Niat Mandi Idul Adha

sisca


Niat Mandi Idul Adha

Niat mandi Idul Adha adalah niat yang diucapkan sebelum mandi sunnah saat Hari Raya Idul Adha. Mandi sunnah ini dilakukan sebagai bentuk pensucian diri sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Contoh niatnya adalah “Nawaitu ghusla sunnati ‘Idil Adhhaa lillaahi ta’aalaa” (Saya niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah Ta’ala).

Mandi sunnah Idul Adha memiliki beberapa manfaat, di antaranya membersihkan diri dari hadas besar, sebagai simbol pensucian diri, dan menambah kekhusyukan dalam beribadah. Secara historis, mandi sunnah Idul Adha sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang niat mandi Idul Adha, tata cara pelaksanaannya, serta keutamaan dan manfaatnya.

niat mandi idul adha

Niat mandi Idul Adha merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah ini. Niat menjadi dasar yang menentukan sah atau tidaknya mandi sunnah Idul Adha. Selain itu, niat juga menjadi penentu diterimanya pahala dari ibadah ini.

  • Subjek: Orang yang mandi
  • Objek: Mandi sunnah Idul Adha
  • Waktu: Hari Raya Idul Adha
  • Tempat: Dimanapun yang suci dan bersih
  • Cara: Dengan tata cara tertentu
  • Niat: Niat yang diucapkan sebelum mandi
  • Tujuan: Membersihkan diri dan menambah kekhusyukan ibadah
  • Keutamaan: Mendapat pahala sunnah
  • Sunnah: Dianjurkan untuk dilakukan
  • Sah: Mandi yang sesuai dengan syarat dan rukun

Dari kesepuluh aspek tersebut, niat merupakan aspek yang paling penting. Niat harus diucapkan dengan ikhlas dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Tanpa niat, mandi sunnah Idul Adha tidak akan sah dan tidak akan mendapatkan pahala.

Subjek

Aspek subjek dalam niat mandi Idul Adha merujuk pada orang yang melaksanakan mandi sunnah tersebut. Orang yang mandi harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu agar mandi sunnahnya sah dan berpahala.

  • Muslim
    Orang yang mandi harus beragama Islam. Mandi sunnah Idul Adha merupakan ibadah yang hanya diperuntukkan bagi umat Islam.
  • Baligh
    Orang yang mandi harus sudah baligh. Anak-anak yang belum baligh tidak wajib mandi sunnah Idul Adha.
  • Berakal sehat
    Orang yang mandi harus dalam keadaan berakal sehat. Orang yang gila atau mabuk tidak wajib mandi sunnah Idul Adha.
  • Suci dari hadas besar
    Orang yang mandi harus dalam keadaan suci dari hadas besar. Jika hadas besar, maka wajib terlebih dahulu bersuci dengan mandi wajib.

Keempat syarat di atas harus dipenuhi agar mandi sunnah Idul Adha sah dan berpahala. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka mandi sunnahnya tidak sah dan tidak mendapatkan pahala.

Objek

Objek dari niat mandi Idul Adha adalah mandi sunnah Idul Adha itu sendiri. Mandi sunnah Idul Adha merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara membasuh seluruh tubuh dengan air suci dan bersih. Mandi sunnah ini memiliki beberapa keutamaan dan manfaat, di antaranya:

  • Membersihkan diri dari hadas besar
  • Menambah kekhusyukan dalam beribadah
  • Mendapatkan pahala sunnah

Niat mandi Idul Adha sangat penting karena menjadi dasar sah atau tidaknya mandi sunnah tersebut. Niat harus diucapkan dengan ikhlas dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Tanpa niat, mandi sunnah Idul Adha tidak akan sah dan tidak akan mendapatkan pahala.

Contoh niat mandi Idul Adha:

“Nawaitu ghusla sunnati ‘Idil Adhhaa lillaahi ta’aalaa”

Artinya: “Saya niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah Ta’ala.”

Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dengan mandi sunnah, kita dapat membersihkan diri dari hadas besar dan menambah kekhusyukan dalam beribadah. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa melaksanakan mandi sunnah Idul Adha dengan niat yang ikhlas dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Waktu

Waktu pelaksanaan niat mandi Idul Adha adalah pada Hari Raya Idul Adha. Mandi sunnah Idul Adha disunnahkan untuk dilakukan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Waktu terbaik untuk mandi sunnah Idul Adha adalah setelah terbit fajar hingga sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

  • Sebelum Shalat Idul Adha

    Mandi sunnah Idul Adha dilakukan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan diri dari hadas besar dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.

  • Setelah Terbit Fajar

    Waktu terbaik untuk mandi sunnah Idul Adha adalah setelah terbit fajar. Hal ini karena pada waktu tersebut, umat Islam sudah diperbolehkan untuk melaksanakan shalat sunnah.

  • Sebelum Berangkat ke Masjid

    Mandi sunnah Idul Adha dilakukan sebelum berangkat ke masjid. Hal ini dimaksudkan agar ketika sampai di masjid, umat Islam sudah dalam keadaan suci dan siap untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

  • Dianjurkan untuk Semua Umat Islam

    Mandi sunnah Idul Adha dianjurkan untuk dilakukan oleh semua umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, maka tidak wajib mandi sunnah Idul Adha.

Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan mandi sunnah Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Semoga dengan menjalankan mandi sunnah Idul Adha, kita dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Tempat

Tempat pelaksanaan mandi sunnah Idul Adha tidak dibatasi pada suatu tempat tertentu. Mandi sunnah Idul Adha dapat dilakukan di mana pun yang suci dan bersih, seperti di rumah, masjid, atau pemandian umum. Namun, disunnahkan untuk mandi sunnah Idul Adha di masjid karena memiliki keutamaan lebih besar.

Pentingnya memilih tempat yang suci dan bersih untuk mandi sunnah Idul Adha adalah untuk menjaga kesucian dan kebersihan diri. Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu bentuk ibadah, sehingga perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dengan memilih tempat yang suci dan bersih, maka akan lebih terjaga kebersihan dan kesucian diri dalam beribadah.

Sebagai contoh, jika seseorang mandi sunnah Idul Adha di tempat yang kotor atau tidak suci, maka dikhawatirkan akan mengotori kembali tubuh dan pakaiannya. Hal ini tentu tidak baik karena dapat mengurangi kekhusyukan dalam beribadah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih tempat yang suci dan bersih untuk melaksanakan mandi sunnah Idul Adha.

Dengan memahami hubungan antara tempat yang suci dan bersih dengan niat mandi sunnah Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Dengan memilih tempat yang suci dan bersih, maka akan lebih terjaga kebersihan dan kesucian diri dalam beribadah, sehingga dapat menambah kekhusyukan dan pahala dalam melaksanakan ibadah mandi sunnah Idul Adha.

Cara

Mandi sunnah Idul Adha memiliki tata cara tertentu yang harus diikuti agar sah dan berpahala. Tata cara tersebut antara lain:

  1. Niat mandi sunnah Idul Adha
  2. Membaca basmalah
  3. Mencuci kedua tangan hingga pergelangan
  4. Berwudhu seperti wudhu untuk shalat
  5. Mengguyur kepala sebanyak tiga kali
  6. Membasuh seluruh tubuh hingga merata
  7. Menggosok kulit dengan tangan
  8. Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung
  9. Menyela sela-sela jari tangan dan kaki
  10. Membasuh kedua telinga bagian luar dan dalam
  11. Menyisir rambut
  12. Membaca doa setelah mandi

Tata cara mandi sunnah Idul Adha tersebut harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh ada yang terlewat. Jika ada salah satu tata cara yang terlewat, maka mandi sunnahnya tidak sah dan tidak mendapatkan pahala.

Niat mandi sunnah Idul Adha merupakan bagian yang sangat penting dalam tata cara mandi sunnah Idul Adha. Niat diucapkan sebelum memulai mandi dan menjadi dasar sah atau tidaknya mandi sunnah tersebut. Tanpa niat, mandi sunnah Idul Adha tidak akan sah dan tidak mendapatkan pahala.

Dengan memahami hubungan antara niat mandi sunnah Idul Adha dan tata cara mandi sunnah Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Dengan mengikuti tata cara mandi sunnah Idul Adha dengan benar, maka akan lebih terjamin kesahan dan pahala dari ibadah tersebut.

Niat

Niat merupakan bagian terpenting dalam mandi sunnah Idul Adha. Niat menjadi dasar sah atau tidaknya mandi sunnah tersebut. Niat juga menjadi penentu diterimanya pahala dari ibadah ini. Niat mandi sunnah Idul Adha diucapkan sebelum memulai mandi dan harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Contoh niatnya adalah “Nawaitu ghusla sunnati ‘Idil Adhhaa lillaahi ta’aalaa” (Saya niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah Ta’ala).

Niat yang diucapkan sebelum mandi memiliki hubungan yang sangat erat dengan niat mandi Idul Adha. Niat yang diucapkan sebelum mandi merupakan wujud nyata dari niat mandi Idul Adha. Tanpa niat yang diucapkan sebelum mandi, maka niat mandi Idul Adha tidak akan terlaksana. Oleh karena itu, niat yang diucapkan sebelum mandi merupakan komponen penting dalam niat mandi Idul Adha.

Dalam praktiknya, niat yang diucapkan sebelum mandi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang mengucapkan niatnya secara lisan, ada juga yang mengucapkan niatnya dalam hati. Namun, yang terpenting adalah niat tersebut diucapkan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan memahami hubungan antara niat yang diucapkan sebelum mandi dan niat mandi Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar.

Tujuan

Niat mandi Idul Adha memiliki tujuan utama, yaitu membersihkan diri dan menambah kekhusyukan ibadah. Tujuan ini sangat penting karena menjadi dasar pelaksanaan mandi sunnah Idul Adha. Tanpa adanya tujuan ini, maka mandi sunnah Idul Adha tidak akan memiliki makna dan manfaat.

  • Membersihkan diri dari hadas besar

    Mandi sunnah Idul Adha bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas besar. Hadas besar adalah hadas yang mengharuskan seseorang untuk bersuci dengan mandi wajib. Dengan mandi sunnah Idul Adha, maka hadas besar tersebut akan hilang dan seseorang menjadi suci kembali.

  • Menambah kekhusyukan ibadah

    Mandi sunnah Idul Adha bertujuan untuk menambah kekhusyukan ibadah. Dengan mandi sunnah, maka seseorang akan merasa lebih bersih, segar, dan siap untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Adha. Kekhusyukan ibadah sangat penting karena akan membuat ibadah lebih berkualitas dan berpahala.

Dengan memahami tujuan mandi sunnah Idul Adha, yaitu membersihkan diri dan menambah kekhusyukan ibadah, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa melaksanakan mandi sunnah Idul Adha dengan niat yang ikhlas dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Keutamaan

Niat mandi Idul Adha memiliki beberapa keutamaan, salah satunya adalah mendapat pahala sunnah. Pahala sunnah adalah pahala yang diberikan kepada seseorang yang mengerjakan ibadah sunnah. Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dengan melaksanakan mandi sunnah Idul Adha, maka seseorang akan mendapatkan pahala sunnah dari Allah SWT.

  • Pahala yang Berlipat Ganda

    Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang memiliki pahala yang berlipat ganda. Hal ini dikarenakan mandi sunnah Idul Adha merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar.

  • Menghapuskan Dosa-Dosa Kecil

    Mandi sunnah Idul Adha juga dapat menghapuskan dosa-dosa kecil. Hal ini dikarenakan mandi sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat membersihkan diri dari hadas dan najis.

  • Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan

    Mandi sunnah Idul Adha dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Hal ini dikarenakan mandi sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Mendapat Syafaat di Akhirat

    Mandi sunnah Idul Adha dapat menjadi salah satu bentuk amal kebaikan yang dapat memberikan syafaat di akhirat. Hal ini dikarenakan mandi sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

Dengan memahami keutamaan mandi sunnah Idul Adha, yaitu mendapat pahala sunnah, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa melaksanakan mandi sunnah Idul Adha dengan niat yang ikhlas dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Sunnah

Niat mandi Idul Adha merupakan bagian penting dari ibadah mandi sunnah Idul Adha. Salah satu aspek penting dari niat mandi Idul Adha adalah sunnah, yaitu dianjurkan untuk dilakukan. Sunnah dalam konteks ini memiliki beberapa implikasi dan manfaat bagi umat Islam yang melaksanakan mandi sunnah Idul Adha.

  • Dianjurkan oleh Rasulullah SAW

    Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan bahwa mandi sunnah Idul Adha memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi umat Islam.

  • Menambah Pahala Ibadah

    Melaksanakan mandi sunnah Idul Adha dapat menambah pahala ibadah seseorang. Pahala ini akan dilipatgandakan oleh Allah SWT karena mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang disukai-Nya.

  • Sebagai Bentuk Syukur

    Mandi sunnah Idul Adha dapat menjadi salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya. Dengan melaksanakan mandi sunnah Idul Adha, umat Islam menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT.

  • Menjaga Kebersihan dan Kesehatan

    Mandi sunnah Idul Adha juga memiliki manfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Dengan mandi sunnah, umat Islam dapat membersihkan diri dari kotoran dan bakteri yang menempel pada tubuh.

Dengan memahami aspek sunnah dalam niat mandi Idul Adha, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Mandi sunnah Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa melaksanakan mandi sunnah Idul Adha dengan niat yang ikhlas dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Sah

Dalam konteks niat mandi Idul Adha, “sah” merujuk pada mandi yang sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Mandi Idul Adha dikatakan sah apabila memenuhi beberapa syarat, di antaranya:

  • Dilakukan dengan niat mandi Idul Adha
  • Menggunakan air suci dan bersih
  • Membasuh seluruh tubuh hingga merata
  • Dilakukan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha

Sedangkan rukun mandi Idul Adha meliputi:

  1. Niat
  2. Menyiram air ke seluruh tubuh
  3. Menggosok kulit dengan tangan

Niat mandi Idul Adha merupakan komponen penting yang menentukan sah atau tidaknya mandi tersebut. Tanpa niat, maka mandi Idul Adha tidak akan sah dan tidak mendapatkan pahala. Niat harus diucapkan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Dengan demikian, hubungan antara “sah” dan “niat mandi Idul Adha” sangat erat. Sah merupakan kondisi yang harus dipenuhi agar mandi Idul Adha dianggap sah dan berpahala. Niat mandi Idul Adha menjadi salah satu syarat sahnya mandi tersebut.

Dalam praktiknya, umat Islam harus memastikan bahwa mandi Idul Adha yang dilakukan sudah sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Dengan demikian, mandi Idul Adha yang dilakukan akan sah dan berpahala.

Pertanyaan Seputar Niat Mandi Idul Adha

Berikut beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar niat mandi Idul Adha:

Pertanyaan 1: Apa itu niat mandi Idul Adha?

Jawaban: Niat mandi Idul Adha adalah niat yang diucapkan sebelum mandi sunnah yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha. Niat ini menjadi dasar sah atau tidaknya mandi sunnah Idul Adha dan menentukan diterimanya pahala dari ibadah ini.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara mengucapkan niat mandi Idul Adha?

Jawaban: Niat mandi Idul Adha diucapkan dengan lafaz “Nawaitu ghusla sunnati ‘Idil Adhhaa lillaahi ta’aalaa” yang artinya “Saya niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah Ta’ala.”

Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk melakukan niat mandi Idul Adha?

Jawaban: Niat mandi Idul Adha diucapkan sebelum memulai mandi sunnah, yaitu setelah terbit fajar hingga sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Pertanyaan 4: Apakah semua umat Islam wajib melakukan niat mandi Idul Adha?

Jawaban: Ya, semua umat Islam yang telah baligh dan berakal sehat wajib melakukan niat mandi Idul Adha.

Pertanyaan 5: Apa saja syarat sahnya niat mandi Idul Adha?

Jawaban: Niat mandi Idul Adha harus diucapkan dengan ikhlas, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, dan disertai dengan tata cara mandi sunnah yang benar.

Pertanyaan 6: Apa manfaat melakukan niat mandi Idul Adha?

Jawaban: Niat mandi Idul Adha memiliki beberapa manfaat, antara lain membersihkan diri dari hadas besar, menambah kekhusyukan ibadah, dan mendapatkan pahala sunnah.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar niat mandi Idul Adha. Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah mandi sunnah Idul Adha dengan baik dan benar.

Selanjutnya, kita akan membahas tata cara mandi sunnah Idul Adha secara lebih mendalam.

Tips Melaksanakan Niat Mandi Idul Adha dengan Benar

Melaksanakan niat mandi Idul Adha dengan benar sangat penting agar mandi sunnah yang dilakukan sah dan berpahala. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Tip 1: Pastikan Waktu yang Tepat
Niat mandi Idul Adha diucapkan setelah terbit fajar hingga sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Tip 2: Ucapkan Niat dengan Ikhlas
Niat harus diucapkan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Tip 3: Gunakan Air Suci dan Bersih
Mandi sunnah Idul Adha harus menggunakan air yang suci dan bersih, seperti air sumur, air hujan, atau air sungai yang mengalir.

Tip 4: Basuh Seluruh Tubuh
Saat mandi sunnah, pastikan untuk membasuh seluruh tubuh hingga merata, termasuk rambut, telinga, dan sela-sela jari tangan dan kaki.

Tip 5: Ikuti Tata Cara Mandi Sunnah
Mandi sunnah Idul Adha memiliki tata cara tertentu yang harus diikuti, seperti membasuh kedua tangan, berwudhu, mengguyur kepala, dan menggosok kulit dengan tangan.

Tip 6: Berkumur dan Menghirup Air
Setelah membasuh seluruh tubuh, berkumurlah dan hiruplah air ke dalam hidung untuk membersihkan rongga mulut dan hidung.

Tip 7: Membaca Doa Setelah Mandi
Setelah selesai mandi sunnah, disunnahkan untuk membaca doa setelah mandi.

Ringkasan: Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan niat mandi Idul Adha dengan benar, sehingga mandi sunnah yang dilakukan menjadi sah dan berpahala.

Selanjutnya, kita akan membahas tata cara mandi sunnah Idul Adha secara lebih mendalam.

Kesimpulan

Niat mandi Idul Adha merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah mandi sunnah pada Hari Raya Idul Adha. Niat ini menjadi dasar sah atau tidaknya mandi sunnah dan menentukan diterimanya pahala dari ibadah ini. Niat mandi Idul Adha diucapkan dengan lafaz “Nawaitu ghusla sunnati ‘Idil Adhhaa lillaahi ta’aalaa” dan harus memenuhi beberapa syarat, seperti diucapkan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Melalui artikel ini, kita telah memahami beberapa aspek penting terkait niat mandi Idul Adha, di antaranya:

  1. Niat mandi Idul Adha merupakan bagian penting dari ibadah mandi sunnah pada Hari Raya Idul Adha.
  2. Niat mandi Idul Adha harus memenuhi syarat, seperti diucapkan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
  3. Dengan melaksanakan niat mandi Idul Adha dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala sunnah dan meningkatkan kekhusyukan ibadah.

Marilah kita senantiasa menjaga kesucian diri dengan melaksanakan niat mandi Idul Adha dengan baik dan benar. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua.



Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru