Puasa Asyura Berapa Hari adalah sebuah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh umat Islam menjelang datangnya bulan Muharram. Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menjalankannya pada tanggal 10 Muharram.
Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa selama setahun yang lalu dan yang akan datang, serta dapat mencegah berbagai penyakit. Dalam sejarah Islam, puasa Asyura pertama kali diwajibkan pada masa Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi sunnah setelah berlakunya puasa Ramadan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai puasa Asyura, termasuk tata cara pelaksanaannya, keutamaan-keutamaannya, serta berbagai hal yang perlu diperhatikan terkait dengan puasa sunnah ini.
Puasa Asyura Berapa Hari
Puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang memiliki keutamaan menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Pelaksanaan puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram, hari ke-10 pada bulan pertama dalam kalender Hijriah.
- Tanggal: 10 Muharram
- Keutamaan: Menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang
- Hukum: Sunnah
- Tata cara: Berpuasa seperti puasa Ramadan, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari
- Niat: “Nawaitu shauma ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala.”
- Dianjurkan: Berbuka puasa dengan kurma
- Sejarah: Pertama kali diwajibkan pada masa Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi sunnah setelah berlakunya puasa Ramadan
- Keistimewaan: Menjadi salah satu puasa sunnah yang paling dianjurkan Rasulullah SAW
Keutamaan puasa Asyura sangat besar, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Selain menghapus dosa, puasa Asyura juga dapat mencegah berbagai penyakit dan menjadi penebus dosa-dosa kecil. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa selama 50 tahun.
Tanggal
Tanggal 10 Muharram merupakan hari ke-10 pada bulan pertama dalam kalender Hijriah. Hari ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam, karena merupakan hari dilaksanakannya puasa Asyura. Puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, bahkan beliau menyebutnya sebagai “sayyidul shiyam” atau rajanya puasa.
Keutamaan puasa Asyura sangat besar, di antaranya dapat menghapus dosa selama setahun yang lalu dan yang akan datang. Selain itu, puasa Asyura juga dapat mencegah berbagai penyakit dan menjadi penebus dosa-dosa kecil. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa selama 50 tahun.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Keutamaan
Keutamaan puasa Asyura yang paling utama adalah dapat menghapus dosa selama setahun yang lalu dan yang akan datang. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Puasa Asyura menghapus (dosa) setahun yang lalu dan puasa Ramadan menghapus (dosa) yang akan datang.”
Keutamaan ini sangat besar, karena memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat selama setahun. Bahkan, puasa Asyura juga dapat menghapus dosa-dosa kecil yang seringkali tidak disadari oleh manusia.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Hukum
Puasa Asyura hukumnya adalah sunnah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan tetapi tidak wajib. Dengan melaksanakan puasa sunnah, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan, dalam hal ini adalah menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
-
Waktu Pelaksanaan
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara puasa Asyura sama seperti puasa Ramadan, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
-
Keutamaan
Keutamaan puasa Asyura sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
-
Dianjurkan
Dianjurkan untuk berbuka puasa Asyura dengan kurma.
Dengan mengetahui hukum dan tata cara puasa Asyura, umat Islam dapat melaksanakan ibadah sunnah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaannya.
Tata cara
Tata cara puasa Asyura sama seperti puasa Ramadan, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini sesuai dengan perintah Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapuskan (dosa-dosa) tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.”
Dengan demikian, tata cara puasa Asyura merupakan salah satu syarat penting agar puasa tersebut dapat diterima dan mendapatkan keutamaannya. Tanpa melaksanakan tata cara yang benar, maka puasa Asyura tidak akan dianggap sah dan tidak akan mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Oleh karena itu, umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Asyura harus memperhatikan tata caranya dengan baik. Selain menahan diri dari makan dan minum, mereka juga harus menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata bohong, berbuat maksiat, dan sebagainya. Dengan melaksanakan puasa Asyura dengan benar, umat Islam dapat meraih keutamaan yang sangat besar, yaitu menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun puasa, termasuk puasa Asyura. Niat diucapkan dalam hati pada malam hari atau sebelum terbit fajar. Niat puasa Asyura memiliki lafal khusus, yaitu “Nawaitu shauma ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala.”.
-
Lafal Niat
Lafal niat puasa Asyura harus diucapkan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan. Lafadz niat tersebut artinya, “Aku berniat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta’ala.”
-
Waktu Mengucapkan Niat
Niat puasa Asyura dapat diucapkan pada malam hari sebelum puasa atau sebelum terbit fajar. Namun, lebih utama untuk mengucapkan niat pada malam hari.
-
Tata Cara Mengucapkan Niat
Niat diucapkan dalam hati dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Tidak perlu mengucapkan niat dengan suara keras.
-
Keutamaan Mengucapkan Niat
Mengucapkan niat dengan benar dan tepat waktu merupakan syarat sahnya puasa. Dengan mengucapkan niat, puasa yang dilakukan akan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Dengan memahami pentingnya niat dalam puasa Asyura, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik dan benar. Niat yang diucapkan dengan tulus dan sesuai dengan tuntunan akan menjadi kunci diterimanya puasa di sisi Allah SWT.
Dianjurkan
Berbuka puasa dengan kurma merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW yang dianjurkan untuk dilakukan saat berbuka puasa Asyura. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad: “Barangsiapa berbuka puasa dengan kurma, maka Allah akan melindunginya dari rasa lapar dan dahaga pada hari kiamat.”
Dianjurkan berbuka puasa dengan kurma karena kurma memiliki kandungan gula alami yang dapat membantu mengembalikan energi dengan cepat setelah seharian berpuasa. Selain itu, kurma juga mengandung serat yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit. Kurma juga kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, dan zat besi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Dengan memahami sunnah Rasulullah SAW dan manfaat kesehatan dari kurma, umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar. Berbuka puasa dengan kurma dapat menjadi cara yang tepat untuk mengembalikan energi dan memenuhi kebutuhan nutrisi setelah seharian berpuasa.
Sejarah
Puasa Asyura pada awalnya diwajibkan pada masa Nabi Muhammad SAW. Kewajiban tersebut tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185. Namun, setelah puasa Ramadan diwajibkan, puasa Asyura berubah menjadi sunnah. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: “Barangsiapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah, dan barangsiapa yang ingin berbuka, maka berbukalah. Karena sesungguhnya aku berpuasa dan aku berbuka.”
Meskipun tidak lagi wajib, puasa Asyura tetap dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki keutamaan yang besar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Puasa Asyura menghapus (dosa) setahun yang lalu dan puasa Ramadan menghapus (dosa) yang akan datang.”
Dengan memahami sejarah dan keutamaan puasa Asyura, umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan baik dan benar. Puasa Asyura dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Kesimpulannya, perubahan status puasa Asyura dari wajib menjadi sunnah setelah berlakunya puasa Ramadan merupakan bagian penting dari sejarah ibadah ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kewajiban telah berubah, keutamaan puasa Asyura tetap tidak berkurang. Justru, puasa Asyura menjadi salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dilaksanakan.
Keistimewaan
Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang paling dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini karena puasa Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Selain itu, puasa Asyura juga dapat mencegah berbagai penyakit dan menjadi penebus dosa-dosa kecil.
-
Penghapus dosa
Keutamaan utama puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Puasa Asyura menghapus (dosa) setahun yang lalu dan puasa Ramadan menghapus (dosa) yang akan datang.”
-
Penebus dosa kecil
Selain dapat menghapus dosa besar, puasa Asyura juga dapat menebus dosa-dosa kecil yang seringkali tidak disadari oleh manusia. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi: “Puasa Asyura menghapus dosa kecil setahun yang lalu.”
-
Mencegah penyakit
Puasa Asyura juga dipercaya dapat mencegah berbagai penyakit. Hal ini karena saat berpuasa, tubuh akan melakukan detoksifikasi dan mengeluarkan racun-racun yang dapat menyebabkan penyakit.
-
Dianjurkan oleh Rasulullah SAW
Keistimewaan lainnya dari puasa Asyura adalah dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan bahwa puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki banyak manfaat.
Dengan mengetahui keistimewaan puasa Asyura, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah sunnah ini. Puasa Asyura dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
FAQ Puasa Asyura
Berikut beberapa pertanyaan dan jawaban terkait dengan puasa Asyura:
Pertanyaan 1: Berapa hari puasa Asyura?
Jawaban: Puasa Asyura dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Pertanyaan 2: Apakah puasa Asyura wajib?
Jawaban: Puasa Asyura hukumnya sunnah, artinya sangat dianjurkan tetapi tidak wajib.
Pertanyaan 3: Apa keutamaan puasa Asyura?
Jawaban: Keutamaan puasa Asyura sangat besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara puasa Asyura?
Jawaban: Tata cara puasa Asyura sama seperti puasa Ramadan, yaitu menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Pertanyaan 5: Apa lafal niat puasa Asyura?
Jawaban: Lafadz niat puasa Asyura, “Nawaitu shauma ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala.”
Pertanyaan 6: Dianjurkan berbuka puasa Asyura dengan apa?
Jawaban: Dianjurkan berbuka puasa Asyura dengan kurma.
Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban terkait dengan puasa Asyura. Semoga dapat membantu dalam memahami dan melaksanakan ibadah ini dengan baik.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat dan keutamaan puasa Asyura secara lebih mendalam.
Tips Menjalankan Puasa Asyura
Puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Untuk mendapatkan keutamaan tersebut, penting untuk menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar.
Tip 1: Niatkan dengan Tulus
Niat yang tulus merupakan syarat diterimanya ibadah puasa. Niatkan puasa Asyura untuk mencari ridha Allah SWT dan menghapus dosa-dosa.
Tip 2: Persiapkan Diri
Sebelum menjalankan puasa Asyura, persiapkan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi. Pastikan juga istirahat cukup agar tubuh tidak lemas saat berpuasa.
Tip 3: Berbuka dengan Kurma
Dianjurkan untuk berbuka puasa Asyura dengan kurma. Kurma mengandung gula alami yang dapat membantu mengembalikan energi dengan cepat.
Tip 4: Perbanyak Ibadah
Selain menahan lapar dan dahaga, perbanyak ibadah selama menjalankan puasa Asyura. Ibadah yang dapat dilakukan antara lain salat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.
Tip 5: Hindari Maksiat
Saat berpuasa, umat Islam diwajibkan untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Hal ini karena maksiat dapat merusak pahala puasa.
Tip 6: Berbagi kepada Sesama
Salah satu amalan yang dianjurkan saat puasa Asyura adalah berbagi kepada sesama. Berbagi dapat dilakukan dengan memberikan makanan, minuman, atau sedekah kepada orang yang membutuhkan.
Tip 7: Bersyukur
Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT merupakan salah satu kunci diterimanya ibadah puasa. Bersyukur dapat dilakukan dengan mengucapkan Alhamdulillah atau melakukan perbuatan baik.
Tip 8: Sabar
Menjalankan puasa Asyura membutuhkan kesabaran, terutama saat menahan lapar dan dahaga. Bersabar akan membantu umat Islam untuk menyelesaikan puasa Asyura dengan baik.
Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga dapat meraih keutamaan yang besar dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat puasa Asyura bagi kesehatan dan keberkahan hidup.
Kesimpulan
Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Puasa Asyura dilaksanakan selama satu hari, yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Untuk mendapatkan keutamaan puasa Asyura, umat Islam perlu menjalankannya dengan baik dan benar. Beberapa tips yang dapat dilakukan antara lain niat yang tulus, persiapan diri, berbuka dengan kurma, memperbanyak ibadah, menghindari maksiat, berbagi kepada sesama, bersyukur, dan sabar.
Dengan menjalankan puasa Asyura, umat Islam tidak hanya akan mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga manfaat kesehatan dan keberkahan hidup. Puasa Asyura dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melancarkan pencernaan. Selain itu, puasa Asyura juga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan menumbuhkan rasa empati kepada sesama.
