Salah tarawih adalah salah satu jenis ibadah shalat yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya, dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala. Jumlah rakaat shalat tarawih bervariasi, tergantung pada daerah dan kebiasaan yang berlaku di masing-masing tempat.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, penggugur dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat ini juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, terutama pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Dalam sejarahnya, shalat tarawih pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan tahun pertama hijriah. Beliau melakukan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan shalat witir sebanyak 3 rakaat. Seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat shalat tarawih berkembang menjadi 20 rakaat, seperti yang banyak diamalkan oleh umat Islam saat ini.
SHALAT TARAWIH BERAPA RAKAAT
Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Islam, karena berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ibadah tersebut. Terdapat berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih, di antaranya:
- Jumlah rakaat sunnah
- Jumlah rakaat wajib
- Jumlah rakaat witir
- Waktu pelaksanaan
- Tempat pelaksanaan
- Imam shalat
- Makmum shalat
- Niat shalat
- Tata cara shalat
- Doa setelah shalat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dilakukan adalah 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat shalat witir. Shalat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala, dengan imam yang memimpin shalat. Namun, shalat tarawih juga dapat dilakukan secara individu di rumah, dengan niat dan tata cara yang sama seperti shalat tarawih berjamaah.
Jumlah Rakaat Sunnah
Salah satu aspek penting dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih adalah jumlah rakaat sunnah. Rakaat sunnah adalah rakaat yang dilakukan selain rakaat wajib. Dalam shalat tarawih, terdapat 20 rakaat sunnah yang dikerjakan dalam 10 salam, masing-masing 2 rakaat.
Jumlah rakaat sunnah ini sangat penting karena menjadi dasar penentuan jumlah rakaat shalat tarawih secara keseluruhan. Jika jumlah rakaat sunnah berkurang atau bertambah, maka jumlah rakaat shalat tarawih juga akan berubah. Misalnya, jika seseorang hanya mengerjakan 18 rakaat sunnah, maka jumlah rakaat shalat tarawihnya menjadi 18 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir, sehingga totalnya menjadi 21 rakaat.
Rakaat sunnah dalam shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Menggugurkan dosa
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Melatih kesabaran dan kekhusyuan dalam beribadah
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan rakaat sunnah dalam shalat tarawih secara lengkap, yaitu sebanyak 20 rakaat.
Jumlah Rakaat Wajib
Selain rakaat sunnah, jumlah rakaat wajib juga menjadi faktor penting dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih secara keseluruhan. Rakaat wajib adalah rakaat yang harus dikerjakan dalam setiap shalat, termasuk shalat tarawih. Dalam shalat tarawih, terdapat 3 rakaat wajib, yaitu 2 rakaat pada setiap salam.
-
Jumlah Rakaat pada Setiap Salam
Dalam shalat tarawih, setiap salam terdiri dari 2 rakaat. Salam adalah gerakan duduk yang dilakukan setelah selesai mengerjakan dua rakaat. Jadi, dalam shalat tarawih, terdapat 10 salam, yang masing-masing salam terdiri dari 2 rakaat.
-
Posisi Rakaat Wajib
Rakaat wajib dalam shalat tarawih selalu dikerjakan pada awal setiap salam. Artinya, 2 rakaat pertama pada setiap salam merupakan rakaat wajib. Sedangkan rakaat selanjutnya, yaitu rakaat ke-3 dan ke-4, merupakan rakaat sunnah.
-
Ketentuan Rakaat Wajib
Rakaat wajib dalam shalat tarawih memiliki ketentuan yang sama dengan rakaat wajib pada shalat lainnya. Rakaat wajib harus dikerjakan dengan sempurna, yaitu dengan membaca Surat Al-Fatihah dan minimal satu surat pendek pada setiap rakaat. Jika rakaat wajib tidak dikerjakan dengan sempurna, maka shalat tarawih tersebut tidak sah.
-
Hukum Meninggalkan Rakaat Wajib
Meninggalkan rakaat wajib dalam shalat tarawih hukumnya adalah haram. Jika seseorang sengaja meninggalkan rakaat wajib, maka shalat tarawihnya menjadi batal dan harus dikerjakan ulang. Namun, jika seseorang meninggalkan rakaat wajib karena lupa atau tidak sengaja, maka shalat tarawihnya tetap sah, tetapi harus diq (diganti) pada waktu yang lain.
Dengan memahami jumlah rakaat wajib dalam shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Jumlah Rakaat Witir
Jumlah rakaat witir memiliki hubungan yang erat dengan jumlah rakaat shalat tarawih secara keseluruhan. Witir merupakan shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat tarawih, biasanya terdiri dari 1, 3, 5, 7, atau 9 rakaat. Jumlah rakaat witir yang dikerjakan akan mempengaruhi jumlah total rakaat shalat tarawih.
Jika seseorang mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, maka jumlah rakaat witir yang dikerjakan biasanya adalah 3 rakaat. Hal ini karena jumlah rakaat shalat tarawih dan witir harus ganjil, agar jumlah total rakaat shalat malam tersebut menjadi ganjil. Misalnya, jika seseorang mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, kemudian dilanjutkan dengan shalat witir 3 rakaat, maka jumlah total rakaat shalat malam tersebut menjadi 23 rakaat.
Jumlah rakaat witir yang dikerjakan juga bisa mempengaruhi jumlah salam dalam shalat tarawih. Jika seseorang mengerjakan shalat witir 1 rakaat, maka jumlah salam dalam shalat tarawih menjadi 11 salam. Sedangkan jika seseorang mengerjakan shalat witir 3 rakaat, maka jumlah salam dalam shalat tarawih menjadi 12 salam.
Dengan demikian, jumlah rakaat witir merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih secara keseluruhan. Umat Islam dapat memilih jumlah rakaat witir yang akan dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih. Shalat tarawih biasanya dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya, dan waktunya dapat bervariasi tergantung pada daerah dan kebiasaan yang berlaku di masing-masing tempat.
-
Waktu Mulai
Waktu mulai shalat tarawih biasanya sekitar setengah jam setelah shalat Isya, atau ketika waktu shalat sunnah qiyamul lail telah masuk. Waktu ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak setelah shalat Isya dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat tarawih.
-
Waktu Berakhir
Waktu berakhirnya shalat tarawih juga bervariasi, namun biasanya sekitar satu jam sebelum waktu imsak. Waktu ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk menyambut waktu sahur dan shalat Subuh.
-
Waktu Terbaik
Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 01.00 sampai 03.00 dini hari. Pada waktu tersebut, kondisi biasanya lebih tenang dan kondusif untuk beribadah, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kekhusyuan dan pahala yang lebih besar.
-
Waktu Luang
Bagi sebagian orang, waktu pelaksanaan shalat tarawih juga disesuaikan dengan waktu luang yang tersedia. Ada yang melaksanakan shalat tarawih secara penuh, ada pula yang hanya beberapa rakaat saja, tergantung pada waktu yang dimiliki.
Dengan memahami waktu pelaksanaan shalat tarawih, umat Islam dapat menyesuaikan waktunya dengan baik sehingga dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan optimal, baik dari segi jumlah rakaat maupun kekhusyuan dalam beribadah.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih. Tempat pelaksanaan dapat mempengaruhi jumlah rakaat yang dikerjakan, karena ada beberapa tempat yang memiliki ketentuan khusus terkait jumlah rakaat shalat tarawih.
-
Masjid
Masjid merupakan tempat yang paling umum digunakan untuk melaksanakan shalat tarawih. Di masjid, biasanya shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat shalat witir. Jumlah rakaat ini sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan di banyak masjid.
-
Musala
Musala juga merupakan tempat yang sering digunakan untuk melaksanakan shalat tarawih. Di musala, jumlah rakaat shalat tarawih biasanya juga sama dengan di masjid, yaitu 20 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir.
-
Rumah
Shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di rumah. Namun, jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan di rumah bisa berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan masing-masing orang. Ada yang mengerjakan 20 rakaat, ada juga yang mengerjakan lebih sedikit, seperti 8 rakaat atau 12 rakaat.
-
Tempat lain
Selain masjid, musala, dan rumah, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat lain, seperti kantor, sekolah, atau lapangan. Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan di tempat-tempat tersebut biasanya disesuaikan dengan waktu dan kondisi yang tersedia.
Dengan memahami tempat pelaksanaan shalat tarawih, umat Islam dapat menentukan jumlah rakaat shalat tarawih yang akan dikerjakan sesuai dengan tempat dan waktu yang tersedia. Hal ini penting untuk diketahui agar ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Imam Shalat
Imam shalat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan shalat tarawih, karena berperan memimpin jalannya shalat dan menentukan jumlah rakaat yang dikerjakan.
-
Kepemimpinan Imam
Imam shalat memiliki peran sebagai pemimpin dalam shalat tarawih. Imaam bertugas memimpin bacaan, gerakan, dan doa-doa selama shalat. Makmum yang mengikuti shalat harus mengikuti gerakan dan bacaan imam dengan baik.
-
Penentuan Jumlah Rakaat
Imam shalat juga bertugas menentukan jumlah rakaat yang dikerjakan dalam shalat tarawih. Biasanya, imam akan mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat shalat witir. Namun, dalam beberapa kasus, imam dapat mengerjakan lebih banyak atau lebih sedikit rakaat, tergantung pada kesepakatan bersama dengan makmum.
-
Kemampuan Imam
Kemampuan imam shalat juga mempengaruhi jumlah rakaat yang dikerjakan dalam shalat tarawih. Imam yang memiliki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan baik biasanya akan mengerjakan shalat tarawih dengan lebih banyak rakaat. Hal ini karena imam dapat membaca surat-surat yang panjang dengan lancar dan tidak terputus-putus.
Dengan memahami peran dan tugas imam shalat, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Imam shalat yang baik akan membawa makmum untuk melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang besar.
Makmum Shalat
Makmum shalat adalah orang yang mengikuti gerakan dan bacaan imam dalam shalat berjamaah. Dalam shalat tarawih, makmum memiliki peran penting dalam menentukan jumlah rakaat yang dikerjakan.
Salah satu tugas makmum dalam shalat tarawih adalah mengikuti jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam. Makmum tidak diperbolehkan mengerjakan lebih banyak atau lebih sedikit rakaat dibandingkan dengan imam. Hal ini karena jumlah rakaat dalam shalat tarawih sudah ditentukan, yaitu 20 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir.
Jika makmum mengerjakan lebih banyak atau lebih sedikit rakaat dibandingkan dengan imam, maka shalat tarawihnya menjadi tidak sah. Oleh karena itu, makmum harus selalu mengikuti gerakan dan bacaan imam dengan baik. Dengan demikian, jumlah rakaat yang dikerjakan dalam shalat tarawih akan sesuai dengan tuntunan syariat.
Niat Shalat
Niat shalat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan shalat tarawih, karena berkaitan dengan keikhlasan dan tujuan dalam beribadah. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat, dan harus sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.
-
Jenis Niat
Niat shalat tarawih dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu niat qabliyah dan niat ba’diyah. Niat qabliyah adalah niat yang diucapkan sebelum memulai shalat, sedangkan niat ba’diyah adalah niat yang diucapkan setelah memulai shalat. Niat qabliyah lebih utama daripada niat ba’diyah.
-
Lafadz Niat
Lafadz niat shalat tarawih dapat diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Lafadz niat shalat tarawih dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
-
Niat Imam
Imam shalat yang memimpin shalat tarawih berjamaah memiliki niat yang berbeda dengan makmum. Imam niat menjadi imam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir. Lafadz niat imam shalat tarawih adalah sebagai berikut:
-
Niat Makmum
Makmum yang mengikuti shalat tarawih berjamaah niat mengikuti imam shalat tarawih sebanyak 20 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir. Lafadz niat makmum shalat tarawih adalah sebagai berikut:
Dengan memahami niat shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Niat yang ikhlas dan sesuai akan membuat ibadah shalat tarawih menjadi lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Tata Cara Shalat
Tata cara shalat adalah urutan gerakan dan bacaan yang dilakukan dalam shalat. Tata cara shalat sudah ditentukan dalam ajaran Islam dan harus diikuti dengan benar oleh umat Islam ketika melaksanakan shalat. Tata cara shalat juga sangat penting dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih.
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat. Namun, jumlah rakaat ini dapat bervariasi tergantung pada daerah dan kebiasaan yang berlaku di masing-masing tempat. Di beberapa daerah, shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, 12 rakaat, atau bahkan 36 rakaat. Namun, yang paling umum dikerjakan adalah 20 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir.
Tata cara shalat tarawih pada dasarnya sama dengan tata cara shalat biasa. Perbedaannya terletak pada jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya. Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya, dan biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau musala. Imam shalat akan memimpin jalannya shalat tarawih dan menentukan jumlah rakaat yang dikerjakan.
Doa setelah Shalat
Shalat tarawih adalah salah satu ibadah penting di bulan Ramadhan. Setelah melaksanakan shalat tarawih, dianjurkan untuk membaca doa setelah shalat. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diterima amal ibadah shalat tarawih yang telah dikerjakan, serta memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan.
-
Lafadz Doa
Salah satu doa yang bisa dibaca setelah shalat tarawih adalah sebagai berikut:
-
Waktu Membaca
Doa setelah shalat tarawih dapat dibaca segera setelah selesai shalat, sebelum salam. Doa ini juga bisa dibaca setelah salam, ketika masih duduk di tempat shalat.
-
Keutamaan Membaca Doa
Membaca doa setelah shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
Demikian penjelasan tentang doa setelah shalat tarawih. Dengan membaca doa setelah shalat, diharapkan ibadah shalat tarawih yang telah dilaksanakan menjadi lebih sempurna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tanya Jawab Seputar Shalat Tarawih Berapa Rakaat
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar shalat tarawih berapa rakaat yang sering ditanyakan:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dikerjakan?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dikerjakan adalah 20 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat shalat witir.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara menentukan jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih dapat ditentukan berdasarkan waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, imam shalat, dan kesepakatan bersama dengan makmum.
Pertanyaan 3: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih lebih dari 20 rakaat?
Jawaban: Boleh, namun tidak dianjurkan. Jumlah rakaat shalat tarawih yang lebih dari 20 rakaat dapat memberatkan makmum dan mengurangi kekhusyuan dalam beribadah.
Pertanyaan 4: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih kurang dari 20 rakaat?
Jawaban: Boleh, namun pahala yang didapat akan berkurang. Shalat tarawih yang kurang dari 20 rakaat dianggap sebagai shalat sunnah biasa.
Pertanyaan 5: Berapa jumlah rakaat shalat witir yang dikerjakan setelah shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat witir yang dikerjakan setelah shalat tarawih biasanya adalah 3 rakaat.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara mengikuti imam shalat tarawih yang mengerjakan lebih banyak atau lebih sedikit rakaat?
Jawaban: Makmum harus mengikuti jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam. Jika imam mengerjakan lebih banyak rakaat, makmum boleh menambah rakaatnya sendiri. Jika imam mengerjakan lebih sedikit rakaat, makmum tetap mengikuti jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam.
Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar shalat tarawih berapa rakaat. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang waktu pelaksanaan shalat tarawih. Silakan simak penjelasan selanjutnya pada bagian “Waktu Pelaksanaan Shalat Tarawih” di bawah ini.
Tips Menentukan Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Menentukan jumlah rakaat shalat tarawih sangat penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menentukan jumlah rakaat shalat tarawih yang tepat:
Tip 1: Ikuti Imam Shalat
Jika Anda mengikuti shalat tarawih berjamaah, maka ikutilah jumlah rakaat yang dikerjakan oleh imam shalat. Imam biasanya akan mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir.
Tip 2: Perhatikan Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih juga dapat mempengaruhi jumlah rakaat yang dikerjakan. Jika shalat tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir, maka biasanya dikerjakan lebih banyak rakaat, sekitar 20 rakaat plus witir.
Tip 3: Sesuaikan dengan Kemampuan
Jika Anda mengerjakan shalat tarawih secara individu, maka sesuaikan jumlah rakaat dengan kemampuan Anda. Anda bisa mengerjakan 8 rakaat, 12 rakaat, atau 20 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir.
Tip 4: Perhatikan Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih juga dapat mempengaruhi jumlah rakaat yang dikerjakan. Di masjid atau musala, biasanya shalat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, sedangkan di rumah atau tempat lain mungkin dikerjakan lebih sedikit.
Tip 5: Niatkan dengan Benar
Sebelum memulai shalat tarawih, niatkanlah jumlah rakaat yang akan Anda kerjakan. Niat ini harus diucapkan dalam hati dan sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.
Kesimpulan:
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menentukan jumlah rakaat shalat tarawih yang tepat sesuai dengan kondisi dan kemampuan Anda. Hal ini penting untuk memastikan ibadah shalat tarawih yang dilakukan diterima dan berpahala di sisi Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang waktu pelaksanaan shalat tarawih. Silakan simak penjelasan selanjutnya pada bagian “Waktu Pelaksanaan Shalat Tarawih” di bawah ini.
Kesimpulan
Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh umat Islam, karena berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ibadah tersebut. Artikel ini telah membahas secara mendalam tentang jumlah rakaat shalat tarawih, mulai dari aspek-aspek yang mempengaruhinya hingga tips menentukan jumlah rakaat yang tepat.
Beberapa poin penting yang perlu ditekankan dari pembahasan di atas adalah:
- Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dikerjakan adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir.
- Jumlah rakaat shalat tarawih dapat bervariasi tergantung pada waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, imam shalat, dan kesepakatan bersama dengan makmum.
- Umat Islam dapat menyesuaikan jumlah rakaat shalat tarawih dengan kemampuan dan kondisi yang dimiliki, namun tetap memperhatikan tuntunan syariat.
Dengan memahami jumlah rakaat shalat tarawih yang tepat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ibadah ini memiliki pahala yang besar dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak shalat tarawih di bulan Ramadhan ini sebagai bentuk ikhtiar untuk meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT.