Hai anak-anak! Pernahkah kalian mendengar cerita tentang Nabi Nuh? Nabi Nuh adalah salah satu nabi yang sangat penting dalam sejarah umat manusia. Kisahnya yang penuh dengan keajaiban dan hikmah sangat menarik untuk disimak. Yuk, kita simak kisah Nabi Nuh secara singkat!
Nabi Nuh hidup pada zaman dahulu kala, ketika manusia banyak yang tidak percaya kepada Allah SWT. Mereka menyembah berhala dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Allah SWT pun murka dan ingin menghancurkan umat manusia. Namun, Allah SWT juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sehingga Dia memberikan kesempatan kepada Nabi Nuh untuk menyelamatkan umatnya.
Bagaimana cara Nabi Nuh menyelamatkan umatnya? Cari tahu jawabannya di bagian selanjutnya ya!
kisah nabi nuh singkat untuk anak
Kisah Nabi Nuh, nabi penyelamat umat manusia.
- Nabi Nuh hidup pada zaman dahulu kala.
- Manusia banyak yang tidak percaya kepada Allah SWT.
- Allah SWT murka dan ingin menghancurkan umat manusia.
- Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat bahtera.
- Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan masuk ke dalam bahtera.
- Hujan turun dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam.
- Bahtera Nabi Nuh selamat dari banjir.
- Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera.
Kisah Nabi Nuh mengajarkan kita tentang pentingnya beriman kepada Allah SWT dan menaati perintah-Nya.
Nabi Nuh hidup pada zaman dahulu kala.
Nabi Nuh hidup pada zaman dahulu kala, jauh sebelum zaman modern seperti sekarang ini. Pada zaman itu, manusia belum mengenal teknologi canggih seperti telepon genggam, komputer, atau pesawat terbang. Mereka hidup dengan cara yang lebih sederhana, bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada zaman Nabi Nuh, banyak manusia yang tidak percaya kepada Allah SWT. Mereka menyembah berhala-berhala dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Allah SWT pun murka dan ingin menghancurkan umat manusia.
Namun, Allah SWT juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sehingga Dia memberikan kesempatan kepada Nabi Nuh untuk menyelamatkan umatnya. Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan hewan-hewan dari banjir yang akan datang.
Nabi Nuh pun segera membangun bahtera sesuai dengan perintah Allah SWT. Dia dibantu oleh keluarganya dan beberapa orang yang percaya kepada Allah SWT. Bahtera itu sangat besar, panjangnya 133 meter, lebarnya 22 meter, dan tingginya 13 meter.
Setelah bahtera selesai dibangun, Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan masuk ke dalam bahtera. Kemudian, hujan turun dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam. Air bah pun datang dan menenggelamkan seluruh bumi, kecuali bahtera Nabi Nuh.
Manusia banyak yang tidak percaya kepada Allah SWT.
Pada zaman Nabi Nuh, banyak manusia yang tidak percaya kepada Allah SWT. Mereka menyembah berhala-berhala dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Ada beberapa alasan mengapa manusia pada zaman itu tidak percaya kepada Allah SWT:
- Mereka tidak mengenal Allah SWT.
Pada zaman itu, belum ada nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan tentang agama kepada manusia. Jadi, banyak manusia yang tidak tahu tentang keberadaan Allah SWT.
- Mereka dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku seseorang. Pada zaman itu, banyak orang yang menyembah berhala. Jadi, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan tersebut juga ikut menyembah berhala.
- Mereka takut kepada Allah SWT.
Ada sebagian orang yang sebenarnya tahu tentang keberadaan Allah SWT, tetapi mereka takut kepada Allah SWT. Mereka takut akan azab Allah SWT, sehingga mereka tidak mau menyembah-Nya.
- Mereka mengikuti hawa nafsu.
Ada juga sebagian orang yang tidak percaya kepada Allah SWT karena mereka mengikuti hawa nafsu. Mereka lebih mementingkan keinginan duniawi daripada menyembah Allah SWT.
Itulah beberapa alasan mengapa manusia pada zaman Nabi Nuh banyak yang tidak percaya kepada Allah SWT.
Allah SWT murka dan ingin menghancurkan umat manusia.
Allah SWT maha pengasih dan penyayang, tetapi Dia juga maha adil. Ketika manusia melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan tidak mau bertaubat, maka Allah SWT akan murka dan menghukum mereka.
Pada zaman Nabi Nuh, manusia banyak yang tidak percaya kepada Allah SWT. Mereka menyembah berhala-berhala dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Allah SWT sudah berkali-kali mengutus nabi-nabi untuk menyerukan kepada manusia agar kembali menyembah kepada-Nya, tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
Akhirnya, Allah SWT murka dan ingin menghancurkan umat manusia. Allah SWT berfirman kepada Nabi Nuh:
“Sesungguhnya Aku akan mengirimkan banjir besar ke bumi ini, dan akan Kuhancurkan semua makhluk yang hidup di atasnya, dari manusia, hewan, hingga tumbuh-tumbuhan. Tetapi engkau dan keluargamu akan Kuselamatkan.” (QS. Al-A’raf: 69)
Nabi Nuh sangat sedih mendengar firman Allah SWT. Dia tidak ingin melihat umat manusia hancur. Maka, Nabi Nuh pun berdoa kepada Allah SWT agar Dia mengampuni umat manusia dan memberi mereka kesempatan untuk bertaubat.
Namun, Allah SWT telah memutuskan untuk menghancurkan umat manusia. Maka, Nabi Nuh diperintahkan untuk membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan hewan-hewan dari banjir yang akan datang.
Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat bahtera.
Setelah Allah SWT memutuskan untuk menghancurkan umat manusia dengan banjir besar, Dia memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan hewan-hewan dari banjir tersebut.
Nabi Nuh pun segera membangun bahtera sesuai dengan perintah Allah SWT. Dia dibantu oleh keluarganya dan beberapa orang yang percaya kepada Allah SWT. Bahtera itu sangat besar, panjangnya 133 meter, lebarnya 22 meter, dan tingginya 13 meter.
Bahtera itu dibuat dari kayu jati yang kuat dan dilapisi dengan ter untuk membuatnya kedap air. Bahtera itu memiliki tiga tingkat. Tingkat pertama digunakan untuk menyimpan makanan dan perbekalan, tingkat kedua untuk tempat tinggal Nabi Nuh dan keluarganya, dan tingkat ketiga untuk tempat tinggal hewan-hewan.
Nabi Nuh bekerja keras selama bertahun-tahun untuk membangun bahtera itu. Banyak orang yang menertawakannya dan mengatakan bahwa dia gila. Namun, Nabi Nuh tidak peduli. Dia terus bekerja keras karena dia tahu bahwa itu adalah perintah Allah SWT.
Setelah bahtera selesai dibangun, Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan masuk ke dalam bahtera. Kemudian, hujan turun dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam. Air bah pun datang dan menenggelamkan seluruh bumi, kecuali bahtera Nabi Nuh.
Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan masuk ke dalam bahtera.
Setelah bahtera selesai dibangun, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk masuk ke dalam bahtera bersama keluarganya dan hewan-hewan. Nabi Nuh diperintahkan untuk membawa dua ekor dari setiap jenis hewan, jantan dan betina, ke dalam bahtera.
Nabi Nuh dan keluarganya pun segera masuk ke dalam bahtera. Mereka membawa serta perbekalan makanan dan minuman yang cukup untuk selama berbulan-bulan. Hewan-hewan juga berdatangan ke bahtera, berpasang-pasangan, jantan dan betina.
Ketika semua orang dan hewan sudah masuk ke dalam bahtera, Allah SWT menutup pintu bahtera rapat-rapat. Kemudian, hujan turun dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam. Air bah pun datang dan menenggelamkan seluruh bumi.
Bahtera Nabi Nuh terapung-apung di atas air bah selama berbulan-bulan. Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan tetap aman di dalam bahtera. Mereka berdoa kepada Allah SWT agar banjir segera surut.
Setelah 150 hari, banjir pun akhirnya surut. Bahtera Nabi Nuh mendarat di atas Gunung Judi. Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera. Mereka bersyukur kepada Allah SWT karena telah menyelamatkan mereka dari banjir besar.
Hujan turun dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam.
Allah SWT menurunkan hujan dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam untuk menenggelamkan seluruh bumi dan menghancurkan umat manusia yang tidak percaya kepada-Nya.
Air hujan turun dengan derasnya, seperti air terjun dari langit. Sungai-sungai meluap, danau-danau meluap, dan laut pun meluap. Air bah datang dengan sangat cepat, menenggelamkan rumah-rumah, pohon-pohon, dan gunung-gunung.
Semua makhluk hidup di bumi, kecuali Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan yang ada di dalam bahtera, binasa dalam banjir besar tersebut. Mereka semua tenggelam dan mati.
Bahtera Nabi Nuh terapung-apung di atas air bah selama berbulan-bulan. Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan tetap aman di dalam bahtera. Mereka berdoa kepada Allah SWT agar banjir segera surut.
Setelah 150 hari, banjir pun akhirnya surut. Bahtera Nabi Nuh mendarat di atas Gunung Judi. Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera. Mereka bersyukur kepada Allah SWT karena telah menyelamatkan mereka dari banjir besar.
Bahtera Nabi Nuh selamat dari banjir.
Bahtera Nabi Nuh selamat dari banjir karena beberapa alasan:
- Bahtera itu dibuat dengan kuat.
Bahtera Nabi Nuh dibuat dari kayu jati yang kuat dan dilapisi dengan ter untuk membuatnya kedap air. Bahtera itu juga sangat besar, sehingga bisa menampung banyak orang dan hewan.
- Bahtera itu diberkati oleh Allah SWT.
Allah SWT memberkati bahtera Nabi Nuh, sehingga bahtera itu bisa selamat dari banjir besar. Bahtera itu tidak bocor dan tidak tenggelam, meskipun air bah datang dengan sangat deras.
- Nabi Nuh dan keluarganya berdoa kepada Allah SWT.
Nabi Nuh dan keluarganya berdoa kepada Allah SWT agar bahtera mereka selamat dari banjir. Allah SWT mengabulkan doa mereka dan menyelamatkan mereka dari banjir besar.
- Allah SWT ingin menyelamatkan umat manusia.
Allah SWT ingin menyelamatkan umat manusia, meskipun mereka telah berbuat dosa dan tidak percaya kepada-Nya. Allah SWT menyelamatkan Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan di dalam bahtera, agar mereka bisa melanjutkan kehidupan di bumi setelah banjir surut.
Itulah beberapa alasan mengapa bahtera Nabi Nuh selamat dari banjir besar.
Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera.
Setelah banjir surut, Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera. Mereka sangat bersyukur kepada Allah SWT karena telah menyelamatkan mereka dari banjir besar.
- Mereka keluar dengan hati-hati.
Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera dengan hati-hati. Mereka memastikan bahwa air sudah benar-benar surut dan tidak ada lagi bahaya banjir.
- Mereka bersyukur kepada Allah SWT.
Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan bersyukur kepada Allah SWT karena telah menyelamatkan mereka dari banjir besar. Mereka sujud kepada Allah SWT dan memanjatkan doa syukur.
- Mereka memulai hidup baru.
Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan memulai hidup baru setelah banjir surut. Mereka membangun rumah-rumah baru dan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
- Mereka menyebarkan agama Allah SWT.
Nabi Nuh dan keluarganya menyebarkan agama Allah SWT kepada manusia yang selamat dari banjir. Mereka mengajarkan tentang keesaan Allah SWT dan mengajak manusia untuk menyembah-Nya.
Itulah kisah tentang Nabi Nuh dan banjir besar. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya beriman kepada Allah SWT dan menaati perintah-Nya. Kisah ini juga mengajarkan kita tentang kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
FAQ
Hai anak-anak! Punya pertanyaan tentang kisah Nabi Nuh? Yuk, kita cari tahu jawabannya di sini!
Question 1: Kenapa Allah SWT menurunkan banjir besar?
Answer 1: Allah SWT menurunkan banjir besar karena manusia pada zaman Nabi Nuh banyak yang tidak percaya kepada-Nya. Mereka menyembah berhala dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik.
Question 2: Bagaimana Nabi Nuh bisa selamat dari banjir besar?
Answer 2: Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan dirinya, keluarganya, dan hewan-hewan dari banjir besar.
Question 3: Berapa lama hujan turun saat banjir besar?
Answer 3: Hujan turun dengan sangat lebat selama 40 hari 40 malam.
Question 4: Apa yang terjadi setelah banjir surut?
Answer 4: Setelah banjir surut, Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan keluar dari bahtera. Mereka memulai hidup baru dan menyebarkan agama Allah SWT kepada manusia yang selamat dari banjir.
Question 5: Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Nuh?
Answer 5: Kisah Nabi Nuh mengajarkan kita tentang pentingnya beriman kepada Allah SWT dan menaati perintah-Nya. Kisah ini juga mengajarkan kita tentang kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
Question 6: Bagaimana kita bisa meneladani Nabi Nuh?
Answer 6: Kita bisa meneladani Nabi Nuh dengan cara beriman kepada Allah SWT, menaati perintah-Nya, dan menyebarkan kebaikan kepada sesama.
Demikianlah jawaban dari beberapa pertanyaan tentang kisah Nabi Nuh. Semoga bermanfaat!
Sekarang, yuk kita lanjutkan dengan beberapa tips untuk anak-anak:
Tips
Hai anak-anak! Selain membaca kisah Nabi Nuh, ada beberapa tips yang bisa kalian lakukan untuk meneladaninya:
Tip 1: Beriman kepada Allah SWT.
Yakinilah bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dia menciptakan alam semesta dan mengatur seluruh kehidupan. Beriman kepada Allah SWT berarti percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati dan menjalankan perintah-Nya.
Tip 2: Menaati perintah Allah SWT.
Allah SWT telah memberikan perintah-perintah kepada kita melalui para nabi-Nya. Sebagai umat Islam, kita wajib menaati perintah-perintah tersebut. Perintah-perintah Allah SWT bertujuan untuk kebaikan kita di dunia dan di akhirat.
Tip 3: Menyebarkan kebaikan.
Nabi Nuh menyebarkan agama Allah SWT kepada manusia pada zamannya. Kita juga bisa menyebarkan kebaikan dengan cara mengajak teman-teman kita untuk berbuat baik, saling tolong-menolong, dan menjaga lingkungan hidup.
Tip 4: Selalu bersyukur.
Allah SWT telah memberikan banyak nikmat kepada kita. Kita harus selalu bersyukur atas nikmat-nikmat tersebut, baik itu berupa kesehatan, makanan, keluarga, dan lain sebagainya. Bersyukur kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan cara menggunakan nikmat-Nya untuk berbuat baik dan membantu sesama.
Demikianlah beberapa tips yang bisa kalian lakukan untuk meneladani Nabi Nuh. Semoga bermanfaat!
Sekarang, yuk kita lanjutkan dengan kesimpulan dari kisah Nabi Nuh:
Conclusion
Kisah Nabi Nuh mengajarkan kita tentang pentingnya beriman kepada Allah SWT dan menaati perintah-Nya. Nabi Nuh adalah seorang nabi yang sangat sabar dan taat kepada Allah SWT. Meskipun banyak orang yang tidak percaya kepadanya, Nabi Nuh tetap teguh menyampaikan perintah Allah SWT.
Pada akhirnya, Allah SWT menyelamatkan Nabi Nuh dan keluarganya serta hewan-hewan dari banjir besar. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat kepada-Nya.
Sebagai anak-anak, kita bisa meneladani Nabi Nuh dengan cara beriman kepada Allah SWT, menaati perintah-Nya, dan menyebarkan kebaikan kepada sesama. Dengan demikian, kita akan menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, serta dicintai oleh Allah SWT.
Demikianlah kisah Nabi Nuh secara singkat. Semoga kisah ini bermanfaat dan menginspirasi kita semua.