Perbedaan Haji dan Umrah, Wajib Tahu!

sisca


Perbedaan Haji dan Umrah, Wajib Tahu!

“Perbedaan haji dan umrah” adalah istilah yang digunakan untuk membedakan dua jenis ibadah dalam agama Islam. Haji adalah ibadah tahunan yang dilakukan oleh umat Islam ke Kota Mekah di Arab Saudi. Sementara itu, umrah adalah ibadah yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.

Kedua ibadah ini memiliki kesamaan dan perbedaan yang mendasar. Haji merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu, sementara umrah adalah ibadah sunnah. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, sementara umrah dapat dilakukan kapan saja. Rangkaian ibadah haji lebih kompleks dibandingkan dengan umrah.

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang perbedaan haji dan umrah, termasuk persyaratan, rukun, dan tata cara pelaksanaannya. Pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua ibadah ini penting bagi umat Islam untuk dapat melaksanakannya dengan benar.

Perbedaan Haji dan Umrah

Haji dan umrah adalah dua ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki perbedaan mendasar. Memahami perbedaan ini penting untuk melaksanakan ibadah dengan benar.

  • Jenis Ibadah
  • Waktu Pelaksanaan
  • Kewajiban
  • Rukun
  • Syarat Wajib
  • Tata Cara Pelaksanaan
  • Tempat Pelaksanaan
  • Ihram
  • Tawaf
  • Sa’i

Haji adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu, sementara umrah adalah ibadah sunnah. Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, sementara umrah dapat dilakukan kapan saja. Rukun haji lebih banyak dibandingkan dengan umrah, yaitu sebanyak 5 rukun. Syarat wajib haji juga lebih ketat, seperti mampu secara finansial dan fisik. Tata cara pelaksanaan haji juga lebih kompleks, dengan rangkaian ibadah yang dilakukan di Mekah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah. Sementara itu, umrah hanya dilakukan di Mekah.

Jenis Ibadah

Perbedaan mendasar antara haji dan umrah terletak pada jenis ibadahnya. Haji merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang memenuhi syarat, sementara umrah adalah ibadah sunnah. Kewajiban haji didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Alquran, sementara umrah merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Perbedaan jenis ibadah ini berdampak pada beberapa aspek, seperti waktu pelaksanaan, rukun, dan syarat wajib. Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, sementara umrah dapat dilakukan kapan saja. Rukun haji lebih banyak dibandingkan dengan umrah, yaitu sebanyak 5 rukun. Syarat wajib haji juga lebih ketat, seperti mampu secara finansial dan fisik.

Pemahaman tentang perbedaan jenis ibadah ini penting untuk menentukan kewajiban dan tata cara pelaksanaan ibadah dengan benar. Umat Islam yang mampu wajib melaksanakan ibadah haji minimal sekali seumur hidup, sementara ibadah umrah dapat dilakukan berkali-kali. Dengan memahami perbedaan jenis ibadah, umat Islam dapat merencanakan dan melaksanakan ibadah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

Waktu Pelaksanaan

Setelah memahami perbedaan jenis ibadah haji dan umrah, aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah waktu pelaksanaannya. Waktu pelaksanaan haji dan umrah memiliki perbedaan yang mendasar, baik dari segi ketetapan maupun keluwesannya.

  • Waktu Haji

    Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah. Waktu pelaksanaan haji telah ditetapkan dan tidak dapat diubah atau digeser. Jemaah haji harus mempersiapkan diri dan berangkat ke Mekah pada waktu yang telah ditentukan.

  • Waktu Umrah

    Berbeda dengan haji, umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti saat pelaksanaan ibadah haji. Jemaah umrah dapat memilih waktu keberangkatan sesuai dengan kemampuan dan keinginannya.

  • Durasi Pelaksanaan

    Ibadah haji umumnya dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari, termasuk perjalanan pergi dan pulang. Sementara itu, ibadah umrah dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 7-10 hari.

  • Keluwesan Waktu

    Ibadah haji memiliki waktu pelaksanaan yang sangat ketat dan tidak dapat digeser. Jemaah haji harus mengikuti jadwal dan rangkaian ibadah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya, ibadah umrah lebih fleksibel dalam hal waktu pelaksanaan. Jemaah umrah dapat menyesuaikan waktu keberangkatan dan kepulangannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Dengan memahami perbedaan waktu pelaksanaan haji dan umrah, umat Islam dapat merencanakan dan mempersiapkan ibadahnya dengan lebih baik. Sesuaikan waktu pelaksanaan dengan kemampuan finansial, fisik, dan waktu luang yang tersedia. Dengan demikian, ibadah haji dan umrah dapat dilaksanakan dengan lancar dan khusyuk.

Kewajiban

Kewajiban merupakan aspek penting dalam membedakan ibadah haji dan umrah. Sebagai jenis ibadah yang berbeda, haji dan umrah memiliki kewajiban yang berbeda pula, baik dari segi jenis maupun tingkat urgensinya. Memahami kewajiban dalam haji dan umrah sangat penting untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Jenis Kewajiban

    Kewajiban dalam haji terbagi menjadi dua jenis, yaitu wajib haji dan sunnah haji. Wajib haji adalah ibadah yang harus dilaksanakan oleh seluruh jemaah haji, sedangkan sunnah haji adalah ibadah yang dianjurkan tetapi tidak wajib. Sementara itu, dalam umrah hanya terdapat satu jenis kewajiban, yaitu wajib umrah.

  • Tingkat Urgensi

    Kewajiban haji bersifat lebih mendesak dibandingkan dengan kewajiban umrah. Bagi umat Islam yang mampu, melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban yang harus ditunaikan secepatnya. Sementara itu, ibadah umrah dapat ditunda atau dilaksanakan kapan saja sesuai dengan kemampuan dan keinginan jemaah.

Perbedaan kewajiban dalam haji dan umrah ini berdampak pada beberapa aspek, seperti waktu pelaksanaan, rukun, dan syarat wajib. Pemahaman tentang kewajiban dalam haji dan umrah menjadi dasar bagi umat Islam untuk merencanakan dan melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat.

Rukun

Dalam ibadah haji dan umrah, rukun merupakan amalan-amalan pokok yang wajib dilaksanakan oleh seluruh jemaah. Rukun haji dan umrah memiliki perbedaan, baik dari segi jumlah maupun jenisnya. Berikut adalah beberapa perbedaan rukun haji dan umrah:

  • Jumlah Rukun

    Rukun haji terdiri dari lima rukun, yaitu ihram, thawaf, sa’i, wukuf, dan tahalul. Sementara itu, rukun umrah hanya terdiri dari tiga rukun, yaitu ihram, thawaf, dan sa’i.

  • Jenis Rukun

    Rukun haji mencakup amalan-amalan yang dilakukan di Mekah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah. Sementara itu, rukun umrah hanya mencakup amalan-amalan yang dilakukan di Mekah.

Perbedaan rukun haji dan umrah ini berdampak pada beberapa aspek, seperti tata cara pelaksanaan, waktu pelaksanaan, dan syarat wajib. Pemahaman tentang perbedaan rukun haji dan umrah menjadi dasar bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat.

Syarat Wajib

Syarat wajib merupakan salah satu aspek penting dalam membedakan ibadah haji dan umrah. Syarat wajib adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh jemaah agar ibadahnya sah dan diterima. Perbedaan syarat wajib haji dan umrah menjadi salah satu faktor yang membedakan kedua ibadah ini.

Syarat wajib haji lebih banyak dibandingkan dengan syarat wajib umrah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jenis ibadah dan tingkat urgensinya. Syarat wajib haji meliputi: Islam, baligh, berakal, merdeka, mampu secara finansial dan fisik, serta adanya mahram bagi jemaah wanita. Sementara itu, syarat wajib umrah hanya meliputi: Islam, baligh, berakal, dan mampu secara finansial dan fisik.

Perbedaan syarat wajib haji dan umrah ini berdampak pada beberapa aspek, seperti waktu pelaksanaan, rukun, dan tata cara pelaksanaan. Pemahaman tentang perbedaan syarat wajib haji dan umrah menjadi dasar bagi umat Islam untuk merencanakan dan melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan memenuhi syarat wajib yang telah ditetapkan, umat Islam dapat memastikan bahwa ibadah haji dan umrah yang mereka lakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan haji dan umrah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan rukun, waktu pelaksanaan, dan tujuan dari kedua ibadah tersebut. Tata cara pelaksanaan haji lebih kompleks dan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan umrah.

Salah satu perbedaan mendasar dalam tata cara pelaksanaan haji dan umrah adalah pada ihram. Ihram adalah keadaan suci yang harus dipenuhi oleh jemaah sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah. Dalam haji, jemaah harus mengenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih tanpa jahitan. Sementara itu, dalam umrah, jemaah dapat mengenakan pakaian ihram atau pakaian biasa yang bersih dan menutup aurat.

Perbedaan lainnya terdapat pada rangkaian ibadah yang dilakukan. Dalam haji, jemaah harus melaksanakan rangkaian ibadah di Mekah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah. Rangkaian ibadah haji meliputi thawaf, sa’i, wukuf, dan tahalul. Sementara itu, dalam umrah, jemaah hanya melaksanakan rangkaian ibadah di Mekah, yaitu thawaf dan sa’i.

Tata cara pelaksanaan haji dan umrah yang berbeda ini harus dipahami dengan baik oleh jemaah agar dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan memahami perbedaan tata cara pelaksanaan haji dan umrah, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan bermakna.

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan menjadi salah satu aspek yang membedakan antara ibadah haji dan umrah. Haji dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu Mekah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah. Sementara itu, umrah hanya dilaksanakan di Mekah.

  • Kota Mekah

    Kota Mekah merupakan tempat utama pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Di Mekah, jemaah melaksanakan beberapa rangkaian ibadah, seperti thawaf, sa’i, dan wukuf. Masjidil Haram, Ka’bah, dan sumur Zamzam berada di kota ini.

  • Mina

    Mina adalah sebuah lembah yang terletak beberapa kilometer dari Mekah. Jemaah haji akan menginap di Mina pada hari-hari tertentu selama pelaksanaan ibadah haji. Di Mina, jemaah akan melaksanakan ibadah lempar jumroh.

  • Muzdalifah

    Muzdalifah adalah sebuah tempat yang terletak di antara Mina dan Arafah. Jemaah haji akan menginap di Muzdalifah pada malam sebelum wukuf di Arafah. Di Muzdalifah, jemaah akan melaksanakan ibadah shalat Maghrib dan Isya secara jamak qashar.

  • Arafah

    Arafah adalah sebuah padang luas yang terletak sekitar 20 kilometer dari Mekah. Jemaah haji akan melaksanakan ibadah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan.

Perbedaan tempat pelaksanaan haji dan umrah berdampak pada tata cara pelaksanaan kedua ibadah tersebut. Jemaah haji harus mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan ke beberapa tempat, sementara jemaah umrah hanya perlu mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah di Mekah.

Ihram

Ihram merupakan salah satu aspek penting dalam membedakan ibadah haji dan umrah. Ihram adalah keadaan suci yang harus dipenuhi oleh jemaah sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah. Perbedaan dalam pelaksanaan ihram menjadi salah satu faktor yang membedakan kedua ibadah ini.

  • Jenis Pakaian Ihram

    Dalam haji, jemaah harus mengenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih tanpa jahitan. Sementara itu, dalam umrah, jemaah dapat mengenakan pakaian ihram atau pakaian biasa yang bersih dan menutup aurat.

  • Waktu Memakai Ihram

    Dalam haji, jemaah harus memakai ihram sebelum memasuki miqat, yaitu batas wilayah yang ditentukan untuk memulai ihram. Sementara itu, dalam umrah, jemaah dapat memakai ihram dari tempat tinggalnya atau dari tempat lain sebelum memasuki kota Mekah.

  • Niat Ihram

    Niat ihram dalam haji dan umrah memiliki perbedaan. Dalam haji, jemaah niat untuk melaksanakan ibadah haji, sedangkan dalam umrah, jemaah niat untuk melaksanakan ibadah umrah.

  • Larangan Ihram

    Selama ihram, jemaah dilarang melakukan beberapa hal, seperti memotong rambut, memotong kuku, memakai wangi-wangian, dan berhubungan suami istri. Larangan-larangan ini berlaku baik dalam haji maupun umrah, namun ada beberapa perbedaan dalam detail pelaksanaannya.

Perbedaan dalam pelaksanaan ihram ini harus dipahami dengan baik oleh jemaah agar dapat melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan bermakna.

Tawaf

Tawaf merupakan salah satu rukun ibadah haji dan umrah yang memiliki makna dan keutamaan tersendiri. Dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan antara tawaf dalam haji dan tawaf dalam umrah, baik dari segi jumlah putaran maupun waktu pelaksanaannya.

Dalam ibadah haji, jemaah melaksanakan tawaf sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Tawaf ini disebut dengan tawaf ifadah atau tawaf haji. Sedangkan dalam ibadah umrah, jemaah melaksanakan tawaf sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Tawaf ini disebut dengan tawaf umrah atau tawaf qudum.

Perbedaan waktu pelaksanaan tawaf juga menjadi pembeda antara haji dan umrah. Dalam ibadah haji, tawaf ifadah dilaksanakan setelah wukuf di Arafah dan sebelum melakukan sa’i. Sedangkan dalam ibadah umrah, tawaf umrah dapat dilaksanakan kapan saja selama berada di Mekah.

Memahami perbedaan tawaf dalam haji dan umrah penting bagi jemaah untuk melaksanakan ibadah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan. Dengan memahami perbedaan ini, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan bermakna.

Sa’i

Sa’i merupakan salah satu rukun ibadah haji dan umrah yang memiliki makna dan keutamaan tersendiri. Dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan antara sa’i dalam haji dan sa’i dalam umrah, baik dari segi jumlah putaran maupun waktu pelaksanaannya.

Dalam ibadah haji, jemaah melaksanakan sa’i sebanyak tujuh putaran, dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Sa’i ini disebut dengan sa’i haji. Sedangkan dalam ibadah umrah, jemaah melaksanakan sa’i sebanyak tujuh putaran, dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Sa’i ini disebut dengan sa’i umrah.

Perbedaan waktu pelaksanaan sa’i juga menjadi pembeda antara haji dan umrah. Dalam ibadah haji, sa’i haji dilaksanakan setelah tawaf ifadah dan sebelum melakukan tahalul. Sedangkan dalam ibadah umrah, sa’i umrah dapat dilaksanakan kapan saja selama berada di Mekah.

Memahami perbedaan sa’i dalam haji dan umrah penting bagi jemaah untuk melaksanakan ibadah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan. Dengan memahami perbedaan ini, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan bermakna.

Pertanyaan Umum tentang Perbedaan Haji dan Umrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang perbedaan haji dan umrah:

Pertanyaan 1: Apa perbedaan utama antara haji dan umrah?

Jawaban: Perbedaan utama antara haji dan umrah terletak pada jenis ibadah, waktu pelaksanaan, kewajiban, rukun, syarat wajib, tata cara pelaksanaan, tempat pelaksanaan, ihram, tawaf, dan sa’i.

Pertanyaan 2: Apakah haji wajib dilakukan oleh semua umat Islam?

Jawaban: Haji merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu, baik secara finansial maupun fisik.

Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan haji?

Jawaban: Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.

Pertanyaan 4: Berapa jumlah rukun haji?

Jawaban: Rukun haji terdiri dari lima rukun, yaitu ihram, thawaf, sa’i, wukuf, dan tahalul.

Pertanyaan 5: Apa perbedaan pakaian ihram untuk haji dan umrah?

Jawaban: Dalam haji, jemaah harus mengenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih tanpa jahitan. Sementara itu, dalam umrah, jemaah dapat mengenakan pakaian ihram atau pakaian biasa yang bersih dan menutup aurat.

Pertanyaan 6: Apakah sa’i dalam haji dan umrah memiliki perbedaan?

Jawaban: Jumlah putaran sa’i dalam haji dan umrah sama, yaitu tujuh putaran. Namun, waktu pelaksanaan sa’i haji setelah tawaf ifadah, sedangkan waktu pelaksanaan sa’i umrah lebih fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja selama berada di Mekah.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan haji dan umrah.

Tips untuk Membedakan Haji dan Umrah

Memahami perbedaan antara haji dan umrah sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan kedua ibadah tersebut. Berikut adalah beberapa tips untuk membedakan haji dan umrah:

Tip 1: Ketahui Jenis Ibadahnya

Haji merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu, sementara umrah adalah ibadah sunnah.

Tip 2: Perhatikan Waktu Pelaksanaannya

Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, sementara umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun.

Tip 3: Pahami Kewajibannya

Haji memiliki kewajiban yang lebih banyak dibandingkan umrah, seperti wajib haji dan sunnah haji, sementara umrah hanya memiliki satu kewajiban, yaitu wajib umrah.

Tip 4: Hitung Jumlah Rukunnya

Haji memiliki lima rukun, yaitu ihram, thawaf, sa’i, wukuf, dan tahalul, sementara umrah hanya memiliki tiga rukun, yaitu ihram, thawaf, dan sa’i.

Tip 5: Pelajari Syarat Wajibnya

Syarat wajib haji lebih banyak dibandingkan syarat wajib umrah. Syarat wajib haji meliputi Islam, baligh, berakal, merdeka, mampu secara finansial dan fisik, serta adanya mahram bagi jemaah wanita.

Tip 6: Ketahui Tata Cara Pelaksanaannya

Tata cara pelaksanaan haji lebih kompleks dan memakan waktu lebih lama dibandingkan umrah. Haji dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu Mekah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah.

Tip 7: Bedakan Tempat Pelaksanaannya

Haji dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu Mekah, Mina, Muzdalifah, dan Arafah, sementara umrah hanya dilaksanakan di Mekah.

Tip 8: Perhatikan Perbedaan Ihramnya

Dalam haji, jemaah harus mengenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih tanpa jahitan, sementara dalam umrah, jemaah dapat mengenakan pakaian ihram atau pakaian biasa yang bersih dan menutup aurat.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Tips-tips di atas akan membantu Anda memahami perbedaan haji dan umrah secara lebih komprehensif. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan ini, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.

Kesimpulan

Perbedaan antara haji dan umrah terletak pada berbagai aspek, mulai dari jenis ibadah, waktu pelaksanaan, kewajiban, rukun, syarat wajib, tata cara pelaksanaan, tempat pelaksanaan, ihram, tawaf, dan sa’i. Memahami perbedaan-perbedaan ini sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umrah sesuai dengan ketentuan syariat.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan adalah kewajiban haji yang hanya berlaku bagi umat Islam yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Sementara itu, umrah merupakan ibadah sunnah yang dapat dilaksanakan kapan saja oleh umat Islam yang berkeinginan.

Selain itu, perbedaan waktu pelaksanaan juga menjadi pembeda utama antara haji dan umrah. Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, sementara umrah dapat dilaksanakan sepanjang tahun. Perbedaan ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan umrah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan antara haji dan umrah, umat Islam dapat merencanakan dan mempersiapkan ibadahnya dengan baik. Ibadah haji dan umrah merupakan pilar penting dalam agama Islam, dan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan syariat akan memberikan manfaat dan keutamaan yang besar bagi jemaah.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru