Judul Khutbah Idul Fitri

sisca


Judul Khutbah Idul Fitri

Judul khutbah Idul Fitri merupakan bagian penting dari perayaan hari raya umat Islam. Judul tersebut memberikan gambaran tentang tema dan isi khutbah yang akan disampaikan.

Judul khutbah Idul Fitri harus menarik dan sesuai dengan tema hari raya. Judul yang baik dapat memikat perhatian jemaah dan membuat mereka lebih antusias dalam mendengarkan khutbah. Selain itu, judul khutbah Idul Fitri juga memiliki makna historis. Pada masa Nabi Muhammad SAW, judul khutbah Idul Fitri biasanya berisi ajaran tentang pentingnya syukur dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang judul khutbah Idul Fitri, mulai dari pengertian, unsur-unsur penting, hingga tips membuat judul khutbah yang menarik.

judul khutbah idul fitri

Judul khutbah Idul Fitri merupakan bagian penting dari khutbah itu sendiri. Judul yang baik dapat menarik perhatian jemaah dan mencerminkan isi khutbah secara keseluruhan.

  • Tema dan isi khutbah
  • Tujuan khutbah
  • Target audiens
  • Kesesuaian dengan tema hari raya
  • Kejelasan dan ringkas
  • Menarik dan menggugah
  • Relevan dengan konteks sosial
  • Mencerminkan nilai-nilai Islam
  • Memiliki makna historis
  • Memperhatikan kaidah bahasa

Judul khutbah Idul Fitri yang baik akan memuat beberapa aspek di atas. Misalnya, judul “Syukur dan Ketaatan: Makna Idul Fitri bagi Umat Islam” memuat tema khutbah, yaitu syukur dan ketaatan, serta tujuan khutbah, yaitu mengingatkan jemaah tentang makna Idul Fitri. Judul ini juga jelas, ringkas, dan menarik, sehingga dapat menggugah perhatian jemaah.

Tema dan isi khutbah

Tema dan isi khutbah merupakan komponen penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri. Tema khutbah adalah gagasan atau topik utama yang akan dibahas dalam khutbah, sedangkan isi khutbah adalah uraian atau penjelasan tentang tema tersebut. Judul khutbah Idul Fitri yang baik harus mencerminkan tema dan isi khutbah secara jelas dan ringkas.

Misalnya, jika tema khutbah Idul Fitri adalah “Syukur atas Nikmat Allah SWT”, maka isi khutbah dapat mencakup uraian tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada umat Islam, baik nikmat lahir maupun nikmat batin. Judul khutbah Idul Fitri yang sesuai dengan tema tersebut adalah “Bersyukur atas Nikmat Allah SWT: Makna Idul Fitri bagi Umat Islam”.

Selain itu, tema dan isi khutbah juga harus sesuai dengan tujuan khutbah dan target audiens. Misalnya, jika tujuan khutbah adalah untuk mengingatkan jemaah tentang pentingnya bersyukur, maka tema dan isi khutbah harus fokus pada ajaran-ajaran Islam tentang syukur. Demikian juga, jika target audiens khutbah adalah masyarakat umum, maka tema dan isi khutbah harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu teknis.

Tujuan khutbah

Tujuan khutbah merupakan faktor penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri. Judul khutbah harus mencerminkan tujuan khutbah tersebut disampaikan, sehingga jemaah dapat memahami maksud dan tujuan khutbah sejak awal.

Misalnya, jika tujuan khutbah Idul Fitri adalah untuk mengingatkan jemaah tentang pentingnya bersyukur, maka judul khutbah harus memuat kata-kata seperti “syukur” atau “nikmat”. Judul khutbah yang sesuai dengan tujuan tersebut adalah “Mensyukuri Nikmat Allah SWT: Makna Idul Fitri Bagi Umat Islam”.

Selain itu, tujuan khutbah juga dapat mempengaruhi isi dan gaya bahasa khutbah. Misalnya, jika tujuan khutbah adalah untuk menghibur jemaah, maka isi khutbah dapat diselingi dengan kisah-kisah inspiratif atau humor yang relevan. Demikian juga, jika tujuan khutbah adalah untuk mengajak jemaah berbuat kebaikan, maka gaya bahasa khutbah harus tegas dan lugas.

Dengan memahami hubungan antara tujuan khutbah dan judul khutbah Idul Fitri, khatib dapat menyusun khutbah yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan jemaah. Judul khutbah yang baik akan menarik perhatian jemaah dan membuat mereka lebih antusias dalam mendengarkan khutbah.

Target Audiens

Target audiens merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri. Judul khutbah harus disesuaikan dengan target audiens yang akan mendengarkan khutbah tersebut, sehingga isi dan gaya bahasa khutbah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik audiens.

  • Usia

    Usia audiens akan mempengaruhi pemilihan tema dan gaya bahasa khutbah. Misalnya, jika target audiens adalah anak-anak, maka tema khutbah harus dipilih yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka, dan gaya bahasa khutbah harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

  • Pendidikan

    Tingkat pendidikan audiens juga akan mempengaruhi pemilihan tema dan gaya bahasa khutbah. Misalnya, jika target audiens adalah masyarakat terpelajar, maka tema khutbah dapat dipilih yang lebih kompleks dan mendalam, dan gaya bahasa khutbah dapat disampaikan dengan bahasa yang lebih formal dan akademis.

  • Pengetahuan Agama

    Pengetahuan agama audiens juga akan mempengaruhi pemilihan tema dan gaya bahasa khutbah. Misalnya, jika target audiens adalah masyarakat awam, maka tema khutbah harus dipilih yang bersifat dasar dan mudah dipahami, dan gaya bahasa khutbah harus disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan tidak terlalu teknis.

  • Budaya

    Budaya audiens juga perlu diperhatikan dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri. Misalnya, jika target audiens berasal dari budaya yang berbeda, maka tema dan gaya bahasa khutbah harus disesuaikan dengan budaya tersebut, sehingga pesan khutbah dapat diterima dengan baik oleh audiens.

Dengan memahami target audiens, khatib dapat menyusun khutbah Idul Fitri yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Judul khutbah yang baik akan menarik perhatian audiens dan membuat mereka lebih antusias dalam mendengarkan khutbah.

Kesesuaian dengan tema hari raya

Judul khutbah Idul Fitri harus sesuai dengan tema hari raya. Hal ini penting karena judul khutbah merupakan cerminan dari isi khutbah itu sendiri. Judul khutbah yang sesuai dengan tema hari raya akan memudahkan jemaah untuk memahami maksud dan tujuan khutbah, serta membuat jemaah lebih antusias dalam mendengarkan khutbah.

Misalnya, pada hari raya Idul Fitri, tema khutbah yang umum diangkat adalah tentang kemenangan setelah sebulan berpuasa, pentingnya bersyukur, dan ajaran-ajaran Islam tentang silaturahmi dan saling memaafkan. Dengan demikian, judul khutbah Idul Fitri yang sesuai dengan tema-tema tersebut antara lain “Kemenangan setelah Berpuasa”, “Syukur atas Nikmat Allah SWT”, dan “Silaturahmi dan Saling Memaafkan: Ajaran Islam dalam Merajut Ukhuwah”.

Apabila judul khutbah Idul Fitri tidak sesuai dengan tema hari raya, maka jemaah akan kebingungan dan sulit memahami maksud dan tujuan khutbah. Selain itu, judul khutbah yang tidak sesuai dengan tema hari raya juga dapat membuat jemaah kehilangan minat untuk mendengarkan khutbah.

Kejelasan dan ringkas

Judul khutbah Idul Fitri yang baik harus jelas dan ringkas. Kejelasan berarti judul khutbah harus mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan bagi jemaah. Sementara itu, ringkas berarti judul khutbah harus padat dan tidak bertele-tele, sehingga dapat dengan mudah diingat dan dipahami oleh jemaah.

Kejelasan dan ringkas sangat penting dalam judul khutbah Idul Fitri karena judul khutbah merupakan cerminan dari isi khutbah itu sendiri. Judul khutbah yang jelas dan ringkas akan membuat jemaah lebih mudah memahami maksud dan tujuan khutbah, sehingga mereka dapat mengikuti khutbah dengan lebih baik. Selain itu, judul khutbah yang jelas dan ringkas juga akan membuat jemaah lebih tertarik untuk mendengarkan khutbah, karena judul tersebut dapat dengan mudah dipahami dan diingat.

Misalnya, judul khutbah Idul Fitri “Syukur atas Nikmat Allah SWT” sangat jelas dan ringkas. Judul ini langsung menunjukkan tema khutbah, yaitu tentang pentingnya bersyukur atas nikmat Allah SWT. Judul ini juga mudah dipahami dan diingat oleh jemaah, sehingga mereka dapat mengikuti khutbah dengan lebih baik.

Sebaliknya, judul khutbah Idul Fitri yang tidak jelas dan ringkas, seperti “Renungan Hari Raya Idul Fitri”, akan membuat jemaah bingung dan sulit memahami maksud dan tujuan khutbah. Judul ini juga sulit diingat oleh jemaah, sehingga mereka akan kesulitan mengikuti khutbah.

Menarik dan menggugah

Judul khutbah Idul Fitri yang menarik dan menggugah sangat penting untuk menarik perhatian jemaah dan membuat mereka tertarik untuk mendengarkan khutbah. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar judul khutbah Idul Fitri menjadi menarik dan menggugah.

  • Relevansi

    Judul khutbah Idul Fitri harus relevan dengan tema Idul Fitri dan sesuai dengan kebutuhan jemaah. Judul yang relevan akan membuat jemaah merasa bahwa khutbah tersebut penting untuk mereka dengarkan.

  • Keunikan

    Judul khutbah Idul Fitri harus unik dan tidak pasaran. Judul yang unik akan membuat jemaah penasaran dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang isi khutbah.

  • Kekuatan Bahasa

    Judul khutbah Idul Fitri harus menggunakan bahasa yang kuat dan menarik. Bahasa yang kuat akan membuat judul khutbah lebih berkesan dan mudah diingat oleh jemaah.

  • Penggunaan Kata Kunci

    Judul khutbah Idul Fitri sebaiknya menggunakan kata kunci yang relevan dengan tema khutbah. Kata kunci akan memudahkan jemaah untuk menemukan khutbah yang mereka cari.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, khatib dapat menyusun judul khutbah Idul Fitri yang menarik dan menggugah, sehingga jemaah akan tertarik untuk mendengarkan khutbah tersebut dan mendapatkan manfaat dari isi khutbah.

Relevan dengan konteks sosial

Relevansi dengan konteks sosial merupakan aspek penting dalam penyusunan judul khutbah Idul Fitri. Judul khutbah yang relevan dengan konteks sosial akan lebih menarik dan mengena bagi jemaah, karena menyentuh isu-isu yang dekat dengan kehidupan mereka.

  • Kondisi sosial masyarakat

    Judul khutbah Idul Fitri harus mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat setempat. Misalnya, jika masyarakat sedang menghadapi kesulitan ekonomi, maka judul khutbah dapat mengangkat tema tentang pentingnya bersabar dan tawakal.

  • Permasalahan aktual

    Judul khutbah Idul Fitri juga dapat mengangkat permasalahan aktual yang sedang dihadapi masyarakat. Misalnya, jika masyarakat sedang dilanda bencana alam, maka judul khutbah dapat mengangkat tema tentang pentingnya saling membantu dan gotong royong.

  • Nilai-nilai luhur bangsa

    Judul khutbah Idul Fitri dapat mengangkat nilai-nilai luhur bangsa yang perlu terus dijaga dan diamalkan. Misalnya, judul khutbah dapat mengangkat tema tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

  • Tantangan zaman

    Judul khutbah Idul Fitri juga dapat mengangkat tantangan zaman yang dihadapi umat Islam. Misalnya, judul khutbah dapat mengangkat tema tentang pentingnya menghadapi tantangan zaman dengan ilmu dan teknologi.

Dengan memperhatikan aspek relevansi dengan konteks sosial, khatib dapat menyusun judul khutbah Idul Fitri yang menarik, mengena, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Judul khutbah yang relevan dengan konteks sosial akan membuat jemaah lebih antusias untuk mendengarkan khutbah dan mendapatkan manfaat dari isi khutbah.

Mencerminkan nilai-nilai Islam

Judul khutbah Idul Fitri harus mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur. Hal ini penting untuk membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan berpedoman pada ajaran agama.

  • Ajaran Tauhid

    Judul khutbah Idul Fitri harus menegaskan keesaan Allah SWT dan mengajak jemaah untuk memperkuat iman dan tauhid mereka.

  • Prinsip Keadilan

    Judul khutbah Idul Fitri harus mendorong jemaah untuk menegakkan keadilan dan persamaan hak bagi seluruh manusia, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau status sosial.

  • Nilai Kasih Sayang

    Judul khutbah Idul Fitri harus menanamkan nilai kasih sayang dan persaudaraan di antara umat Islam, sehingga terwujud masyarakat yang harmonis dan saling peduli.

Dengan mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur dalam judul khutbah Idul Fitri, khatib dapat mengajak jemaah untuk merenungkan dan mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih baik dan bermartabat.

Memiliki makna historis

Judul khutbah Idul Fitri yang baik tidak hanya sekadar menarik dan mengena, tetapi juga memiliki makna historis yang mendalam. Makna historis dalam judul khutbah Idul Fitri merujuk pada peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam yang berkaitan dengan Idul Fitri atau ajaran-ajaran Islam yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Keberadaan makna historis dalam judul khutbah Idul Fitri sangat penting karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hari raya Idul Fitri dan ajaran-ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. Melalui judul khutbah yang memiliki makna historis, khatib dapat mengajak jemaah untuk merenungkan perjalanan sejarah umat Islam dan mengambil pelajaran berharga dari peristiwa-peristiwa tersebut.

Contoh judul khutbah Idul Fitri yang memiliki makna historis antara lain: “Idul Fitri: Kemenangan setelah Berpuasa Sebulan”, “Silaturahmi dan Saling Memaafkan: Tradisi Mulia dalam Islam”, dan “Zakat Fitrah: Bentuk Solidaritas Sosial Umat Islam”. Judul-judul tersebut tidak hanya menarik dan menggugah, tetapi juga mengandung makna historis yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam atau ajaran-ajaran Islam yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Memperhatikan kaidah bahasa

“Memperhatikan kaidah bahasa” merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri yang baik dan efektif. Kaidah bahasa yang dimaksud meliputi tata bahasa, ejaan, dan kosakata yang digunakan dalam judul khutbah.

Judul khutbah Idul Fitri yang memperhatikan kaidah bahasa akan memudahkan jemaah untuk memahami maksud dan tujuan khutbah. Judul yang jelas, ringkas, dan menggunakan bahasa yang sesuai akan membuat jemaah lebih antusias untuk mendengarkan khutbah dan mendapatkan manfaat dari isi khutbah.

Sebaliknya, judul khutbah Idul Fitri yang tidak memperhatikan kaidah bahasa akan membuat jemaah bingung dan sulit memahami maksud dan tujuan khutbah. Judul yang tidak jelas, bertele-tele, atau menggunakan bahasa yang tidak sesuai akan membuat jemaah kehilangan minat untuk mendengarkan khutbah.

Oleh karena itu, khatib perlu memperhatikan kaidah bahasa dalam menyusun judul khutbah Idul Fitri. Dengan memperhatikan kaidah bahasa, khatib dapat menyusun judul khutbah yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan jemaah.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Judul Khutbah Idul Fitri

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang judul khutbah Idul Fitri, beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Apa itu judul khutbah Idul Fitri?

Jawaban: Judul khutbah Idul Fitri adalah bagian penting dari khutbah itu sendiri. Judul yang baik dapat menarik perhatian jemaah dan mencerminkan isi khutbah secara keseluruhan.

Pertanyaan 2: Apa saja unsur-unsur penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri?

Jawaban: Unsur-unsur penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri antara lain tema dan isi khutbah, tujuan khutbah, target audiens, kesesuaian dengan tema hari raya, kejelasan dan ringkas, menarik dan menggugah, relevan dengan konteks sosial, mencerminkan nilai-nilai Islam, memiliki makna historis, dan memperhatikan kaidah bahasa.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara membuat judul khutbah Idul Fitri yang baik?

Jawaban: Untuk membuat judul khutbah Idul Fitri yang baik, khatib perlu memperhatikan unsur-unsur penting yang disebutkan sebelumnya, seperti kesesuaian dengan tema hari raya, kejelasan dan ringkas, menarik dan menggugah, serta memperhatikan kaidah bahasa.

Pertanyaan 4: Apa saja contoh judul khutbah Idul Fitri yang baik?

Jawaban: Contoh judul khutbah Idul Fitri yang baik antara lain “Syukur atas Nikmat Allah SWT: Makna Idul Fitri bagi Umat Islam”, “Mensyukuri Nikmat Allah SWT: Tujuan dan Manfaat Idul Fitri”, dan “Silaturahmi dan Saling Memaafkan: Tradisi Mulia dalam Islam”.

Pertanyaan 5: Apa pentingnya judul khutbah Idul Fitri yang baik?

Jawaban: Judul khutbah Idul Fitri yang baik sangat penting karena dapat menarik perhatian jemaah, mencerminkan isi khutbah secara keseluruhan, dan memudahkan jemaah untuk memahami maksud dan tujuan khutbah.

Pertanyaan 6: Apa saja kesalahan umum yang harus dihindari dalam membuat judul khutbah Idul Fitri?

Jawaban: Kesalahan umum yang harus dihindari dalam membuat judul khutbah Idul Fitri antara lain judul yang terlalu panjang atau bertele-tele, judul yang tidak jelas atau sulit dipahami, judul yang tidak menarik atau menggugah, dan judul yang tidak sesuai dengan tema hari raya atau isi khutbah.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban yang telah diuraikan di atas, diharapkan khatib dapat menyusun judul khutbah Idul Fitri yang baik dan efektif. Judul khutbah yang baik akan menarik perhatian jemaah dan membuat mereka lebih antusias dalam mendengarkan khutbah.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang unsur-unsur penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri. Pembahasan ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada khatib dalam menyusun judul khutbah yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan jemaah.

Tips Membuat Judul Khutbah Idul Fitri yang Menarik dan Efektif

Setelah memahami unsur-unsur penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu khatib dalam membuat judul khutbah yang menarik dan efektif:

Tip 1: Sesuaikan dengan Tema Hari Raya
Judul khutbah Idul Fitri harus sesuai dengan tema hari raya Idul Fitri, seperti kemenangan setelah berpuasa, pentingnya bersyukur, dan ajaran-ajaran Islam tentang silaturahmi dan saling memaafkan.

Tip 2: Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ringkas
Judul khutbah Idul Fitri harus menggunakan bahasa yang jelas dan ringkas, sehingga mudah dipahami dan diingat oleh jemaah.

Tip 3: Buatlah Judul yang Menarik dan Menggugah
Judul khutbah Idul Fitri harus menarik dan menggugah minat jemaah, sehingga mereka tertarik untuk mendengarkan khutbah.

Tip 4: Perhatikan Kaidah Bahasa
Judul khutbah Idul Fitri harus memperhatikan kaidah bahasa, seperti tata bahasa, ejaan, dan kosakata yang digunakan, sehingga mudah dipahami oleh jemaah.

Tip 5: Pertimbangkan Target Audiens
Judul khutbah Idul Fitri harus mempertimbangkan target audiens, seperti usia, tingkat pendidikan, dan pengetahuan agama jemaah, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Tip 6: Sertakan Kata Kunci yang Relevan
Judul khutbah Idul Fitri sebaiknya menyertakan kata kunci yang relevan dengan tema khutbah, sehingga memudahkan jemaah untuk menemukan khutbah yang mereka cari.

Tip 7: Perhatikan Makna Historis
Judul khutbah Idul Fitri dapat menyertakan makna historis yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam atau ajaran-ajaran Islam yang telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hari raya Idul Fitri.

Tip 8: Hindari Judul yang Terlalu Panjang atau Bertele-tele
Judul khutbah Idul Fitri sebaiknya tidak terlalu panjang atau bertele-tele, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh jemaah.

Dengan mengikuti tips ini, khatib dapat membuat judul khutbah Idul Fitri yang menarik, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan jemaah. Judul khutbah yang baik akan menarik perhatian jemaah dan membuat mereka lebih antusias dalam mendengarkan khutbah.

Tips-tips ini erat kaitannya dengan unsur-unsur penting dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri. Dengan memahami dan menerapkan tips ini, khatib dapat menyusun judul khutbah yang sesuai dengan tema hari raya, jelas dan ringkas, menarik dan menggugah, dan memperhatikan kaidah bahasa. Hal ini akan berdampak pada kualitas khutbah secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi jemaah.

Kesimpulan

Judul khutbah Idul Fitri merupakan bagian penting dari khutbah itu sendiri. Judul yang baik dapat menarik perhatian jemaah dan mencerminkan isi khutbah secara keseluruhan. Dalam menentukan judul khutbah Idul Fitri yang baik, terdapat beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan, seperti tema dan isi khutbah, tujuan khutbah, target audiens, kesesuaian dengan tema hari raya, kejelasan dan ringkas, menarik dan menggugah, relevan dengan konteks sosial, mencerminkan nilai-nilai Islam, memiliki makna historis, dan memperhatikan kaidah bahasa.

Dengan memahami unsur-unsur penting tersebut, khatib dapat menyusun judul khutbah Idul Fitri yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan jemaah. Judul khutbah yang baik akan menarik perhatian jemaah dan membuat mereka lebih antusias dalam mendengarkan khutbah. Hal ini akan berdampak pada kualitas khutbah secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi jemaah.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru