Tarawih Muhammadiyah adalah shalat sunnah khusus yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Shalat ini dikerjakan sebanyak 8 rakaat, 2 rakaat salam.
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki banyak manfaat, di antaranya: meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi. Shalat ini juga memiliki sejarah yang panjang, yang dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Tarawih Muhammadiyah, mulai dari sejarah, tata cara, hingga hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:
- Jumlah rakaat: 8 rakaat, 2 rakaat salam
- Waktu pelaksanaan: Setelah shalat Isya
- Tata cara: Sama dengan shalat sunnah lainnya
- Hukum: Sunnah
- Keutamaan: Meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, mempererat tali silaturahmi
- Sejarah: Dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW
- Dalil: Hadits riwayat Aisyah RA
- Pandangan ulama: Diperbolehkan bagi laki-laki dan perempuan
Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk pemahaman yang utuh tentang Tarawih Muhammadiyah. Jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, tata cara, dan hukumnya menjadi panduan dalam menjalankan ibadah ini. Keutamaan dan sejarahnya memberikan motivasi dan landasan spiritual. Dalil dan pandangan ulama memperkuat argumen dan legitimasi shalat ini. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menjalankan Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan memperoleh manfaatnya secara optimal.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat dalam shalat Tarawih Muhammadiyah menjadi salah satu aspek penting yang membedakannya dengan shalat Tarawih pada umumnya. Dalam hal ini, Tarawih Muhammadiyah memiliki jumlah rakaat yang spesifik, yaitu 8 rakaat, ditambah 2 rakaat salam.
-
Pembagian Rakaat
8 rakaat dalam Tarawih Muhammadiyah dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing terdiri dari 2 rakaat. Setiap kelompok diakhiri dengan salam, sehingga terdapat 2 rakaat salam dalam shalat ini.
-
Kesesuaian dengan Hadis
Jumlah rakaat dalam Tarawih Muhammadiyah sesuai dengan hadis riwayat Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasa mengerjakan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat.
-
Perbedaan dengan Tarawih Umum
Kebanyakan umat Islam mengerjakan shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat. Perbedaan jumlah rakaat ini menjadi salah satu ciri khas Tarawih Muhammadiyah.
-
Kemudahan Pelaksanaan
Jumlah rakaat yang lebih sedikit dalam Tarawih Muhammadiyah memudahkan umat Islam untuk melaksanakannya, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau tenaga.
Dengan memahami jumlah rakaat dalam Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat menjalankan ibadah ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Jumlah rakaat yang spesifik tersebut menjadi pedoman penting dalam melaksanakan shalat sunnah yang istimewa ini.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat Tarawih Muhammadiyah sangat berkaitan dengan jumlah rakaatnya. Tarawih Muhammadiyah dikerjakan setelah shalat Isya, yaitu setelah umat Islam selesai melaksanakan shalat wajib lima waktu.
Pemilihan waktu pelaksanaan setelah shalat Isya memiliki beberapa alasan:
- Sesuai dengan hadis riwayat Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasa mengerjakan shalat Tarawih setelah shalat Isya.
- Waktu setelah shalat Isya merupakan waktu yang relatif lengang, sehingga umat Islam dapat lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan shalat Tarawih.
- Pelaksanaan shalat Tarawih setelah shalat Isya memudahkan umat Islam untuk mengatur waktu mereka, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas padat pada siang hari.
Dengan memahami waktu pelaksanaan shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Waktu pelaksanaan yang tepat juga akan membantu umat Islam memperoleh manfaat dan keutamaan dari shalat Tarawih secara optimal.
Tata Cara
Tata cara shalat Tarawih Muhammadiyah secara umum sama dengan tata cara shalat sunnah lainnya. Hal ini sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW dalam melaksanakan shalat sunnah.
-
Niat
Sebelum memulai shalat Tarawih, umat Islam harus membaca niat terlebih dahulu. Niat shalat Tarawih Muhammadiyah adalah: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
-
Rakaat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, shalat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 2 rakaat salam.
-
Gerakan dan Bacaan
Gerakan dan bacaan dalam shalat Tarawih Muhammadiyah sama dengan shalat sunnah lainnya, yaitu terdiri dari ruku’, sujud, dan membaca surah atau ayat Al-Qur’an.
-
Salam
Setelah selesai mengerjakan 8 rakaat, shalat Tarawih diakhiri dengan salam.
Dengan memahami tata cara shalat Tarawih Muhammadiyah yang sesuai dengan shalat sunnah lainnya, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk. Tata cara yang sama ini juga memudahkan umat Islam untuk mengingat dan melaksanakan shalat Tarawih Muhammadiyah, sehingga dapat memperoleh manfaat dan keutamaannya secara optimal.
Hukum
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki hukum sunnah, yang berarti dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib. Hukum sunnah ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami:
-
Keutamaan
Meskipun hukumnya sunnah, shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki banyak keutamaan, di antaranya meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi.
-
Tidak Wajib
Karena hukumnya sunnah, maka shalat Tarawih Muhammadiyah tidak wajib dikerjakan. Umat Islam boleh memilih untuk mengerjakannya atau tidak.
-
Dianjurkan Berjamaah
Meskipun tidak wajib, shalat Tarawih Muhammadiyah dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Shalat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar daripada shalat sendirian.
-
Tidak Ada Sanksi
Bagi umat Islam yang tidak mengerjakan shalat Tarawih Muhammadiyah, tidak ada sanksi atau dosa yang akan diterima. Hal ini karena hukumnya sunnah, yang berarti tidak wajib.
Dengan memahami hukum sunnah pada shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat menentukan pilihan mereka untuk mengerjakan ibadah ini sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Meskipun tidak wajib, shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki banyak keutamaan dan dianjurkan untuk dikerjakan, terutama secara berjamaah.
Keutamaan
Tarawih Muhammadiyah memiliki keutamaan yang sangat besar, di antaranya meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi. Keutamaan-keutamaan ini sangat penting bagi umat Islam, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
-
Meningkatkan Ketakwaan
Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam karena merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, umat Islam menunjukkan rasa syukur dan penghambaannya kepada Allah SWT.
-
Melatih Kesabaran
Shalat Tarawih Muhammadiyah juga dapat melatih kesabaran umat Islam. Shalat ini biasanya dilakukan secara berjamaah, sehingga membutuhkan kesabaran untuk menunggu dan mengikuti gerakan imam.
-
Mempererat Tali Silaturahmi
Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Islam. Shalat ini biasanya dilakukan di masjid atau musala, sehingga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan berinteraksi dengan sesama.
Keutamaan-keutamaan shalat Tarawih Muhammadiyah sangat besar dan sangat bermanfaat bagi umat Islam. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, umat Islam dapat meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi. Hal ini akan membawa dampak positif bagi kehidupan pribadi dan sosial umat Islam.
Sejarah
Sejarah shalat Tarawih Muhammadiyah dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW. Shalat ini pertama kali dikerjakan oleh beliau pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Awalnya, shalat Tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid dengan jumlah rakaat yang tidak tentu, hingga pada masa Khalifah Umar bin Khattab jumlah rakaat distandarisasi menjadi 8 rakaat.
-
Perintah Awal
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid. Hal ini dilakukan untuk meramaikan masjid dan meningkatkan semangat ibadah di bulan Ramadhan.
-
Jumlah Rakaat yang Tidak Tentu
Pada masa Nabi Muhammad SAW, jumlah rakaat shalat Tarawih tidak ditentukan secara pasti. Beliau terkadang mengerjakan 8 rakaat, 11 rakaat, atau bahkan lebih.
-
Standarisasi Jumlah Rakaat
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat shalat Tarawih distandarisasi menjadi 8 rakaat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan umat Islam dalam melaksanakan shalat Tarawih dan menghindari perbedaan pendapat.
-
Shalat Sunnah
Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi.
Sejarah shalat Tarawih Muhammadiyah yang dimulai pada zaman Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa shalat ini merupakan ibadah yang memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Shalat ini memiliki banyak keutamaan dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan.
Dalil
Hadis riwayat Aisyah RA merupakan salah satu dalil utama yang menjelaskan tentang shalat Tarawih Muhammadiyah. Dalam hadis tersebut, Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasa mengerjakan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah 2 rakaat salam.
Hadis ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk menentukan jumlah rakaat dalam shalat Tarawih Muhammadiyah. Dengan adanya dalil yang jelas dari Rasulullah SAW, umat Islam dapat melaksanakan shalat Tarawih sesuai dengan tuntunan beliau.
Selain menentukan jumlah rakaat, hadis riwayat Aisyah RA juga menunjukkan bahwa shalat Tarawih merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini semakin memperkuat keutamaan shalat Tarawih dan mendorong umat Islam untuk melaksanakannya.
Dalam praktiknya, umat Islam umumnya melaksanakan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, sesuai dengan hadis riwayat Aisyah RA. Shalat ini biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala, sehingga dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Pandangan Ulama
Dalam konteks shalat Tarawih Muhammadiyah, pandangan ulama sangat penting untuk dipahami. Salah satu pandangan ulama terkait shalat Tarawih Muhammadiyah adalah mengenai diperbolehkannya shalat ini bagi laki-laki dan perempuan.
-
Kesetaraan dalam Beribadah
Pandangan ulama yang memperbolehkan shalat Tarawih Muhammadiyah bagi laki-laki dan perempuan menunjukkan kesetaraan dalam beribadah. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh keutamaan dan pahala dari shalat Tarawih.
-
Landasan Hadis
Dalam hadis riwayat Aisyah RA, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan shalat Tarawih bersama dengan para sahabatnya, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini menjadi landasan bagi ulama untuk memperbolehkan shalat Tarawih bagi kedua jenis kelamin.
-
Manfaat dan Keutamaan
Shalat Tarawih memiliki banyak manfaat dan keutamaan, seperti meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi. Manfaat dan keutamaan ini dapat diperoleh oleh both laki-laki maupun perempuan yang mengerjakan shalat Tarawih.
-
Tradisi dan Budaya
Pada beberapa daerah, shalat Tarawih Muhammadiyah secara tradisional dikerjakan oleh both laki-laki dan perempuan. Tradisi dan budaya ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih tidak hanya diperuntukkan bagi laki-laki saja, tetapi juga bagi perempuan.
Jadi, berdasarkan pandangan ulama, shalat Tarawih Muhammadiyah diperbolehkan bagi both laki-laki dan perempuan. Pandangan ini didasarkan pada kesetaraan dalam beribadah, landasan hadis, manfaat dan keutamaan shalat Tarawih, serta tradisi dan budaya di beberapa daerah.
FAQ Shalat Tarawih Muhammadiyah
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait shalat Tarawih Muhammadiyah:
Pertanyaan 1: Berapa rakaat shalat Tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Shalat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 2 rakaat salam.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat Tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Shalat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan setelah shalat Isya.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara shalat Tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Tata cara shalat Tarawih Muhammadiyah sama dengan shalat sunnah lainnya, dengan jumlah rakaat yang spesifik.
Pertanyaan 4: Apa hukum shalat Tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Hukum shalat Tarawih Muhammadiyah adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan shalat Tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Keutamaan shalat Tarawih Muhammadiyah antara lain meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi.
Pertanyaan 6: Apakah shalat Tarawih Muhammadiyah boleh dikerjakan oleh perempuan?
Jawaban: Ya, shalat Tarawih Muhammadiyah diperbolehkan dikerjakan oleh both laki-laki dan perempuan.
Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait shalat Tarawih Muhammadiyah. Untuk pembahasan lebih lanjut, silakan lanjutkan membaca artikel di bawah ini.
Lanjutan Artikel: Panduan Lengkap Shalat Tarawih Muhammadiyah
Tips Shalat Tarawih Muhammadiyah
Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan shalat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan khusyuk:
Tip 1: Niat yang Benar
Niatkan shalat Tarawih karena Allah SWT, untuk meningkatkan ketakwaan dan memperoleh pahala.
Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Berwudhulah dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat Tarawih untuk mensucikan diri dari hadas kecil.
Tip 3: Datang ke Masjid Tepat Waktu
Usahakan datang ke masjid tepat waktu agar tidak ketinggalan rakaat awal shalat Tarawih.
Tip 4: Ikuti Imam dengan Tertib
Saat shalat berjamaah, ikuti gerakan dan bacaan imam dengan tertib dan tidak tergesa-gesa.
Tip 5: Khusyuk dan Tadabbur
Berusahalah untuk khusyuk dan tadabbur (merenungkan) bacaan dan gerakan shalat Tarawih.
Tip 6: Memperhatikan Jumlah Rakaat
Pastikan untuk mengerjakan shalat Tarawih sesuai dengan jumlah rakaat yang telah ditetapkan, yaitu 8 rakaat plus 2 rakaat salam.
Tip 7: Berdoa dan Berdzikir
Setelah selesai shalat Tarawih, jangan lupa untuk memanjatkan doa dan berdzikir untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan memperoleh manfaat dan keutamaannya secara optimal.
Lanjut ke Bagian Selanjutnya: Hikmah dan Keutamaan Shalat Tarawih Muhammadiyah
Kesimpulan
Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Shalat ini dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 2 rakaat salam, setelah shalat Isya. Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat dikerjakan oleh both laki-laki dan perempuan, sesuai dengan pandangan ulama yang memperbolehkannya. Melalui shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mempererat tali silaturahmi.
Salah satu hikmah penting dari shalat Tarawih Muhammadiyah adalah untuk melatih kesabaran dan keikhlasan. Shalat ini biasanya dikerjakan secara berjamaah dalam jumlah rakaat yang cukup banyak. Dengan mengikuti gerakan dan bacaan imam secara tertib, umat Islam dapat belajar untuk bersabar dan ikhlas dalam beribadah. Selain itu, shalat Tarawih Muhammadiyah juga mengajarkan pentingnya kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah. Melalui shalat berjamaah, umat Islam dapat mempererat tali silaturahmi dan saling mendoakan.
Dengan memahami hikmah dan keutamaan shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Shalat Tarawih Muhammadiyah menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadhan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.