Ketentuan shalat tarawih adalah seperangkat aturan yang mengatur tata cara pelaksanaan salat tarawih, yaitu salat sunah yang dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan.
Ketentuan ini penting untuk dipahami dan diikuti agar salat tarawih yang dikerjakan sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Melaksanakan salat tarawih dengan benar dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya pahala yang besar, pengampunan dosa, dan keberkahan. Salah satu perkembangan sejarah yang penting dalam ketentuan shalat tarawih adalah ditetapkannya jumlah rakaat menjadi 20 rakaat oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ketentuan shalat tarawih, termasuk rukun, sunah, dan tata cara pelaksanaannya secara lengkap.
Ketentuan Shalat Tarawih
Ketentuan shalat tarawih sangat penting untuk dipahami dan dipatuhi agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut beberapa aspek penting terkait ketentuan shalat tarawih:
- Jumlah Rakaat
- Waktu Pelaksanaan
- Tata Cara Pelaksanaan
- Rukun Shalat
- Sunah Shalat
- Niat Shalat
- Tempat Pelaksanaan
- Makmum dan Imam
- Tata Cara Shalat Berjamaah
Memahami aspek-aspek tersebut akan membantu kita melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar. Dengan demikian, kita bisa memperoleh pahala yang berlipat ganda dan keberkahan di bulan Ramadan. Misalnya, mengetahui jumlah rakaat yang benar akan membuat shalat kita sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Mengetahui tata cara pelaksanaan yang sesuai akan membuat shalat kita lebih khusyuk dan fokus. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari ketentuan shalat tarawih secara komprehensif agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih. Shalat tarawih disunahkan untuk dikerjakan sebanyak 20 rakaat, termasuk di dalamnya 3 rakaat witir. Penetapan jumlah rakaat ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Jumlah rakaat yang genap (20) dipilih untuk memudahkan pelaksanaan shalat berjamaah. Dalam shalat berjamaah, setiap rakaat dikerjakan sebanyak 2 kali, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 40 gerakan. Jumlah ini lebih ringan dan tidak terlalu memberatkan bagi makmum yang mengikuti shalat.
Beberapa ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Namun, pendapat yang lebih kuat adalah bahwa jumlah rakaat tarawih tetap 20 rakaat, karena hal ini sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, disunahkan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai dengan ketentuan tersebut.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih merupakan bagian penting dari ketentuan shalat tarawih. Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Waktu pelaksanaan ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Nabi Muhammad SAW biasa melaksanakan shalat tarawih setelah selesai shalat Isya. Beliau juga pernah melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Sedangkan para sahabat Nabi SAW, seperti Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan, juga melaksanakan shalat tarawih setelah shalat Isya.
Dari praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tersebut, dapat disimpulkan bahwa waktu pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah setelah shalat Isya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 79 yang artinya, “Laksanakanlah salat dari sesudah matahari terbenam sampai gelap malam dan (laksanakan pula) salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh para malaikat).” Ayat ini menunjukkan bahwa waktu shalat malam adalah setelah matahari terbenam, yaitu setelah shalat Isya.
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan merupakan aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih yang mengatur bagaimana shalat tersebut dikerjakan. Tata cara ini meliputi urutan gerakan, bacaan, dan doa-doa yang dibaca selama shalat.
-
Niat
Niat adalah syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat dilakukan di awal shalat dengan membatinkan dalam hati tujuan mengerjakan shalat tarawih, misalnya, “Aku niat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
-
Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Takbiratul ihram diucapkan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga.
-
Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya. Pembacaan dilakukan dengan jahr (suara yang jelas) pada rakaat pertama dan sirr (suara pelan) pada rakaat berikutnya.
-
Rukuk dan I’tidal
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Sedangkan i’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah rukuk. Rukuk dan i’tidal dilakukan sebanyak dua kali pada setiap rakaat.
Selain aspek-aspek di atas, tata cara pelaksanaan shalat tarawih juga meliputi gerakan sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Tata cara ini harus dilakukan dengan tertib dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW agar shalat yang dikerjakan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Rukun Shalat
Rukun shalat merupakan bagian penting dari ketentuan shalat tarawih yang wajib dilakukan agar shalat menjadi sah. Rukun shalat terdiri dari beberapa gerakan dan bacaan yang harus dilakukan secara tertib.
-
Niat
Niat adalah syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat dilakukan di awal shalat dengan membatinkan dalam hati tujuan mengerjakan shalat tarawih, misalnya, “Aku niat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
-
Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Takbiratul ihram diucapkan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga.
-
Membaca Al-Fatihah
Membaca Surat Al-Fatihah merupakan rukun shalat yang wajib dilakukan pada setiap rakaat. Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram.
-
Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai. Rukuk dilakukan setelah membaca Surat Al-Fatihah.
Selain rukun-rukun yang disebutkan di atas, masih ada beberapa rukun shalat lainnya, seperti i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Semua rukun shalat ini wajib dilakukan secara tertib dan benar agar shalat tarawih menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Sunah Shalat
Sunah shalat merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam shalat, termasuk shalat tarawih. Sunah shalat ini berfungsi sebagai pelengkap dan penyempurna shalat, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan pahala shalat yang dikerjakan.
Sunah shalat dalam shalat tarawih meliputi beberapa aspek, antara lain:
- Membaca doa qunut pada rakaat terakhir.
- Membaca wirid-wirid tertentu setelah setiap rakaat.
- Melakukan salat witir sebagai penutup shalat tarawih.
- Menyempurnakan gerakan shalat, seperti rukuk dan sujud yang lebih tuma’ninah.
Dengan melaksanakan sunah-sunah shalat dalam shalat tarawih, diharapkan kualitas shalat kita menjadi lebih baik dan pahala yang diperoleh pun lebih besar. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk memperhatikan dan mengamalkan sunah-sunah shalat tersebut.
Niat Shalat
Niat shalat merupakan salah satu ketentuan shalat tarawih yang sangat penting untuk dipahami dan dilaksanakan. Niat adalah syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat dilakukan di awal shalat dengan membatinkan dalam hati tujuan mengerjakan shalat tarawih, misalnya, “Aku niat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
-
Tekad
Niat shalat tarawih harus disertai dengan tekad yang kuat untuk melaksanakan shalat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Tekad ini merupakan dasar dari niat dan menjadi penentu sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan.
-
Waktu
Niat shalat tarawih harus dilakukan pada awal waktu shalat tarawih, yaitu setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Jika niat dilakukan di luar waktu tersebut, maka shalat tarawih yang dikerjakan tidak sah.
-
Tujuan
Tujuan niat shalat tarawih adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala dari ibadah yang dikerjakan. Niat yang benar akan membuat shalat tarawih menjadi lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
-
Tata Cara
Niat shalat tarawih diucapkan dalam hati dengan membayangkan tujuan mengerjakan shalat tarawih. Tidak ada lafal khusus yang harus diucapkan, namun disunnahkan untuk menggunakan lafal yang jelas dan mudah dipahami.
Dengan memahami dan melaksanakan niat shalat tarawih dengan benar, diharapkan kualitas shalat tarawih kita menjadi lebih baik dan pahala yang diperoleh pun lebih besar. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan dan mengamalkan ketentuan niat shalat tarawih agar ibadah yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih yang perlu diperhatikan. Tempat pelaksanaan shalat tarawih sangat berpengaruh terhadap kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah. Ada beberapa ketentuan terkait tempat pelaksanaan shalat tarawih yang perlu diketahui.
Pertama, shalat tarawih disunnahkan untuk dilaksanakan di masjid. Hal ini berdasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang biasa melaksanakan shalat tarawih di masjid. Shalat tarawih di masjid memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam dan menambah pahala karena dilaksanakan di tempat yang mulia.
Namun, jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid, maka shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di rumah atau tempat lainnya yang bersih dan layak. Hal ini diperbolehkan karena shalat tarawih hukumnya sunnah, sehingga tidak ada kewajiban untuk melaksanakannya di masjid. Yang terpenting adalah tempat pelaksanaan shalat tarawih tersebut bersih, nyaman, dan tidak mengganggu orang lain.
Dengan memahami ketentuan terkait tempat pelaksanaan shalat tarawih, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Baik dilaksanakan di masjid maupun di tempat lain, yang terpenting adalah kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
Makmum dan Imam
Dalam melaksanakan shalat tarawih berjamaah, terdapat peran penting yang dimainkan oleh makmum dan imam. Makmum adalah orang yang mengikuti shalat di belakang imam, sedangkan imam adalah orang yang memimpin shalat.
-
Peran Imam
Imam memiliki peran penting dalam memimpin shalat tarawih. Ia bertanggung jawab untuk membaca niat, memimpin bacaan, gerakan, dan doa-doa selama shalat. Imam juga harus memastikan bahwa semua makmum dapat mengikuti shalat dengan baik dan benar.
-
Peran Makmum
Makmum memiliki peran untuk mengikuti segala gerakan dan bacaan yang dilakukan oleh imam. Makmum harus khusyuk dan fokus dalam mengikuti shalat, serta tidak melakukan gerakan atau bacaan yang berbeda dengan imam.
-
Syarat Menjadi Imam
Untuk menjadi imam dalam shalat tarawih, seseorang harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Baligh
- Berakal sehat
- Mengetahui tata cara shalat tarawih dengan baik
-
Kewajiban Makmum
Makmum memiliki beberapa kewajiban dalam shalat tarawih berjamaah, antara lain:
- Mengikuti semua gerakan dan bacaan imam
- Tidak melakukan gerakan atau bacaan yang berbeda dengan imam
- Diam saat imam membaca doa qunut
Dengan memahami peran dan kewajiban makmum dan imam dalam shalat tarawih, diharapkan ibadah yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, tertib, dan khusyuk. Peran makmum dan imam yang saling melengkapi akan menciptakan suasana shalat yang nyaman dan bermakna.
Tata Cara Shalat Berjamaah
Tata cara shalat berjamaah merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih yang mengatur bagaimana shalat tarawih dilaksanakan secara berjamaah. Dengan memahami tata cara shalat berjamaah, diharapkan ibadah shalat tarawih yang kita lakukan dapat lebih tertib, khusyuk, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
-
Niat Makmum
Makmum harus berniat mengikuti imam dalam shalat tarawih. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram.
-
Mengikuti Gerakan Imam
Makmum harus mengikuti semua gerakan imam, mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Makmum tidak boleh mendahului atau ketinggalan dari gerakan imam.
-
Membaca Doa Qunut
Jika imam membaca doa qunut pada rakaat terakhir, maka makmum juga membaca doa qunut secara jahr (suara yang jelas).
-
Salam
Setelah imam mengucapkan salam, makmum juga mengucapkan salam dengan suara yang jelas.
Dengan memperhatikan tata cara shalat berjamaah tersebut, diharapkan shalat tarawih yang kita lakukan dapat lebih berkualitas dan berpahala. Shalat berjamaah juga dapat meningkatkan kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Pertanyaan Umum tentang Ketentuan Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait ketentuan shalat tarawih:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang disunnahkan adalah 20 rakaat, termasuk 3 rakaat witir.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Jawaban: Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara membaca doa qunut dalam shalat tarawih?
Jawaban: Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir shalat tarawih setelah rukuk. Doa qunut dibaca dengan suara yang jelas (jahr).
Pertanyaan 4: Apakah boleh melaksanakan shalat tarawih di rumah?
Jawaban: Ya, boleh. Shalat tarawih boleh dilaksanakan di rumah atau tempat lain yang bersih dan layak jika tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di masjid.
Pertanyaan 5: Siapa saja yang boleh menjadi imam shalat tarawih?
Jawaban: Imam shalat tarawih haruslah laki-laki, baligh, berakal sehat, dan mengetahui tata cara shalat tarawih dengan baik.
Pertanyaan 6: Bagaimana hukum melaksanakan shalat tarawih lebih dari 20 rakaat?
Jawaban: Hukum melaksanakan shalat tarawih lebih dari 20 rakaat adalah makruh. Namun, jika dilakukan karena uzur, seperti kurang sehat, maka tidak mengapa.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait ketentuan shalat tarawih. Semoga membantu para pembaca dalam memahami dan melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas amalan-amalan sunnah yang dianjurkan dalam shalat tarawih untuk menambah pahala dan keberkahan ibadah kita.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dengan Baik dan Benar
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah Anda lebih berkualitas dan berpahala:
1. Berniat yang Ikhlas
Niatkan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.
2. Berwudhu dengan Sempurna
Berwudhulah dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat tarawih untuk membersihkan diri dari hadas dan najis.
3. Menjaga Kekhusyukan
Jagalah kekhusyukan selama melaksanakan shalat tarawih dengan fokus pada gerakan dan bacaan shalat, serta hindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi.
4. Membaca Doa Qunut
Sunnah membaca doa qunut pada rakaat terakhir shalat tarawih. Doa qunut dibaca setelah rukuk dengan suara yang jelas (jahr).
5. Memperbanyak Zikir dan Doa
Perbanyak zikir dan doa pada saat shalat tarawih, terutama setelah salam. Anda dapat membaca doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an atau sunnah Rasulullah SAW.
6. Menjaga Silaturahmi
Sholat tarawih berjamaah dapat menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dengan sesama umat Islam. Saling sapa dan bertegur sapa sebelum atau sesudah shalat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah.
7. Mempersiapkan Diri dengan Baik
Sebelum melaksanakan shalat tarawih, persiapkan diri dengan baik, seperti memakai pakaian yang bersih dan nyaman, serta membawa sajadah dan Al-Qur’an jika diperlukan.
Tips-tips di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan benar. Dengan memahami dan mengamalkan ketentuan serta tips yang ada, ibadah Anda akan lebih berkualitas dan berpahala.
Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan keutamaan shalat tarawih, agar kita semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh semangat dan keikhlasan.
Kesimpulan
Ketentuan shalat tarawih merupakan panduan penting yang mengatur pelaksanaan shalat tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan memahami dan mengamalkan ketentuan ini, ibadah shalat tarawih yang kita lakukan akan lebih bernilai dan berpahala.
Beberapa poin penting dari ketentuan shalat tarawih yang telah dibahas meliputi jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, tata cara shalat, dan peran makmum dan imam. Selain itu, artikel ini juga membahas tips untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, serta hikmah dan keutamaannya.
Memahami dan mengamalkan ketentuan shalat tarawih merupakan bentuk ikhtiar kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan di bulan Ramadan yang mulia. Marilah kita senantiasa menjaga semangat dan kekhusyukan dalam melaksanakan shalat tarawih, sehingga ibadah kita diterima dan menjadi bekal di akhirat kelak.