Panduan Lengkap: Kenali Orang yang Berkewajiban Menunaikan Zakat

sisca


Panduan Lengkap: Kenali Orang yang Berkewajiban Menunaikan Zakat

Orang yang memberi zakat disebut muzakki. Muzakki adalah individu yang memiliki harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya karena telah mencapai nisab dan haul. Contohnya, seseorang yang memiliki harta senilai Rp 50 juta dan telah dimiliki selama lebih dari satu tahun, maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% atau Rp 1.250.000.

Zakat memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah membersihkan harta benda dari hak orang lain, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan membantu fakir miskin serta masyarakat yang membutuhkan. Dalam sejarah Islam, zakat telah menjadi salah satu pilar penting dalam sistem ekonomi dan sosial masyarakat.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang syarat-syarat menjadi muzakki, jenis-jenis zakat, dan hikmah di balik perintah menunaikan zakat.

Orang yang Memberi Zakat Disebut

Orang yang memberi zakat disebut muzakki. Memahami aspek-aspek penting terkait muzakki sangatlah penting untuk menunaikan zakat dengan benar.

  • Syarat Menjadi Muzakki
  • Jenis-Jenis Muzakki
  • Kewajiban Muzakki
  • Hukum Menunaikan Zakat
  • Hikmah Menunaikan Zakat
  • Zakat sebagai Rukun Islam
  • Zakat dalam Sistem Ekonomi Islam
  • Zakat dan Kesejahteraan Sosial
  • Lembaga Pengelola Zakat
  • Peran Muzakki dalam Pembangunan

Memahami aspek-aspek di atas akan membantu muzakki dalam memahami kewajiban dan perannya dalam pendistribusian zakat. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima zakat, tetapi juga bagi muzakki itu sendiri. Dengan menunaikan zakat, muzakki telah membersihkan hartanya dari hak orang lain dan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Syarat Menjadi Muzakki

Menjadi seorang muzakki tidaklah bisa sembarangan. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar seseorang bisa dikatakan sebagai muzakki. Syarat-syarat ini sangat penting untuk dipahami agar penyaluran zakat dapat berjalan sesuai dengan ketentuan syariah.

  • Islam
    Syarat utama menjadi muzakki adalah beragama Islam. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
  • Baligh
    Seseorang yang telah baligh atau dewasa juga termasuk syarat menjadi muzakki. Hal ini dikarenakan zakat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh orang-orang yang telah mukallaf.
  • Berakal
    Muzakki harus berakal sehat dan tidak mengalami gangguan jiwa. Orang yang tidak berakal tidak diwajibkan untuk menunaikan zakat.
  • Merdeka
    Seseorang yang merdeka atau tidak dalam perbudakan juga termasuk syarat menjadi muzakki. Budak tidak diwajibkan untuk menunaikan zakat karena harta yang dimilikinya adalah milik tuannya.

Dengan memahami syarat-syarat menjadi muzakki, diharapkan penyaluran zakat dapat berjalan sesuai dengan ketentuan syariah. Zakat yang disalurkan kepada mereka yang berhak akan memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Muzakki

Orang yang memberi zakat disebut muzakki. Muzakki memiliki peran penting dalam penyaluran zakat karena merekalah yang memiliki harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya. Ada beberapa jenis muzakki, yaitu:

  1. Muzakki perorangan, yaitu individu yang memiliki harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya.
  2. Muzakki badan usaha, yaitu lembaga atau perusahaan yang memiliki harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya.
  3. Muzakki pemerintah, yaitu pemerintah yang memiliki harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Setiap jenis muzakki memiliki kewajiban yang berbeda-beda dalam penyaluran zakat. Muzakki perorangan wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari harta yang dimilikinya. Muzakki badan usaha wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari laba yang diperolehnya. Sedangkan muzakki pemerintah wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari kas negara.

Pemahaman mengenai jenis-jenis muzakki sangat penting untuk memastikan zakat dapat disalurkan kepada mereka yang berhak. Dengan mengetahui jenis muzakki, lembaga pengelola zakat dapat melakukan pendataan dan penyaluran zakat secara lebih efektif dan efisien.

Kewajiban Muzakki

Setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu wajib menunaikan zakat. Kewajiban ini merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Muzakki, yaitu orang yang memberi zakat, memiliki peran penting dalam penyaluran zakat karena merekalah yang memiliki harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Kewajiban muzaki sangat terkait dengan konsep orang yang memberi zakat disebut. Kewajiban muzaki merupakan faktor penentu dalam mengidentifikasi orang yang wajib mengeluarkan zakat. Tanpa adanya kewajiban muzaki, maka tidak ada orang yang bisa disebut sebagai pemberi zakat. Oleh karena itu, kewajiban muzaki merupakan komponen penting dan tidak terpisahkan dari konsep orang yang memberi zakat disebut.

Dalam praktiknya, kewajiban muzaki dapat dilihat dari berbagai contoh nyata. Misalnya, seorang muslim yang memiliki harta benda senilai Rp 50 juta dan telah dimiliki selama lebih dari satu tahun, maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% atau Rp 1.250.000. Contoh lainnya, sebuah perusahaan yang memperoleh laba sebesar Rp 100 juta, maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% atau Rp 2.500.000. Kewajiban muzaki ini harus dipenuhi oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat agar harta benda yang dimilikinya menjadi bersih dan berkah.

Memahami kewajiban muzaki sangat penting bagi setiap muslim. Dengan memahami kewajiban ini, setiap muslim dapat mengetahui apakah dirinya termasuk orang yang wajib mengeluarkan zakat atau tidak. Jika termasuk, maka wajib hukumnya untuk menunaikan zakat sesuai dengan ketentuan syariah. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dan sekaligus membantu fakir miskin serta masyarakat yang membutuhkan.

Hukum Menunaikan Zakat

Hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Kewajiban ini merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang tercantum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bagi orang yang tidak memenuhi syarat, maka hukum menunaikan zakat adalah tidak wajib.

Hubungan antara hukum menunaikan zakat dengan orang yang memberi zakat disebut sangat erat. Hukum menunaikan zakat merupakan faktor penentu dalam mengidentifikasi orang yang wajib mengeluarkan zakat. Tanpa adanya hukum menunaikan zakat, maka tidak ada orang yang bisa disebut sebagai pemberi zakat. Oleh karena itu, hukum menunaikan zakat merupakan komponen penting dan tidak terpisahkan dari konsep orang yang memberi zakat disebut.

Dalam praktiknya, hukum menunaikan zakat dapat dilihat dari berbagai contoh nyata. Misalnya, seorang muslim yang memiliki harta benda senilai Rp 50 juta dan telah dimiliki selama lebih dari satu tahun, maka wajib hukumnya untuk mengeluarkan zakat sebesar 2,5% atau Rp 1.250.000. Contoh lainnya, sebuah perusahaan yang memperoleh laba sebesar Rp 100 juta, maka wajib hukumnya untuk mengeluarkan zakat sebesar 2,5% atau Rp 2.500.000. Kewajiban ini harus dipenuhi oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat agar harta benda yang dimilikinya menjadi bersih dan berkah.

Memahami hukum menunaikan zakat sangat penting bagi setiap muslim. Dengan memahami hukum ini, setiap muslim dapat mengetahui apakah dirinya termasuk orang yang wajib mengeluarkan zakat atau tidak. Jika termasuk, maka wajib hukumnya untuk menunaikan zakat sesuai dengan ketentuan syariah. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dan sekaligus membantu fakir miskin serta masyarakat yang membutuhkan.

Hikmah Menunaikan Zakat

Menunaikan zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Menunaikan zakat tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima zakat, tetapi juga bagi orang yang memberi zakat atau muzakki. Ada banyak hikmah atau kebijaksanaan di balik perintah menunaikan zakat, di antaranya sebagai berikut:

  • Membersihkan Harta

    Zakat berfungsi untuk membersihkan harta benda yang dimiliki oleh seorang muzakki. Dengan menunaikan zakat, harta benda yang dimiliki menjadi bersih dari hak orang lain sehingga berkah dan halal untuk digunakan.

  • Meningkatkan Ketakwaan

    Menunaikan zakat dapat meningkatkan ketakwaan seorang muzakki kepada Allah SWT. Dengan mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat, seorang muzakki menunjukkan rasa syukur dan kepatuhannya kepada Allah SWT.

  • Membantu Fakir Miskin

    Zakat digunakan untuk membantu fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan. Dengan menunaikan zakat, seorang muzakki telah membantu meringankan beban hidup mereka yang kurang mampu.

  • Memperkuat Ukhuwah Islamiyah

    Menunaikan zakat dapat memperkuat ukhuwah atau persaudaraan sesama umat Islam. Dengan saling berbagi harta melalui zakat, terjalin rasa kasih sayang dan kepedulian di antara umat Islam.

Hikmah menunaikan zakat sangatlah besar bagi seorang muzakki. Dengan menunaikan zakat, seorang muzakki dapat membersihkan hartanya, meningkatkan ketakwaannya, membantu fakir miskin, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, menunaikan zakat merupakan kewajiban yang sangat penting bagi setiap muslim yang mampu.

Zakat sebagai Rukun Islam

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Sebagai bagian dari orang yang memberi zakat atau muzakki, pemahaman tentang zakat sebagai rukun Islam sangatlah penting untuk melaksanakan kewajiban ini dengan benar.

  • Syarat Wajib

    Syarat wajib zakat terkait dengan orang yang memberi zakat, yaitu seorang muslim yang merdeka, baligh, berakal, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

  • Jenis dan Penyaluran

    Zakat terbagi menjadi beberapa jenis, seperti zakat fitrah, zakat mal, dan zakat profesi. Penyaluran zakat diatur sesuai dengan ketentuan syariah kepada delapan golongan yang berhak menerima.

  • Hikmah dan Manfaat

    Menunaikan zakat memiliki hikmah untuk membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, membantu fakir miskin, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

  • Konsekuensi Meninggalkan

    Meninggalkan kewajiban zakat dapat berdampak buruk bagi muzakki, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan memahami zakat sebagai rukun Islam, orang yang memberi zakat dapat menjalankan kewajibannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi muzakki itu sendiri dalam membersihkan harta, meningkatkan ketakwaan, dan meraih keberkahan dari Allah SWT.

Zakat dalam Sistem Ekonomi Islam

Zakat merupakan salah satu pilar penting dalam sistem ekonomi Islam. Zakat memiliki peran yang sangat besar dalam pemerataan kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan. Orang yang memberi zakat atau muzakki merupakan aktor utama dalam penyaluran zakat. Tanpa adanya muzakki, zakat tidak dapat disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Sistem ekonomi Islam sangat menekankan pentingnya zakat. Zakat dipandang sebagai instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. Dengan menunaikan zakat, muzakki tidak hanya membersihkan hartanya, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Zakat yang disalurkan kepada (fakir miskin), (orang-orang miskin), (para amil zakat), (orang-orang yang baru masuk Islam), (budak yang ingin memerdekakan diri), (orang-orang yang terlilit utang), (untuk kepentingan umum), dan (musafir yang kehabisan bekal) akan membantu mereka keluar dari kesulitan ekonomi dan meningkatkan taraf hidupnya.

Selain itu, zakat juga memiliki dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan. Zakat dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan daya beli masyarakat miskin. Zakat juga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera. Dengan demikian, zakat dalam sistem ekonomi Islam memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan bersama dan keadilan sosial.

Zakat dan Kesejahteraan Sosial

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam kesejahteraan sosial masyarakat. Sebagai orang yang memberi zakat, memahami hubungan antara zakat dan kesejahteraan sosial sangatlah penting untuk memaksimalkan manfaat zakat.

  • Menolong Fakir dan Miskin
    Zakat berperan penting dalam menolong fakir dan miskin. Zakat yang disalurkan kepada mereka dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
  • Mengurangi Kesenjangan Sosial
    Zakat turut mengurangi kesenjangan sosial dengan mendistribusikan kekayaan dari orang kaya kepada orang miskin. Hal ini menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
  • Membantu Pendidikan dan Kesehatan
    Zakat dapat digunakan untuk membiayai pendidikan dan kesehatan masyarakat miskin. Dengan demikian, zakat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
  • Menjaga Stabilitas Sosial
    Zakat membantu menjaga stabilitas sosial dengan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Masyarakat yang sejahtera lebih cenderung hidup harmonis dan damai.

Dengan memahami peran zakat dalam kesejahteraan sosial, orang yang memberi zakat atau muzakki dapat menyalurkan zakatnya secara tepat sasaran. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima zakat, tetapi juga bagi muzakki itu sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Zakat merupakan sarana untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dan keadilan sosial.

Lembaga Pengelola Zakat

Dalam konteks Islam, zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk memberikan sebagian hartanya kepada mereka yang membutuhkan. “Orang yang memberi zakat” disebut muzakki, dan pengelolaan zakat dilakukan oleh lembaga khusus yang disebut Lembaga Pengelola Zakat (LPZ).

LPZ memainkan peran penting dalam menjembatani muzakki dengan penerima zakat. Lembaga ini bertugas mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat sesuai dengan ketentuan syariah. Dengan adanya LPZ, penyaluran zakat menjadi lebih efektif, transparan, dan akuntabel.

Salah satu contoh LPZ yang kredibel di Indonesia adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia dan telah menyalurkan zakat secara efektif kepada masyarakat yang membutuhkan. Lembaga ini juga menerapkan sistem pengelolaan zakat yang profesional dan transparan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat meningkat.

Memahami hubungan antara LPZ dan muzakki sangat penting untuk memastikan penyaluran zakat yang optimal. Dengan adanya LPZ, muzakki dapat menyalurkan zakatnya dengan mudah dan terpercaya. LPZ juga berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zakat dan mendorong mereka untuk menjadi muzakki.

Peran Muzakki dalam Pembangunan

Dalam ajaran Islam, zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk memberikan sebagian hartanya kepada mereka yang membutuhkan. “Orang yang memberi zakat” disebut muzakki, dan zakat yang diberikan memiliki peran penting dalam pembangunan.

  • Pendukung Ekonomi Umat
    Zakat menjadi sumber dana yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan ekonomi umat, seperti pendirian usaha kecil dan menengah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
  • Pemberdayaan Masyarakat
    Zakat dapat dialokasikan untuk program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, pendidikan, dan akses layanan kesehatan. Dengan demikian, zakat turut berkontribusi dalam peningkatan kapasitas dan kemandirian masyarakat.
  • Pengentasan Kemiskinan
    Zakat berperan penting dalam pengentasan kemiskinan dengan memberikan bantuan langsung kepada fakir miskin dan masyarakat tidak mampu. Zakat membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mengurangi kesenjangan sosial.
  • Peningkatan Infrastruktur
    Zakat juga dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti sarana ibadah, fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dengan memahami peran muzakki dalam pembangunan, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat semakin meningkat. Zakat tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi muzakki itu sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Zakat merupakan sarana untuk membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang “Orang yang Memberi Zakat Disebut”

Bagian ini menyajikan pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) tentang “orang yang memberi zakat disebut”. Pertanyaan-pertanyaan ini mengantisipasi pertanyaan pembaca atau mengklarifikasi aspek-aspek tentang “orang yang memberi zakat disebut”.

Pertanyaan 1: Apakah syarat menjadi muzakki?

Jawaban: Syarat menjadi muzakki adalah Islam, baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

Pertanyaan 2: Apa saja jenis-jenis muzakki?

Jawaban: Jenis-jenis muzakki meliputi muzakki perorangan, muzakki badan usaha, dan muzakki pemerintah.

Pertanyaan 3: Apa kewajiban muzakki?

Jawaban: Kewajiban muzakki adalah mengeluarkan zakat sesuai dengan kadar harta yang dimilikinya.

Pertanyaan 4: Apa hukum menunaikan zakat?

Jawaban: Hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muzakki yang telah memenuhi syarat.

Pertanyaan 5: Apa dampak meninggalkan kewajiban zakat?

Jawaban: Meninggalkan kewajiban zakat dapat berdampak buruk bagi muzakki, baik di dunia maupun di akhirat.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menyalurkan zakat?

Jawaban: Zakat dapat disalurkan melalui lembaga pengelola zakat (LPZ) atau disalurkan langsung kepada penerima zakat yang berhak.

Dengan memahami FAQ ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang “orang yang memberi zakat disebut” dan berbagai aspek terkaitnya.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang hikmah atau tujuan disyariatkannya zakat dalam ajaran Islam.

Tips Menjadi Muzakki yang Baik

Menjadi seorang muzakki yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa zakat yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi penerimanya. Berikut adalah lima tips yang dapat membantu Anda menjadi muzakki yang baik:

Pahami syarat dan ketentuan menjadi muzakki.
Pastikan Anda memenuhi syarat-syarat menjadi muzakki, seperti beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab.

Hitung zakat secara benar.
Gunakan kalkulator zakat atau konsultasikan dengan lembaga pengelola zakat untuk memastikan Anda menghitung zakat dengan benar sesuai dengan ketentuan syariah.

Pilih lembaga pengelola zakat yang terpercaya.
Salurkan zakat Anda melalui lembaga pengelola zakat yang memiliki reputasi baik dan kredibilitas yang jelas.

Niatkan zakat karena Allah SWT.
Berikan zakat dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau diakui orang lain.

Tunaikan zakat tepat waktu.
Jangan menunda-nunda pembayaran zakat. Tunaikan zakat segera setelah Anda memiliki kewajiban untuk mengeluarkannya.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menjadi muzakki yang baik dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat melalui zakat yang Anda berikan.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang hikmah atau tujuan disyariatkannya zakat dalam ajaran Islam.

Simpulan

Artikel ini membahas secara komprehensif tentang “orang yang memberi zakat disebut”, yang dikenal sebagai muzakki. Muzakki memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat sebagai bentuk ibadah dan solidaritas sosial. Zakat memiliki banyak manfaat, baik bagi penerimanya maupun bagi muzakki itu sendiri. Zakat membantu menyeimbangkan distribusi kekayaan, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Salah satu poin utama artikel ini adalah pentingnya memahami syarat dan ketentuan menjadi muzakki. Muzakki harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, dan memiliki harta yang mencapai nisab. Poin utama lainnya adalah bahwa zakat harus disalurkan melalui lembaga pengelola zakat yang terpercaya. Lembaga-lembaga ini memastikan bahwa zakat didistribusikan secara efektif dan tepat sasaran kepada mereka yang berhak menerimanya.

Sebagai penutup, kesadaran akan pentingnya zakat harus terus ditingkatkan. Zakat merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam dan memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami peran muzakki dan mendukung penyaluran zakat melalui lembaga yang kredibel, kita dapat bersama-sama berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru