.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menghitung zakat mal?

Cara menghitung zakat mal adalah dengan mengalikan jumlah harta yang wajib dizakati dengan kadar zakat yang telah ditentukan. Kadar zakat juga berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Misalnya, kadar zakat untuk emas dan perak adalah 2,5%, sedangkan kadar zakat untuk hasil pertanian adalah 10%.

Pertanyaan 4: Siapa saja yang berhak menerima zakat mal?

Golongan yang berhak menerima zakat mal disebut mustahik zakat. Mustahik zakat terbagi menjadi delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab (budak), gharimin (orang yang berutang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).

Pertanyaan 5: Apakah zakat mal wajib dibayarkan setiap tahun?

Ya, zakat mal wajib dibayarkan setiap tahun. Zakat mal wajib dibayarkan setelah harta mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun (haul).

Pertanyaan 6: Apa manfaat membayar zakat mal?

Membayar zakat mal memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, zakat dapat membersihkan harta dari sifat kikir dan tamak, serta mendatangkan keberkahan. Bagi masyarakat, zakat dapat membantu meringankan beban ekonomi kaum dhuafa, serta menciptakan keadilan sosial.

Pertanyaan-pertanyaan umum di atas memberikan gambaran singkat tentang dalil zakat mal. Namun, pembahasan tentang dalil zakat mal masih dapat diperluas dan diperdalam. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah pensyariatan zakat mal dan peran pentingnya dalam kehidupan umat Islam.

Tips Mengoptimalkan Zakat Mal

Zakat mal merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Dengan memahami dalil-dalil zakat mal, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan optimal. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan zakat mal:

Tip 1: Hitung Nisab dengan Benar
Pastikan untuk menghitung nisab zakat dengan benar sesuai dengan jenis harta yang dimiliki. Nisab yang tepat akan menjadi dasar perhitungan zakat yang akurat.Tip 2: Perhatikan Waktu Haul
Zakat mal baru wajib dikeluarkan setelah harta mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun (haul). Perhatikan waktu kepemilikan harta untuk menentukan kewajiban zakat.Tip 3: Tentukan Jenis Harta yang Wajib Dizakati
Tidak semua harta wajib dizakati. Kenali jenis-jenis harta yang wajib dizakati sesuai dengan dalil-dalil zakat mal, seperti emas, perak, hasil pertanian, dan harta perniagaan.Tip 4: Hitung Kadar Zakat dengan Tepat
Kadar zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Pastikan untuk menghitung kadar zakat dengan tepat agar zakat yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat.Tip 5: Salurkan Zakat kepada Mustahik yang Tepat
Zakat mal harus disalurkan kepada golongan yang berhak menerimanya, yaitu delapan golongan mustahik zakat. Salurkan zakat kepada lembaga atau individu yang terpercaya untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran.Tip 6: Niatkan Zakat dengan Benar
Niatkan zakat semata-mata karena Allah SWT. Niat yang ikhlas akan menjadi kunci keberkahan dan pahala zakat yang dikeluarkan.Tip 7: Dokumentasikan Transaksi Zakat
Simpan bukti pembayaran atau penyaluran zakat untuk memudahkan pelaporan dan audit. Dokumentasi yang baik akan membantu menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat.Tip 8: Konsultasikan dengan Ahli
Jika memiliki pertanyaan atau keraguan terkait zakat mal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli, seperti ulama atau lembaga amil zakat. Konsultasi akan membantu memahami zakat mal dengan lebih baik dan menghindari kesalahan dalam pelaksanaannya.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat mengoptimalkan zakat mal mereka. Zakat mal yang optimal akan memberikan manfaat yang maksimal bagi diri sendiri, masyarakat, dan agama Islam secara keseluruhan.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah pensyariatan zakat mal dan peran pentingnya dalam kehidupan umat Islam, serta mengaitkannya dengan tips-tips yang telah dibahas sebelumnya.

Kesimpulan

Dalil zakat mal merupakan dasar hukum penting dalam memahami kewajiban zakat atas harta benda. Dalil-dalil ini bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Dalil-dalil tersebut menjelaskan tentang syarat wajib zakat, nisab, haul, jenis harta, kadar zakat, waktu pembayaran, dan golongan yang berhak menerima zakat. Dengan memahami dalil zakat mal, umat Islam dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan sesuai syariat Islam.

Salah satu hikmah pensyariatan zakat mal adalah untuk membersihkan harta dari sifat kikir dan tamak, serta mendatangkan keberkahan. Zakat mal juga berperan penting dalam menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, mengoptimalkan zakat mal menjadi sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung nisab dengan benar, memperhatikan waktu haul, menentukan jenis harta yang wajib dizakati, menghitung kadar zakat dengan tepat, menyalurkan zakat kepada mustahik yang tepat, meniatkan zakat dengan benar, mendokumentasikan transaksi zakat, dan berkonsultasi dengan ahli jika diperlukan.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru