Shalat Tarawih 8 Rakaat 3 Witir

sisca


Shalat Tarawih 8 Rakaat 3 Witir

Shalat tarawih 8 rakaat 3 witir adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Shalat ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan dua rakaat sekali salam dan diakhiri dengan 3 rakaat witir.

Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah untuk mendapatkan pahala yang besar, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu, shalat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang, dimana pertama kali dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang pengertian, tata cara, keutamaan, dan sejarah dari shalat tarawih 8 rakaat 3 witir.

Shalat Tarawih 8 Rakaat 3 Witir

Shalat tarawih 8 rakaat 3 witir merupakan ibadah sunnah yang memiliki beberapa aspek penting, yaitu:

  • Jumlah rakaat: 8 rakaat
  • Jumlah witir: 3 rakaat
  • Waktu pelaksanaan: Malam hari setelah shalat Isya
  • Tata cara: Dikerjakan dua rakaat sekali salam
  • Keutamaan: Mendapat pahala besar, bentuk ketaatan, mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Sejarah: Pertama kali dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab
  • Hukum: Sunnah
  • Rukun: Niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam
  • Syarat sah: Berwudhu, suci dari hadas besar, menghadap kiblat, dan dilakukan pada waktu yang ditentukan

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk tata cara pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jumlah rakaat

Salah satu aspek penting dari shalat tarawih 8 rakaat 3 witir adalah jumlah rakaatnya, yaitu 8 rakaat. Jumlah ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakan shalat tarawih dari shalat-shalat lainnya, seperti shalat Isya dan shalat Subuh yang masing-masing terdiri dari 4 rakaat.

Jumlah rakaat 8 ini memiliki dasar dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Dari Aisyah RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan shalat malam lebih dari 11 rakaat, termasuk shalat witir. Beliau mengerjakan 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, jumlah rakaat 8 dalam shalat tarawih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah ini. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan jumlah rakaat yang sesuai sunnah akan lebih sempurna dan bernilai ibadah yang lebih besar.

Jumlah witir

Salah satu aspek penting dari shalat tarawih 8 rakaat 3 witir adalah jumlah witirnya, yaitu 3 rakaat. Jumlah ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakan shalat tarawih dari shalat-shalat lainnya, seperti shalat Isya dan shalat Subuh yang masing-masing diakhiri dengan 1 rakaat witir.

Jumlah witir 3 rakaat dalam shalat tarawih memiliki dasar dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Dari Aisyah RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan shalat malam lebih dari 11 rakaat, termasuk shalat witir. Beliau mengerjakan 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, jumlah rakaat witir 3 dalam shalat tarawih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah ini. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan jumlah rakaat witir yang sesuai sunnah akan lebih sempurna dan bernilai ibadah yang lebih besar.

Selain itu, jumlah witir 3 rakaat dalam shalat tarawih juga memiliki makna simbolis. Angka 3 dalam Islam sering dikaitkan dengan sesuatu yang sempurna atau utuh. Hal ini sejalan dengan tujuan shalat tarawih itu sendiri, yaitu untuk menyempurnakan ibadah di bulan Ramadan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir memiliki kekhususan tersendiri, yaitu pada malam hari setelah shalat Isya. Hal ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakannya dari shalat-shalat lainnya. Pelaksanaan shalat tarawih pada waktu tersebut memiliki beberapa aspek penting, di antaranya:

  • Waktu dimulainya shalat tarawih

    Waktu dimulainya shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Hal ini berdasarkan hadis dari Aisyah RA, beliau berkata: “Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan setelah shalat Isya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Waktu berakhirnya shalat tarawih

    Waktu berakhirnya shalat tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh. Hal ini berdasarkan hadis dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: “Dahulu Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Keutamaan shalat tarawih pada malam-malam tertentu

    Shalat tarawih pada malam-malam tertentu memiliki keutamaan tersendiri. Salah satunya adalah pada malam ke-27 Ramadan, yang dikenal sebagai Lailatul Qadar. Shalat tarawih pada malam tersebut dijanjikan pahala yang sangat besar oleh Allah SWT.

  • Tata cara shalat tarawih

    Tata cara shalat tarawih secara umum sama dengan tata cara shalat sunnah lainnya. Namun, terdapat perbedaan dalam jumlah rakaat dan cara pengerjaannya. Shalat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat, di mana setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Dengan memahami aspek-aspek waktu pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tata cara

Shalat tarawih 8 rakaat 3 witir memiliki tata cara yang khas, yaitu dikerjakan dua rakaat sekali salam. Hal ini berarti, setiap dua rakaat shalat tarawih diakhiri dengan salam, sebelum kemudian dilanjutkan dengan dua rakaat berikutnya. Tata cara ini memiliki beberapa aspek penting, di antaranya:

  • Jumlah rakaat tiap salam

    Setiap dua rakaat shalat tarawih diakhiri dengan salam. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang mengerjakan shalat tarawih dengan dua rakaat sekali salam.

  • Cara mengakhiri dua rakaat

    Untuk mengakhiri dua rakaat shalat tarawih, dilakukan salam dengan mengucapkan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” ke kanan dan ke kiri.

  • Melanjutkan shalat

    Setelah salam, shalat tarawih dilanjutkan dengan mengerjakan dua rakaat berikutnya. Hal ini dilakukan hingga genap 8 rakaat.

  • Niat setiap dua rakaat

    Setiap dua rakaat shalat tarawih memiliki niat tersendiri. Niat tersebut diucapkan dalam hati pada awal setiap dua rakaat.

Dengan memahami tata cara shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan

Salah satu keutamaan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir adalah mendapat pahala yang besar. Pahala ini diberikan kepada umat Islam yang mengerjakan shalat tarawih dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Besarnya pahala shalat tarawih dapat dilihat dari hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain mendapat pahala yang besar, shalat tarawih juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan shalat tarawih, umat Islam menunjukkan ketaatannya kepada perintah Allah SWT yang telah memerintahkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan. Ketaatan ini akan berdampak pada meningkatnya keimanan dan ketakwaan seorang muslim kepada Allah SWT.

Keutamaan lainnya dari shalat tarawih adalah dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saat mengerjakan shalat tarawih, seorang muslim akan fokus beribadah kepada Allah SWT, sehingga akan terjalin hubungan yang lebih dekat dengan-Nya. Mendekatkan diri kepada Allah SWT ini akan berdampak pada kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan memahami keutamaan-keutamaan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, diharapkan umat Islam semakin semangat untuk mengerjakan ibadah ini. Shalat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas dan penuh ketaatan akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat.

Sejarah

Shalat tarawih 8 rakaat 3 witir memiliki sejarah yang panjang, dimana pertama kali dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab. Sejarah ini menjadi salah satu aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari ibadah shalat tarawih. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait sejarah shalat tarawih pada zaman Khalifah Umar bin Khattab:

  • Pelaksanaan Awal

    Shalat tarawih pertama kali dilaksanakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, sekitar tahun 14 Hijriyah. Pada awalnya, shalat tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid dan dipimpin oleh Ubay bin Ka’ab.

  • Jumlah Rakaat

    Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih dilakukan dengan jumlah 8 rakaat, sesuai dengan yang dilakukan oleh Ubay bin Ka’ab. Jumlah rakaat ini kemudian menjadi standar shalat tarawih hingga sekarang.

  • Waktu Pelaksanaan

    Shalat tarawih pada zaman Khalifah Umar bin Khattab dilaksanakan setelah shalat Isya berjamaah di masjid. Waktu pelaksanaan ini juga menjadi tradisi yang diikuti hingga sekarang.

  • Tujuan Pelaksanaan

    Khalifah Umar bin Khattab melaksanakan shalat tarawih dengan tujuan untuk menambah ibadah umat Islam di bulan Ramadan. Hal ini karena beliau melihat antusiasme umat Islam dalam melakukan ibadah pada bulan tersebut.

Sejarah shalat tarawih pada zaman Khalifah Umar bin Khattab memberikan pemahaman tentang asal-usul dan perkembangan ibadah ini. Dengan memahami sejarah ini, umat Islam dapat semakin menghargai dan menjaga tradisi shalat tarawih yang telah dilakukan selama berabad-abad.

Hukum

Shalat tarawih 8 rakaat 3 witir hukumnya sunnah, artinya ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak wajib. Meskipun tidak wajib, shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa, menambah pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa aspek hukum sunnah terkait dengan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir:

  • Dianjurkan untuk Dikerjakan

    Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk memperbanyak shalat pada malam bulan Ramadan.

  • Tidak Wajib Dikerjakan

    Meskipun sangat dianjurkan, shalat tarawih tidak termasuk ibadah wajib. Artinya, umat Islam tidak berdosa jika meninggalkannya. Namun, sangat disayangkan jika melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keutamaan yang besar dari shalat tarawih.

  • Diutamakan Dikerjakan Berjamaah

    Shalat tarawih lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk shalat berjamaah, termasuk shalat tarawih.

  • Waktu Pelaksanaan

    Shalat tarawih dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.

Dengan memahami hukum sunnah terkait dengan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk mengerjakan ibadah ini secara berjamaah di masjid, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang besar dari Allah SWT.

Rukun

Rukun shalat adalah perbuatan atau bacaan yang menjadi syarat sahnya shalat. Dalam shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, terdapat 9 rukun yang harus dikerjakan, yaitu:

  • Niat

    Niat adalah keinginan dalam hati untuk melakukan ibadah shalat tarawih. Niat diucapkan dalam hati pada awal shalat.

  • Takbiratul ihram

    Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” pada awal shalat. Takbiratul ihram menandakan dimulainya shalat.

  • Membaca surat Al-Fatihah

    Membaca surat Al-Fatihah adalah bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat. Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram.

  • Ruku’

    Ruku’ adalah gerakan membungkuk dengan meletakkan kedua tangan di atas lutut. Ruku’ dilakukan setelah membaca surat Al-Fatihah.

  • I’tidal

    I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’. I’tidal dilakukan dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

  • Sujud

    Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud dilakukan setelah i’tidal.

  • Duduk di antara dua sujud

    Duduk di antara dua sujud adalah gerakan duduk di atas kedua tumit setelah sujud pertama. Duduk di antara dua sujud dilakukan sebelum melakukan sujud kedua.

  • Tasyahud akhir

    Tasyahud akhir adalah bacaan doa setelah rakaat terakhir. Tasyahud akhir dilakukan sebelum salam.

  • Salam

    Salam adalah ucapan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” yang diucapkan pada akhir shalat. Salam menandakan berakhirnya shalat.

Kesembilan rukun shalat ini harus dikerjakan secara tertib dan benar. Jika salah satu rukun ditinggalkan, maka shalat tersebut tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan melaksanakan rukun-rukun shalat dengan baik, termasuk dalam shalat tarawih 8 rakaat 3 witir.

Syarat sah

Syarat sah shalat tarawih 8 rakaat 3 witir adalah hal-hal yang harus dipenuhi agar shalat tersebut dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT. Terdapat empat syarat sah yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Berwudhu

    Berwudhu adalah bersuci dengan cara membasuh anggota tubuh tertentu dengan air. Berwudhu merupakan syarat sah untuk semua jenis shalat, termasuk shalat tarawih.

  • Suci dari hadas besar

    Suci dari hadas besar berarti telah menghilangkan hadas besar, seperti junub dan haid. Cara menghilangkan hadas besar adalah dengan mandi wajib.

  • Menghadap kiblat

    Menghadap kiblat berarti menghadap ke arah Ka’bah di Mekah. Menghadap kiblat merupakan syarat sah untuk semua jenis shalat, termasuk shalat tarawih.

  • Dilakukan pada waktu yang ditentukan

    Shalat tarawih dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh. Shalat tarawih tidak boleh dilakukan di luar waktu tersebut.

Dengan memenuhi keempat syarat sah tersebut, shalat tarawih 8 rakaat 3 witir yang dikerjakan akan dianggap sah dan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat tersebut saat mengerjakan shalat tarawih.

Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih 8 Rakaat 3 Witir

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat dalam shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih terdiri dari 8 rakaat.

Pertanyaan 2: Berapa jumlah witir dalam shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih diakhiri dengan 3 rakaat witir.

Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh.

Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dikerjakan dua rakaat sekali salam, artinya setiap dua rakaat diakhiri dengan salam sebelum dilanjutkan dengan dua rakaat berikutnya.

Pertanyaan 5: Apa hukum shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih hukumnya sunnah, artinya ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak wajib.

Pertanyaan 6: Apa saja syarat sah shalat tarawih?

Jawaban: Syarat sah shalat tarawih adalah berwudhu, suci dari hadas besar, menghadap kiblat, dan dilakukan pada waktu yang ditentukan.

Pertanyaan-pertanyaan umum di atas dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang shalat tarawih 8 rakaat 3 witir. Dengan memahami aspek-aspek penting dari ibadah ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas tentang keutamaan dan manfaat shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.

Tips untuk Melaksanakan Shalat Tarawih 8 Rakaat 3 Witir dengan Baik dan Benar

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT:

Tip 1: Berniat dengan Baik
Niatkan shalat tarawih semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT dan memperoleh keridaan-Nya.

Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Pastikan untuk berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat tarawih, karena wudhu merupakan syarat sah shalat.

Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Saat mengerjakan shalat tarawih, usahakan untuk khusyuk dan fokus, tidak terganggu oleh hal-hal di sekitar.

Tip 4: Jaga Bacaan dan Gerakan
Baca surat dan ayat Al-Qur’an dengan jelas dan fasih, serta lakukan gerakan shalat dengan benar dan tertib.

Tip 5: Perbanyak Doa dan Zikir
Manfaatkan waktu shalat tarawih untuk memperbanyak doa dan zikir, memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.

Tip 6: Akhiri dengan Salam yang Sempurna
Pastikan untuk mengakhiri shalat tarawih dengan salam yang sempurna, sebagai tanda berakhirnya shalat.

Tip 7: Jaga Kebersihan dan Kesopanan
Jaga kebersihan dan kesopanan saat berada di masjid, baik dalam berpakaian maupun berperilaku.

Tip 8: Berjamaah di Masjid
Utamakan untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid, karena memiliki keutamaan yang lebih besar.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang besar dari ibadah ini.

Tips-tips ini akan semakin bermakna jika dikaitkan dengan aspek-aspek lain dari shalat tarawih, seperti sejarah, hukum, dan keutamaannya. Dengan memahami shalat tarawih secara komprehensif, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh khusyuk dan keikhlasan.

Kesimpulan

Shalat tarawih 8 rakaat 3 witir merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa, menambah pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat ini dilaksanakan pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh. Pelaksanaan shalat tarawih memiliki sejarah yang panjang, dimana pertama kali dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab.

Dalam melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat 3 witir, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti niat, tata cara, syarat sah, dan tips untuk melaksanakannya dengan baik dan benar. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru