Shalat tarawih Muhammadiyah adalah ibadah shalat sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya. Shalat ini dikenal dengan gerakannya yang cepat dan jumlah rakaatnya yang banyak, yaitu 11 rakaat.
Shalat tarawih Muhammadiyah memiliki banyak manfaat, antara lain meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan menyehatkan tubuh. Selain itu, shalat ini juga memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan perkembangan Islam di Indonesia.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang shalat tarawih Muhammadiyah, mulai dari pengertian, tata cara pelaksanaan, hingga sejarah dan perkembangannya.
Shalat Tarawih Muhammadiyah
Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah penting yang memiliki banyak aspek mendasar, meliputi:
- Pengertian
- Hukum
- Waktu Pelaksanaan
- Tempat Pelaksanaan
- Tata Cara Pelaksanaan
- Jumlah Rakaat
- Niat
- Keutamaan
Pemahaman yang komprehensif tentang aspek-aspek ini sangat penting untuk melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk praktik ibadah yang utuh dan bermakna.
Pengertian
Pengertian shalat tarawih Muhammadiyah adalah pemahaman dasar tentang ibadah shalat sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Pengertian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari sejarah, hukum, hingga tata cara pelaksanaannya.
-
Makna Shalat Tarawih
Secara bahasa, tarawih berasal dari kata “tarwihah” yang berarti beristirahat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih dilaksanakan dengan mengambil jeda atau istirahat di antara setiap dua rakaat.
-
Hukum Shalat Tarawih
Dalam pandangan Muhammadiyah, shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat ini memiliki keutamaan yang besar, terutama jika dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
-
Waktu Pelaksanaan
Shalat tarawih dilaksanakan pada bulan Ramadhan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu pelaksanaan yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.
-
Tata Cara Pelaksanaan
Shalat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan dengan gerakan yang cepat dan jumlah rakaat yang banyak, yaitu 11 rakaat. Tata cara pelaksanaannya sama dengan shalat sunnah pada umumnya, hanya saja pada setiap dua rakaat terdapat jeda atau istirahat sejenak.
Dengan memahami pengertian shalat tarawih Muhammadiyah secara komprehensif, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Pengertian yang jelas juga menjadi dasar untuk mengamalkan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan ajaran Muhammadiyah.
Hukum
Hukum shalat tarawih Muhammadiyah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Penetapan hukum ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya:
- Hadis Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid.
- Hadis Ibnu Umar RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat tarawih, baik saat sehat maupun sakit.
Dari dalil-dalil tersebut dapat disimpulkan bahwa shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama secara berjamaah di masjid. Hukum sunnah muakkadah ini menunjukkan bahwa shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar dan sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh umat Islam.
Dalam praktiknya, shalat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan dengan gerakan yang cepat dan jumlah rakaat yang banyak, yaitu 11 rakaat. Tata cara pelaksanaannya sama dengan shalat sunnah pada umumnya, hanya saja pada setiap dua rakaat terdapat jeda atau istirahat sejenak.
Dengan memahami hukum shalat tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Selain itu, hukum sunnah muakkadah juga menjadi motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah shalat tarawih, terutama pada sepertiga malam terakhir di bulan Ramadhan.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih Muhammadiyah menjadi salah satu aspek penting yang memengaruhi sah atau tidaknya ibadah ini. Shalat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan pada bulan Ramadhan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu pelaksanaan yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.
Penetapan waktu pelaksanaan ini didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya:
- Merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
- Pada sepertiga malam terakhir, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, termasuk shalat tarawih.
- Waktu tersebut memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak setelah melaksanakan shalat Isya dan mempersiapkan diri untuk shalat tarawih.
Dengan memahami waktu pelaksanaan shalat tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Selain itu, pemahaman ini juga menjadi dasar untuk mengamalkan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan ajaran Muhammadiyah.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih Muhammadiyah adalah masjid atau musala. Hal ini didasarkan pada anjuran Rasulullah SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid, termasuk shalat tarawih. Selain itu, masjid dan musala merupakan tempat yang bersih dan kondusif untuk beribadah, sehingga dapat membantu umat Islam untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan shalat tarawih.
Shalat tarawih Muhammadiyah yang dilaksanakan di masjid atau musala juga memiliki dampak positif bagi ukhuwah Islamiyah. Dengan berkumpul dan melaksanakan shalat berjamaah, umat Islam dapat mempererat silaturahmi dan memperkuat rasa persaudaraan sesama Muslim. Selain itu, shalat tarawih di masjid atau musala juga dapat menjadi sarana untuk dakwah dan tabligh, sehingga dapat menyebarkan ajaran Islam dan meningkatkan keimanan umat.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah di masjid atau musala. Dengan melaksanakan shalat tarawih di tempat yang tepat, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang lebih besar, baik secara spiritual maupun sosial.
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih Muhammadiyah memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan tata cara pelaksanaan shalat tarawih pada umumnya. Tata cara ini telah menjadi ciri khas shalat tarawih Muhammadiyah sejak awal perkembangannya dan terus diamalkan hingga saat ini.
-
Jumlah Rakaat
Shalat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan dengan jumlah 11 rakaat, termasuk 3 rakaat witir. Jumlah rakaat ini didasarkan pada hadis Aisyah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat.
-
Gerakan Salat
Gerakan shalat tarawih Muhammadiyah dikenal dengan gerakannya yang cepat dan tegas. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak jumlah rakaat yang dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Gerakan cepat ini juga menjadi ciri khas yang membedakan shalat tarawih Muhammadiyah dengan shalat tarawih pada umumnya.
-
Istirahat Antar Rakaat
Dalam shalat tarawih Muhammadiyah, terdapat jeda atau istirahat sejenak di antara setiap dua rakaat. Istirahat ini berfungsi untuk mengatur napas dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya. Selain itu, istirahat ini juga menjadi waktu untuk berdoa dan merenungkan makna dari ibadah yang sedang dilaksanakan.
-
Doa Qunut
Pada rakaat terakhir sebelum witir, terdapat doa qunut yang dipanjatkan oleh imam. Doa qunut ini berisi permohonan ampunan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT. Doa qunut ini menjadi salah satu keunikan shalat tarawih Muhammadiyah dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.
Dengan memahami dan mengamalkan tata cara pelaksanaan shalat tarawih Muhammadiyah dengan benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari ibadah ini. Selain itu, tata cara pelaksanaan yang khas ini juga menjadi bagian dari identitas dan tradisi keagamaan Muhammadiyah yang perlu terus dilestarikan.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih Muhammadiyah merupakan salah satu aspek penting yang membedakannya dengan shalat tarawih pada umumnya. Jumlah rakaat yang ditetapkan dalam shalat tarawih Muhammadiyah adalah 11 rakaat, termasuk 3 rakaat witir.
Penetapan jumlah rakaat ini didasarkan pada hadis Aisyah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat. Hadis ini menjadi rujukan utama dalam menentukan jumlah rakaat shalat tarawih Muhammadiyah dan diamalkan hingga saat ini.
Jumlah rakaat yang banyak dalam shalat tarawih Muhammadiyah memiliki beberapa hikmah, di antaranya:
- Memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan pahala di bulan Ramadhan.
- Melatih kesabaran dan ketahanan dalam beribadah, terutama dengan gerakan shalat yang cepat.
- Menambah kekhusyukan dan kekonsistenan dalam melaksanakan shalat tarawih.
Dengan memahami hubungan antara jumlah rakaat dan shalat tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan memperoleh manfaatnya secara optimal. Jumlah rakaat yang tepat menjadi salah satu kunci sahnya shalat tarawih dan menjadi bagian integral dari tradisi keagamaan Muhammadiyah.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun shalat yang sangat penting, termasuk dalam shalat tarawih Muhammadiyah. Niat berfungsi sebagai penentu sah atau tidaknya suatu ibadah, termasuk shalat tarawih. Dalam shalat tarawih Muhammadiyah, niat diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram, yaitu saat mengangkat tangan untuk memulai shalat.
Niat shalat tarawih Muhammadiyah berbeda dengan niat shalat tarawih pada umumnya. Hal ini dikarenakan shalat tarawih Muhammadiyah memiliki gerakan yang cepat dan jumlah rakaat yang banyak, yaitu 11 rakaat. Oleh karena itu, niat shalat tarawih Muhammadiyah harus disesuaikan dengan kekhususan tersebut.
Adapun niat shalat tarawih Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatal tarawihil mustaqbil qurbatan ilallah ta’ala.”
Artinya: “Saya niat shalat sunnah tarawih yang sekarang, karena Allah Ta’ala.”
Niat ini diucapkan dalam hati secara jelas dan khusyuk pada saat takbiratul ihram. Dengan mengucapkan niat tersebut, maka shalat tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan menjadi sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Keutamaan
Dalam ajaran Islam, shalat tarawih Muhammadiyah memiliki keutamaan yang besar bagi umat Muslim. Keutamaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah tarawih dengan penuh khusyuk dan istiqamah, terutama pada bulan Ramadhan.
Salah satu keutamaan shalat tarawih Muhammadiyah adalah sebagai penggugur dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, shalat tarawih Muhammadiyah juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, termasuk shalat tarawih, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwanya. Shalat tarawih juga menjadi waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Keutamaan shalat tarawih Muhammadiyah juga terlihat dari pahala yang berlimpah yang akan diperoleh oleh umat Islam yang melaksanakannya. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berdiri (shalat) pada malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memahami keutamaan shalat tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Keutamaan ini menjadi pengingat bahwa setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh penghayatan akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan spiritual umat Islam.
Tanya Jawab Seputar Shalat Tarawih Muhammadiyah
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar shalat tarawih Muhammadiyah yang sering ditanyakan:
Pertanyaan 1: Apa hukum melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Hukum melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih Muhammadiyah adalah 11 rakaat, termasuk 3 rakaat witir.
Pertanyaan 3: Bagaimana gerakan shalat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Gerakan shalat tarawih Muhammadiyah dikenal dengan gerakannya yang cepat dan tegas.
Pertanyaan 4: Apakah ada perbedaan niat shalat tarawih Muhammadiyah dengan shalat tarawih pada umumnya?
Jawaban: Ya, terdapat perbedaan niat shalat tarawih Muhammadiyah dengan shalat tarawih pada umumnya, yaitu sebagai berikut: “Ushalli sunnatal tarawihil mustaqbil qurbatan ilallah ta’ala.”
Pertanyaan 5: Apa keutamaan melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Keutamaan melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah antara lain sebagai penggugur dosa, meningkatkan ketakwaan, dan pahala yang berlimpah.
Pertanyaan 6: Di mana sebaiknya melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Sebaiknya melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah di masjid atau musala.
Selain pertanyaan di atas, masih banyak pertanyaan lain seputar shalat tarawih Muhammadiyah. Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang ibadah shalat tarawih Muhammadiyah.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan shalat tarawih Muhammadiyah.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah
Bagian ini akan memberikan beberapa tips dalam melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah agar dapat dikerjakan dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh manfaat yang optimal.
Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Persiapkan diri dengan baik secara fisik dan mental sebelum melaksanakan shalat tarawih. Pastikan tubuh dalam kondisi fit dan pikiran dalam keadaan tenang.
Tip 2: Datang ke Masjid Tepat Waktu
Usahakan datang ke masjid tepat waktu agar dapat mengikuti shalat tarawih secara berjamaah dari awal hingga akhir.
Tip 3: Fokus dan Khusyuk
Fokuskan pikiran dan hati saat melaksanakan shalat tarawih. Hindari gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah.
Tip 4: Ikuti Gerakan Imam dengan Benar
Perhatikan dan ikuti gerakan imam dengan benar, terutama pada saat gerakan yang cepat.
Tip 5: Perbanyak Doa dan Dzikir
Perbanyak doa dan dzikir pada saat shalat tarawih, terutama pada saat istirahat antar rakaat.
Tip 6: Jaga Kekompakan Jamaah
Jaga kekompakan dan kesatuan dengan sesama jamaah saat melaksanakan shalat tarawih berjamaah.
Tip 7: Manfaatkan Waktu Istirahat
Manfaatkan waktu istirahat antar rakaat untuk mengatur napas, menenangkan pikiran, dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.
Tip 8: Akhiri dengan Witir
Akhiri shalat tarawih dengan melaksanakan shalat witir sebagai penutup ibadah.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh manfaat dan keberkahan dari ibadah tersebut.
Tips-tips ini menjadi bekal penting bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih Muhammadiyah. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips ini, diharapkan ibadah shalat tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Pelaksanaan shalat tarawih Muhammadiyah memiliki kekhasan tersendiri dalam gerakan, jumlah rakaat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan dengan gerakan yang cepat, jumlah rakaat sebanyak 11 rakaat, dan terdapat jeda atau istirahat sejenak di antara setiap dua rakaat.
Selain kekhasan tersebut, shalat tarawih Muhammadiyah juga memiliki keutamaan yang besar, yaitu sebagai penggugur dosa, meningkatkan ketakwaan, dan pahala yang berlimpah. Dengan memahami keutamaan ini, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih Muhammadiyah dengan sebaik-baiknya.