Rumah Haji Ijai Binuang adalah sebuah rumah adat Banjar yang terletak di Desa Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Rumah ini merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi. Rumah ini dibangun pada tahun 1886 oleh Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad, seorang tokoh masyarakat setempat yang pernah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Rumah ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan, serta menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan masyarakat setempat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, arsitektur, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Rumah Haji Ijai Binuang. Kita juga akan mengeksplorasi peran penting rumah ini dalam perkembangan Islam di Kalimantan Selatan.
Rumah Haji Ijai Binuang
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan rumah adat Banjar yang memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi. Rumah ini mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan.
- Sejarah
- Arsitektur
- Nilai Budaya
- Fungsi Sosial
- Lokasi Strategis
- Pengaruh Islam
- Cagar Budaya
- Objek Wisata
- Pusat Studi
- Simbol Identitas
Rumah Haji Ijai Binuang menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Rumah ini menjadi tempat berkumpul para ulama dan masyarakat setempat. Arsitekturnya yang khas mencerminkan perpaduan budaya Banjar dan pengaruh Islam. Rumah ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena pernah menjadi tempat tinggal Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad, seorang tokoh masyarakat setempat yang pernah menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Sejarah
Rumah Haji Ijai Binuang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Rumah ini dibangun pada tahun 1886 oleh Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad, seorang tokoh masyarakat setempat yang pernah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Rumah ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan, serta menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan masyarakat setempat.
Sejarah Rumah Haji Ijai Binuang tidak dapat dipisahkan dari sosok Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad. Beliau adalah seorang tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati. Haji Ijai dikenal sebagai seorang yang taat beribadah dan dermawan. Rumahnya menjadi tempat berkumpul para ulama dan masyarakat setempat. Di rumah inilah sering diadakan pengajian dan diskusi keagamaan.
Rumah Haji Ijai Binuang juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat setempat. Di rumah ini sering diadakan acara-acara adat, seperti pernikahan dan kenduri. Rumah ini juga menjadi tempat berdirinya Madrasah Darussalam, salah satu madrasah tertua di Kalimantan Selatan. Madrasah ini didirikan oleh Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad pada tahun 1890.
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan bukti sejarah perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Rumah ini menjadi saksi bisu perjuangan para ulama dan masyarakat setempat dalam menyebarkan agama Islam. Rumah ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat setempat.
Arsitektur
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang merupakan salah satu ciri khas rumah adat Banjar. Rumah ini memiliki bentuk panggung dengan atap yang tinggi dan lancip. Atap rumah terbuat dari ijuk atau sirap, sedangkan dindingnya terbuat dari kayu ulin. Rumah ini memiliki beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan kamar tidur.
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang sangat dipengaruhi oleh budaya Islam. Hal ini terlihat dari bentuk atap rumah yang menyerupai kubah masjid. Selain itu, pada bagian depan rumah terdapat serambi yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu. Serambi ini juga sering digunakan untuk tempat pengajian dan diskusi keagamaan.
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang sangat unik dan khas. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Rumah ini juga menjadi simbol identitas masyarakat Banjar.
Nilai Budaya
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat setempat.
-
Nilai Historis
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Rumah ini menjadi tempat berkumpul para ulama dan masyarakat setempat. Di rumah inilah sering diadakan pengajian dan diskusi keagamaan.
-
Nilai Arsitektur
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang sangat unik dan khas. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Rumah ini juga menjadi simbol identitas masyarakat Banjar.
-
Nilai Sosial
Rumah Haji Ijai Binuang menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat setempat. Di rumah ini sering diadakan acara-acara adat, seperti pernikahan dan kenduri. Rumah ini juga menjadi tempat berdirinya Madrasah Darussalam, salah satu madrasah tertua di Kalimantan Selatan.
-
Nilai Religius
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki nilai religius yang tinggi. Rumah ini menjadi tempat berkumpul para ulama dan masyarakat setempat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan diskusi keagamaan.
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Rumah Haji Ijai Binuang sangat penting untuk dilestarikan. Nilai-nilai ini menjadi bukti kekayaan budaya masyarakat Banjar dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Kalimantan Selatan.
Fungsi Sosial
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki fungsi sosial yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Rumah ini menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat Banjar. Di rumah inilah sering diadakan acara-acara adat, seperti pernikahan dan kenduri. Rumah ini juga menjadi tempat berdirinya Madrasah Darussalam, salah satu madrasah tertua di Kalimantan Selatan.
Fungsi sosial Rumah Haji Ijai Binuang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya masyarakat Banjar. Masyarakat Banjar sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong. Rumah Haji Ijai Binuang menjadi wadah bagi masyarakat Banjar untuk berkumpul dan mempererat tali silaturahmi. Rumah ini juga menjadi tempat untuk berbagi ilmu dan pengetahuan, serta untuk mendidik generasi muda.
Fungsi sosial Rumah Haji Ijai Binuang sangat penting untuk dilestarikan. Fungsi sosial ini menjadi bukti kekayaan budaya masyarakat Banjar dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Kalimantan Selatan. Rumah Haji Ijai Binuang juga menjadi simbol kebersamaan dan persatuan masyarakat Banjar.
Lokasi Strategis
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki lokasi yang strategis karena terletak di pusat Desa Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Lokasi yang strategis ini memberikan banyak keuntungan bagi Rumah Haji Ijai Binuang, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya.
-
Pusat Kegiatan Masyarakat
Lokasi Rumah Haji Ijai Binuang yang berada di pusat desa menjadikannya sebagai pusat kegiatan masyarakat. Di rumah inilah sering diadakan acara-acara adat, seperti pernikahan dan kenduri. Rumah ini juga menjadi tempat berdirinya Madrasah Darussalam, salah satu madrasah tertua di Kalimantan Selatan.
-
Aksesibilitas Tinggi
Lokasi Rumah Haji Ijai Binuang yang berada di pusat desa memudahkan akses masyarakat untuk berkunjung. Rumah ini dapat dijangkau dengan mudah baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Aksesibilitas yang tinggi ini membuat Rumah Haji Ijai Binuang menjadi tempat yang ideal untuk mengadakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
-
Nilai Ekonomi
Lokasi Rumah Haji Ijai Binuang yang strategis juga memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Rumah ini menjadi daya tarik wisata yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kehadiran wisatawan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Lokasi strategis Rumah Haji Ijai Binuang menjadi faktor penting dalam menjadikan rumah ini sebagai pusat kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya masyarakat Banjar. Lokasi yang strategis ini juga memberikan nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat sekitar.
Pengaruh Islam
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan rumah adat Banjar yang memiliki pengaruh Islam yang kuat. Pengaruh Islam terlihat dari berbagai aspek, baik dari segi arsitektur, fungsi, maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
-
Arsitektur
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang sangat dipengaruhi oleh budaya Islam. Hal ini terlihat dari bentuk atap rumah yang menyerupai kubah masjid. Selain itu, pada bagian depan rumah terdapat serambi yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu. Serambi ini juga sering digunakan untuk tempat pengajian dan diskusi keagamaan.
-
Fungsi
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki fungsi yang tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan. Rumah ini menjadi tempat berkumpul para ulama dan masyarakat setempat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan diskusi keagamaan.
-
Nilai-nilai
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki nilai-nilai budaya yang sangat tinggi, yang tidak lepas dari pengaruh Islam. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati. Nilai-nilai ini menjadi pedoman hidup masyarakat Banjar yang tinggal di Rumah Haji Ijai Binuang.
-
Simbol Identitas
Rumah Haji Ijai Binuang menjadi simbol identitas masyarakat Banjar yang beragama Islam. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Rumah ini juga menjadi kebanggaan masyarakat Banjar.
Pengaruh Islam pada Rumah Haji Ijai Binuang sangatlah besar. Pengaruh ini terlihat dari berbagai aspek, mulai dari arsitektur, fungsi, nilai-nilai, hingga simbol identitas. Rumah Haji Ijai Binuang menjadi bukti nyata perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Cagar Budaya
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan sebuah cagar budaya yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penetapan ini menunjukkan bahwa Rumah Haji Ijai Binuang memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan.
Cagar budaya merupakan bagian penting dari identitas sebuah bangsa. Cagar budaya menjadi bukti sejarah dan budaya masa lalu yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi generasi mendatang. Rumah Haji Ijai Binuang merupakan salah satu contoh cagar budaya yang sangat berharga karena memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi.
Pelestarian cagar budaya sangat penting untuk dilakukan. Pelestarian cagar budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan cara merawat dan menjaga cagar budaya, melakukan revitalisasi cagar budaya, dan mempromosikan cagar budaya kepada masyarakat luas. Pelestarian cagar budaya merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Indonesia.
Objek Wisata
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan objek wisata yang menarik karena memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi. Rumah ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan dan menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat setempat.
-
Arsitektur Unik
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki arsitektur yang unik perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Hal ini terlihat dari bentuk atap rumah yang menyerupai kubah masjid dan adanya serambi yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu.
-
Nilai Sejarah Tinggi
Rumah Haji Ijai Binuang memiliki nilai sejarah yang tinggi karena menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Rumah ini pernah menjadi tempat tinggal Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad, seorang tokoh masyarakat setempat yang pernah menunaikan ibadah haji ke Mekah.
-
Pusat Kegiatan Sosial
Rumah Haji Ijai Binuang menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat setempat. Di rumah ini sering diadakan acara-acara adat, seperti pernikahan dan kenduri. Rumah ini juga menjadi tempat berdirinya Madrasah Darussalam, salah satu madrasah tertua di Kalimantan Selatan.
-
Simbol Identitas
Rumah Haji Ijai Binuang menjadi simbol identitas masyarakat Banjar yang beragama Islam. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Rumah ini juga menjadi kebanggaan masyarakat Banjar.
Keunikan arsitektur, nilai sejarah yang tinggi, fungsi sebagai pusat kegiatan sosial, dan simbol identitas masyarakat Banjar menjadikan Rumah Haji Ijai Binuang sebagai objek wisata yang menarik. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Pusat Studi
Rumah Haji Ijai Binuang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan sosial masyarakat Banjar, tetapi juga menjadi pusat studi budaya dan sejarah Islam di Kalimantan Selatan. Hal ini karena rumah ini memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi, serta memiliki koleksi benda-benda bersejarah dan manuskrip kuno.
Sebagai pusat studi, Rumah Haji Ijai Binuang menjadi tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang budaya dan sejarah Islam di Kalimantan Selatan. Di rumah ini sering diadakan seminar, diskusi, dan pelatihan yang berkaitan dengan sejarah, arsitektur, dan budaya Islam. Selain itu, Rumah Haji Ijai Binuang juga menjadi tempat penyimpanan dan pelestarian benda-benda bersejarah dan manuskrip kuno yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.
Keberadaan pusat studi di Rumah Haji Ijai Binuang sangat penting dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya dan sejarah Islam di Kalimantan Selatan. Pusat studi ini menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan masyarakat umum untuk mempelajari dan mengkaji sejarah, arsitektur, dan budaya Islam di Kalimantan Selatan. Hasil penelitian dan pengkajian ini dapat digunakan sebagai bahan pengembangan kebijakan dan program pelestarian budaya dan sejarah Islam di Kalimantan Selatan.
Simbol Identitas
Rumah Haji Ijai Binuang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan sosial masyarakat Banjar, tetapi juga menjadi simbol identitas masyarakat Banjar yang beragama Islam. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam, serta menjadi kebanggaan masyarakat Banjar.
-
Arsitektur Unik
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang yang merupakan perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam menjadikannya simbol identitas yang khas. Bentuk atap rumah yang menyerupai kubah masjid dan adanya serambi yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu menjadi ciri khas arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang yang membedakannya dengan rumah-rumah adat Banjar lainnya.
-
Nilai Sejarah
Nilai sejarah yang tinggi yang dimiliki Rumah Haji Ijai Binuang sebagai saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan juga menjadikannya simbol identitas masyarakat Banjar yang beragama Islam. Rumah ini pernah menjadi tempat tinggal Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad, seorang tokoh masyarakat setempat yang pernah menunaikan ibadah haji ke Mekah.
-
Fungsi Sosial
Fungsi Rumah Haji Ijai Binuang sebagai pusat kegiatan sosial masyarakat Banjar, seperti tempat penyelenggaraan acara adat dan tempat berdirinya Madrasah Darussalam, menjadikannya simbol identitas masyarakat Banjar yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
-
Lokasi Strategis
Lokasi Rumah Haji Ijai Binuang yang berada di pusat Desa Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menjadikannya simbol identitas masyarakat Banjar yang tinggal di wilayah tersebut. Rumah ini menjadi pusat kegiatan masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Dengan demikian, Rumah Haji Ijai Binuang menjadi simbol identitas masyarakat Banjar yang beragama Islam karena nilai sejarah, arsitektur, fungsi sosial, dan lokasi strategisnya. Rumah ini menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam, dan menjadi kebanggaan masyarakat Banjar.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Rumah Haji Ijai Binuang
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Rumah Haji Ijai Binuang, sebuah rumah adat Banjar yang memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi.
Pertanyaan 1: Di mana lokasi Rumah Haji Ijai Binuang?
Rumah Haji Ijai Binuang terletak di Desa Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Pertanyaan 2: Siapa yang membangun Rumah Haji Ijai Binuang?
Rumah Haji Ijai Binuang dibangun oleh Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad pada tahun 1886.
Pertanyaan 3: Apa fungsi Rumah Haji Ijai Binuang?
Rumah Haji Ijai Binuang berfungsi sebagai tempat tinggal, pusat kegiatan sosial, dan pusat kegiatan keagamaan masyarakat Banjar.
Pertanyaan 4: Apa keunikan arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang?
Arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang merupakan perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Bentuk atap rumah yang menyerupai kubah masjid dan adanya serambi yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu menjadi ciri khas arsitektur Rumah Haji Ijai Binuang.
Pertanyaan 5: Mengapa Rumah Haji Ijai Binuang ditetapkan sebagai cagar budaya?
Rumah Haji Ijai Binuang ditetapkan sebagai cagar budaya karena memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi.
Pertanyaan 6: Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan di Rumah Haji Ijai Binuang?
Di Rumah Haji Ijai Binuang, pengunjung dapat belajar tentang sejarah, arsitektur, dan budaya Rumah Haji Ijai Binuang. Pengunjung juga dapat melihat koleksi benda-benda bersejarah dan manuskrip kuno yang tersimpan di rumah ini.
Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Rumah Haji Ijai Binuang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Rumah Haji Ijai Binuang. Nilai-nilai budaya ini menjadi pedoman hidup masyarakat Banjar yang tinggal di Rumah Haji Ijai Binuang.
Tips Menjaga dan Melestarikan Rumah Haji Ijai Binuang
Sebagai sebuah cagar budaya yang memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi, Rumah Haji Ijai Binuang memerlukan perawatan dan pelestarian yang baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga dan melestarikan Rumah Haji Ijai Binuang:
Lakukan perawatan rutin. Perawatan rutin meliputi pembersihan, pengecatan, dan perbaikan bagian-bagian rumah yang rusak. Perawatan rutin dapat dilakukan oleh masyarakat setempat secara gotong royong.
Gunakan bahan-bahan tradisional. Dalam melakukan perawatan dan perbaikan, gunakanlah bahan-bahan tradisional yang sama dengan bahan yang digunakan pada bangunan asli. Hal ini akan menjaga keaslian dan nilai historis Rumah Haji Ijai Binuang.
Hindari perubahan fungsi. Rumah Haji Ijai Binuang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, pusat kegiatan sosial, dan pusat kegiatan keagamaan. Hindarilah perubahan fungsi yang tidak sesuai dengan fungsi asli rumah ini.
Libatkan masyarakat setempat. Libatkan masyarakat setempat dalam upaya perawatan dan pelestarian Rumah Haji Ijai Binuang. Hal ini akan menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap cagar budaya tersebut.
Sosialisasikan nilai-nilai budaya. Sosialisasikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Rumah Haji Ijai Binuang kepada masyarakat sekitar. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan cagar budaya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat menjaga dan melestarikan Rumah Haji Ijai Binuang sebagai warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Banjar dan Indonesia.
Upaya perawatan dan pelestarian Rumah Haji Ijai Binuang merupakan wujud nyata dari penghormatan kita terhadap sejarah dan budaya bangsa. Dengan menjaga dan melestarikan cagar budaya, kita juga menjaga identitas dan jati diri bangsa.
Kesimpulan
Rumah Haji Ijai Binuang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki nilai sejarah, arsitektur, dan budaya yang tinggi. Rumah ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Kalimantan Selatan dan menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat setempat. Arsitekturnya yang unik mencerminkan perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam. Rumah ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena pernah menjadi tempat tinggal Haji Ijai bin H. Muhammad Arsyad, seorang tokoh masyarakat setempat yang pernah menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Pelestarian Rumah Haji Ijai Binuang sangat penting untuk dilakukan, karena rumah ini merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat Banjar. Rumah ini juga menjadi bukti perpaduan budaya Banjar dan budaya Islam yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dengan melestarikan Rumah Haji Ijai Binuang, kita melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.