Takbir Idul Fitri Berapa Kali

sisca


Takbir Idul Fitri Berapa Kali

Takbir Idul Fitri berapa kali merupakan pertanyaan yang sering diajukan saat umat Islam merayakan hari kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan. Takbir adalah kalimat yang diucapkan untuk mengagungkan kebesaran Allah dan merupakan salah satu rangkaian ibadah dalam perayaan Idul Fitri.

Mengucapkan takbir Idul Fitri memiliki beberapa keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala, mendekatkan diri kepada Allah, dan syiar Islam. Dalam sejarah Islam, takbir Idul Fitri pertama kali dikumandangkan oleh Rasulullah SAW saat beliau dan para sahabatnya merayakan Idul Fitri setelah Perang Badar.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ketentuan dan tata cara mengucapkan takbir Idul Fitri, serta sejarah dan keutamaannya dalam ajaran Islam.

Takbir Idul Fitri Berapa Kali

Takbir Idul Fitri merupakan ibadah yang sangat penting dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri. Takbir dilakukan untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT dan sebagai syiar kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan.

  • Niat
  • Waktu
  • Tempat
  • Tata Cara
  • Lafadz Takbir
  • Keutamaan
  • Sejarah
  • Hukum
  • Sunnah
  • Bid’ah

Mengucapkan takbir Idul Fitri memiliki banyak keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mensyiarkan agama Islam. Takbir Idul Fitri juga merupakan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda: “Barang siapa yang mengucapkan takbir pada malam dan siang Hari Raya Idul Fitri, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.” (HR. Ahmad)

Niat

Niat adalah salah satu rukun ibadah dalam Islam, termasuk ibadah takbir Idul Fitri. Niat merupakan kehendak hati untuk melakukan sesuatu ibadah. Dalam takbir Idul Fitri, niat diucapkan dalam hati sebelum memulai takbir, yaitu: “Aku berniat untuk bertakbir Idul Fitri karena Allah SWT.”

Niat sangat penting dalam ibadah takbir Idul Fitri karena menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah tersebut. Tanpa niat, maka takbir yang diucapkan tidak akan bernilai ibadah. Selain itu, niat juga akan menentukan pahala yang akan diterima oleh orang yang bertakbir.

Contoh niat takbir Idul Fitri dalam kehidupan sehari-hari: Seorang Muslim yang ingin melakukan takbir Idul Fitri, maka sebelum memulai takbir, ia membaca niat dalam hatinya: “Aku berniat untuk bertakbir Idul Fitri karena Allah SWT.” Dengan membaca niat tersebut, maka takbir yang ia ucapkan akan menjadi ibadah yang sah dan bernilai pahala.

Waktu Takbir Idul Fitri

Waktu takbir Idul Fitri adalah salah satu aspek penting dalam ibadah takbir Idul Fitri. Waktu takbir Idul Fitri dimulai sejak terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri.

  • Malam Idul Fitri

    Takbir Idul Fitri pertama kali dikumandangkan pada malam Idul Fitri, setelah matahari terbenam. Takbir pada malam Idul Fitri disebut juga dengan takbiratul ihram.

  • Pagi Hari Idul Fitri

    Takbir pada pagi hari Idul Fitri dimulai setelah shalat Idul Fitri hingga matahari terbenam. Takbir pada pagi hari Idul Fitri disebut juga dengan takbir tasyriq.

  • Siang dan Sore Hari Idul Fitri

    Takbir pada siang dan sore hari Idul Fitri dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid atau di tempat-tempat terbuka. Takbir pada siang dan sore hari Idul Fitri disebut juga dengan takbir zawal.

Takbir Idul Fitri yang dilakukan pada waktu-waktu tersebut memiliki keutamaan masing-masing. Takbir pada malam Idul Fitri memiliki keutamaan tersendiri, yaitu sebagai tanda dimulainya hari raya Idul Fitri. Takbir pada pagi hari Idul Fitri memiliki keutamaan untuk mengiringi pelaksanaan shalat Idul Fitri. Sedangkan takbir pada siang dan sore hari Idul Fitri memiliki keutamaan untuk mensyiarkan agama Islam dan sebagai bentuk syukur atas kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan.

Tempat Takbir Idul Fitri

Tempat takbir Idul Fitri merupakan aspek penting dalam ibadah takbir Idul Fitri. Tempat takbir Idul Fitri yang utama adalah masjid atau lapangan terbuka. Namun, takbir Idul Fitri juga dapat dilakukan di tempat-tempat lain, seperti rumah, kantor, atau sekolah.

  • Masjid

    Masjid merupakan tempat yang paling utama untuk melakukan takbir Idul Fitri. Di masjid, takbir Idul Fitri biasanya dilakukan secara berjamaah setelah shalat Idul Fitri.

  • Lapangan Terbuka

    Lapangan terbuka juga merupakan tempat yang baik untuk melakukan takbir Idul Fitri. Di lapangan terbuka, takbir Idul Fitri biasanya dilakukan secara massal oleh seluruh warga masyarakat.

  • Rumah

    Takbir Idul Fitri juga dapat dilakukan di rumah. Di rumah, takbir Idul Fitri biasanya dilakukan secara individu atau bersama keluarga.

  • Kantor

    Takbir Idul Fitri juga dapat dilakukan di kantor. Di kantor, takbir Idul Fitri biasanya dilakukan secara berjamaah oleh seluruh karyawan.

Tempat takbir Idul Fitri yang dipilih haruslah memenuhi beberapa syarat, yaitu:

  • Bersih dan suci
  • Luas dan lapang
  • Aman dan nyaman

Dengan memilih tempat takbir Idul Fitri yang tepat, maka ibadah takbir Idul Fitri akan dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk dan nyaman.

Tata Cara Takbir Idul Fitri

Tata cara takbir Idul Fitri merupakan rangkaian kegiatan atau perbuatan yang dilakukan dalam melaksanakan takbir Idul Fitri. Tata cara takbir Idul Fitri memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Lafadz Takbir

    Lafadz takbir Idul Fitri yang diucapkan adalah “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.” Lafadz takbir ini diucapkan berulang-ulang dengan suara yang lantang dan jelas.

  • Waktu Takbir

    Waktu takbir Idul Fitri dimulai sejak terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri. Takbir pada malam Idul Fitri disebut dengan takbiratul ihram, sedangkan takbir pada pagi hari Idul Fitri disebut dengan takbir tasyriq.

  • Tempat Takbir

    Takbir Idul Fitri dapat dilakukan di masjid, lapangan terbuka, rumah, kantor, atau tempat-tempat lainnya. Namun, tempat yang paling utama untuk melakukan takbir Idul Fitri adalah di masjid.

  • Niat Takbir

    Sebelum melakukan takbir Idul Fitri, disunnahkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Niat takbir Idul Fitri adalah untuk mengagungkan Allah SWT dan mensyiarkan agama Islam.

Dengan memperhatikan tata cara takbir Idul Fitri yang benar, maka ibadah takbir Idul Fitri yang kita lakukan akan menjadi lebih sempurna dan bernilai pahala yang besar.

Lafadz Takbir

Lafadz takbir adalah kalimat yang diucapkan untuk mengagungkan Allah SWT. Lafadz takbir terdiri dari beberapa macam, salah satunya adalah lafadz takbir Idul Fitri. Lafadz takbir Idul Fitri adalah “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.” Lafadz takbir ini diucapkan berulang-ulang dengan suara yang lantang dan jelas.

Lafadz takbir memiliki peran yang sangat penting dalam takbir Idul Fitri. Lafadz takbir merupakan komponen utama yang membedakan takbir Idul Fitri dengan ibadah lainnya. Tanpa lafadz takbir, maka takbir Idul Fitri tidak akan sah dan tidak bernilai ibadah. Selain itu, lafadz takbir juga merupakan syiar agama Islam. Dengan mengucapkan lafadz takbir, umat Islam menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sedang merayakan hari kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan.

Dalam kehidupan sehari-hari, lafadz takbir Idul Fitri dapat kita jumpai di berbagai tempat, seperti masjid, lapangan terbuka, rumah, dan kantor. Umat Islam biasanya mengucapkan lafadz takbir secara berjamaah setelah shalat Idul Fitri. Selain itu, takbir Idul Fitri juga dapat diucapkan secara individu, misalnya ketika sedang bepergian atau bekerja.

Dengan memahami hubungan antara lafadz takbir dan takbir Idul Fitri, kita dapat melaksanakan ibadah takbir Idul Fitri dengan lebih baik dan sempurna. Lafadz takbir merupakan komponen utama yang membedakan takbir Idul Fitri dengan ibadah lainnya. Selain itu, lafadz takbir juga merupakan syiar agama Islam. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengucapkan lafadz takbir dengan benar dan khusyuk.

Keutamaan

Takbir Idul Fitri merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Keutamaan-keutamaan ini menjadi salah satu alasan mengapa umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan takbir Idul Fitri.

  • Mendapat pahala yang besar

    Salah satu keutamaan takbir Idul Fitri adalah mendapatkan pahala yang besar. Setiap kali seorang Muslim mengucapkan takbir, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pahala ini akan dilipatgandakan jika takbir diucapkan secara berjamaah.

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT

    Takbir Idul Fitri juga menjadi salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengucapkan takbir, seorang Muslim mengakui kebesaran dan keagungan Allah SWT. Hal ini akan membuat hati seorang Muslim menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.

  • Mensyiarkan agama Islam

    Takbir Idul Fitri juga merupakan salah satu cara untuk mensyiarkan agama Islam. Dengan mengucapkan takbir, umat Islam menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sedang merayakan hari kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan. Hal ini akan membuat orang lain tertarik untuk mengenal Islam lebih jauh.

  • Memberi semangat kepada kaum Muslimin

    Takbir Idul Fitri juga dapat memberikan semangat kepada kaum Muslimin. Dengan mendengar takbir yang dikumandangkan, umat Islam akan merasa lebih semangat untuk beribadah dan berbuat baik. Hal ini akan membuat umat Islam menjadi lebih kuat dan solid.

Keutamaan-keutamaan takbir Idul Fitri ini menunjukkan bahwa ibadah ini sangat penting untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Dengan melaksanakan takbir Idul Fitri, umat Islam akan mendapatkan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Sejarah

Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan takbir Idul Fitri. Takbir Idul Fitri merupakan ibadah yang telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Pada masa itu, takbir Idul Fitri dikumandangkan untuk menandai kemenangan umat Islam setelah berhasil menaklukkan Benteng Khaibar. Sejak saat itu, takbir Idul Fitri menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahunnya untuk merayakan hari kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadan.

Sejarah takbir Idul Fitri tidak hanya berhenti sampai di situ. Takbir Idul Fitri juga mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Pada zaman dahulu, takbir Idul Fitri hanya dikumandangkan oleh sekelompok kecil orang. Namun, seiring berjalannya waktu, takbir Idul Fitri mulai dikumandangkan secara massal oleh seluruh umat Islam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk syiar agama Islam dan untuk menunjukkan kebahagiaan umat Islam dalam menyambut hari kemenangan.

Dalam konteks Indonesia, takbir Idul Fitri memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Takbir Idul Fitri pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-15 Masehi, dibawa oleh pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah. Sejak saat itu, takbir Idul Fitri menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Takbir Idul Fitri biasanya dikumandangkan di masjid-masjid, lapangan terbuka, dan bahkan di rumah-rumah. Hal ini menunjukkan bahwa takbir Idul Fitri telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia.

Hukum

Hukum takbir Idul Fitri adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat Islam. Hukum ini didasarkan pada hadits-hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk bertakbir pada hari raya Idul Fitri. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan takbir pada malam dan siang hari raya Idul Fitri, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hukum sunnah muakkadah menunjukkan bahwa takbir Idul Fitri bukanlah ibadah yang wajib dilakukan, namun sangat dianjurkan. Hal ini berarti bahwa umat Islam yang tidak melaksanakan takbir Idul Fitri tidak akan mendapat dosa, namun akan kehilangan pahala yang besar. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi seluruh umat Islam untuk melaksanakan takbir Idul Fitri sebagai bentuk syukur dan pengagungan kepada Allah SWT.

Dalam praktiknya, takbir Idul Fitri biasanya dikumandangkan mulai dari terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri. Takbir dapat dikumandangkan secara individu atau berjamaah, di masjid, lapangan terbuka, atau di tempat-tempat lainnya. Umat Islam juga dapat menggunakan berbagai alat bantu untuk mengumandangkan takbir, seperti pengeras suara, bedug, atau rebana.

Sunnah

Takbir Idul Fitri merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki hukum sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum sunnah muakkadah ini didasarkan pada banyak dalil, di antaranya hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Barang siapa yang mengucapkan takbir pada malam dan siang hari raya Idul Fitri, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Waktu Pelaksanaan

    Takbir Idul Fitri disunnahkan untuk dilakukan sejak terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri. Waktu pelaksanaan takbir ini disebut juga dengan waktu takbir tasyriq.

  • Lafadz Takbir

    Lafadz takbir yang disunnahkan untuk diucapkan adalah “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.” Lafadz takbir ini diucapkan secara berulang-ulang dengan suara yang lantang dan jelas.

  • Tempat Pelaksanaan

    Takbir Idul Fitri dapat dilakukan di mana saja, baik di masjid, lapangan terbuka, rumah, maupun tempat lainnya. Namun, takbir yang dilakukan secara berjamaah di masjid lebih utama.

  • Keutamaan

    Mengucapkan takbir Idul Fitri memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mensyiarkan agama Islam.

Dengan memahami dan melaksanakan sunnah-sunnah takbir Idul Fitri, kita akan mendapatkan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita bersemangat untuk mengumandangkan takbir Idul Fitri dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk syukur dan pengagungan kepada Allah SWT.

Bid’ah

Bid’ah merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan takbir Idul Fitri. Bid’ah adalah segala sesuatu yang baru dalam agama yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks takbir Idul Fitri, bid’ah dapat terjadi dalam hal waktu, lafadz, atau cara pelaksanaan takbir.

  • Penambahan Waktu Takbir

    Takbir Idul Fitri disunahkan untuk dilakukan mulai terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri. Namun, ada sebagian kelompok yang menambah waktu takbir di luar waktu tersebut, seperti pada malam-malam sebelum Idul Fitri atau setelah shalat Tarawih. Penambahan waktu takbir ini termasuk bid’ah karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.

  • Perubahan Lafadz Takbir

    Lafadz takbir Idul Fitri yang disunnahkan adalah “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.” Namun, ada sebagian kelompok yang mengubah lafadz takbir, seperti menambahkan kalimat atau mengganti sebagian kalimat. Perubahan lafadz takbir ini juga termasuk bid’ah karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.

  • Penggunaan Alat Musik

    Takbir Idul Fitri disunahkan untuk dilakukan dengan suara yang lantang dan jelas. Namun, ada sebagian kelompok yang menggunakan alat musik, seperti bedug atau rebana, untuk mengiringi takbir. Penggunaan alat musik ini termasuk bid’ah karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. Takbir Idul Fitri hendaknya dilakukan dengan suara manusia, tanpa menggunakan alat musik.

  • Takbir Keliling

    Takbir Idul Fitri disunahkan untuk dilakukan di masjid, lapangan terbuka, atau tempat-tempat lainnya. Namun, ada sebagian kelompok yang melakukan takbir keliling, yaitu takbir yang dilakukan sambil berjalan atau berkeliling kampung. Takbir keliling ini juga termasuk bid’ah karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. Takbir Idul Fitri hendaknya dilakukan di tempat yang telah ditentukan, tidak sambil berjalan atau berkeliling.

Dengan memahami dan menghindari bid’ah dalam pelaksanaan takbir Idul Fitri, kita dapat melaksanakan ibadah takbir dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Takbir Idul Fitri hendaknya dilakukan sesuai dengan waktu, lafadz, dan cara yang disunnahkan, tanpa tambahan atau perubahan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Tanya Jawab Takbir Idul Fitri Berapa Kali

Berikut adalah beberapa tanya jawab umum seputar takbir Idul Fitri berapa kali:

Pertanyaan 1: Takbir Idul Fitri pertama kali dikumandangkan sejak kapan?

Jawaban: Takbir Idul Fitri pertama kali dikumandangkan sejak terbenam matahari pada malam Idul Fitri

Pertanyaan 2: Berapa kali takbir Idul Fitri diucapkan?

Jawaban: Takbir Idul Fitri diucapkan sebanyak tiga kali, yaitu “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”

Pertanyaan 3: Di mana saja takbir Idul Fitri boleh dikumandangkan?

Jawaban: Takbir Idul Fitri boleh dikumandangkan di masjid, lapangan terbuka, rumah, atau tempat-tempat lainnya

Pertanyaan 4: Apakah boleh menambahkan kalimat lain pada lafadz takbir Idul Fitri?

Jawaban: Tidak boleh, lafadz takbir Idul Fitri tidak boleh ditambah atau diubah

Pertanyaan 5: Apakah boleh mengumandangkan takbir Idul Fitri menggunakan pengeras suara?

Jawaban: Boleh, asalkan tidak mengganggu ketenangan lingkungan sekitar

Pertanyaan 6: Apakah hukum mengucapkan takbir Idul Fitri?

Jawaban: Hukum mengucapkan takbir Idul Fitri adalah sunnah muakkadah, sangat dianjurkan untuk dikerjakan

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar takbir Idul Fitri berapa kali. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang ibadah takbir Idul Fitri.

Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang tata cara mengucapkan takbir Idul Fitri yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.

Tips Mengumandangkan Takbir Idul Fitri

Mengumandangkan takbir Idul Fitri merupakan bagian penting dari perayaan hari raya Idul Fitri. Takbir yang dikumandangkan dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam akan memberikan pahala yang besar bagi yang melaksanakannya. Berikut adalah beberapa tips mengumandangkan takbir Idul Fitri:

Tip 1: Pastikan Waktu yang Tepat
Takbir Idul Fitri dikumandangkan sejak terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri.

Tip 2: Gunakan Lafadz yang Benar
Lafadz takbir Idul Fitri yang benar adalah “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.”

Tip 3: Kumandangkan dengan Suara yang Jelas
Takbir Idul Fitri disunnahkan untuk dikumandangkan dengan suara yang jelas dan lantang.

Tip 4: Hindari Bid’ah
Hindari bid’ah dalam mengumandangkan takbir, seperti menambah waktu takbir, mengubah lafadz takbir, atau menggunakan alat musik.

Tip 5: Lakukan dengan Khusyuk
Kumandangkan takbir dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Takbir bukan hanya sekedar ucapan, tetapi juga merupakan ibadah kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips ini, kita dapat mengumandangkan takbir Idul Fitri dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Takbir yang kita kumandangkan akan memberikan pahala yang besar dan menjadi syiar kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan.

Pembahasan selanjutnya akan mengulas tentang keutamaan mengumandangkan takbir Idul Fitri. Keutamaan-keutamaan ini akan semakin memotivasi kita untuk mengumandangkan takbir dengan semangat dan penuh penghayatan.

Kesimpulan

Artikel ini telah membahas secara mendalam tentang takbir Idul Fitri berapa kali, mulai dari pengertian, hukum, waktu pelaksanaan, hingga tata cara pelaksanaannya. Takbir Idul Fitri merupakan ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam, dengan hukum sunnah muakkadah. Takbir Idul Fitri dikumandangkan mulai terbenam matahari pada malam Idul Fitri hingga terbenam matahari pada hari Idul Fitri, dengan lafadz “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.”

Mengumandangkan takbir Idul Fitri memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mensyiarkan agama Islam. Oleh karena itu, setiap umat Islam sangat dianjurkan untuk mengumandangkan takbir Idul Fitri dengan khusyuk dan penuh penghayatan.



Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Tags

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru