Ketentuan Solat Tarawih

sisca

Ketentuan solat tarawih merupakan peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk melaksanakan salat tarawih. Salat tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan.

Ketentuan solat tarawih sangat penting untuk diketahui agar ibadah salat tarawih yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan melaksanakan salat tarawih sesuai ketentuan, diharapkan dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar. Salah satu perkembangan sejarah tentang ketentuan solat tarawih adalah mulai disunnahkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang ketentuan salat tarawih, mulai dari jumlah rakaat, cara pelaksanaan, hingga tata cara yang benar.

Ketentuan Solat Tarawih

Ketentuan solat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ibadah salat tarawih. Berikut adalah 10 ketentuan solat tarawih yang perlu diketahui:

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu ketentuan penting dalam salat tarawih. Jumlah rakaat salat tarawih memiliki beberapa variasi, tergantung pada mazhab yang dianut. Namun, secara umum, jumlah rakaat salat tarawih adalah 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat salat witir.

  • 8 Rakaat TarawihSalat tarawih sebanyak 8 rakaat dilakukan dengan 2 rakaat salam. Artinya, setiap 2 rakaat dilakukan salam.
  • 3 Rakaat WitirSalat witir sebanyak 3 rakaat dilakukan setelah salat tarawih. Salat witir dilakukan dengan 1 rakaat salam.
  • 11 RakaatDi beberapa daerah, salat tarawih dilakukan sebanyak 11 rakaat, yaitu 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir, ditambah dengan 2 rakaat salat sunnah.
  • 20 RakaatSalat tarawih sebanyak 20 rakaat dilakukan dengan 10 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir, ditambah dengan 7 rakaat salat sunnah.

Jumlah rakaat salat tarawih yang berbeda-beda ini tidak menjadi masalah selama dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Yang terpenting adalah melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan tuma’ninah, serta berharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan salat tarawih merupakan salah satu ketentuan yang perlu diperhatikan dalam ibadah ini. Salat tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadan, setelah salat Isya dan sebelum masuk waktu salat Subuh. Pelaksanaan salat tarawih pada waktu yang tepat akan menambah kekhusyukan dan pahala yang didapat.

  • Mulai Setelah Salat IsyaSalat tarawih mulai dilaksanakan setelah salat Isya selesai. Salat Isya merupakan salat wajib yang dikerjakan pada malam hari, dan salat tarawih merupakan salat sunnah yang dikerjakan setelahnya.
  • Sebelum Masuk Waktu SubuhSalat tarawih dilaksanakan sebelum masuk waktu salat Subuh. Salat Subuh adalah salat wajib yang dikerjakan pada pagi hari, dan salat tarawih harus selesai sebelum waktu salat Subuh tiba.
  • Waktu yang DianjurkanWaktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia dan memberikan ampunan serta rahmat kepada hamba-Nya yang beribadah.

Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan salat tarawih yang tepat, kita dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Selain itu, melaksanakan salat tarawih pada waktu yang dianjurkan juga merupakan bentuk mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Niat

Niat merupakan aspek penting dalam ketentuan solat tarawih. Niat adalah kehendak hati untuk melaksanakan ibadah salat tarawih dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai salat tarawih.

  • IkhlasNiat harus ikhlas karena Allah semata, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
  • Mengharap pahalaNiat harus disertai dengan harapan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
  • Mengikuti sunnahNiat harus sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu melaksanakan salat tarawih dengan dua rakaat salam.
  • Menghindari bid’ahNiat harus sesuai dengan ajaran agama Islam dan terhindar dari bid’ah atau perbuatan yang tidak sesuai dengan sunnah.

Dengan memahami dan melaksanakan niat yang benar dalam salat tarawih, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan ibadah kita menjadi lebih bermakna.

Tata cara

Tata cara merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur bagaimana salat tarawih dilaksanakan. Tata cara ini meliputi urutan gerakan, bacaan, dan doa-doa yang dibaca dalam salat tarawih. Tata cara yang benar dalam salat tarawih akan membuat ibadah kita lebih sempurna dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Tata cara salat tarawih terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
  4. Rukuk
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Salam

Setiap gerakan dalam tata cara salat tarawih memiliki bacaan dan doa yang menyertainya. Bacaan dan doa-doa ini dibaca dengan khusyuk dan tuma’ninah, sehingga dapat menambah kekhusyukan dalam beribadah.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara salat tarawih dengan benar, kita dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan ibadah kita menjadi lebih bermakna. Selain itu, melaksanakan tata cara salat tarawih dengan benar juga merupakan bentuk mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Tempat

Ketentuan mengenai tempat pelaksanaan salat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Dalam konteks ini, tempat berkaitan dengan lokasi atau ruangan yang digunakan untuk menunaikan ibadah salat tarawih. Pemilihan tempat yang tepat akan menunjang kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah.

  • MasjidMasjid merupakan tempat yang utama dan paling dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih. Masjid merupakan tempat ibadah yang suci dan bersih, sehingga sangat kondusif untuk beribadah. Selain itu, salat tarawih di masjid juga dapat mempererat ukhuwah dan kebersamaan umat Muslim.
  • MusalaMusala merupakan tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid, biasanya terdapat di lingkungan perumahan atau kantor. Musala juga dapat digunakan untuk melaksanakan salat tarawih, terutama jika masjid tidak memungkinkan atau jaraknya terlalu jauh.
  • Ruang terbukaDalam kondisi tertentu, salat tarawih juga dapat dilaksanakan di ruang terbuka, seperti lapangan atau halaman. Hal ini biasanya dilakukan ketika masjid atau musala tidak mampu menampung jamaah yang membludak. Namun, perlu diperhatikan bahwa tempat yang digunakan harus bersih dan terhindar dari gangguan.

Dengan memperhatikan ketentuan tempat pelaksanaan salat tarawih, kita dapat menciptakan suasana ibadah yang lebih khusyuk dan nyaman. Selain itu, memilih tempat yang tepat juga akan memudahkan jamaah untuk hadir dan mengikuti ibadah salat tarawih dengan baik.

Hukum

Hukum merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan salat tarawih. Hukum menentukan apakah suatu perbuatan atau tindakan diperbolehkan, diwajibkan, atau dilarang dalam agama Islam. Dalam kaitannya dengan salat tarawih, hukum sangat berpengaruh dalam menentukan tata cara, waktu pelaksanaan, dan keutamaan ibadah ini.

Salat tarawih hukumnya sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Sunnah muakkad memiliki kedudukan hukum di bawah wajib, tetapi di atas sunnah biasa. Hal ini menunjukkan bahwa salat tarawih sangat penting untuk dilaksanakan, namun tidak sampai pada tingkat kewajiban.

Hukum sunnah muakkad pada salat tarawih memiliki implikasi praktis dalam pelaksanaannya. Bagi yang mengerjakan salat tarawih, akan mendapatkan pahala yang besar. Sebaliknya, bagi yang meninggalkannya tidak mendapat dosa atau siksa. Namun, meninggalkan salat tarawih yang hukumnya sunnah muakkad dapat mengurangi kesempurnaan ibadah di bulan Ramadan.

Memahami hukum salat tarawih sangat penting bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah ini. Dengan mengetahui hukumnya, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih sesuai dengan tuntunan agama Islam dan memperoleh pahala yang maksimal. Selain itu, memahami hukum salat tarawih juga dapat membantu umat Islam dalam memprioritaskan ibadah selama bulan Ramadan.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan salat tarawih. Keutamaan salat tarawih menunjukkan kelebihan dan manfaat yang dapat diperoleh dengan melaksanakan ibadah ini. Memahami keutamaan salat tarawih akan semakin memotivasi kita untuk melaksanakannya dengan penuh khusyuk dan ikhlas.

  • Pengampunan dosaSalat tarawih menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan ampunan dosa dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Setiap rakaat salat tarawih yang dikerjakan dengan baik dan benar dapat menghapus dosa-dosa kecil.
  • Pahala yang berlimpahSalat tarawih juga merupakan amalan yang berpahala besar. Setiap rakaat salat tarawih pahalanya setara dengan pahala salat sunnah dua belas rakaat di waktu biasa.
  • Meningkatkan ketakwaanMelaksanakan salat tarawih secara rutin dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan mendirikan salat malam, kita menunjukkan rasa syukur dan penghambaan kita kepada-Nya.
  • Mendapatkan Lailatul QadarSalah satu keutamaan salat tarawih yang paling besar adalah berkesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah dan ampunan, yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi yang besar bagi kita untuk melaksanakan salat tarawih dengan sebaik-baiknya. Dengan memahami keutamaan salat tarawih, kita akan semakin semangat untuk mendirikan salat malam dan meraih keberkahan di bulan Ramadan.

Sunnah Ab’adh

Sunnah ab’adh merupakan salah satu ketentuan dalam salat tarawih yang perlu diperhatikan. Sunnah ab’adh adalah amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan dalam salat tarawih. Amalan-amalan sunnah ini dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah salat tarawih.

  • Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat PendekMembaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek merupakan sunnah ab’adh dalam salat tarawih. Surat pendek yang dibaca biasanya adalah surat-surat yang mudah dan pendek, seperti Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas.
  • Rukuk dan Sujud yang SempurnaRukuk dan sujud yang sempurna juga termasuk sunnah ab’adh dalam salat tarawih. Rukuk dan sujud yang sempurna dilakukan dengan tuma’ninah dan tidak tergesa-gesa.
  • Membaca Doa QunutMembaca doa qunut merupakan sunnah ab’adh yang dilakukan pada rakaat terakhir salat witir. Doa qunut dibaca setelah i’tidal dan sebelum rukuk.
  • Salam Dua KaliSalam dua kali merupakan sunnah ab’adh dalam salat tarawih. Salam pertama dilakukan setelah dua rakaat, sedangkan salam kedua dilakukan setelah selesai salat witir.

Melaksanakan sunnah ab’adh dalam salat tarawih akan menambah pahala dan kesempurnaan ibadah kita. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperhatikan dan melaksanakan sunnah ab’adh ini dalam salat tarawih kita.

Bid’ah

Bid’ah merupakan salah satu ketentuan dalam salat tarawih yang perlu dihindari. Bid’ah adalah amalan yang baru dalam agama Islam dan tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an, Sunnah, ataupun ijma’ ulama. Bid’ah dalam salat tarawih dapat merusak kesucian dan keaslian ibadah ini.

Salah satu contoh bid’ah dalam salat tarawih adalah membaca doa qunut pada setiap rakaat. Doa qunut hanya disunnahkan untuk dibaca pada rakaat terakhir salat witir, bukan pada setiap rakaat salat tarawih. Selain itu, menambah rakaat salat tarawih menjadi lebih dari 20 rakaat juga termasuk bid’ah. Jumlah rakaat salat tarawih yang sesuai dengan sunnah adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Melaksanakan bid’ah dalam salat tarawih dapat mengurangi pahala dan bahkan dapat membatalkan ibadah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan menghindari bid’ah dalam salat tarawih. Kita harus beribadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak menambah-nambahkan amalan yang tidak ada dasarnya dalam agama Islam.

Macam-macam tarawih

Salat tarawih memiliki beberapa macam, tergantung pada jumlah rakaatnya. Macam-macam tarawih tersebut antara lain:

1. Tarawih 8 rakaat
Jenis tarawih ini merupakan yang paling umum dikerjakan. Dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, dengan 2 rakaat salam.

2. Tarawih 20 rakaat
Tarawih 20 rakaat terdiri dari 8 rakaat tarawih, 2 rakaat salat witir, dan 10 rakaat salat sunnah. Jenis tarawih ini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia.

3. Tarawih 36 rakaat
Tarawih 36 rakaat merupakan jenis tarawih yang paling banyak rakaatnya. Terdiri dari 8 rakaat tarawih, 2 rakaat salat witir, dan 26 rakaat salat sunnah.

Macam-macam tarawih ini memiliki ketentuan yang berbeda-beda, terutama dalam jumlah rakaatnya. Namun, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendapatkan pahala yang berlimpah di bulan Ramadan.

Tanya Jawab Ketentuan Salat Tarawih

Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar ketentuan salat tarawih yang sering menjadi pertanyaan:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat tarawih?

Jumlah rakaat salat tarawih adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih?

Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya hingga sebelum masuk waktu salat Subuh.

Pertanyaan 3: Di mana salat tarawih dilaksanakan?

Salat tarawih dapat dilaksanakan di masjid, musala, atau tempat lain yang bersih dan terhindar dari gangguan.

Pertanyaan 4: Apakah hukum salat tarawih wajib?

Hukum salat tarawih adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Pertanyaan 5: Apa saja sunnah ab’adh dalam salat tarawih?

Sunnah ab’adh dalam salat tarawih antara lain membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk dan sujud yang sempurna, membaca doa qunut pada rakaat terakhir salat witir, dan salam dua kali.

Pertanyaan 6: Apa yang dimaksud dengan bid’ah dalam salat tarawih?

Bid’ah dalam salat tarawih adalah amalan yang baru dalam agama Islam dan tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an, Sunnah, ataupun ijma’ ulama.

Demikian beberapa tanya jawab seputar ketentuan salat tarawih. Dengan memahami ketentuan-ketentuan ini, diharapkan kita dapat melaksanakan salat tarawih dengan benar dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan di bulan Ramadan.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih secara lebih detail.

Tips Melaksanakan Salat Tarawih

Salat tarawih merupakan salah satu ibadah penting di bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan salat tarawih dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan salat tarawih semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.

Tip 2: Persiapkan Diri dengan Baik
Sebelum melaksanakan salat tarawih, pastikan sudah berwudu dengan sempurna, memakai pakaian yang bersih, dan mencari tempat yang nyaman untuk beribadah.

Tip 3: Khusyuk dan Tu’ninah
Laksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan tu’ninah, tidak tergesa-gesa. Nikmati setiap gerakan dan bacaan dalam salat.

Tip 4: Perhatikan Bacaan dan Doa
Baca surat Al-Fatihah dan surat pendek dengan tartil dan jelas. Baca juga doa qunut pada rakaat terakhir salat witir.

Tip 5: Berjamaah di Masjid
Salat tarawih berjamaah di masjid lebih utama karena dapat menambah pahala dan kebersamaan umat Islam.

Tip 6: Hindari Bid’ah
Hindari amalan-amalan baru dalam salat tarawih yang tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, seperti menambah jumlah rakaat atau membaca doa-doa yang tidak ada dasarnya.

Tip 7: Istirahat Secukupnya
Bagi yang melaksanakan salat tarawih dengan rakaat yang banyak, seperti 20 atau 36 rakaat, istirahatlah sejenak di sela-sela salat untuk menjaga kekhusyukan.

Tip 8: Berdoa setelah Salat
Setelah selesai salat tarawih, sempatkan untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah kita dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan di bulan Ramadan. Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan keutamaan salat tarawih, sebagai penutup dari pembahasan seputar ibadah ini.

Kesimpulan

Ketentuan salat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah ini. Memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut dengan baik akan membantu kita memperoleh pahala dan keberkahan di bulan Ramadan.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam ketentuan salat tarawih adalah jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, niat, tata cara, tempat, hukum, keutamaan, sunnah ab’adh, bid’ah, dan macam-macam tarawih. Dengan memahami poin-poin ini, kita dapat melaksanakan salat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh pahala yang maksimal.

Mari kita jadikan ibadah salat tarawih sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, mempererat ukhuwah sesama umat Islam, dan meraih keberkahan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru