Panduan Lengkap Niat Ijab Qobul Zakat

sisca


Panduan Lengkap Niat Ijab Qobul Zakat

Niat ijab qabul zakat adalah suatu ungkapan hati yang diucapkan oleh seorang muzaki (orang yang mengeluarkan zakat) ketika akan menyerahkan zakatnya kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Contohnya, “Saya niat mengeluarkan zakat harta sebesar … karena Allah SWT.”

Niat ijab qabul zakat ini sangat penting karena menjadi syarat sahnya penyaluran zakat. Niat ini juga menunjukkan bahwa zakat yang dikeluarkan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena tujuan lain. Selain itu, niat ijab qabul zakat dapat membantu muzaki untuk lebih ikhlas dan tulus dalam berzakat.

Dalam sejarah Islam, niat ijab qabul zakat sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajarkan kepada para sahabatnya untuk mengucapkan niat ketika mengeluarkan zakat. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh para ulama dan menjadi bagian penting dalam tata cara penyaluran zakat hingga saat ini.

niat ijab qabul zakat

Aspek-aspek penting dalam niat ijab qabul zakat sangatlah penting untuk dipahami agar penyaluran zakat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan syariat Islam. Berikut adalah 10 aspek penting tersebut:

  • Ikhlas
  • Benar
  • Sesuai
  • Jelas
  • Tepat
  • Waktu
  • Tempat
  • Cara
  • Niat
  • Objek

Kesepuluh aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Ikhlas menjadi dasar utama dalam berzakat, karena zakat hanya akan diterima oleh Allah SWT jika dilakukan dengan ikhlas. Niat yang benar juga sangat penting, karena niat menentukan jenis zakat yang dikeluarkan. Waktu, tempat, dan cara penyaluran zakat juga harus sesuai dengan ketentuan syariat. Demikian pula dengan objek zakat, harus jelas dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Ikhlas

Ikhlas merupakan aspek terpenting dalam niat ijab qabul zakat. Zakat yang dikeluarkan dengan ikhlas akan diterima oleh Allah SWT, sedangkan zakat yang tidak ikhlas tidak akan diterima. Ikhlas berarti mengeluarkan zakat semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.

  • Niat yang benar

    Niat yang benar dalam mengeluarkan zakat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Niat ini harus dilandasi oleh keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

  • Tidak mengharapkan imbalan

    Orang yang ikhlas tidak mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia ketika mengeluarkan zakat. Ia mengeluarkan zakat karena semata-mata ingin mendapatkan ridha Allah SWT.

  • Tidak merasa terpaksa

    Orang yang ikhlas mengeluarkan zakat dengan sukarela, tanpa merasa terpaksa. Ia merasa senang dan bersyukur dapat mengeluarkan zakat.

  • Menjaga kerahasiaan

    Orang yang ikhlas tidak perlu memberitahukan kepada orang lain bahwa ia telah mengeluarkan zakat. Ia menjaga kerahasiaan zakatnya karena takut riya (mengharapkan pujian dari manusia).

Ikhlas merupakan aspek yang sangat penting dalam niat ijab qabul zakat. Orang yang mengeluarkan zakat dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Selain itu, zakat yang dikeluarkan dengan ikhlas akan lebih bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan.

Benar

Dalam niat ijab qabul zakat, benar artinya sesuai dengan syariat Islam. Niat yang benar harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:

  • Sesuai dengan jenis zakat

    Niat harus sesuai dengan jenis zakat yang dikeluarkan, apakah zakat fitrah, zakat maal, atau zakat lainnya.

  • Sesuai dengan waktu

    Niat harus diucapkan pada saat mengeluarkan zakat, tidak boleh diucapkan sebelum atau sesudahnya.

  • Sesuai dengan tempat

    Niat harus diucapkan di tempat yang tepat, yaitu di hadapan mustahik atau wakilnya.

  • Sesuai dengan cara

    Niat harus diucapkan dengan cara yang benar, yaitu dengan jelas dan lantang.

Niat yang benar sangat penting dalam penyaluran zakat. Niat yang tidak benar dapat menyebabkan zakat tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap muzaki harus memastikan bahwa niatnya benar ketika mengeluarkan zakat.

Sesuai

Dalam niat ijab qabul zakat, “sesuai” memiliki arti penting. “Sesuai” berarti niat yang diucapkan oleh muzaki harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Ketentuan ini meliputi jenis zakat, waktu, tempat, dan cara penyaluran zakat.

Sesuai merupakan komponen penting dari niat ijab qabul zakat karena menjadi salah satu syarat sahnya zakat. Jika niat tidak sesuai dengan ketentuan syariat, maka zakat tidak dianggap sah dan tidak diterima oleh Allah SWT. Misalnya, jika muzaki berniat mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan, padahal waktu yang tepat untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah pada akhir bulan Ramadhan, maka zakat tersebut tidak sah.

Dalam praktiknya, “sesuai” dapat diwujudkan dengan cara memastikan bahwa niat yang diucapkan sesuai dengan jenis zakat yang dikeluarkan, waktu, tempat, dan cara penyaluran zakat. Misalnya, ketika mengeluarkan zakat fitrah, muzaki harus berniat mengeluarkan zakat fitrah, bukan zakat maal. Selain itu, muzaki harus mengeluarkan zakat fitrah pada akhir bulan Ramadhan, di tempat yang tepat, dan dengan cara yang benar, yaitu dengan menyerahkan langsung kepada mustahik atau wakilnya.

Dengan memahami hubungan antara “sesuai” dan niat ijab qabul zakat, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Hal ini penting karena zakat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan dengan mengeluarkan zakat sesuai dengan ketentuan syariat, muzaki dapat memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

Jelas

Dalam niat ijab qabul zakat, “jelas” memiliki makna penting. “Jelas” berarti niat yang diucapkan oleh muzaki harus jelas dan tidak samar-samar. Hal ini penting karena niat merupakan salah satu rukun zakat, dan niat yang tidak jelas dapat membatalkan zakat.

  • Jenis zakat

    Muzaki harus jelas menyebutkan jenis zakat yang dikeluarkan, apakah zakat fitrah, zakat maal, atau zakat lainnya. Hal ini penting untuk menentukan syarat dan ketentuan zakat yang harus dipenuhi.

  • Jumlah zakat

    Muzaki harus jelas menyebutkan jumlah zakat yang dikeluarkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa zakat yang dikeluarkan sudah sesuai dengan ketentuan syariat.

  • Penerima zakat

    Muzaki harus jelas menyebutkan kepada siapa zakat akan diberikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa zakat sampai kepada orang yang berhak menerimanya.

  • Tujuan zakat

    Muzaki harus jelas menyebutkan tujuan mengeluarkan zakat, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Hal ini penting untuk menjaga keikhlasan dalam berzakat.

Dengan memahami aspek “jelas” dalam niat ijab qabul zakat, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Hal ini penting karena zakat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan dengan mengeluarkan zakat sesuai dengan ketentuan syariat, muzaki dapat memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

Tepat

Dalam niat ijab qobul zakat, “tepat” memiliki makna penting. “Tepat” berarti niat yang diucapkan oleh muzaki harus tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan syariat. Berikut adalah beberapa aspek penting dari “tepat” dalam niat ijab qobul zakat:

  • Tepat waktu

    Muzaki harus mengeluarkan zakat pada waktu yang tepat, yaitu pada saat zakat tersebut wajib dikeluarkan. Misalnya, zakat fitrah harus dikeluarkan pada akhir bulan Ramadhan, sedangkan zakat maal harus dikeluarkan setelah mencapai nisab dan haul.

  • Tepat jumlah

    Muzaki harus mengeluarkan zakat dalam jumlah yang tepat, yaitu sesuai dengan ketentuan syariat. Misalnya, zakat fitrah harus dikeluarkan sebesar 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg beras untuk setiap jiwa, sedangkan zakat maal harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari nilai harta yang telah mencapai nisab dan haul.

  • Tepat sasaran

    Muzaki harus mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. Muzaki tidak boleh mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang tidak berhak menerimanya.

  • Tepat cara

    Muzaki harus mengeluarkan zakat dengan cara yang benar, yaitu dengan menyerahkan langsung kepada mustahik atau wakilnya. Muzaki tidak boleh mengeluarkan zakat dengan cara yang menyakiti atau merendahkan mustahik.

Dengan memahami aspek “tepat” dalam niat ijab qobul zakat, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Hal ini penting karena zakat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan dengan mengeluarkan zakat sesuai dengan ketentuan syariat, muzaki dapat memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam niat ijab qobul zakat. Waktu yang dimaksud adalah waktu mengeluarkan zakat, yang harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jika zakat dikeluarkan tidak pada waktunya, maka zakat tersebut tidak sah.

  • Waktu wajib zakat

    Setiap jenis zakat memiliki waktu wajib yang berbeda-beda. Misalnya, zakat fitrah wajib dikeluarkan pada akhir bulan Ramadhan, sedangkan zakat maal wajib dikeluarkan setelah harta mencapai nisab dan haul.

  • Waktu sunnah zakat

    Selain waktu wajib, ada juga waktu sunnah untuk mengeluarkan zakat. Misalnya, zakat maal sunnah dikeluarkan pada pertengahan atau akhir tahun.

  • Waktu makruh zakat

    Ada juga waktu makruh untuk mengeluarkan zakat, yaitu pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal ini karena pada hari raya tersebut umat Islam dianjurkan untuk bertakbir dan bersilaturahmi.

  • Waktu haram zakat

    Waktu haram untuk mengeluarkan zakat adalah sebelum waktu wajib zakat tiba. Jika zakat dikeluarkan sebelum waktunya, maka zakat tersebut tidak sah.

Dengan memahami aspek waktu dalam niat ijab qobul zakat, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Hal ini penting karena zakat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan dengan mengeluarkan zakat sesuai dengan ketentuan syariat, muzaki dapat memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT.

Tempat

Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam niat ijab qobul zakat. Tempat yang dimaksud adalah tempat dimana zakat dikeluarkan, yang harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jika zakat dikeluarkan di tempat yang tidak tepat, maka zakat tersebut tidak sah.

Tempat menjadi salah satu komponen penting dalam niat ijab qobul zakat karena berkaitan dengan sah atau tidaknya zakat. Dalam beberapa jenis zakat, tempat mengeluarkan zakat ditentukan secara spesifik. Misalnya, zakat fitrah harus dikeluarkan di tempat dimana muzaki bermukim. Sementara itu, zakat maal dapat dikeluarkan di tempat dimana harta tersebut berada.

Memahami hubungan antara tempat dan niat ijab qobul zakat sangat penting dalam praktik pembayaran zakat. Dengan mengetahui tempat yang tepat untuk mengeluarkan zakat, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu muzaki untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam mengeluarkan zakat, seperti mengeluarkan zakat di tempat yang tidak seharusnya.

Cara

Cara merupakan aspek penting dalam niat ijab qobul zakat. Cara yang dimaksud adalah cara mengeluarkan zakat, yang harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jika zakat dikeluarkan dengan cara yang tidak benar, maka zakat tersebut tidak sah.

  • Penyerahan langsung

    Cara yang paling utama dalam mengeluarkan zakat adalah dengan menyerahkan langsung kepada mustahik atau wakilnya. Cara ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yang selalu menyerahkan zakat langsung kepada fakir miskin.

  • Penitipan

    Jika muzaki tidak dapat menyerahkan zakat secara langsung, maka ia dapat menitipkan zakat kepada amil zakat atau lembaga amil zakat. Amil zakat atau lembaga amil zakat akan menyalurkan zakat kepada mustahik sesuai dengan ketentuan syariat.

  • Transfer

    Dalam perkembangan teknologi saat ini, zakat juga dapat dikeluarkan melalui transfer bank atau aplikasi pembayaran online. Cara ini memudahkan muzaki untuk mengeluarkan zakat, terutama jika mustahik berada di tempat yang jauh.

  • Pemberian barang

    Zakat juga dapat dikeluarkan dalam bentuk barang, seperti makanan pokok, pakaian, atau hewan ternak. Cara ini sesuai dengan ketentuan syariat, selama barang yang diberikan bermanfaat bagi mustahik.

Dengan memahami aspek cara dalam niat ijab qobul zakat, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu muzaki untuk memilih cara mengeluarkan zakat yang paling tepat sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.

Niat

Niat merupakan salah satu rukun zakat yang sangat penting. Niat adalah kehendak hati untuk mengeluarkan zakat karena Allah SWT. Niat harus diucapkan secara jelas dan tegas pada saat mengeluarkan zakat.

Niat ijab qobul zakat adalah niat yang diucapkan oleh muzaki (orang yang mengeluarkan zakat) ketika menyerahkan zakat kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Niat ijab qobul zakat sangat penting karena menjadi syarat sahnya penyaluran zakat. Niat ini juga menunjukkan bahwa zakat yang dikeluarkan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena tujuan lain.

Dalam praktiknya, niat ijab qobul zakat biasanya diucapkan dengan kalimat, “Saya niat mengeluarkan zakat … karena Allah SWT.” Kalimat niat ini dapat disesuaikan dengan jenis zakat yang dikeluarkan, misalnya zakat fitrah atau zakat maal. Niat ijab qobul zakat harus diucapkan dengan jelas dan tegas, baik secara lisan maupun tulisan.

Memahami hubungan antara niat dan niat ijab qobul zakat sangat penting bagi setiap muzaki. Dengan memahami hubungan ini, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu muzaki untuk lebih ikhlas dan tulus dalam berzakat.

Objek

Objek zakat adalah harta atau benda yang wajib dikeluarkan zakatnya. Objek zakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu objek zakat maal dan objek zakat non-maal. Objek zakat maal meliputi emas, perak, uang, hewan ternak, hasil pertanian, hasil perniagaan, dan lain sebagainya. Sedangkan objek zakat non-maal meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan jasa.

Objek zakat memiliki hubungan yang erat dengan niat ijab qobul zakat. Niat ijab qobul zakat adalah niat yang diucapkan oleh muzaki (orang yang mengeluarkan zakat) ketika menyerahkan zakat kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Dalam niat ijab qobul zakat, muzaki harus menyebutkan jenis zakat yang dikeluarkan dan objek zakatnya. Misalnya, “Saya niat mengeluarkan zakat maal berupa uang sebesar Rp. 100.000,- karena Allah SWT.” Dengan menyebutkan objek zakat dalam niat ijab qobul zakat, maka zakat yang dikeluarkan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Memahami hubungan antara objek zakat dan niat ijab qobul zakat sangat penting bagi setiap muzaki. Dengan memahami hubungan ini, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya sah dan sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu muzaki untuk lebih ikhlas dan tulus dalam berzakat.

Pertanyaan Umum tentang Niat Ijab Qobul Zakat

Halaman ini berisi beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar niat ijab qobul zakat. Pertanyaan-pertanyaan ini dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk pertanyaan yang sering diajukan oleh para muzaki (orang yang mengeluarkan zakat) dan mustahik (orang yang berhak menerima zakat).

Pertanyaan 1: Apa itu niat ijab qobul zakat?

Jawaban: Niat ijab qobul zakat adalah niat yang diucapkan oleh muzaki pada saat menyerahkan zakat kepada mustahik. Niat ini menunjukkan bahwa zakat yang dikeluarkan semata-mata karena Allah SWT.

Pertanyaan 2: Kapan niat ijab qobul zakat diucapkan?

Jawaban: Niat ijab qobul zakat diucapkan pada saat muzaki menyerahkan zakat kepada mustahik. Niat ini dapat diucapkan secara lisan atau tulisan.

Pertanyaan 3: Apa saja syarat niat ijab qobul zakat?

Jawaban: Syarat niat ijab qobul zakat adalah sebagai berikut:
– Dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT.
– Dilakukan dengan jelas dan tegas.
– Menyebutkan jenis zakat yang dikeluarkan.
– Menyebutkan objek zakat yang dikeluarkan.

Pertanyaan 4: Apa akibatnya jika niat ijab qobul zakat tidak diucapkan?

Jawaban: Jika niat ijab qobul zakat tidak diucapkan, maka zakat yang dikeluarkan menjadi tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi muzaki untuk mengucapkan niat ijab qobul zakat pada saat menyerahkan zakat kepada mustahik.

Pertanyaan 5: Apakah boleh mengucapkan niat ijab qobul zakat sebelum menyerahkan zakat?

Jawaban: Tidak boleh. Niat ijab qobul zakat harus diucapkan pada saat muzaki menyerahkan zakat kepada mustahik. Jika niat diucapkan sebelum atau sesudah menyerahkan zakat, maka zakat tersebut menjadi tidak sah.

Pertanyaan 6: Apakah boleh mengucapkan niat ijab qobul zakat untuk zakat yang akan dikeluarkan di kemudian hari?

Jawaban: Tidak boleh. Niat ijab qobul zakat harus diucapkan pada saat muzaki menyerahkan zakat kepada mustahik. Niat tidak boleh diucapkan untuk zakat yang akan dikeluarkan di kemudian hari.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar niat ijab qobul zakat. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan hubungi kami melalui halaman kontak.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya niat ijab qobul zakat dalam penyaluran zakat. Niat ijab qobul zakat merupakan salah satu syarat sahnya zakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi muzaki untuk memahami dan mengamalkan niat ijab qobul zakat dengan benar.

Tips Mengucapkan Niat Ijab Qobul Zakat

Niat ijab qobul zakat merupakan salah satu syarat sahnya zakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi muzaki untuk memahami dan mengamalkan niat ijab qobul zakat dengan benar. Berikut adalah beberapa tips untuk mengucapkan niat ijab qobul zakat:

Tip 1: Ikhlaskan niat karena Allah SWT
Niat ijab qobul zakat harus dilandasi dengan keikhlasan karena Allah SWT. Hindari mengeluarkan zakat karena ingin dipuji atau mendapatkan imbalan dari manusia.

Tip 2: Ucapkan niat dengan jelas dan tegas
Niat ijab qobul zakat harus diucapkan dengan jelas dan tegas. Hindari mengucapkan niat dengan suara pelan atau tidak jelas.

Tip 3: Sebutkan jenis zakat yang dikeluarkan
Dalam niat ijab qobul zakat, muzaki harus menyebutkan jenis zakat yang dikeluarkan. Misalnya, zakat fitrah, zakat maal, atau zakat lainnya.

Tip 4: Sebutkan objek zakat yang dikeluarkan
Dalam niat ijab qobul zakat, muzaki juga harus menyebutkan objek zakat yang dikeluarkan. Misalnya, uang, emas, atau hasil pertanian.

Tip 5: Serahkan zakat kepada mustahik
Setelah mengucapkan niat ijab qobul zakat, muzaki harus segera menyerahkan zakat kepada mustahik. Hindari menunda-nunda penyaluran zakat.

Key Takeaways:

  • Niat ijab qobul zakat harus ikhlas karena Allah SWT.
  • Niat harus diucapkan dengan jelas dan tegas.
  • Jenis dan objek zakat harus disebutkan dalam niat.
  • Zakat harus segera diserahkan kepada mustahik setelah niat diucapkan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, muzaki dapat memastikan bahwa niat ijab qobul zakat yang diucapkan sah dan diterima oleh Allah SWT. Niat ijab qobul zakat yang benar akan menjadi dasar bagi penyaluran zakat yang tepat sasaran dan bermanfaat bagi mustahik. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya niat ijab qobul zakat dalam penyaluran zakat.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengupas tuntas tentang “niat ijab qobul zakat”, mulai dari pengertian, syarat, rukun, hingga tips mengucapkannya. Niat ijab qobul zakat merupakan salah satu syarat sahnya zakat, sehingga sangat penting bagi muzaki untuk memahaminya dengan benar.

Beberapa poin utama yang dibahas dalam artikel ini meliputi:

  1. Pentingnya niat ikhlas dalam mengeluarkan zakat.
  2. Syarat dan rukun niat ijab qobul zakat, seperti diucapkan dengan jelas, menyebutkan jenis dan objek zakat, serta waktu dan tempat mengeluarkan zakat.
  3. Tips mengucapkan niat ijab qobul zakat dengan benar agar zakat yang dikeluarkan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Dengan memahami dan mengamalkan niat ijab qobul zakat dengan benar, muzaki dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkannya bermanfaat bagi mustahik dan menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Marilah kita jadikan zakat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membantu sesama yang membutuhkan.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru