Mendahulukan Umrah Kemudian Haji Disebut

sisca


Mendahulukan Umrah Kemudian Haji Disebut

Istilah “mendahulukan umrah kemudian haji disebut” mengacu pada ibadah haji yang dilakukan dengan mendahulukan umrah, yaitu ibadah ke Tanah Suci yang dilakukan sebelum haji.

Praktik ini memiliki beberapa keutamaan dan manfaat, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan menghemat biaya perjalanan. Secara historis, praktik ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, yang menjadikannya sebagai sunnah yang dianjurkan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, ketentuan, dan tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan mendahulukan umrah, serta keutamaan dan manfaat yang dapat diperoleh.

mendahulukan umrah kemudian haji disebut

Ibadah haji yang diawali dengan umrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, yaitu:

  • Syarat
  • Rukun
  • Wajib
  • Sunnah
  • Larangan
  • Tata cara
  • Waktu
  • Keutamaan

Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk melaksanakan ibadah haji dengan benar dan mendapatkan haji yang mabrur. Sebagai contoh, syarat haji harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan mampu secara fisik dan finansial. Rukun haji juga harus dilaksanakan dengan benar, yaitu ihram, tawaf, sai, wukuf di Arafah, dan melempar jumrah. Melaksanakan ibadah haji dengan mendahulukan umrah memiliki beberapa keutamaan, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan menghemat biaya perjalanan.

Syarat

Syarat adalah ketentuan dasar yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan ibadah haji. Syarat haji terbagi menjadi dua, yaitu syarat wajib dan syarat sunnah. Syarat wajib adalah syarat yang harus dipenuhi agar haji seseorang menjadi sah, sedangkan syarat sunnah adalah syarat yang dianjurkan untuk dipenuhi agar haji seseorang menjadi lebih sempurna.

Salah satu syarat wajib haji adalah telah melaksanakan ibadah umrah. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya: “Tidak ada haji kecuali dengan umrah.” Hadis ini menunjukkan bahwa umrah merupakan bagian integral dari ibadah haji, sehingga seseorang yang ingin melaksanakan haji harus terlebih dahulu melaksanakan umrah.

Melaksanakan umrah sebelum haji memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah:

  1. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda, karena umrah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
  2. Menghemat biaya perjalanan, karena dengan mendahulukan umrah, seseorang tidak perlu melakukan perjalanan pulang pergi ke Tanah Suci secara terpisah untuk melaksanakan umrah dan haji.
  3. Memudahkan pelaksanaan haji, karena dengan mendahulukan umrah, seseorang akan terbiasa dengan lingkungan dan tata cara ibadah di Tanah Suci, sehingga pelaksanaan haji menjadi lebih lancar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat “telah melaksanakan ibadah umrah” merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan ibadah haji. Dengan memenuhi syarat ini, seseorang dapat memperoleh berbagai keutamaan dan manfaat, sehingga pelaksanaan haji menjadi lebih sempurna dan mabrur.

Rukun

Rukun haji merupakan perbuatan-perbuatan pokok yang wajib dilakukan dalam ibadah haji. Bagi yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan rukun haji, yaitu:

  • Ihram

    Ihram untuk haji dilakukan setelah selesai melaksanakan umrah. Jemaah haji yang telah selesai umrah tidak perlu keluar dari miqat, tetapi cukup berniat untuk melanjutkan ibadah haji.

  • Tawaf

    Tawaf untuk haji dilakukan sebanyak tujuh kali mengelilingi Ka’bah. Tawaf haji dilakukan setelah ihram dan sebelum melaksanakan sai.

  • Sai

    Sai untuk haji dilakukan sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah. Sai haji dilakukan setelah tawaf.

  • Wukuf di Arafah

    Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang wajib dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah. Jemaah haji yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah tidak perlu wukuf dua kali, karena wukuf yang dilakukan saat umrah sudah dianggap sah untuk haji.

Selain empat rukun haji tersebut, terdapat juga beberapa wajib haji, seperti melempar jumrah, mencukur rambut, dan thawaf wada’. Tata cara pelaksanaan wajib haji bagi yang mendahulukan umrah pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan haji secara umum.

Wajib

Wajib haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan dalam ibadah haji selain rukun haji. Bagi yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan wajib haji, yaitu:

  • Melempar jumrah

    Melempar jumrah adalah wajib haji yang dilakukan dengan melempar batu ke tiga pilar, yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah. Bagi yang mendahulukan umrah, jumrah yang dilempar saat umrah tidak dihitung untuk haji, sehingga wajib melempar jumrah lagi saat pelaksanaan haji.

  • Mencukur rambut

    Mencukur rambut adalah wajib haji yang dilakukan setelah selesai melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah. Bagi yang mendahulukan umrah, rambut yang dicukur saat umrah tidak dihitung untuk haji, sehingga wajib mencukur rambut lagi saat pelaksanaan haji.

  • Thawaf wada’

    Thawaf wada’ adalah wajib haji yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah. Bagi yang mendahulukan umrah, thawaf wada’ yang dilakukan saat umrah tidak dihitung untuk haji, sehingga wajib melakukan thawaf wada’ lagi saat pelaksanaan haji.

Pelaksanaan wajib haji bagi yang mendahulukan umrah pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan haji secara umum. Namun, perlu diperhatikan perbedaan-perbedaan yang telah disebutkan di atas agar pelaksanaan haji menjadi sah dan mabrur.

Sunnah

Sunnah dalam ibadah haji yang didahului dengan umrah mencakup berbagai amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk menyempurnakan ibadah haji. Berikut beberapa sunnah tersebut:

  • Berihram dari miqat

    Bagi jemaah yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, sunnah untuk berihram dari miqat saat akan melaksanakan ibadah haji, meskipun sebelumnya sudah berihram untuk umrah.

  • Mabit di Muzdalifah

    Jemaah haji sunnah untuk bermalam (mabit) di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Zulhijah setelah melempar jumrah aqabah pada sore hari.

  • Melempar jumrah secara berurutan

    Sunnah untuk melempar jumrah secara berurutan, yaitu dimulai dari jumrah ula, kemudian jumrah wustha, dan terakhir jumrah aqabah.

  • Membaca talbiyah saat melempar jumrah

    Jemaah haji sunnah untuk membaca talbiyah saat melempar jumrah, yaitu dengan mengucapkan “Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarikalaka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syarikalak.”.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah dalam ibadah haji yang didahului dengan umrah, diharapkan ibadah haji menjadi lebih sempurna dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Larangan

Dalam pelaksanaan ibadah haji yang didahului dengan umrah, terdapat beberapa larangan yang harus diperhatikan. Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadah haji, serta untuk menghindari hal-hal yang dapat membatalkan haji.

Salah satu larangan penting dalam ibadah haji yang didahului dengan umrah adalah larangan untuk melakukan hal-hal yang dapat membatalkan ihram. Ihram adalah niat dan keadaan khusus yang harus dijaga oleh jemaah haji sejak berniat hingga selesai melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji. Hal-hal yang dapat membatalkan ihram, antara lain:

  • Bersetubuh
  • Menggunakan wewangian
  • Menutup kepala (bagi laki-laki)
  • Menutup wajah (bagi perempuan)
  • Memotong kuku
  • Mencukur rambut

Selain larangan di atas, terdapat juga larangan umum dalam ibadah haji, seperti:

  • Bertengkar atau berbuat fasik
  • Memburu binatang darat
  • Memotong pohon
  • Mengambil barang yang hilang
  • Menikah atau menikahkan

Dengan memahami dan mematuhi larangan-larangan dalam ibadah haji yang didahului dengan umrah, jemaah haji dapat menjaga kesucian dan kekhusyukan ibadahnya, serta menghindari hal-hal yang dapat membatalkan haji. Larangan-larangan tersebut merupakan bagian penting dari ibadah haji dan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya.

Tata cara

Tata cara ibadah haji yang didahului dengan umrah pada dasarnya sama dengan tata cara ibadah haji secara umum. Namun, terdapat beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan, yaitu:

Pertama, bagi jemaah yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, ihram untuk haji dilakukan setelah selesai melaksanakan umrah. Jemaah tidak perlu keluar dari miqat, tetapi cukup berniat untuk melanjutkan ibadah haji.

Kedua, tawaf untuk haji dilakukan sebanyak tujuh kali mengelilingi Ka’bah setelah ihram dan sebelum melaksanakan sai. Sai untuk haji juga dilakukan sebanyak tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah setelah tawaf.

Ketiga, wukuf di Arafah yang dilakukan saat umrah sudah dianggap sah untuk haji, sehingga jemaah yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah tidak perlu wukuf dua kali.

Memahami tata cara ibadah haji yang didahului dengan umrah sangat penting agar pelaksanaan haji menjadi sah dan mabrur. Jemaah haji harus mengikuti tata cara yang telah ditetapkan dengan benar, termasuk perbedaan-perbedaan yang telah disebutkan di atas.

Waktu

Waktu merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji yang didahului dengan umrah. Waktu yang tepat untuk melaksanakan umrah dan haji perlu diperhatikan agar ibadah dapat dilaksanakan secara sah dan mabrur.

  • Waktu pelaksanaan umrah

    Umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah). Waktu yang paling afdal untuk melaksanakan umrah adalah pada bulan Ramadan, khususnya pada malam Lailatul Qadar.

  • Waktu ihram untuk haji

    Bagi jemaah yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, ihram untuk haji dilakukan setelah selesai melaksanakan umrah. Jemaah tidak perlu keluar dari miqat, tetapi cukup berniat untuk melanjutkan ibadah haji. Waktu yang tepat untuk berihram haji adalah pada tanggal 8 Zulhijah, yaitu pada hari Tarwiyah.

  • Waktu wukuf di Arafah

    Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang wajib dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah. Jemaah haji harus berada di Arafah pada waktu zawal (tengah hari) hingga terbenam matahari. Bagi jemaah yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, wukuf yang dilakukan saat umrah sudah dianggap sah untuk haji, sehingga tidak perlu wukuf dua kali.

  • Waktu melempar jumrah

    Melempar jumrah merupakan wajib haji yang dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 Zulhijah. Waktu yang tepat untuk melempar jumrah adalah setelah matahari tergelincir (sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi). Bagi jemaah yang melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, jumrah yang dilempar saat umrah tidak dihitung untuk haji, sehingga wajib melempar jumrah lagi saat pelaksanaan haji.

Dengan memahami waktu yang tepat untuk melaksanakan umrah dan haji, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan mabrur.

Keutamaan

Melaksanakan ibadah haji yang didahului dengan umrah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang berlipat ganda

    Umrah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dengan melaksanakan umrah sebelum haji, jemaah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, karena umrah dianggap sebagai bagian dari ibadah haji.

  • Menghemat biaya perjalanan

    Dengan mendahulukan umrah, jemaah tidak perlu melakukan perjalanan pulang pergi ke Tanah Suci secara terpisah untuk melaksanakan umrah dan haji. Hal ini dapat menghemat biaya perjalanan yang cukup besar.

  • Memudahkan pelaksanaan haji

    Dengan mendahulukan umrah, jemaah akan terbiasa dengan lingkungan dan tata cara ibadah di Tanah Suci. Hal ini akan memudahkan pelaksanaan haji karena jemaah sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.

  • Menyempurnakan ibadah haji

    Melaksanakan umrah sebelum haji dianggap dapat menyempurnakan ibadah haji. Hal ini karena umrah merupakan ibadah yang dapat menghapus dosa-dosa kecil dan mempersiapkan hati jemaah untuk melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan mabrur.

Berdasarkan keutamaan-keutamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mendahulukan umrah sebelum haji merupakan pilihan yang sangat dianjurkan bagi jemaah yang ingin mendapatkan haji yang mabrur dan penuh berkah.

Pertanyaan Seputar Mendahulukan Umrah kemudian Haji

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai praktik mendahulukan umrah sebelum haji.

Pertanyaan 1: Apa saja keutamaan mendahulukan umrah sebelum haji?

Jawaban: Mendahulukan umrah sebelum haji memiliki beberapa keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghemat biaya perjalanan, memudahkan pelaksanaan haji, dan menyempurnakan ibadah haji.

Pertanyaan 2: Apakah syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah?

Jawaban: Syarat yang harus dipenuhi adalah telah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu.

Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan haji dengan mendahulukan umrah?

Jawaban: Tata cara pelaksanaannya pada dasarnya sama dengan haji secara umum, hanya saja ihram untuk haji dilakukan setelah selesai melaksanakan umrah.

Pertanyaan 4: Apakah ada perbedaan dalam pelaksanaan rukun haji bagi yang mendahulukan umrah?

Jawaban: Ya, terdapat perbedaan pada rukun wukuf di Arafah, yaitu jemaah yang mendahulukan umrah tidak perlu wukuf dua kali.

Pertanyaan 5: Apakah ada larangan khusus dalam haji dengan mendahulukan umrah?

Jawaban: Larangannya sama dengan haji secara umum, seperti larangan bersetubuh, menggunakan wewangian, dan menutup kepala (bagi laki-laki).

Pertanyaan 6: Apa saja waktu yang tepat untuk melaksanakan umrah dan haji?

Jawaban: Umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun kecuali pada hari tasyrik, sedangkan ihram untuk haji dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah dan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

Dengan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai praktik mendahulukan umrah sebelum haji.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tips mempersiapkan haji dengan baik, termasuk bagi yang ingin mendahulukan umrah.

Tips Mempersiapkan Haji dengan Baik

Setelah memahami berbagai aspek ibadah haji dengan mendahulukan umrah, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mempersiapkan haji dengan lebih baik:

Tip 1: Tentukan waktu pelaksanaan
Tentukan waktu pelaksanaan haji dan umrah dengan mempertimbangkan waktu yang tepat dan ketersediaan.

Tip 2: Siapkan fisik dan mental
Latih fisik dan mental dengan memperbanyak ibadah, olahraga ringan, dan menjaga pola makan sehat.

Tip 3: Pelajari tata cara haji
Pelajari tata cara haji dengan benar, termasuk perbedaan-perbedaan bagi yang mendahulukan umrah.

Tip 4: Siapkan kebutuhan ibadah
Siapkan kebutuhan ibadah seperti ihram, mukena, sajadah, dan Al-Qur’an.

Tip 5: Pilih penyedia perjalanan haji terpercaya
Pilih penyedia perjalanan haji yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik.

Tip 6: Jaga kesehatan selama haji
Jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih, istirahat cukup, dan gunakan masker.

Tip 7: Hindari larangan dan perbanyak sunnah
Hindari larangan dalam haji, seperti bersetubuh dan bertengkar, serta perbanyak sunnah seperti membaca talbiyah dan bermalam di Muzdalifah.

Tip 8: Niatkan haji dengan ikhlas
Niatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT dan berharap mendapatkan haji yang mabrur.

Dengan mempersiapkan haji dengan baik, termasuk bagi yang mendahulukan umrah, diharapkan jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan mendapatkan haji yang mabrur.

Tips-tips di atas dapat membantu jemaah mempersiapkan haji dengan lebih baik dan fokus pada tujuan utama ibadah haji, yaitu mencari ridha Allah SWT.

Kesimpulan

Ibadah haji yang didahului dengan umrah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghemat biaya perjalanan, memudahkan pelaksanaan haji, dan menyempurnakan ibadah haji. Untuk melaksanakan haji dengan mendahulukan umrah, jemaah harus terlebih dahulu memenuhi syarat, yaitu telah melaksanakan ibadah umrah. Tata cara pelaksanaan haji pada dasarnya sama dengan haji secara umum, hanya saja terdapat beberapa perbedaan, seperti ihram untuk haji dilakukan setelah selesai melaksanakan umrah dan jemaah tidak perlu wukuf dua kali di Arafah.

Dengan mempersiapkan haji dengan baik, termasuk bagi yang mendahulukan umrah, diharapkan jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan mendapatkan haji yang mabrur. Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat penting bagi umat Islam, sehingga mempersiapkannya dengan baik merupakan suatu keharusan. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dan mendapatkan haji yang mabrur.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru