Panduan Lengkap Jenis-jenis Ansambel: Referensi untuk Musisi

sisca


Panduan Lengkap Jenis-jenis Ansambel: Referensi untuk Musisi

Jenis-jenis ansambel merupakan sekumpulan pemain musik yang memainkan alat musik berbeda dan bekerja sama untuk menciptakan pertunjukan musik.

Ansambel memainkan peran penting dalam dunia musik, memberikan kesempatan bagi pemain untuk mengembangkan keterampilan bermusik mereka, melatih kerja sama tim, dan mengekspresikan kreativitas mereka. Salah satu contoh ansambel adalah orkestra, yang terdiri dari berbagai macam alat musik seperti alat musik gesek, alat musik tiup kayu, dan alat musik tiup logam.

Artikel ini akan mengulas berbagai jenis ansambel yang ada, mulai dari yang beranggotakan kecil hingga besar, serta membahas sejarah dan karakteristik unik dari masing-masing ansambel.

Jenis-jenis ansambel

Jenis-jenis ansambel memiliki peranan penting dalam dunia musik karena menyediakan wadah bagi para musisi untuk mengembangkan keterampilan bermusik, melatih kerja sama tim, dan mengekspresikan kreativitas mereka.

  • Ukuran
  • Jenis alat musik
  • Gaya musik
  • Fungsi
  • Sejarah
  • Tradisi budaya
  • Pengaruh geografis
  • Struktur organisasi
  • Perkembangan teknologi
  • Peran sosial

Jenis-jenis ansambel sangatlah beragam, mulai dari duo yang terdiri dari dua pemain hingga orkestra besar yang dapat menampung ratusan musisi. Jenis alat musik yang digunakan juga bervariasi, dari alat musik tradisional hingga alat musik modern. Gaya musik yang dimainkan juga beragam, dari musik klasik hingga musik pop. Fungsi ansambel pun beragam, ada yang berfungsi sebagai hiburan, ada yang berfungsi untuk pendidikan, dan ada pula yang berfungsi untuk upacara keagamaan.

Ukuran

Ukuran merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan jenis-jenis ansambel. Ukuran ansambel dapat bervariasi, mulai dari duo yang terdiri dari dua pemain hingga orkestra besar yang dapat menampung ratusan musisi. Ukuran ansambel memengaruhi pemilihan repertoar, pengaturan tempat duduk, dan dinamika permainan.

  • Jumlah Pemain
    Jumlah pemain dalam sebuah ansambel memengaruhi jenis musik yang dapat dimainkan. Duo atau trio biasanya memainkan musik yang lebih intim dan sederhana, sementara orkestra dapat memainkan karya musik yang lebih kompleks dan megah.
  • Jenis Alat Musik
    Jenis alat musik yang digunakan dalam sebuah ansambel juga memengaruhi ukurannya. Orkestra biasanya terdiri dari berbagai macam alat musik, termasuk alat musik gesek, alat musik tiup kayu, dan alat musik tiup logam. Sementara itu, ansambel musik tradisional biasanya menggunakan alat musik yang lebih spesifik, seperti gamelan atau angklung.
  • Fungsi Ansambel
    Fungsi ansambel juga memengaruhi ukurannya. Ansambel yang berfungsi untuk hiburan, seperti band atau orkestra pop, biasanya berukuran lebih besar agar dapat menghasilkan suara yang lebih penuh dan dinamis. Sementara itu, ansambel yang berfungsi untuk pendidikan atau upacara keagamaan biasanya berukuran lebih kecil agar lebih mudah diatur dan dikendalikan.
  • Tradisi Budaya
    Tradisi budaya juga memengaruhi ukuran ansambel. Dalam beberapa budaya, seperti budaya Jawa, terdapat ansambel gamelan yang berukuran besar dan terdiri dari berbagai macam alat musik. Sementara itu, dalam budaya lain, seperti budaya Barat, ansambel musik klasik biasanya berukuran lebih kecil dan terdiri dari alat musik yang lebih spesifik.

Dengan memahami berbagai aspek ukuran ansambel, kita dapat lebih memahami keragaman jenis-jenis ansambel yang ada di dunia. Ukuran ansambel memengaruhi banyak aspek, mulai dari pemilihan repertoar hingga dinamika permainan. Oleh karena itu, ukuran merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan dan pengembangan sebuah ansambel.

Jenis alat musik

Jenis alat musik merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan jenis-jenis ansambel. Alat musik yang digunakan memengaruhi warna suara, karakteristik musik, dan teknik permainan ansambel.

  • Alat Musik Melodi
    Alat musik melodi berfungsi untuk memainkan melodi utama dalam sebuah ansambel. Contoh alat musik melodi antara lain biola, seruling, dan saksofon.
  • Alat Musik Harmoni
    Alat musik harmoni berfungsi untuk memberikan harmoni dan iringan melodi. Contoh alat musik harmoni antara lain gitar, piano, dan akordeon.
  • Alat Musik Ritme
    Alat musik ritme berfungsi untuk memberikan ritme dan tempo dalam sebuah ansambel. Contoh alat musik ritme antara lain drum, perkusi, dan cajon.
  • Alat Musik Tradisional
    Selain alat musik modern, banyak ansambel yang juga menggunakan alat musik tradisional. Alat musik tradisional biasanya memiliki karakteristik suara dan teknik permainan yang unik. Contoh alat musik tradisional antara lain gamelan, angklung, dan kecapi.

Kombinasi jenis alat musik dalam sebuah ansambel sangatlah beragam, tergantung pada genre musik, tradisi budaya, dan tujuan pembentukan ansambel. Dengan memahami jenis-jenis alat musik yang digunakan, kita dapat lebih memahami karakteristik dan fungsi masing-masing ansambel.

Gaya Musik

Gaya musik merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi jenis-jenis ansambel yang ada. Setiap gaya musik memiliki karakteristik, teknik permainan, dan alat musik yang khas. Oleh karena itu, jenis ansambel yang digunakan harus disesuaikan dengan gaya musik yang ingin dimainkan.

Misalnya, dalam musik klasik, ansambel yang digunakan biasanya terdiri dari alat musik gesek, alat musik tiup kayu, dan alat musik tiup logam. Hal ini karena alat-alat musik tersebut dapat menghasilkan suara yang halus, dinamis, dan cocok untuk memainkan karya-karya musik klasik yang kompleks.

Sebaliknya, dalam musik jazz, ansambel yang digunakan biasanya terdiri dari alat musik seperti saksofon, trompet, piano, dan drum. Alat-alat musik ini dapat menghasilkan suara yang lebih improvisatif, ritmis, dan cocok untuk memainkan karya-karya musik jazz yang bebas dan dinamis.

Fungsi

Fungsi merupakan aspek penting dalam menentukan jenis-jenis ansambel. Setiap ansambel memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada tujuan pembentukannya. Ada beberapa fungsi umum dari ansambel, di antaranya adalah:

  • Hiburan

    Ansambel dapat berfungsi sebagai hiburan, baik untuk pertunjukan langsung maupun rekaman. Contoh ansambel yang berfungsi sebagai hiburan antara lain band, orkestra pop, dan grup vokal.

  • Pendidikan

    Ansambel dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan, baik untuk belajar musik maupun untuk mengembangkan keterampilan bermusik. Contoh ansambel yang berfungsi sebagai pendidikan antara lain ansambel sekolah, ansambel mahasiswa, dan ansambel komunitas.

  • Upacara Keagamaan

    Ansambel dapat berfungsi untuk mengiringi upacara keagamaan. Contoh ansambel yang berfungsi untuk upacara keagamaan antara lain paduan suara gereja, ansambel gamelan, dan ansambel qasidah.

  • Tradisi Budaya

    Ansambel dapat berfungsi untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi budaya. Contoh ansambel yang berfungsi untuk tradisi budaya antara lain ansambel gamelan, ansambel wayang kulit, dan ansambel tari.

Fungsi ansambel sangatlah beragam, tergantung pada tujuan pembentukannya. Dengan memahami fungsi ansambel, kita dapat lebih memahami keragaman jenis-jenis ansambel yang ada di dunia.

Sejarah

Sejarah memainkan peran penting dalam perkembangan jenis-jenis ansambel. Peristiwa dan pengaruh historis tertentu telah membentuk karakteristik, fungsi, dan keberagaman ansambel yang kita kenal sekarang.

Salah satu contoh nyata pengaruh sejarah pada jenis-jenis ansambel adalah perkembangan orkestra. Pada awalnya, orkestra hanya terdiri dari sekelompok kecil musisi yang memainkan alat musik tiup dan perkusi. Namun, seiring berjalannya waktu, orkestra berkembang dengan memasukkan alat musik gesek dan alat musik lainnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh musik istana dan kebutuhan untuk menciptakan suara yang lebih kaya dan kompleks.

Selain itu, sejarah juga telah memengaruhi fungsi ansambel. Pada masa lalu, ansambel sering kali digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan, ritual, dan peristiwa sosial. Namun, seiring perkembangan zaman, ansambel mulai digunakan untuk tujuan hiburan dan pendidikan.

Memahami sejarah jenis-jenis ansambel sangat penting untuk menghargai keragaman dan kompleksitasnya. Dengan mengetahui asal-usul dan perkembangan ansambel, kita dapat lebih memahami peran mereka dalam masyarakat dan budaya yang berbeda.

Tradisi budaya

Tradisi budaya merupakan salah satu aspek penting yang memengaruhi jenis-jenis ansambel. Setiap daerah memiliki tradisi budaya yang unik, yang tercermin dalam musik dan alat musik yang digunakan. Tradisi budaya memengaruhi pemilihan alat musik, teknik permainan, dan fungsi ansambel.

  • Alat Musik Tradisional

    Setiap tradisi budaya memiliki alat musik tradisional yang khas. Alat musik ini biasanya dibuat dari bahan-bahan lokal dan memiliki bentuk, suara, dan teknik permainan yang unik. Contoh alat musik tradisional antara lain gamelan, angklung, dan kecapi.

  • Gaya Permainan

    Tradisi budaya juga memengaruhi gaya permainan ansambel. Misalnya, dalam musik tradisional Jawa, ansambel gamelan dimainkan dengan teknik tabuhan yang khas dan rumit. Sementara itu, dalam musik tradisional Bali, ansambel gong kebyar dimainkan dengan teknik yang lebih dinamis dan penuh semangat.

  • Fungsi Ansambel

    Fungsi ansambel juga dapat dipengaruhi oleh tradisi budaya. Dalam beberapa budaya, ansambel digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan atau ritual adat. Sementara itu, dalam budaya lain, ansambel digunakan untuk hiburan atau pertunjukan seni.

  • Nilai-nilai Budaya

    Ansambel tradisional sering kali mengandung nilai-nilai budaya yang penting. Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai-nilai estetika, sosial, atau bahkan religius. Misalnya, dalam musik tradisional Sunda, ansambel degung digunakan untuk mengiringi upacara adat dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam.

Dengan demikian, tradisi budaya memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap jenis-jenis ansambel. Tradisi budaya memengaruhi pemilihan alat musik, gaya permainan, fungsi ansambel, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Memahami tradisi budaya sangat penting untuk memahami keragaman dan kekayaan jenis-jenis ansambel di dunia.

Pengaruh geografis

Pengaruh geografis memainkan peran penting dalam membentuk jenis-jenis ansambel yang ada di dunia. Faktor geografis seperti iklim, sumber daya alam, dan kondisi geografis dapat memengaruhi jenis alat musik yang tersedia, gaya permainan, dan fungsi ansambel.

Sebagai contoh, di daerah tropis yang memiliki sumber daya kayu yang melimpah, ansambel musik sering kali menggunakan alat musik yang terbuat dari kayu, seperti gamelan di Indonesia dan kecapi di Vietnam. Sebaliknya, di daerah gurun yang memiliki sumber daya kayu yang terbatas, ansambel musik sering kali menggunakan alat musik yang terbuat dari bahan lain, seperti kulit hewan atau logam, seperti rebana di Timur Tengah dan tabla di India.

Selain itu, kondisi geografis juga dapat memengaruhi gaya permainan ansambel. Misalnya, di daerah pegunungan yang memiliki medan yang sulit, ansambel musik sering kali menggunakan alat musik yang mudah dibawa dan dimainkan, seperti seruling dan gendang. Sebaliknya, di daerah dataran rendah yang memiliki medan yang lebih mudah, ansambel musik dapat menggunakan alat musik yang lebih besar dan kompleks, seperti orkestra atau band.

Dengan memahami pengaruh geografis terhadap jenis-jenis ansambel, kita dapat lebih menghargai keragaman dan kekayaan musik di seluruh dunia. Pengaruh geografis merupakan salah satu faktor penting yang membentuk identitas dan karakteristik ansambel, memberikan wawasan tentang hubungan antara manusia, lingkungan, dan budaya.

Struktur organisasi

Struktur organisasi mengacu pada cara sebuah ansambel mengatur dan mengelola dirinya sendiri. Struktur organisasi yang efektif sangat penting untuk keberhasilan sebuah ansambel, karena memastikan bahwa semua anggota bekerja sama secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama mereka.

  • Kepemimpinan

    Kepemimpinan merupakan aspek penting dari struktur organisasi sebuah ansambel. Pemimpin ansambel bertanggung jawab untuk memberikan visi dan arahan, serta memotivasi dan menginspirasi para anggota. Pemimpin dapat berupa konduktor, direktur musik, atau anggota ansambel yang dipilih oleh anggota lainnya.

  • Struktur Hierarki

    Beberapa ansambel memiliki struktur hierarki yang jelas, dengan pemimpin di puncak dan anggota lainnya berada di bawahnya. Struktur hierarki dapat membantu untuk memastikan bahwa semua anggota memahami peran dan tanggung jawab mereka, serta untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.

  • Struktur Fungsional

    Ansambel lain mungkin memiliki struktur fungsional, di mana anggota dibagi menjadi beberapa bagian atau departemen. Struktur fungsional dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan spesialisasi, karena anggota dapat fokus pada bidang keahlian mereka.

  • Struktur Matriks

    Struktur matriks menggabungkan elemen struktur hierarki dan fungsional. Dalam struktur matriks, anggota dapat melaporkan kepada lebih dari satu supervisor, tergantung pada proyek atau tugas mereka. Struktur matriks dapat membantu untuk meningkatkan fleksibilitas dan kolaborasi.

Struktur organisasi yang tepat untuk sebuah ansambel akan tergantung pada ukuran, tujuan, dan jenis musik yang dimainkan. Namun, semua struktur organisasi yang efektif memiliki beberapa kesamaan, seperti kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang jelas, dan mekanisme pengambilan keputusan yang efisien. Dengan struktur organisasi yang efektif, sebuah ansambel dapat memaksimalkan potensi dan mencapai tujuan musiknya.

Perkembangan teknologi

Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap jenis-jenis ansambel. Teknologi baru telah memperluas kemungkinan musik ansambel, menciptakan peluang baru untuk kreativitas dan ekspresi.

  • Instrumen Elektronik

    Teknologi telah menghasilkan berbagai instrumen elektronik baru, seperti synthesizer dan sampler. Instrumen-instrumen ini telah memperluas palet suara yang tersedia untuk ansambel, memungkinkan mereka untuk menciptakan tekstur dan efek suara yang unik.

  • Amplifikasi dan Perekaman

    Sistem amplifikasi dan perekaman telah memungkinkan ansambel untuk tampil di tempat-tempat yang lebih besar dan merekam musik mereka untuk didistribusikan secara luas. Teknologi ini telah membantu ansambel menjangkau khalayak yang lebih luas dan melestarikan warisan musik mereka.

  • Komposisi Berbantuan Komputer

    Software komposisi berbantuan komputer telah memberikan ansambel alat yang ampuh untuk menciptakan dan mengedit musik. Teknologi ini telah mempercepat proses komposisi dan memungkinkan ansambel untuk bereksperimen dengan ide-ide musikal yang kompleks.

  • Kolaborasi Jarak Jauh

    Teknologi internet dan konferensi video telah memungkinkan ansambel untuk berkolaborasi dari jarak jauh. Teknologi ini telah menjembatani kesenjangan geografis dan memungkinkan ansambel untuk berbagi ide dan tampil bersama meskipun jarak memisahkan mereka.

Perkembangan teknologi terus membentuk jenis-jenis ansambel. Teknologi baru membuka kemungkinan baru untuk kreativitas dan ekspresi, memungkinkan ansambel untuk bereksperimen dengan suara, tekstur, dan bentuk baru. Dampak teknologi pada ansambel kemungkinan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, karena teknologi baru terus dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam praktik musik.

Peran sosial

Jenis-jenis ansambel tidak hanya memainkan peran dalam dunia musik, tetapi juga memiliki peran sosial yang penting dalam masyarakat. Ansambel dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan usia, memupuk kerja sama tim, dan berkontribusi pada pembangunan komunitas.

Salah satu peran sosial ansambel adalah sebagai sarana untuk melestarikan dan mempromosikan budaya. Ansambel yang membawakan musik tradisional dapat membantu menjaga warisan budaya tetap hidup dan menumbuhkan rasa identitas budaya di antara para anggotanya dan masyarakat yang lebih luas. Misalnya, ansambel gamelan di Jawa memainkan peran penting dalam upacara adat dan merupakan bagian integral dari identitas budaya Jawa.

Selain itu, ansambel dapat memberikan kesempatan bagi individu untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Berpartisipasi dalam ansambel membutuhkan kerja sama tim, komunikasi, dan disiplin. Melalui pengalaman ini, anggota ansambel dapat belajar untuk bekerja sama dengan orang lain, mengelola emosi mereka, dan membangun kepercayaan diri. Ansambel juga dapat memberikan lingkungan yang mendukung di mana individu dapat mengekspresikan kreativitas mereka dan membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain.

Memahami peran sosial ansambel sangatlah penting untuk menghargai dampak positifnya pada individu dan masyarakat. Dengan memfasilitasi kerja sama, melestarikan budaya, dan memberikan peluang untuk pengembangan diri, ansambel memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, inklusif, dan berbudaya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Jenis-jenis Ansambel

Bagian ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dan penting mengenai jenis-jenis ansambel untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam.

Pertanyaan 1: Apa saja jenis-jenis ansambel yang paling umum?

Jenis-jenis ansambel yang paling umum antara lain kuartet gesek, kuintet tiup kayu, ansambel perkusi, dan orkestra.

Pertanyaan 2: Apa perbedaan antara ansambel kamar dan orkestra?

Ansambel kamar biasanya terdiri dari sekelompok kecil musisi (kurang dari 20 orang), sedangkan orkestra terdiri dari jumlah musisi yang lebih besar (bisa mencapai lebih dari 100 orang).

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menentukan jenis ansambel yang tepat untuk sebuah karya musik?

Pemilihan jenis ansambel tergantung pada karakteristik karya musik yang akan dimainkan, seperti gaya, ukuran, dan kompleksitas.

Pertanyaan 4: Apa saja faktor yang memengaruhi pembentukan ansambel?

Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan ansambel antara lain ketersediaan musisi, tujuan pendirian, dan tradisi budaya setempat.

Pertanyaan 5: Bagaimana peran konduktor dalam sebuah ansambel?

Konduktor bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan permainan ansambel, memastikan kesatuan dan harmoni dalam penampilan.

Pertanyaan 6: Apa saja manfaat berpartisipasi dalam ansambel?

Berpartisipasi dalam ansambel dapat meningkatkan keterampilan musik, kerja sama tim, disiplin, dan apresiasi terhadap musik.

Dengan memahami berbagai jenis ansambel dan faktor-faktor yang memengaruhi pembentukannya, kita dapat lebih mengapresiasi keragaman dan kekayaan musik ansambel di seluruh dunia. Selanjutnya, kita akan mengeksplorasi sejarah dan perkembangan ansambel, serta peran pentingnya dalam masyarakat.

Tips Memilih Jenis Ansambel yang Tepat

Sebelum membentuk atau bergabung dengan sebuah ansambel, ada beberapa tips penting yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan musik dan kemampuan.

Tip 1: Tentukan Gaya Musik
Pertimbangkan gaya musik yang ingin dimainkan ansambel. Apakah klasik, jazz, pop, atau tradisional? Setiap gaya memiliki karakteristik instrumen dan teknik permainan yang berbeda.

Tip 2: Pertimbangkan Ukuran
Tentukan jumlah anggota yang diinginkan dalam ansambel. Ukuran memengaruhi repertoar, pengaturan tempat duduk, dan dinamika permainan.

Tip 3: Pilih Instrumen yang Sesuai
Identifikasi jenis instrumen yang dibutuhkan untuk genre musik yang dipilih. Perhatikan kisaran, warna suara, dan teknik yang diperlukan.

Tip 4: Cari Musisi yang Berpengalaman
Cari anggota ansambel yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai. Pertimbangkan faktor-faktor seperti teknik, musikalitas, dan kesiapan untuk berkolaborasi.

Tip 5: Pertimbangkan Tujuan Pembentukan
Tentukan tujuan pembentukan ansambel, apakah untuk hiburan, pendidikan, atau pelestarian budaya. Tujuan yang jelas akan membantu menentukan jenis dan struktur ansambel.

Tip 6: Riset Tradisi Budaya
Jika berniat memainkan musik tradisional, pelajari tradisi budaya yang terkait. Ini akan memberikan pemahaman tentang pilihan instrumen, gaya permainan, dan fungsi sosial ansambel.

Tip 7: Cari Dukungan dan Sumber Daya
Identifikasi sumber daya yang tersedia, seperti pendanaan, ruang latihan, dan bimbingan profesional. Dukungan yang memadai sangat penting untuk keberlanjutan dan perkembangan ansambel.

Dengan mengikuti tips ini, individu dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih jenis ansambel yang sesuai dengan aspirasi dan kemampuan musik mereka. Pemilihan yang tepat akan berkontribusi pada pengalaman bermusik yang memuaskan dan bermakna.

Beralih ke bagian selanjutnya, kita akan membahas sejarah dan perkembangan ansambel di seluruh dunia, menelusuri asal-usulnya dan pengaruhnya terhadap masyarakat dan budaya.

Kesimpulan

Jenis-jenis ansambel merupakan topik yang luas dan kaya akan keragaman. Dari duo kecil hingga orkestra besar, dari musik tradisional hingga kontemporer, setiap jenis ansambel memiliki karakteristik dan fungsi uniknya.

Artikel ini mengeksplorasi berbagai aspek jenis-jenis ansambel, termasuk ukuran, jenis alat musik, gaya musik, fungsi, sejarah, tradisi budaya, pengaruh geografis, struktur organisasi, perkembangan teknologi, peran sosial, dan tips untuk memilih ansambel yang tepat. Artikel ini menguraikan saling keterkaitan antar aspek tersebut dan bagaimana masing-masing memengaruhi pembentukan dan perkembangan ansambel.

Jenis-jenis ansambel tidak hanya menyatukan para musisi, tetapi juga menyatukan masyarakat, melestarikan budaya, dan menyediakan sarana untuk ekspresi kreatif. Dengan memahami berbagai jenis ansambel dan faktor-faktor yang memengaruhi pembentukannya, kita dapat lebih mengapresiasi keragaman dan kekayaan musik ansambel di seluruh dunia.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru