Cara Tepat Bayar Zakat Mal, Niat Ikhlas Pahala Maksimal

sisca


Cara Tepat Bayar Zakat Mal, Niat Ikhlas Pahala Maksimal

Niat bayar zakat mal adalah keinginan yang timbul dari hati untuk menunaikan kewajiban zakat atas harta yang dimiliki. Contohnya, ketika seorang muslim memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul, maka ia berkewajiban untuk mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari total hartanya.

Menunaikan zakat mal memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Secara individual, zakat dapat membersihkan harta dari hak orang lain dan menjauhkan diri dari sifat kikir. Sementara bagi masyarakat, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan umat.

Dalam sejarah Islam, kewajiban zakat mal telah ditetapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, menunaikan ibadah haji, dan puasa di bulan Ramadan.” Kewajiban zakat mal ini terus diamalkan oleh umat Islam hingga saat ini dan menjadi salah satu rukun Islam.

niat bayar zakat mal

Niat merupakan aspek penting dalam beribadah, termasuk dalam menunaikan zakat mal. Niat yang ikhlas dan benar akan menentukan kualitas ibadah yang dilakukan. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait niat bayar zakat mal:

  • Ikhlas
  • Benar
  • Sesuai ketentuan
  • Mengharap ridha Allah
  • Menghindari riya
  • Menghindari sum’ah
  • Menghindari ujub
  • Menghindari takabur
  • Menghindari hasad

Niat yang baik akan menghasilkan amal yang baik pula. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang akan menunaikan zakat mal untuk memastikan bahwa niatnya benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan demikian, zakat mal yang dikeluarkan akan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi diri sendiri dan masyarakat.

Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu aspek terpenting dalam beribadah, termasuk dalam menunaikan zakat mal. Ikhlas adalah ketulusan hati dalam beribadah, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ikhlas semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT.

Ikhlas memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas ibadah yang dilakukan. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan lebih bernilai di sisi Allah SWT, meskipun secara kuantitas atau kualitasnya kecil. Sebaliknya, ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan, meskipun secara kuantitas atau kualitasnya besar, tidak akan bernilai di sisi Allah SWT.

Dalam kaitannya dengan niat bayar zakat mal, ikhlas merupakan komponen yang sangat penting. Niat yang ikhlas akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai dan diterima oleh Allah SWT. Sebaliknya, jika niat yang mendasari pembayaran zakat mal tidak ikhlas, maka zakat mal tersebut tidak akan bernilai di sisi Allah SWT, meskipun secara kuantitas atau kualitasnya besar.

Ada beberapa cara untuk mengukur keikhlasan dalam beribadah, termasuk dalam menunaikan zakat mal. Salah satunya adalah dengan melihat apakah kita masih mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia ketika beribadah. Jika kita masih mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia, maka ibadah kita belum tergolong ikhlas.

Cara lainnya untuk mengukur keikhlasan adalah dengan melihat apakah kita masih merasa berat atau malas ketika beribadah. Jika kita masih merasa berat atau malas ketika beribadah, maka ibadah kita belum tergolong ikhlas. Ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang dilakukan dengan senang hati dan penuh semangat.

Dengan demikian, jelaslah bahwa ikhlas merupakan komponen yang sangat penting dalam niat bayar zakat mal. Niat yang ikhlas akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang akan menunaikan zakat mal untuk memastikan bahwa niatnya benar-benar ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT.

Benar

Niat yang benar merupakan salah satu aspek penting dalam niat bayar zakat mal. Niat yang benar artinya niat yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Niat yang benar akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • sesuai ketentuan syariat

    Niat bayar zakat mal harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Ketentuan syariat Islam mengenai zakat mal telah diatur secara jelas dalam Al-Qur’an dan hadis.

  • mengharap ridha Allah SWT

    Niat bayar zakat mal haruslah karena mengharap ridha Allah SWT. Jangan sampai niat bayar zakat mal karena ingin dipuji atau dihormati oleh manusia.

  • ikhlas

    Niat bayar zakat mal haruslah ikhlas. Ikhlas artinya tidak mengharapkan imbalan apapun dari manusia.

  • tanpa riya

    Niat bayar zakat mal haruslah tanpa riya. Riya artinya pamer atau ingin dipuji oleh manusia.

Niat yang benar akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim yang akan menunaikan zakat mal untuk memastikan bahwa niatnya benar dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Sesuai ketentuan

Dalam menunaikan zakat mal, niat yang sesuai ketentuan syariat Islam merupakan aspek yang sangat penting. Niat yang sesuai ketentuan akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Jenis harta

    Niat bayar zakat mal harus sesuai dengan jenis harta yang dikeluarkan. Misalnya, jika yang dikeluarkan adalah zakat emas, maka niat yang diucapkan haruslah niat zakat emas.

  • Nisab dan haul

    Niat bayar zakat mal harus sesuai dengan nisab dan haul harta yang dikeluarkan. Nisab adalah batas minimal harta yang wajib dizakati. Sedangkan haul adalah jangka waktu kepemilikan harta yang telah mencapai satu tahun.

  • Kadar zakat

    Niat bayar zakat mal harus sesuai dengan kadar zakat yang telah ditentukan syariat Islam. Misalnya, untuk zakat emas, kadar zakatnya adalah 2,5%.

  • Penerima zakat

    Niat bayar zakat mal harus sesuai dengan penerima zakat yang berhak. Penerima zakat yang berhak telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, seorang muslim dapat memastikan bahwa niat bayar zakat malnya sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Dengan demikian, zakat mal yang dikeluarkannya akan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Mengharap ridha Allah

Dalam menunaikan zakat mal, mengharapkan ridha Allah merupakan aspek yang sangat penting. Niat yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan ridha Allah akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai dan diterima oleh Allah SWT.

Mengharapkan ridha Allah merupakan tujuan utama dari setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim. Zakat mal tidak terkecuali. Zakat mal merupakan ibadah yang bertujuan untuk membersihkan harta dari hak orang lain dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengharapkan ridha Allah, seorang muslim akan terdorong untuk mengeluarkan zakat mal dengan ikhlas dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Ada beberapa contoh nyata tentang mengharapkan ridha Allah dalam niat bayar zakat mal. Misalnya, seorang muslim yang mengeluarkan zakat mal karena ingin mendapatkan pahala dari Allah SWT. Atau, seorang muslim yang mengeluarkan zakat mal karena ingin membantu orang lain yang membutuhkan. Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa niat yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan ridha Allah akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai.

Dengan memahami hubungan antara mengharapkan ridha Allah dan niat bayar zakat mal, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan mengeluarkan zakat mal dengan niat yang benar, seorang muslim dapat meraih pahala yang besar dari Allah SWT dan sekaligus membantu orang lain yang membutuhkan.

Menghindari riya

Dalam menunaikan zakat mal, menghindari riya merupakan aspek yang sangat penting. Riya adalah pamer atau ingin dipuji oleh manusia. Riya dapat merusak nilai ibadah, termasuk ibadah zakat mal. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menghindari riya dalam niat bayar zakat mal.

Salah satu cara untuk menghindari riya adalah dengan tidak mengumumkan kepada orang lain bahwa kita akan menunaikan zakat mal. Zakat mal adalah ibadah yang bersifat rahasia. Kita tidak perlu pamer kepada orang lain bahwa kita telah menunaikan zakat mal. Cukuplah Allah SWT yang mengetahui ibadah yang kita lakukan.

Cara lain untuk menghindari riya adalah dengan tidak mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. Zakat mal yang kita tunaikan semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT. Kita tidak boleh mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia atas zakat mal yang kita keluarkan.

Menghindari riya dalam niat bayar zakat mal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Dengan menghindari riya, zakat mal yang kita tunaikan akan lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk selalu berusaha menghindari riya dalam segala bentuk ibadah, termasuk dalam ibadah zakat mal.

Menghindari sum’ah

Sum’ah adalah perbuatan menunjukkan amalan ibadah kepada orang lain dengan tujuan agar dipuji atau dihormati. Sum’ah termasuk perbuatan riya, yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Menghindari sum’ah merupakan salah satu aspek penting dalam niat bayar zakat mal. Zakat mal adalah ibadah yang bersifat rahasia, dan tidak boleh dilakukan dengan tujuan untuk pamer atau mencari pujian dari manusia.

Menghindari sum’ah dalam niat bayar zakat mal memiliki beberapa manfaat. Pertama, zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT. Kedua, terhindar dari sifat riya dan ujub. Ketiga, terhindar dari sifat takabur dan hasad. Keempat, terhindar dari sifat sombong dan merasa lebih baik dari orang lain.

Ada beberapa cara untuk menghindari sum’ah dalam niat bayar zakat mal. Pertama, tidak mengumumkan kepada orang lain bahwa kita akan menunaikan zakat mal. Kedua, tidak mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia atas zakat mal yang kita keluarkan. Ketiga, tidak membanding-bandingkan zakat mal yang kita keluarkan dengan zakat mal orang lain. Keempat, tidak merasa lebih baik dari orang lain karena kita telah menunaikan zakat mal.

Dengan memahami hubungan antara menghindari sum’ah dan niat bayar zakat mal, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan menghindari sum’ah, zakat mal yang kita tunaikan akan lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk selalu berusaha menghindari sum’ah dalam segala bentuk ibadah, termasuk dalam ibadah zakat mal.

Menghindari ujub

Menghindari ujub merupakan salah satu aspek penting dalam niat bayar zakat mal. Ujub adalah sifat merasa bangga atau kagum terhadap diri sendiri karena amalan ibadah yang telah dilakukan. Sifat ini sangat berbahaya karena dapat merusak nilai ibadah, termasuk ibadah zakat mal.

  • Merasa lebih baik dari orang lain

    Orang yang ujub merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain karena telah menunaikan zakat mal. Padahal, semua amal ibadah, termasuk zakat mal, adalah anugerah dari Allah SWT. Tidak ada seorang pun yang lebih baik dari orang lain di sisi Allah SWT, kecuali orang yang lebih bertakwa.

  • Meremehkan amalan orang lain

    Orang yang ujub cenderung meremehkan amalan ibadah orang lain. Mereka menganggap bahwa amalan ibadah mereka lebih baik dari amalan ibadah orang lain. Padahal, setiap amalan ibadah memiliki nilai yang berbeda-beda di sisi Allah SWT, tergantung pada niat dan keikhlasan orang yang melakukannya.

  • Mencari pujian dari manusia

    Orang yang ujub sering kali mencari pujian dari manusia atas amalan ibadah yang telah mereka lakukan. Mereka ingin dianggap sebagai orang yang dermawan dan saleh. Padahal, niat utama dalam beribadah adalah untuk mendapatkan ridha Allah SWT, bukan pujian dari manusia.

  • Tidak mau menerima kritik

    Orang yang ujub biasanya tidak mau menerima kritik atau saran dari orang lain. Mereka merasa bahwa mereka sudah benar dan tidak perlu dikritik. Padahal, kritik atau saran dari orang lain dapat membantu kita untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Dengan memahami hubungan antara menghindari ujub dan niat bayar zakat mal, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan menghindari ujub, zakat mal yang kita tunaikan akan lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk selalu berusaha menghindari ujub dalam segala bentuk ibadah, termasuk dalam ibadah zakat mal.

Menghindari takabur

Takabur adalah sifat merasa lebih unggul dari orang lain. Sifat ini sangat berbahaya karena dapat merusak nilai ibadah, termasuk ibadah zakat mal. Orang yang takabur merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain karena hartanya lebih banyak, kedudukannya lebih tinggi, atau ilmunya lebih luas. Padahal, di sisi Allah SWT, semua manusia adalah sama. Tidak ada seorang pun yang lebih baik dari orang lain, kecuali orang yang lebih bertakwa.

Menghindari takabur merupakan salah satu aspek penting dalam niat bayar zakat mal. Zakat mal adalah ibadah yang bertujuan untuk membersihkan harta dari hak orang lain dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang takabur tidak akan dapat menunaikan zakat mal dengan benar karena hatinya telah tertutup oleh sifat sombong dan merasa lebih unggul dari orang lain. Sebaliknya, orang yang menghindari takabur akan dapat menunaikan zakat mal dengan ikhlas dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Ada beberapa contoh nyata tentang menghindari takabur dalam niat bayar zakat mal. Misalnya, seorang pengusaha kaya yang tidak merasa lebih unggul dari karyawannya dan selalu berusaha untuk membantu mereka. Atau, seorang pejabat tinggi yang tidak merasa lebih baik dari rakyatnya dan selalu berusaha untuk melayani mereka dengan sebaik-baiknya. Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa menghindari takabur dalam niat bayar zakat mal akan membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.

Dengan memahami hubungan antara menghindari takabur dan niat bayar zakat mal, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan menghindari takabur, zakat mal yang kita tunaikan akan lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk selalu berusaha menghindari takabur dalam segala bentuk ibadah, termasuk dalam ibadah zakat mal.

Menghindari hasad

Dalam konteks niat bayar zakat mal, menghindari hasad merupakan aspek yang sangat penting. Hasad adalah sifat dengki atau iri hati terhadap nikmat yang dimiliki orang lain. Sifat ini sangat berbahaya karena dapat merusak nilai ibadah, termasuk ibadah zakat mal. Orang yang hasad tidak akan dapat menunaikan zakat mal dengan benar karena hatinya telah tertutup oleh sifat dengki dan iri hati.

  • Tidak membanding-bandingkan harta

    Orang yang hasad sering kali membanding-bandingkan hartanya dengan harta orang lain. Mereka merasa iri hati ketika melihat orang lain memiliki harta yang lebih banyak dari mereka. Padahal, setiap orang memiliki rezeki yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tidak ada gunanya membanding-bandingkan harta karena hal tersebut hanya akan menimbulkan rasa dengki dan iri hati.

  • Menerima rezeki dengan lapang dada

    Orang yang menghindari hasad akan menerima rezeki yang diterimanya dengan lapang dada. Mereka tidak akan iri hati ketika melihat orang lain mendapatkan rezeki yang lebih banyak dari mereka. Mereka yakin bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.

  • Bersyukur atas nikmat yang dimiliki

    Orang yang menghindari hasad akan selalu bersyukur atas nikmat yang dimilikinya. Mereka tidak akan mengeluh atau iri hati ketika melihat orang lain memiliki nikmat yang lebih banyak dari mereka. Mereka yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT.

  • Mendoakan kebaikan untuk orang lain

    Orang yang menghindari hasad akan selalu mendoakan kebaikan untuk orang lain. Mereka tidak akan iri hati ketika melihat orang lain mendapatkan kebaikan. Mereka justru akan ikut berbahagia dan mendoakan agar kebaikan tersebut terus bertambah.

Dengan menghindari hasad, seorang muslim dapat meningkatkan kualitas ibadahnya. Zakat mal yang dikeluarkannya akan menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk selalu berusaha menghindari hasad dalam segala bentuk ibadah, termasuk dalam ibadah zakat mal.

Tanya Jawab Seputar Niat Bayar Zakat Mal

Berikut beberapa tanya jawab seputar niat bayar zakat mal untuk menambah pemahaman dan memudahkan dalam menunaikan ibadah zakat.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan niat bayar zakat mal?

Jawaban: Niat bayar zakat mal adalah keinginan yang timbul dari hati untuk menunaikan kewajiban zakat atas harta yang dimiliki, dengan tujuan untuk membersihkan harta dari hak orang lain dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 2: Apa saja aspek penting dalam niat bayar zakat mal?

Jawaban: Aspek penting dalam niat bayar zakat mal antara lain ikhlas, benar sesuai ketentuan syariat, mengharapkan ridha Allah, menghindari riya, sum’ah, ujub, takabur, dan hasad.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menghindari riya dalam niat bayar zakat mal?

Jawaban: Cara menghindari riya dalam niat bayar zakat mal adalah dengan tidak mengumumkan kepada orang lain bahwa kita akan menunaikan zakat mal, tidak mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia, serta tidak membanding-bandingkan zakat mal yang kita keluarkan dengan zakat mal orang lain.

Pertanyaan 4: Apa manfaat menghindari takabur dalam niat bayar zakat mal?

Jawaban: Manfaat menghindari takabur dalam niat bayar zakat mal adalah membuat zakat mal yang dikeluarkan menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT, serta menumbuhkan sifat rendah hati dan tidak merasa lebih unggul dari orang lain.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengukur keikhlasan dalam niat bayar zakat mal?

Jawaban: Keikhlasan dalam niat bayar zakat mal dapat diukur dengan melihat apakah kita masih mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia, serta merasa berat atau malas ketika menunaikan zakat mal.

Pertanyaan 6: Apa saja jenis harta yang wajib dizakati?

Jawaban: Jenis harta yang wajib dizakati antara lain emas, perak, uang, hasil pertanian, hasil perniagaan, hewan ternak, dan hasil tambang.

Demikian tanya jawab seputar niat bayar zakat mal. Semoga dapat menambah pemahaman dan memudahkan dalam menunaikan ibadah zakat. Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang waktu dan syarat wajib zakat mal.

Tips Niat Bayar Zakat Mal

Berikut beberapa tips untuk membantu Anda dalam menjaga niat yang benar saat membayar zakat mal:

Pastikan niat Anda ikhlas karena Allah SWT.
Hindari niat untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain, karena hal tersebut dapat mengurangi nilai ibadah Anda.

Pahami jenis harta yang wajib dizakati dan ketentuan zakatnya.
Hal ini akan membantu Anda memastikan bahwa zakat yang Anda bayarkan sesuai dengan syariat Islam.

Hitung zakat mal Anda dengan benar.
Jangan meremehkan atau melebih-lebihkan nilai harta Anda, karena hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah zakat yang harus Anda bayarkan.

Bayarkan zakat mal tepat waktu.
Menunda pembayaran zakat dapat mengurangi pahala yang Anda terima.

Salurkan zakat mal Anda kepada mereka yang berhak menerimanya.
Pastikan Anda menyalurkan zakat kepada lembaga atau individu yang terpercaya dan amanah.

Hindari riya dan sum’ah.
Jangan mengumumkan atau memamerkan pembayaran zakat Anda kepada orang lain, karena hal tersebut dapat merusak nilai ibadah Anda.

Bersyukurlah atas nikmat harta yang telah Allah SWT berikan.
Bayar zakat mal dengan penuh rasa syukur dan ikhlas, karena harta yang Anda miliki merupakan titipan dari Allah SWT.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat meningkatkan kualitas niat Anda dalam membayar zakat mal. Hal ini akan membuat ibadah zakat Anda lebih bernilai di sisi Allah SWT dan mendatangkan pahala yang besar bagi Anda.

Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang waktu dan syarat wajib zakat mal. Memahami hal-hal ini penting untuk memastikan bahwa Anda menunaikan ibadah zakat dengan benar dan sesuai syariat Islam.

Kesimpulan

Niat yang benar merupakan aspek krusial dalam ibadah zakat mal. Niat yang ikhlas, sesuai ketentuan syariat, dan terbebas dari riya, sum’ah, ujub, takabur, dan hasad akan menjadikan zakat mal lebih bernilai di sisi Allah SWT. Selain itu, memahami jenis harta yang wajib dizakati, menghitung zakat secara tepat, dan menyalurkannya kepada yang berhak juga penting untuk memastikan zakat mal yang ditunaikan sesuai syariat Islam.

Menunaikan zakat mal dengan niat yang benar tidak hanya membersihkan harta dari hak orang lain, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendatangkan pahala yang besar. Ibadah zakat mal yang berkualitas juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya senantiasa menjaga niat yang ikhlas dan benar dalam menunaikan zakat mal.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru