Panduan Memilih Lembaga Amil Zakat Terpercaya

sisca


Panduan Memilih Lembaga Amil Zakat Terpercaya

Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah lembaga yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat. Salah satu contoh LAZ di Indonesia adalah Dompet Dhuafa.

LAZ memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. LAZ membantu mengentaskan kemiskinan, menyediakan pendidikan dan kesehatan bagi kaum dhuafa, serta membangun sarana dan prasarana umum. Salah satu perkembangan sejarah penting dalam pengelolaan zakat di Indonesia adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang peran, manfaat, dan tantangan pengelolaan zakat di Indonesia.

Lembaga Amil Zakat

Lembaga Amil Zakat (LAZ) memegang peranan penting dalam pengelolaan zakat di Indonesia. Beberapa aspek penting terkait LAZ meliputi:

  • Pengumpulan
  • Penyaluran
  • Pengelolaan
  • Akuntabilitas
  • Transparansi
  • Profesionalisme
  • Syariah compliance
  • Amanah
  • Efektif

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk ekosistem pengelolaan zakat yang sehat. Pengumpulan zakat yang optimal memerlukan sosialisasi dan edukasi yang masif, serta kemudahan akses bagi muzaki. Penyaluran zakat harus tepat sasaran, efektif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pengelolaan zakat yang baik membutuhkan sistem yang transparan, akuntabel, dan profesional. LAZ sebagai lembaga yang mengelola zakat harus mengedepankan amanah dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Pengumpulan

Pengumpulan zakat merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan zakat oleh lembaga amil zakat (LAZ). Pengumpulan zakat yang optimal menjadi kunci bagi LAZ untuk dapat menyalurkan zakat secara efektif kepada masyarakat yang membutuhkan.

  • Sosialisasi dan Edukasi

    Sosialisasi dan edukasi zakat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajiban berzakat. LAZ dapat melakukan sosialisasi dan edukasi melalui berbagai saluran, seperti media massa, media sosial, dan ceramah-ceramah.

  • Kemudahan Akses

    LAZ perlu menyediakan kemudahan akses bagi muzaki untuk menunaikan zakat. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan berbagai pilihan saluran pembayaran zakat, seperti transfer bank, dompet digital, dan jemput zakat.

  • Kerja Sama dengan Pihak Ketiga

    LAZ dapat bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti masjid, perusahaan, dan lembaga lainnya, untuk memudahkan pengumpulan zakat. Kerja sama ini dapat dilakukan melalui pendirian kotak amal, pemotongan gaji karyawan, atau program kemitraan lainnya.

Pengumpulan zakat yang optimal akan berdampak positif pada penyaluran zakat yang efektif. Dengan dana zakat yang cukup, LAZ dapat menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pengumpulan zakat juga menjadi indikator tingkat kepedulian masyarakat terhadap sesama, sehingga dapat memperkuat solidaritas sosial di Indonesia.

Penyaluran

Penyaluran zakat merupakan aspek krusial dalam pengelolaan zakat oleh lembaga amil zakat (LAZ). Penyaluran zakat yang tepat sasaran dan efektif akan memaksimalkan dampak positif zakat bagi masyarakat yang membutuhkan.

  • Penerima Zakat

    LAZ harus memastikan bahwa zakat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai syariat Islam. Penyaluran zakat tepat sasaran akan membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  • Program Pemberdayaan

    Selain penyaluran langsung kepada mustahik, LAZ juga menyalurkan zakat melalui program pemberdayaan masyarakat. Program ini bertujuan untuk membantu mustahik keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan, seperti program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

  • Transparansi dan Akuntabilitas

    LAZ harus transparan dan akuntabel dalam penyaluran zakat. LAZ perlu melaporkan secara berkala penggunaan dana zakat kepada publik, sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana zakat yang mereka tunaikan dimanfaatkan.

  • Kerja Sama dan Kolaborasi

    LAZ dapat bekerja sama dengan lembaga lain, seperti pemerintah, lembaga sosial, dan dunia usaha, untuk menyalurkan zakat secara lebih efektif. Kerja sama ini dapat berupa penyaluran zakat untuk program-program tertentu atau pendirian unit pengelola zakat (UPZ) di lingkungan kerja.

Penyaluran zakat yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LAZ dan mendorong partisipasi masyarakat dalam berzakat. Penyaluran zakat yang tepat sasaran dan efektif juga akan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, dan peningkatan akses pendidikan.

Pengelolaan

Pengelolaan merupakan aspek penting dalam lembaga amil zakat (LAZ). Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa zakat yang dikumpulkan dapat disalurkan secara efektif dan efisien kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pengelolaan LAZ meliputi berbagai aspek, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Perencanaan yang matang akan menghasilkan program-program pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran dan berdampak positif. Pengorganisasian yang baik akan memastikan bahwa sumber daya LAZ dikelola secara optimal. Pelaksanaan program yang efektif akan memaksimalkan manfaat zakat bagi mustahik. Pengendalian yang ketat akan menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan zakat.

Salah satu contoh pengelolaan yang baik dalam LAZ adalah penerapan sistem informasi manajemen (SIM). SIM membantu LAZ dalam mengelola data muzaki, mustahik, dan penyaluran zakat. Dengan SIM, LAZ dapat memantau perkembangan program secara real-time, sehingga dapat melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala.

Pengelolaan yang baik dalam LAZ akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LAZ. Masyarakat akan lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ karena yakin bahwa zakat mereka akan dikelola secara profesional dan akuntabel.

Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan aspek penting dalam lembaga amil zakat (LAZ). Akuntabilitas memastikan bahwa LAZ menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, peraturan perundang-undangan, dan etika pengelolaan zakat.

  • Transparansi

    LAZ wajib transparan dalam pengelolaan zakat, baik dalam hal pengumpulan, penyaluran, maupun pelaporan. Transparansi dapat diwujudkan melalui publikasi laporan keuangan, laporan kegiatan, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan zakat.

  • Akuntabilitas Keuangan

    LAZ wajib mempertanggungjawabkan penggunaan dana zakat secara keuangan. Pertanggungjawaban keuangan dilakukan melalui penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan diaudit oleh akuntan publik.

  • Akuntabilitas Program

    LAZ wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat yang dibiayai dari dana zakat. Akuntabilitas program dilakukan melalui pemantauan dan evaluasi program secara berkala, serta pelaporan hasil-hasil program kepada publik.

  • Akuntabilitas Syariah

    LAZ wajib memastikan bahwa pengelolaan zakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Akuntabilitas syariah dilakukan melalui penerapan prinsip-prinsip syariah dalam setiap aspek pengelolaan zakat, seperti pengumpulan, penyaluran, dan pelaporan.

Akuntabilitas dalam LAZ sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Masyarakat akan lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ yang akuntabel dan transparan. Akuntabilitas juga menjadi dasar bagi pengembangan LAZ yang sehat dan berkelanjutan.

Transparansi

Transparansi merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan lembaga amil zakat (LAZ). Transparansi menjadi kunci untuk menjaga akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap LAZ.

  • Laporan Keuangan

    LAZ wajib mempublikasikan laporan keuangan secara berkala. Laporan keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan diaudit oleh akuntan publik. Publikasi laporan keuangan akan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang bagaimana dana zakat dikelola.

  • Laporan Kegiatan

    Selain laporan keuangan, LAZ juga wajib mempublikasikan laporan kegiatan. Laporan kegiatan berisi informasi tentang program-program pemberdayaan masyarakat yang dibiayai dari dana zakat, termasuk tujuan program, target sasaran, dan hasil yang dicapai. Publikasi laporan kegiatan akan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang bagaimana dana zakat digunakan.

  • Informasi Publik

    LAZ wajib menyediakan informasi publik tentang pengelolaan zakat. Informasi publik tersebut dapat meliputi informasi tentang pengumpulan zakat, penyaluran zakat, dan struktur organisasi LAZ. Penyediaan informasi publik akan memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi tentang pengelolaan zakat di LAZ.

  • Pengaduan Masyarakat

    LAZ wajib menyediakan saluran pengaduan masyarakat. Saluran pengaduan tersebut dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan keluhan atau saran terkait pengelolaan zakat di LAZ. Penyediaan saluran pengaduan masyarakat akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan pengelolaan zakat di LAZ.

Transparansi dalam LAZ sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Masyarakat akan lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ yang transparan dan akuntabel. Transparansi juga menjadi dasar bagi pengembangan LAZ yang sehat dan berkelanjutan.

Profesionalisme

Profesionalisme merupakan aspek penting dalam pengelolaan lembaga amil zakat (LAZ). Profesionalisme menjadi kunci untuk memastikan bahwa LAZ dikelola secara efektif, efisien, dan sesuai dengan standar pengelolaan zakat yang baik.

  • Manajemen yang Baik

    LAZ harus dikelola dengan manajemen yang baik, meliputi perencanaan yang matang, pengorganisasian yang efektif, pelaksanaan yang efisien, dan pengendalian yang ketat. Manajemen yang baik akan memastikan bahwa LAZ dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal.

  • Sumber Daya Manusia yang Kompeten

    LAZ harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten, meliputi amil zakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam pengelolaan zakat. Sumber daya manusia yang kompeten akan memastikan bahwa pengelolaan zakat dilakukan secara profesional dan sesuai syariah.

  • Sarana dan Prasarana yang Memadai

    LAZ harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai, meliputi kantor, peralatan, dan sistem informasi yang mendukung pengelolaan zakat secara efektif. Sarana dan prasarana yang memadai akan memudahkan LAZ dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

  • Jaringan Kerja Sama

    LAZ harus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, meliputi lembaga pemerintah, lembaga sosial, dan dunia usaha. Kerja sama ini akan memperkuat kapasitas LAZ dalam mengelola dan menyalurkan zakat secara efektif.

Profesionalisme dalam LAZ sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Masyarakat akan lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ yang dikelola secara profesional dan akuntabel. Profesionalisme juga menjadi dasar bagi pengembangan LAZ yang sehat dan berkelanjutan.

Syariah compliance

Syariah compliance merupakan aspek krusial dalam pengelolaan lembaga amil zakat (LAZ). Syariah compliance memastikan bahwa pengelolaan zakat sesuai dengan prinsip dan ketentuan hukum Islam, sehingga terhindar dari unsur riba, gharar, dan maksiat.

  • Pengumpulan Zakat

    Syariah compliance dalam pengumpulan zakat meliputi memastikan bahwa zakat dikumpulkan dari sumber yang halal, sesuai dengan ketentuan nishab dan haul, serta menghindari unsur paksaan atau manipulasi.

  • Penyaluran Zakat

    Syariah compliance dalam penyaluran zakat meliputi memastikan bahwa zakat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai syariat Islam, serta menghindari penyaluran zakat untuk kegiatan yang bertentangan dengan syariah.

  • Pengelolaan Zakat

    Syariah compliance dalam pengelolaan zakat meliputi memastikan bahwa zakat dikelola secara profesional, transparan, dan akuntabel, serta menghindari penyalahgunaan atau penyimpangan dana zakat.

  • Pelaporan Zakat

    Syariah compliance dalam pelaporan zakat meliputi memastikan bahwa LAZ melaporkan pengelolaan zakat secara transparan dan akurat, sehingga memudahkan masyarakat untuk memantau dan mengevaluasi pengelolaan zakat.

Syariah compliance dalam LAZ sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa zakat dikelola dan disalurkan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. LAZ yang syariah compliant akan lebih kredibel dan akuntabel, sehingga masyarakat lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ.

Amanah

Amanah merupakan aspek krusial dalam pengelolaan lembaga amil zakat (LAZ). Amanah berarti dapat dipercaya, jujur, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajiban. Amanah menjadi dasar bagi LAZ untuk mengelola zakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan etika pengelolaan zakat.

  • Integritas

    Integritas merupakan kunci dalam menjaga amanah. LAZ harus memiliki integritas dalam pengelolaan zakat, menghindari segala bentuk penyimpangan atau penyalahgunaan dana zakat.

  • Transparansi

    Transparansi merupakan bagian penting dari amanah. LAZ harus transparan dalam pengelolaan zakat, memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat tentang pengumpulan, penyaluran, dan pelaporan zakat.

  • Akuntabilitas

    Akuntabilitas merupakan konsekuensi logis dari amanah. LAZ harus akuntabel kepada masyarakat atas pengelolaan zakat, memberikan laporan keuangan dan program yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

  • Profesionalisme

    Profesionalisme merupakan wujud dari amanah. LAZ harus dikelola secara profesional, dengan tata kelola yang baik, sumber daya manusia yang kompeten, dan sistem pengelolaan yang efektif.

Dengan menjunjung tinggi amanah, LAZ dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa zakat dikelola dan disalurkan dengan baik. LAZ yang amanah akan lebih kredibel dan akuntabel, sehingga masyarakat lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ.

Efektif

Efektif merupakan aspek krusial dalam pengelolaan lembaga amil zakat (LAZ). Efektifitas pengelolaan zakat diukur dari sejauh mana LAZ mampu mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, baik dalam pengumpulan, penyaluran, maupun pengelolaan zakat.

  • Efisiensi

    LAZ harus mampu mengelola zakat secara efisien, dengan meminimalisir biaya operasional dan memaksimalkan penyaluran zakat kepada mustahik. Efisiensi dapat dicapai melalui penggunaan teknologi, optimalisasi sumber daya, dan penerapan sistem pengelolaan yang efektif.

  • Tepat Sasaran

    LAZ harus mampu menyalurkan zakat secara tepat sasaran, kepada mustahik yang benar-benar membutuhkan. Ketepatan sasaran dapat dicapai melalui verifikasi dan validasi data mustahik, serta pemantauan dan evaluasi program penyaluran zakat.

  • Berkelanjutan

    LAZ harus mampu mengelola zakat secara berkelanjutan, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang. Kelangsungan pengelolaan zakat dapat dicapai melalui pengembangan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, dan diversifikasi sumber dana.

  • Dampak Nyata

    LAZ harus mampu menunjukkan dampak nyata dari pengelolaan zakat terhadap kesejahteraan mustahik. Dampak nyata dapat diukur melalui indikator-indikator seperti peningkatan pendapatan, akses pendidikan, dan kesehatan mustahik.

Dengan mengelola zakat secara efektif, LAZ dapat memaksimalkan manfaat zakat bagi mustahik dan masyarakat secara luas. LAZ yang efektif akan lebih kredibel dan akuntabel, sehingga masyarakat lebih yakin untuk menunaikan zakatnya melalui LAZ.

Tanya Jawab Umum tentang Lembaga Amil Zakat

Tanya jawab berikut bertujuan untuk memberikan informasi dan menjawab pertanyaan umum tentang lembaga amil zakat (LAZ).

Pertanyaan 1: Apa itu lembaga amil zakat?

Jawaban: Lembaga amil zakat adalah lembaga yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Pertanyaan 2: Siapa saja yang berhak menerima zakat?

Jawaban: Zakat berhak diterima oleh delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, orang yang berutang, orang yang dalam perjalanan (ibnu sabil), orang yang ingin memerdekakan budak, dan fisabilillah (di jalan Allah).

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menyalurkan zakat melalui LAZ?

Jawaban: Zakat dapat disalurkan melalui LAZ dengan berbagai cara, seperti transfer bank, dompet digital, atau datang langsung ke kantor LAZ.

Pertanyaan 4: Apakah pengelolaan zakat di LAZ diawasi oleh pemerintah?

Jawaban: Ya, pengelolaan zakat di LAZ diawasi oleh pemerintah melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Kementerian Agama.

Pertanyaan 5: Apa saja manfaat berzakat melalui LAZ?

Jawaban: Berzakat melalui LAZ memiliki beberapa manfaat, diantaranya memudahkan penunaian kewajiban zakat, pengelolaan zakat yang profesional dan amanah, serta laporan penyaluran zakat yang transparan.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara memilih LAZ yang kredibel?

Jawaban: LAZ yang kredibel dapat dipilih dengan memperhatikan beberapa indikator, seperti memiliki izin resmi dari pemerintah, memiliki laporan keuangan yang transparan, dan memiliki program penyaluran zakat yang jelas.

Demikian tanya jawab umum tentang lembaga amil zakat. Jika masih memiliki pertanyaan, silakan hubungi LAZ terdekat atau kunjungi situs resmi LAZ tersebut.

Pembahasan tentang lembaga amil zakat akan dilanjutkan pada bagian berikutnya, di mana kita akan membahas lebih dalam tentang peran dan fungsinya dalam pengelolaan zakat di Indonesia.

Tips Memilih Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang Kredibel

Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat. Untuk memudahkan penyaluran zakat, kita dapat menyalurkannya melalui lembaga amil zakat (LAZ). Namun, saat ini banyak sekali LAZ yang bermunculan, sehingga kita perlu berhati-hati dalam memilihnya.

Berikut beberapa tips memilih LAZ yang kredibel:

1. Periksa Izin Operasional
Pastikan LAZ yang dipilih memiliki izin operasional yang jelas dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama atau Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

2. Ketahui Visi dan Misinya
Pelajari visi dan misi LAZ untuk memastikan bahwa visi dan misi tersebut sejalan dengan tujuan penyaluran zakat Anda.

3. Perhatikan Laporan Keuangan
LAZ yang kredibel biasanya memiliki laporan keuangan yang transparan dan dapat diakses oleh publik. Periksa apakah pengelolaan keuangan LAZ sehat dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

4. Lihat Program Penyaluran Zakat
Cari tahu program-program penyaluran zakat yang dimiliki LAZ. Pastikan program tersebut jelas, terarah, dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat.

5. Perhatikan Legalitas dan Keamanan
Pastikan LAZ yang dipilih memiliki legalitas yang jelas dan memiliki sistem keamanan yang baik untuk menjaga keamanan dana zakat yang dititipkan.

6. Cari Referensi dan Testimoni
Cari informasi dan testimoni dari pihak lain yang pernah menyalurkan zakat melalui LAZ tersebut. Hal ini dapat membantu Anda mendapatkan gambaran tentang kredibilitas LAZ.

7. Ketahui Pengurus dan Amil Zakat
Cari tahu siapa saja pengurus dan amil zakat yang mengelola LAZ. Pastikan mereka memiliki integritas yang baik dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan zakat.

8. Kunjungi Langsung Kantor LAZ
Jika memungkinkan, kunjungi langsung kantor LAZ untuk melihat kondisi kantor dan bertemu dengan pengurus serta amil zakat. Hal ini dapat memberikan Anda gambaran langsung tentang kredibilitas LAZ.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat memilih LAZ yang kredibel dan amanah untuk menyalurkan zakat Anda. Dengan begitu, zakat Anda akan disalurkan dengan tepat sasaran dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pembahasan tentang lembaga amil zakat akan dilanjutkan pada bagian berikutnya, di mana kita akan membahas lebih dalam tentang perannya dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan

Lembaga amil zakat (LAZ) memegang peran krusial dalam mengelola zakat di Indonesia. LAZ berperan mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat sesuai prinsip syariah. Melalui pengelolaan yang profesional, akuntabel, dan transparan, LAZ memastikan zakat tersalurkan secara efektif kepada masyarakat yang membutuhkan.

Salah satu aspek penting dalam pengelolaan LAZ adalah aspek syariah compliance. Aspek ini memastikan bahwa pengelolaan zakat sesuai dengan ketentuan dan prinsip hukum Islam, sehingga terhindar dari unsur riba, gharar, dan maksiat. Selain itu, LAZ juga harus menjunjung tinggi amanah, integritas, transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam pengelolaan zakat.

Dengan memilih LAZ yang kredibel, masyarakat dapat menyalurkan zakatnya dengan yakin dan percaya bahwa zakatnya akan dikelola dan disalurkan dengan baik. LAZ yang kredibel memiliki izin operasional yang jelas, laporan keuangan yang transparan, program penyaluran zakat yang terarah, dan pengurus serta amil zakat yang memiliki integritas dan pengetahuan yang mumpuni.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru