Hadits Shalat Tarawih

sisca


Hadits Shalat Tarawih


Hadits salat tarawih adalah ajaran mengenai ibadah salat tarawih yang bersumber dari perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW. Salat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan.

Hadits salat tarawih memiliki peran penting dalam mengatur tata cara pelaksanaan salat tarawih. Di dalamnya terdapat ketentuan mengenai jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan bacaan-bacaan yang dianjurkan. Hadits tersebut juga merupakan panduan bagi umat Islam untuk memperoleh pahala dan keberkahan selama bulan Ramadan.

Salah satu hadits yang terkenal mengenai salat tarawih adalah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat tarawih sebanyak 11 rakaat di Masjid Nabawi pada bulan Ramadan.

Hadits Salat Tarawih

Hadits salat tarawih memiliki peranan penting dalam mengatur tata cara pelaksanaan salat tarawih. Di dalamnya terdapat ketentuan mengenai jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan bacaan-bacaan yang dianjurkan. Hadits tersebut juga merupakan panduan bagi umat Islam untuk memperoleh pahala dan keberkahan selama bulan Ramadan.

  • Jumlah rakaat
  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara pelaksanaan
  • Bacaan-bacaan yang dianjurkan
  • Keutamaan salat tarawih
  • Hikmah pelaksanaan salat tarawih
  • Hadits tentang salat tarawih
  • Dalil tentang salat tarawih
  • Sejarah salat tarawih
  • Perbedaan pendapat tentang salat tarawih

Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam pelaksanaan salat tarawih. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang diharapkan.

Jumlah Rakaat

Dalam hadits salat tarawih, terdapat ketentuan mengenai jumlah rakaat yang harus dikerjakan. Jumlah rakaat salat tarawih terdiri dari:

  • Rakaat minimal
    Menurut sebagian ulama, jumlah rakaat salat tarawih minimal adalah 8 rakaat, seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah RA.
  • Jumlah rakaat umum
    Kebanyakan ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat salat tarawih yang umum dikerjakan adalah 20 rakaat, termasuk witir.
  • Rakaat maksimal
    Tidak ada ketentuan pasti mengenai jumlah rakaat salat tarawih yang maksimal. Namun, sebagian ulama membatasi jumlah rakaatnya hingga 36 rakaat, termasuk witir.
  • Waktu pelaksanaan
    Salat tarawih dapat dikerjakan pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Jumlah rakaat salat tarawih yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW berbeda-beda, tergantung pada kondisi dan kemampuan beliau. Namun, yang paling sering beliau kerjakan adalah 20 rakaat, termasuk witir.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan salat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam hadits salat tarawih. Hadits tersebut menjelaskan waktu-waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih.

  • Awal Waktu
    Menurut hadits, waktu awal pelaksanaan salat tarawih adalah setelah shalat Isya.
  • Akhir Waktu
    Waktu akhir pelaksanaan salat tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh.
  • Waktu Utama
    Waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
  • Waktu yang Dianjurkan
    Selain sepertiga malam terakhir, waktu-waktu lain yang dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih adalah setelah shalat Isya dan sebelum waktu sepertiga malam terakhir.

Dengan memahami waktu pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang diharapkan.

Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan salat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang diatur dalam hadits salat tarawih. Hadits tersebut menjelaskan tata cara salat tarawih yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, mulai dari niat hingga salam.

Tata cara pelaksanaan salat tarawih terdiri dari beberapa tahap, antara lain:

  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
  4. Ruku’
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud yang kedua
  9. Duduk istirahat
  10. Mengerjakan rakaat selanjutnya dengan cara yang sama
  11. Salam

Dengan memahami tata cara pelaksanaan salat tarawih sesuai dengan hadits, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang diharapkan.

Bacaan-bacaan yang Dianjurkan

Dalam hadits salat tarawih, terdapat anjuran untuk membaca bacaan-bacaan tertentu saat melaksanakan salat tarawih. Bacaan-bacaan tersebut meliputi surat-surat pendek dari Al-Qur’an, doa-doa, dan zikir-zikir tertentu.

Anjuran membaca bacaan-bacaan ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  1. Untuk menambah pahala dan keberkahan salat tarawih.
  2. Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  3. Untuk merenungkan makna dan kandungan Al-Qur’an.
  4. Untuk memohon ampunan dan perlindungan dari Allah SWT.

Beberapa contoh bacaan-bacaan yang dianjurkan dalam hadits salat tarawih antara lain:

  • Surat Al-Fatihah
  • Surat Al-Ikhlas
  • Surat Al-Falaq
  • Surat An-Nas
  • Doa Qunut
  • Doa sapu jagat
  • Zikir istighfar
  • Zikir tasbih
  • Zikir tahmid

Dengan memahami bacaan-bacaan yang dianjurkan dalam hadits salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang diharapkan.

Keutamaan Salat Tarawih

Dalam hadits salat tarawih, disebutkan beberapa keutamaan salat tarawih yang dapat diperoleh oleh umat Islam yang melaksanakannya. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam untuk semangat mengerjakan salat tarawih selama bulan Ramadan.

  • Pengampunan Dosa
    Salah satu keutamaan salat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan salat malam (tarawih) pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda
    Salat tarawih juga memiliki keutamaan dalam hal pahala. Pahala salat tarawih dilipatgandakan oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Salat sunah pada bulan Ramadan pahalanya seperti salat fardhu di bulan-bulan lainnya.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
  • Diangkat Derajatnya
    Selain mengampuni dosa dan melipatgandakan pahala, salat tarawih juga dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang berdiri (mengerjakan salat tarawih) pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Dan baginya akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
  • Menambah Ketaatan kepada Allah SWT
    Salat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk menambah ketaatan kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan salat tarawih, umat Islam dapat menunjukkan rasa syukur dan cinta mereka kepada Allah SWT, serta meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Keutamaan-keutamaan salat tarawih tersebut dapat menjadi motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk semangat mengerjakan salat tarawih selama bulan Ramadan. Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari ibadah salat tarawih.

Hikmah Pelaksanaan Salat Tarawih

Hikmah pelaksanaan salat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam hadits salat tarawih. Memahami hikmah tersebut dapat memotivasi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan penuh semangat dan keikhlasan.

  • Pengampunan Dosa
    Hikmah pertama dari pelaksanaan salat tarawih adalah untuk memperoleh pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan salat malam (tarawih) pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Peningkatan Ketaatan
    Salat tarawih juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan salat tarawih, umat Islam dapat menunjukkan rasa syukur dan cinta mereka kepada Allah SWT, serta meningkatkan kualitas ibadah mereka.
  • Pahala yang Berlipat Ganda
    Hikmah selanjutnya dari pelaksanaan salat tarawih adalah memperoleh pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda, “Salat sunah pada bulan Ramadan pahalanya seperti salat fardhu di bulan-bulan lainnya.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
  • Diangkat Derajatnya
    Selain itu, salat tarawih juga dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berdiri (mengerjakan salat tarawih) pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Dan baginya akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

Hikmah-hikmah tersebut menjadi motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk semangat mengerjakan salat tarawih selama bulan Ramadan. Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari ibadah salat tarawih.

Hadits tentang salat tarawih

Hadits tentang salat tarawih merupakan bagian penting dari hadits shalat tarawih secara keseluruhan. Hadits-hadis tersebut berisi penjelasan tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih, keutamaan menjalankannya, serta berbagai hal yang berkaitan dengan ibadah ini.

  • Pengertian
    Hadits tentang salat tarawih adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan salat tarawih.
  • Macam-Macam
    Hadits tentang salat tarawih dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti hadits tentang jumlah rakaat salat tarawih, hadits tentang waktu pelaksanaan salat tarawih, dan hadits tentang keutamaan salat tarawih.
  • Sumber
    Hadits tentang salat tarawih dapat ditemukan dalam berbagai kitab hadits, seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, dan Sunan An-Nasa’i.
  • Urgensi
    Hadits tentang salat tarawih sangat penting untuk dipahami dan diamalkan oleh umat Islam, karena menjadi pedoman dalam melaksanakan ibadah salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Dengan memahami hadits-hadis tentang salat tarawih, umat Islam dapat memperoleh banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, salat tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT. Sementara di akhirat, salat tarawih dapat menjadi salah satu amalan yang dapat memberikan syafaat bagi pelakunya.

Dalil tentang salat tarawih

Dalil tentang salat tarawih merupakan bagian penting dari hadits shalat tarawih secara keseluruhan. Dalil-dalil tersebut berisi dasar hukum, argumentasi, dan landasan syariat mengenai pelaksanaan salat tarawih.

  • Pengertian

    Dalil tentang salat tarawih adalah segala sesuatu yang menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan salat tarawih. Dalil-dalil tersebut dapat berupa ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, ijma’ sahabat, dan qiyas atau analogi.

  • Sumber

    Dalil tentang salat tarawih dapat ditemukan dalam berbagai sumber, seperti Al-Qur’an, kitab-kitab hadits, kitab-kitab fikih, dan kitab-kitab tafsir.

  • Jenis

    Dalil tentang salat tarawih dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu dalil qauli (dalil yang berupa perkataan) dan dalil fi’li (dalil yang berupa perbuatan).

  • Urgensi

    Memahami dalil tentang salat tarawih sangat penting bagi umat Islam, karena menjadi dasar dalam melaksanakan ibadah salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan memahami dalil-dalil tentang salat tarawih, umat Islam dapat memperoleh banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, salat tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT. Sementara di akhirat, salat tarawih dapat menjadi salah satu amalan yang dapat memberikan syafaat bagi pelakunya.

Sejarah Salat Tarawih

Sejarah salat tarawih merupakan bagian penting dari hadits salat tarawih secara keseluruhan. Sejarah ini menjelaskan asal-usul, perkembangan, dan berbagai peristiwa yang berkaitan dengan pelaksanaan salat tarawih.

  • Awal Mula Salat Tarawih

    Salat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriah. Beliau mengerjakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat secara berjamaah di Masjid Nabawi.

  • Perkembangan Salat Tarawih

    Setelah masa Rasulullah SAW, salat tarawih terus berkembang dan mengalami beberapa perubahan. Pada masa Umar bin Khattab, salat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat secara berjamaah di masjid-masjid.

  • Tradisi Salat Tarawih

    Salat tarawih menjadi tradisi yang melekat pada umat Islam selama bulan Ramadan. Salat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid-masjid dengan jumlah rakaat yang bervariasi, mulai dari 8 hingga 20 rakaat.

  • Perbedaan Pendapat

    Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai sejarah dan tata cara pelaksanaan salat tarawih. Namun, perbedaan-perbedaan tersebut tidak mengurangi keutamaan salat tarawih sebagai salah satu ibadah yang dianjurkan selama bulan Ramadan.

Memahami sejarah salat tarawih dapat membantu umat Islam untuk mengapresiasi makna dan nilai ibadah ini. Dengan memahami sejarahnya, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Perbedaan Pendapat tentang Salat Tarawih

Perbedaan pendapat tentang salat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam hadits salat tarawih. Perbedaan pendapat ini muncul karena adanya variasi dalam hadits-hadits yang meriwayatkan tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih. Variasi ini menyebabkan para ulama memiliki pandangan yang berbeda mengenai jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan bacaan-bacaan yang dianjurkan dalam salat tarawih.

Perbedaan pendapat tentang salat tarawih tidak serta-merta menjadi pertentangan yang harus dihindari. Justru, perbedaan pendapat ini menjadi sebuah khazanah keilmuan yang memperkaya khazanah fikih Islam. Umat Islam dapat memilih pendapat yang paling sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan mereka, selama pendapat tersebut memiliki dasar yang kuat dalam dalil-dalil syariat.

Dalam praktiknya, perbedaan pendapat tentang salat tarawih tidak selalu menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam. Umat Islam tetap dapat melaksanakan salat tarawih secara berjamaah, meskipun terdapat perbedaan dalam tata cara pelaksanaannya. Kerukunan dan persatuan umat Islam tetap menjadi prioritas utama, sehingga perbedaan pendapat tidak menjadi penghalang untuk bersama-sama meraih keutamaan bulan Ramadan.

Tanya Jawab Seputar Hadits Salat Tarawih

Bagian ini memuat Tanya Jawab untuk mengantisipasi pertanyaan pembaca dan memperjelas beberapa aspek terkait hadits salat tarawih.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan hadits salat tarawih?

Hadits salat tarawih adalah ajaran mengenai ibadah salat tarawih yang bersumber dari perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW.

Pertanyaan 2: Apa saja sumber hadits salat tarawih?

Sumber hadits salat tarawih antara lain kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abu Dawud.

Pertanyaan 3: Apa keutamaan salat tarawih menurut hadits?

Beberapa keutamaan salat tarawih menurut hadits adalah pengampunan dosa, pahala yang berlipat ganda, dan peningkatan derajat di sisi Allah SWT.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara pelaksanaan salat tarawih yang sesuai dengan hadits?

Tata cara pelaksanaan salat tarawih yang sesuai dengan hadits adalah mengerjakannya secara berjamaah, dengan jumlah rakaat genap, dan membaca surat-surat pendek dari Al-Qur’an.

Pertanyaan 5: Apakah terdapat perbedaan pendapat ulama tentang hadits salat tarawih?

Ya, terdapat perbedaan pendapat ulama tentang hadits salat tarawih, terutama mengenai jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.

Pertanyaan 6: Bagaimana sikap kita sebagai umat Islam terhadap perbedaan pendapat tersebut?

Sebagai umat Islam, kita harus menghormati perbedaan pendapat tersebut dan memilih pendapat yang paling sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan kita.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar hadits salat tarawih. Semoga dapat memberikan pencerahan dan membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah salat tarawih dengan lebih baik.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah perkembangan salat tarawih dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa sekarang.

Tips Mengerjakan Salat Tarawih Sesuai Hadits

Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk melaksanakan salat tarawih dengan baik dan sesuai tuntunan hadits, simak beberapa tips berikut:

Tip 1: Kerjakan secara berjamaah
Hadits salat tarawih menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih secara berjamaah di masjid.

Tip 2: Jumlah rakaat genap
Jumlah rakaat salat tarawih menurut hadits adalah genap, antara 8 hingga 20 rakaat, termasuk witir.

Tip 3: Baca surat-surat pendek
Dianjurkan untuk membaca surat-surat pendek dari Al-Qur’an dalam setiap rakaat salat tarawih.

Tip 4: Perhatikan waktu pelaksanaannya
Salat tarawih dapat dikerjakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Tip 5: Istirahat sejenak di antara rakaat
Rasulullah SAW biasa beristirahat sejenak di antara rakaat-rakaat salat tarawih.

Tip 6: Berdoa dan berzikir setelah salat
Setelah selesai salat tarawih, disunnahkan untuk memanjatkan doa dan berzikir kepada Allah SWT.

Tip 7: Jaga kekhusyukan dan kesabaran
Salat tarawih merupakan ibadah yang panjang, oleh karena itu penting untuk menjaga kekhusyukan dan kesabaran selama mengerjakannya.

Tip 8: Ambil manfaat dari malam Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, manfaatkan momentum salat tarawih untuk meningkatkan ibadah dan kedekatan dengan Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih sesuai dengan tuntunan hadits Rasulullah SAW. Salat tarawih yang dikerjakan dengan baik akan mendatangkan banyak keutamaan dan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah perkembangan salat tarawih dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa sekarang.

Kesimpulan

Hadits salat tarawih merupakan sumber utama ajaran tentang ibadah salat tarawih bagi umat Islam. Hadits-hadits tersebut menjelaskan tata cara pelaksanaan, keutamaan, dan hikmah dari salat tarawih. Pemahaman yang komprehensif tentang hadits salat tarawih sangat penting untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Beberapa poin penting yang dibahas dalam artikel ini antara lain:

  1. Pengertian hadits salat tarawih dan sumber-sumbernya.
  2. Keutamaan salat tarawih, seperti pengampunan dosa, pahala berlipat ganda, dan peningkatan derajat di sisi Allah SWT.
  3. Tata cara pelaksanaan salat tarawih yang sesuai dengan hadits, meliputi jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan bacaan-bacaan yang dianjurkan.

Pemahaman tentang hadits salat tarawih tidak hanya sebatas pengetahuan teoritis, tetapi juga harus diimplementasikan dalam praktik ibadah selama bulan Ramadan. Dengan melaksanakan salat tarawih dengan baik dan sesuai tuntunan hadits, umat Islam dapat meraih keutamaan dan keberkahan yang dijanjikan Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru