Surat-surat tarawih merupakan bacaan yang dilantunkan pada malam-malam bulan Ramadan, terutama saat melaksanakan salat tarawih. Bacanya dapat dilakukan secara berjemaah atau sendiri-sendiri.
Membaca surat-surat tarawih banyak memberikan manfaat, di antaranya menambah pahala, mengulang hafalan Alquran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu perkembangan penting dalam sejarah surat-surat tarawih adalah adanya penambahan bacaan qunut pada rakaat terakhir pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang surat-surat tarawih, mulai dari jenis-jenisnya, tata cara membacanya, hingga hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
Surat-surat Tarawih
Surat-surat tarawih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah salat tarawih di bulan Ramadan. Pembacaannya memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami dan diamalkan.
- Jumlah Rakaat
- Jenis Surat
- Tata Cara Membaca
- Bacaan Qunut
- Keutamaan
- Hikmah
- Sejarah
- Tradisi
- Perkembangan
Setiap aspek tersebut saling terkait dan berkontribusi pada makna dan nilai ibadah salat tarawih. Misalnya, jenis surat yang dibaca dan tata cara membacanya menentukan kekhusyukan dan fokus dalam beribadah. Keutamaan dan hikmah yang terkandung di dalamnya memotivasi umat Islam untuk mengamalkannya dengan baik. Memahami sejarah dan tradisi surat-surat tarawih juga menambah wawasan tentang perkembangan dan keberagaman praktik keagamaan.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam salat tarawih menjadi penentu jumlah surat yang dibaca sebagai surat-surat tarawih. Umumnya, salat tarawih dikerjakan sebanyak 8, 16, atau 20 rakaat, dengan masing-masing rakaat terdiri dari dua kali gerakan salat, yaitu berdiri, rukuk, sujud, dan duduk. Berdasarkan riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih sebanyak 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat salat, 3 rakaat witir, dan salat sunnah dua rakaat sebelum atau sesudahnya.
Jumlah rakaat yang berbeda-beda ini berpengaruh pada pilihan surat-surat tarawih yang dibaca. Misalnya, jika salat tarawih dikerjakan 8 rakaat, maka surat-surat tarawih yang dibaca bisa lebih pendek, seperti surat-surat yang terdiri dari beberapa ayat saja. Sedangkan jika salat tarawih dikerjakan 20 rakaat, maka surat-surat tarawih yang dibaca bisa lebih panjang, bahkan bisa sampai setengah juz atau lebih.
Dengan demikian, jumlah rakaat dalam salat tarawih memiliki kaitan yang erat dengan surat-surat tarawih yang dibaca. Jumlah rakaat menentukan durasi salat dan mempengaruhi pilihan surat yang dibaca, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu.
Jenis Surat
Dalam surat-surat tarawih, terdapat berbagai jenis surat yang dapat dibaca, mulai dari surat-surat pendek hingga surat-surat yang panjang. Pemilihan jenis surat ini bergantung pada jumlah rakaat yang dikerjakan, waktu yang tersedia, dan kemampuan masing-masing individu.
-
Surat-surat Pendek
Surat-surat pendek biasanya terdiri dari beberapa ayat saja, seperti surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas. Surat-surat ini cocok dibaca ketika salat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang sedikit, misalnya 8 rakaat.
-
Surat-surat Menengah
Surat-surat menengah terdiri dari beberapa halaman, seperti surat Al-Baqarah, surat Ali Imran, dan surat An-Nisa. Surat-surat ini cocok dibaca ketika salat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, misalnya 16 rakaat.
-
Surat-surat Panjang
Surat-surat panjang biasanya terdiri dari beberapa juz, seperti surat Al-Baqarah, surat Ali Imran, dan surat Al-Maidah. Surat-surat ini cocok dibaca ketika salat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang banyak, misalnya 20 rakaat.
Pemilihan jenis surat dalam surat-surat tarawih juga dapat disesuaikan dengan tema atau tujuan tertentu. Misalnya, pada malam-malam ganjil di bulan Ramadan, dapat dipilih surat-surat yang berkaitan dengan keutamaan bulan Ramadan, ampunan dosa, dan pahala berlipat ganda. Sedangkan pada malam-malam genap, dapat dipilih surat-surat yang berkaitan dengan kisah-kisah para nabi dan rasul, serta hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut.
Tata Cara Membaca
Dalam membaca surat-surat tarawih, terdapat tata cara tertentu yang perlu diperhatikan. Tata cara ini bertujuan untuk menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah salat tarawih.
-
Niat
Sebelum membaca surat-surat tarawih, niatkan dalam hati bahwa bacaan tersebut merupakan bagian dari ibadah salat tarawih.
-
Tartil
Bacalah surat-surat tarawih dengan tartil, yaitu jelas dan tidak tergesa-gesa. Hal ini bertujuan agar bacaan dapat dipahami dan meresap ke dalam hati.
-
Tajwid
Perhatikan tajwid atau aturan bacaan Alquran saat membaca surat-surat tarawih. Tajwid yang baik akan membuat bacaan lebih indah dan sesuai dengan kaidah.
-
Makhorijul Huruf
Ucapkan setiap huruf dengan jelas dan sesuai dengan makharijul hurufnya. Makhorijul huruf yang benar akan membuat bacaan lebih fasih dan mudah dipahami.
Dengan menerapkan tata cara membaca surat-surat tarawih tersebut, bacaan akan menjadi lebih bermakna dan dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Selain itu, tata cara membaca yang benar juga akan membantu menjaga keutuhan dan kemurnian bacaan Alquran.
Bacaan Qunut
Bacaan qunut merupakan suatu doa yang dibaca pada rakaat terakhir salat witir atau salat tarawih. Dalam praktiknya, bacaan qunut memiliki kaitan yang erat dengan surat-surat tarawih.
Salah satu sebabnya adalah karena bacaan qunut dibaca setelah surat-surat tarawih selesai dibaca. Hal ini menunjukkan bahwa bacaan qunut merupakan bagian dari rangkaian ibadah salat tarawih, khususnya pada rakaat terakhir.
Selain itu, bacaan qunut juga memiliki fungsi untuk melengkapi ibadah salat tarawih. Dalam bacaan qunut, terdapat doa-doa yang berisi permohonan ampunan, perlindungan, dan keberkahan. Doa-doa ini menjadi pelengkap setelah membaca surat-surat tarawih yang berisi ayat-ayat Alquran.
Keutamaan
Keutamaan membaca surat-surat tarawih sangatlah besar, sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain:
- Mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Setiap huruf yang dibaca dalam salat tarawih akan dilipatgandakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat.
- Diampuni dosa-dosanya. Membaca surat-surat tarawih, terutama surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, dapat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa.
- Didekatkan kepada Allah SWT. Membaca surat-surat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat disukai Allah SWT, sehingga dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
- Terhindar dari gangguan setan. Membaca surat-surat tarawih, terutama surat Al-Baqarah, dapat menjadi perlindungan dari gangguan setan.
Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk membaca surat-surat tarawih dengan baik dan khusyuk. Dengan membaca surat-surat tarawih, kita bukan hanya melaksanakan ibadah sunnah, tetapi juga berpotensi mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat besar. Dalam praktiknya, surat-surat tarawih yang dibaca pada setiap rakaat salat tarawih dapat bervariasi, tergantung pada jumlah rakaat dan jenis surat yang dipilih. Namun, secara umum, surat-surat yang sering dibaca dalam salat tarawih adalah surat-surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan surat-surat juz amma.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu unsur penting dalam surat-surat tarawih. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran berharga yang terkandung dalam sebuah ucapan atau tulisan. Dalam surat-surat tarawih, hikmah dapat ditemukan dalam setiap ayat yang dibaca.
Hikmah dalam surat-surat tarawih dapat menjadi pengingat bagi umat Islam tentang berbagai hal, seperti keutamaan bulan Ramadan, pentingnya beribadah dengan ikhlas, dan keindahan asmaul husna. Hikmah-hikmah ini dapat memotivasi dan menginspirasi umat Islam untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Salah satu contoh hikmah dalam surat-surat tarawih terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” Ayat ini memberikan hikmah bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan membaca Al-Quran untuk mendapatkan petunjuk dan keberkahan.
Sejarah
Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam memahami surat-surat tarawih. Sejarah memberikan konteks dan latar belakang mengenai asal-usul, perkembangan, dan praktik membaca surat-surat tarawih sepanjang waktu.
-
Asal-usul
Surat-surat tarawih pertama kali dibaca pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada awalnya, surat-surat tarawih dibaca secara bergantian oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. Seiring berjalannya waktu, bacaan surat-surat tarawih menjadi lebih terstruktur dan teratur.
-
Perkembangan
Seiring perkembangan zaman, terjadi beberapa perubahan dalam praktik membaca surat-surat tarawih. Salah satu perubahan yang signifikan adalah penambahan bacaan qunut pada rakaat terakhir. Bacaan qunut pertama kali ditambahkan pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
-
Tradisi
Tradisi membaca surat-surat tarawih terus berkembang di berbagai daerah dan negara. Di beberapa daerah, surat-surat tarawih dibaca dengan cara dilagukan atau dilantunkan dengan merdu. Tradisi ini menambah kekhusyukan dan keindahan dalam ibadah salat tarawih.
-
Pengaruh Budaya
Praktik membaca surat-surat tarawih juga dipengaruhi oleh budaya setempat. Di beberapa negara, surat-surat tarawih dipadukan dengan unsur-unsur budaya, seperti penggunaan alat musik tradisional atau tari-tarian tertentu.
Dengan memahami sejarah surat-surat tarawih, kita dapat menghargai tradisi dan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad. Sejarah juga menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya Islam, khususnya dalam konteks ibadah salat tarawih.
Tradisi
Tradisi merupakan salah satu unsur penting dalam praktik membaca surat-surat tarawih. Tradisi ini berkembang di berbagai daerah dan negara, sehingga menambah kekayaan dan keragaman dalam ibadah salat tarawih.
-
Lagu dan Musik
Di beberapa daerah, surat-surat tarawih dibaca dengan cara dilagukan atau dilantunkan dengan merdu. Tradisi ini menambah keindahan dan kekhusyukan dalam pelaksanaan salat tarawih.
-
Tari-tarian
Di beberapa negara, seperti di Aceh, terdapat tradisi tari-tarian yang dipadukan dengan pembacaan surat-surat tarawih. Tari-tarian ini biasanya bersifat religius dan memiliki makna simbolis.
-
Busana Khusus
Di beberapa daerah, masyarakat mengenakan busana khusus saat melaksanakan salat tarawih. Busana khusus ini biasanya berupa pakaian tradisional atau pakaian yang dianggap lebih sopan dan khusyuk.
-
Hidangan Khas
Pada bulan Ramadan, biasanya terdapat hidangan khas yang disajikan saat berbuka puasa atau setelah selesai melaksanakan salat tarawih. Hidangan khas ini menjadi bagian dari tradisi dan menambah keunikan dalam praktik ibadah Ramadan.
Tradisi-tradisi tersebut memperkaya pengalaman umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih. Tradisi ini juga menjadi bagian dari warisan budaya Islam yang perlu dijaga dan dilestarikan. Dengan memahami dan menghargai tradisi-tradisi tersebut, kita dapat meningkatkan kekhusyukan dan makna ibadah salat tarawih.
Perkembangan
Perkembangan merupakan salah satu aspek penting dalam praktik surat-surat tarawih. Seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa perubahan dan perkembangan yang terjadi, baik dalam hal bacaan, tata cara, maupun tradisi yang menyertainya.
-
Penambahan Bacaan Qunut
Salah satu perkembangan yang signifikan adalah penambahan bacaan qunut pada rakaat terakhir salat tarawih. Bacaan qunut merupakan doa yang berisi permohonan ampunan, perlindungan, dan keberkahan. Penambahan bacaan qunut ini diyakini telah dilakukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
-
Pengaruh Budaya Lokal
Perkembangan surat-surat tarawih juga dipengaruhi oleh budaya lokal di berbagai daerah. Misalnya, di beberapa daerah di Indonesia, surat-surat tarawih dibaca dengan cara dilagukan atau dilantunkan dengan merdu. Tradisi ini menambah kekhusyukan dan keindahan dalam pelaksanaan salat tarawih.
-
Pemanfaatan Teknologi
Dalam perkembangannya, surat-surat tarawih juga memanfaatkan kemajuan teknologi. Saat ini, banyak aplikasi dan website yang menyediakan bacaan surat-surat tarawih secara digital. Hal ini memudahkan umat Islam untuk membaca surat-surat tarawih kapan saja dan di mana saja.
-
Munculnya Metode Baru dalam Menghafal Surat-surat Tarawih
Selain pemanfaatan teknologi, perkembangan surat-surat tarawih juga ditandai dengan munculnya metode-metode baru dalam menghafal surat-surat tarawih. Metode-metode ini dirancang untuk memudahkan umat Islam dalam menghafal surat-surat tarawih dengan cepat dan efektif.
Perkembangan-perkembangan tersebut menunjukkan bahwa praktik surat-surat tarawih terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan dan keadaan zaman. Perkembangan ini juga memperkaya khazanah tradisi Islam dan menambah keindahan dalam pelaksanaan ibadah salat tarawih.
Pertanyaan Umum tentang Surat-surat Tarawih
Bagian ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait surat-surat tarawih. Pertanyaan-pertanyaan ini dipilih berdasarkan isu yang sering menjadi pertanyaan atau kesalahpahaman mengenai surat-surat tarawih.
Pertanyaan 1: Apa saja surat-surat yang dibaca dalam salat tarawih?
Jawaban: Surat-surat yang dibaca dalam salat tarawih dapat bervariasi, tergantung pada jumlah rakaat dan tradisi yang berlaku di masing-masing daerah. Namun, secara umum, surat-surat yang sering dibaca adalah surat-surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, serta surat-surat juz amma.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah surat yang dibaca dalam setiap rakaat salat tarawih?
Jawaban: Jumlah surat yang dibaca dalam setiap rakaat salat tarawih juga bervariasi, tergantung pada jumlah rakaat dan kebiasaan yang berlaku. Misalnya, dalam salat tarawih 8 rakaat, biasanya dibaca 1 surat pada setiap rakaat, sedangkan dalam salat tarawih 20 rakaat, jumlah surat yang dibaca bisa lebih banyak.
Pertanyaan 3: Apa keutamaan membaca surat-surat tarawih?
Jawaban: Membaca surat-surat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, didekatkan kepada Allah SWT, dan terhindar dari gangguan setan.
Pertanyaan 4: Apakah ada bacaan tertentu yang dibaca setelah surat-surat tarawih?
Jawaban: Ya, setelah surat-surat tarawih selesai dibaca, biasanya dilanjutkan dengan membaca doa qunut pada rakaat terakhir salat tarawih atau salat witir.
Pertanyaan 5: Bolehkah membaca surat-surat tarawih secara berjamaah?
Jawaban: Membaca surat-surat tarawih secara berjamaah diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Membaca surat-surat tarawih secara berjamaah dapat menambah kekhusyukan dan kebersamaan dalam ibadah.
Pertanyaan 6: Apakah ada tradisi khusus dalam membaca surat-surat tarawih di daerah tertentu?
Jawaban: Ya, di beberapa daerah terdapat tradisi khusus dalam membaca surat-surat tarawih. Misalnya, di beberapa daerah di Indonesia, surat-surat tarawih dibaca dengan cara dilagukan atau dilantunkan dengan merdu.
Pertanyaan dan jawaban di atas memberikan gambaran umum tentang surat-surat tarawih. Masih banyak hal lain yang dapat dibahas lebih dalam mengenai surat-surat tarawih. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan surat-surat tarawih.
Tips Membaca Surat-surat Tarawih
Berikut ini adalah beberapa tips untuk membaca surat-surat tarawih dengan baik dan khusyuk:
Tip 1: Berniat dengan Baik
Niatkan dalam hati bahwa membaca surat-surat tarawih merupakan bagian dari ibadah salat tarawih.
Tip 2: Baca dengan Tartil
Bacalah surat-surat tarawih dengan tartil, yaitu jelas dan tidak tergesa-gesa.
Tip 3: Perhatikan Tajwid
Perhatikan tajwid atau aturan bacaan Alquran saat membaca surat-surat tarawih.
Tip 4: Ucapkan Makhorijul Huruf dengan Benar
Ucapkan setiap huruf dengan jelas dan sesuai dengan makharijul hurufnya.
Tip 5: Membaca dengan Suara yang Merdu
Jika memungkinkan, bacalah surat-surat tarawih dengan suara yang merdu dan enak didengar.
Tip 6: Baca dengan Pemahaman
Bacalah surat-surat tarawih sambil memahami artinya, sehingga dapat meresap ke dalam hati.
Tip 7: Membaca secara Berjamaah
Membaca surat-surat tarawih secara berjamaah dapat menambah kekhusyukan dan kebersamaan dalam ibadah.
Tip 8: Membaca Surat-surat Pendek
Bagi yang kesulitan membaca surat-surat panjang, dapat memilih untuk membaca surat-surat pendek, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan pembacaan surat-surat tarawih dapat menjadi lebih bermakna dan khusyuk. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan pahala dalam ibadah salat tarawih.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat membaca surat-surat tarawih. Manfaat-manfaat ini akan semakin memotivasi kita untuk membaca surat-surat tarawih dengan baik dan benar.
Kesimpulan
Surat-surat tarawih merupakan bagian penting dalam ibadah salat tarawih di bulan Ramadan. Pembacaannya memiliki banyak keutamaan, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dan didekatkan kepada Allah SWT. Selain itu, surat-surat tarawih juga mengandung hikmah dan pelajaran berharga yang dapat memotivasi dan menginspirasi umat Islam untuk memperbaiki diri.
Beberapa poin penting yang perlu ditekankan:
- Surat-surat tarawih dibaca dengan tata cara tertentu, seperti tartil, tajwid, dan makharijul huruf yang benar.
- Bacaan qunut yang dibaca pada rakaat terakhir menambah kesempurnaan salat tarawih.
- Tradisi dan perkembangan dalam praktik surat-surat tarawih memperkaya khazanah ibadah Ramadan dan menambah kekhusyukan dalam pelaksanaannya.
Membaca surat-surat tarawih merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Marilah kita membaca surat-surat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.