Tarawih Secara Bahasa Artinya

sisca


Tarawih Secara Bahasa Artinya

Tarawih merupakan salah satu ibadah umat Islam yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab yang berarti “istirahat” atau “jeda”. Dalam praktiknya, tarawih adalah serangkaian shalat Sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadhan.

Tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah mempererat silaturahmi antar umat Islam, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran. Ibadah ini memiliki sejarah panjang dalam Islam, dan telah menjadi tradisi yang diwarisi dari generasi ke generasi.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang makna, sejarah, dan tata cara pelaksanaan tarawih. Selain itu, artikel ini juga akan mengulas beberapa hikmah dan manfaat yang dapat diperoleh dari ibadah tarawih.

Tarawih Secara Bahasa Artinya

Tarawih merupakan salah satu ibadah umat Islam yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab yang berarti “istirahat” atau “jeda”. Dalam praktiknya, tarawih adalah serangkaian shalat Sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadhan.

  • Bahasa: berasal dari bahasa Arab
  • Arti: istirahat atau jeda
  • Jenis ibadah: shalat Sunnah
  • Waktu pelaksanaan: malam hari selama bulan Ramadhan
  • Jumlah rakaat: 8 atau 20 rakaat
  • Hukum: Sunnah muakkad
  • Keutamaan: pahala yang besar
  • Hikmah: melatih kesabaran, mempererat silaturahmi

Kedelapan aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang utuh tentang tarawih secara bahasa. Tarawih merupakan ibadah yang memiliki makna yang dalam dan banyak manfaat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya.

Bahasa

Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab. Hal ini menunjukkan bahwa tarawih merupakan ibadah yang berasal dari ajaran Islam. Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an dan hadits, sehingga tarawih memiliki landasan yang kuat dalam syariat Islam.

  • Asal-usul bahasa

    Bahasa Arab merupakan bahasa yang berasal dari Jazirah Arab. Bahasa ini digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Oleh karena itu, tarawih yang berasal dari bahasa Arab merupakan ibadah yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

  • Makna bahasa

    Kata “tarawih” dalam bahasa Arab memiliki arti “istirahat” atau “jeda”. Hal ini sesuai dengan praktik tarawih yang dilakukan dengan cara melakukan shalat secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang banyak, tetapi dikerjakan dengan cara dibagi-bagi menjadi beberapa bagian.

  • Pengaruh bahasa

    Bahasa Arab memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan Islam. Banyak istilah dan konsep dalam Islam yang berasal dari bahasa Arab. Hal ini termasuk tarawih yang merupakan salah satu ibadah yang berasal dari bahasa Arab.

  • Pelestarian bahasa

    Tarawih merupakan salah satu ibadah yang membantu melestarikan bahasa Arab. Hal ini karena tarawih dilakukan dengan menggunakan bacaan-bacaan dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, tarawih dapat menjadi sarana untuk belajar dan melestarikan bahasa Arab.

Dengan demikian, aspek “bahasa: berasal dari bahasa Arab” dalam tarawih secara bahasa artinya menunjukkan bahwa tarawih merupakan ibadah yang memiliki landasan yang kuat dalam syariat Islam, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, dan membantu melestarikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an dan hadits.

Arti

Salah satu aspek penting dalam tarawih secara bahasa artinya adalah “istirahat” atau “jeda”. Istirahat atau jeda dalam tarawih merujuk pada pembagian shalat tarawih menjadi beberapa bagian atau rakaat. Hal ini dilakukan agar umat Islam dapat melaksanakan tarawih dengan lebih nyaman dan khusyuk, serta untuk menghindari rasa lelah atau jenuh.

Pembagian rakaat dalam tarawih bervariasi, ada yang melaksanakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Setiap bagian atau rakaat biasanya diselingi dengan salam atau duduk sejenak. Pembagian ini memungkinkan umat Islam untuk beristirahat sejenak, mengatur napas, dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Istirahat atau jeda dalam tarawih memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Membantu umat Islam untuk melaksanakan tarawih dengan lebih nyaman dan khusyuk.
  • Mencegah rasa lelah atau jenuh, sehingga umat Islam dapat fokus dalam beribadah.
  • Memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungi dan memahami makna dari bacaan shalat tarawih.

Dengan demikian, aspek “istirahat” atau “jeda” dalam tarawih secara bahasa artinya merupakan hal yang penting dan tidak terpisahkan dari ibadah tarawih. Pembagian rakaat dalam tarawih menjadi beberapa bagian memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan tarawih dengan lebih nyaman, khusyuk, dan penuh pemahaman.

Jenis ibadah

Salah satu aspek penting dalam tarawih secara bahasa artinya adalah “jenis ibadah”. Tarawih termasuk dalam jenis ibadah shalat Sunnah. Shalat Sunnah adalah shalat yang tidak wajib dilaksanakan, tetapi dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak (keutamaan). Tarawih termasuk dalam shalat Sunnah muakkad, yaitu shalat Sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Hubungan antara “jenis ibadah: shalat Sunnah” dan “tarawih secara bahasa artinya” sangat erat. Kata “tarawih” secara bahasa artinya “istirahat” atau “jeda”. Hal ini sesuai dengan praktik pelaksanaan tarawih yang dilakukan dengan cara melakukan shalat secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang banyak, tetapi dikerjakan dengan cara dibagi-bagi menjadi beberapa bagian atau rakaat. Pembagian rakaat dalam tarawih ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak, mengatur napas, dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Dengan demikian, aspek “jenis ibadah: shalat Sunnah” merupakan hal yang penting dan tidak terpisahkan dari tarawih secara bahasa artinya. Tarawih termasuk dalam jenis ibadah shalat Sunnah, yaitu shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan. Pelaksanaan tarawih dilakukan dengan cara dibagi-bagi menjadi beberapa rakaat untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Waktu pelaksanaan

Salah satu aspek penting dalam tarawih secara bahasa artinya adalah “waktu pelaksanaan”. Tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan makna bahasa dari kata “tarawih” yang berarti “istirahat” atau “jeda”. Pelaksanaan tarawih pada malam hari memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak dari aktivitas sehari-hari dan mempersiapkan diri untuk beribadah.

  • Waktu pelaksanaan yang tepat

    Pelaksanaan tarawih pada malam hari selama bulan Ramadhan telah menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam. Waktu pelaksanaan tarawih biasanya dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh.

  • Pelaksanaan secara berjamaah

    Tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala. Pelaksanaan secara berjamaah ini dapat meningkatkan kekhusyukan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

  • Keutamaan tarawih

    Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, dan melatih kesabaran. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya.

Dengan demikian, aspek “waktu pelaksanaan: malam hari selama bulan Ramadhan” merupakan hal yang penting dan tidak terpisahkan dari tarawih secara bahasa artinya. Pelaksanaan tarawih pada malam hari selama bulan Ramadhan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak, mempersiapkan diri untuk beribadah, dan memperoleh keutamaan-keutamaan yang terkandung dalam tarawih.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat tarawih yang terdiri dari 8 atau 20 rakaat memiliki kaitan erat dengan makna bahasa dari tarawih, yaitu “istirahat” atau “jeda”. Pembagian rakaat dalam tarawih ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak, mengatur napas, dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Pelaksanaan tarawih dengan jumlah rakaat 8 atau 20 rakaat telah menjadi tradisi yang dilakukan oleh umat Islam sejak zaman dahulu. Dalam praktiknya, jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi tergantung pada kebiasaan atau tradisi di masing-masing daerah. Namun, secara umum, tarawih dilaksanakan dengan jumlah 8 rakaat atau 20 rakaat.

Pembagian tarawih menjadi 8 atau 20 rakaat memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  • Membantu umat Islam untuk melaksanakan tarawih dengan lebih nyaman dan khusyuk.
  • Mencegah rasa lelah atau jenuh, sehingga umat Islam dapat fokus dalam beribadah.
  • Memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungi dan memahami makna dari bacaan shalat tarawih.

Dengan demikian, jumlah rakaat tarawih yang terdiri dari 8 atau 20 rakaat merupakan hal yang penting dan tidak terpisahkan dari tarawih secara bahasa artinya. Pembagian rakaat dalam tarawih ini memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan tarawih dengan lebih nyaman, khusyuk, dan penuh pemahaman.

Hukum

Dalam konteks tarawih secara bahasa artinya, hukum tarawih adalah Sunnah muakkad. Artinya, tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, meskipun tidak wajib. Hukum ini menunjukkan bahwa tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari segi pahala maupun manfaat spiritual.

  • Pahala yang besar

    Salah satu keutamaan tarawih adalah pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Meningkatkan ketakwaan

    Tarawih juga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat mempererat hubungannya dengan Allah SWT dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan.

  • Melatih kesabaran

    Pelaksanaan tarawih yang dilakukan secara berjamaah dan dalam jumlah rakaat yang banyak dapat melatih kesabaran umat Islam. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat belajar untuk menahan rasa lelah dan tetap fokus dalam beribadah.

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT

    Tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat menunjukkan ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT.

Dengan demikian, hukum tarawih sebagai Sunnah muakkad menunjukkan bahwa tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Umat Islam hendaknya melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan pahala yang besar, meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan

Salah satu keutamaan tarawih yang paling utama adalah pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pahala yang besar ini menjadi salah satu motivasi utama bagi umat Islam untuk melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya. Pahala ini juga menjadi bukti bahwa tarawih merupakan ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat memperoleh ampunan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan, sehingga dapat kembali suci dan bersih seperti bayi yang baru lahir.

Dalam praktiknya, pahala yang besar dari tarawih dapat diperoleh dengan melaksanakan tarawih dengan ikhlas, khusyuk, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Umat Islam hendaknya mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan tarawih, seperti dengan berwudhu, memakai pakaian yang bersih, dan membaca niat dengan benar. Selain itu, umat Islam juga hendaknya menjaga kekhusyukan selama melaksanakan tarawih, dengan cara fokus pada bacaan shalat dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi.

Dengan melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan ampunan atas dosa-dosa mereka. Pahala ini dapat menjadi bekal bagi umat Islam di akhirat nanti, sehingga mereka dapat meraih surga dan terhindar dari neraka.

Hikmah

Salah satu hikmah dari tarawih adalah untuk melatih kesabaran. Tarawih merupakan ibadah yang dilakukan pada malam hari, di mana umat Islam harus bangun dari tidurnya dan melaksanakan shalat secara berjamaah. Hal ini tentu membutuhkan kesabaran, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa bangun malam. Dengan melaksanakan tarawih secara rutin, umat Islam dapat melatih kesabaran dan meningkatkan ketekunan mereka dalam beribadah.

Selain itu, tarawih juga dapat mempererat silaturahmi antar sesama umat Islam. Tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Melalui tarawih, umat Islam dapat mempererat tali silaturahmi dan membangun rasa persaudaraan yang kuat.

Hubungan antara “Hikmah: melatih kesabaran, mempererat silaturahmi” dan “tarawih secara bahasa artinya” sangatlah erat. Kata “tarawih” secara bahasa artinya “istirahat” atau “jeda”. Hal ini sesuai dengan hikmah tarawih yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak dari aktivitas sehari-hari dan mempersiapkan diri untuk beribadah. Dengan melatih kesabaran dan mempererat silaturahmi melalui tarawih, umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan ujian dalam kehidupan dengan lebih baik.

Sebagai contoh, umat Islam yang terbiasa melaksanakan tarawih secara rutin akan lebih sabar dalam menghadapi kesulitan hidup. Mereka juga akan lebih mudah untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain, karena mereka telah terbiasa untuk mempererat silaturahmi melalui tarawih.

Hikmah tarawih dalam melatih kesabaran dan mempererat silaturahmi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Umat Islam yang memiliki sifat sabar dan memiliki silaturahmi yang baik akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah, membangun keluarga yang harmonis, dan menciptakan lingkungan sosial yang positif.

Tanya Jawab tentang Tarawih Secara Bahasa Artinya

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan tentang tarawih secara bahasa artinya:

Pertanyaan 1: Apa arti dari kata “tarawih” secara bahasa?

Jawaban: Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab yang berarti “istirahat” atau “jeda”.

Pertanyaan 2: Mengapa tarawih disebut sebagai “istirahat”?

Jawaban: Tarawih disebut sebagai “istirahat” karena dalam praktiknya, tarawih dilaksanakan dengan cara melakukan shalat secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang banyak, tetapi dikerjakan dengan cara dibagi-bagi menjadi beberapa bagian atau rakaat. Pembagian rakaat ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak, mengatur napas, dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Pertanyaan 3: Apa hukum melaksanakan tarawih?

Jawaban: Hukum melaksanakan tarawih adalah Sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum ini menunjukkan bahwa tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari segi pahala maupun manfaat spiritual.

Pertanyaan 4: Berapa jumlah rakaat tarawih?

Jawaban: Jumlah rakaat tarawih bervariasi, ada yang melaksanakan 8 rakaat, 16 rakaat, atau 20 rakaat. Pembagian rakaat ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya.

Pertanyaan 5: Apa keutamaan melaksanakan tarawih?

Jawaban: Keutamaan melaksanakan tarawih sangat banyak, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 6: Kapan waktu pelaksanaan tarawih?

Jawaban: Tarawih dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadhan, biasanya dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban tentang tarawih secara bahasa artinya. Masih banyak aspek lain yang dapat dibahas mengenai tarawih, seperti sejarahnya, tata cara pelaksanaannya, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah tarawih dan bagaimana tarawih menjadi salah satu ibadah yang sangat penting dalam bulan Ramadhan.

Tips Melaksanakan Tarawih dengan Baik

Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Agar pelaksanaan tarawih dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Berniat dengan Ikhlas
Sebelum melaksanakan tarawih, niatkanlah dengan ikhlas karena Allah SWT semata, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.

Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Wudhu adalah syarat sah shalat, termasuk tarawih. Pastikan untuk berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan tarawih.

Tip 3: Menggunakan Pakaian yang Bersih
Gunakanlah pakaian yang bersih dan sopan saat melaksanakan tarawih, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

Tip 4: Datang ke Masjid Tepat Waktu
Sebaiknya datang ke masjid tepat waktu agar tidak ketinggalan rakaat awal tarawih. Datang tepat waktu juga merupakan bentuk disiplin dalam beribadah.

Tip 5: Melaksanakan Tarawih dengan Tertib
Ikutilah tata cara pelaksanaan tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Jangan tergesa-gesa atau terlalu lambat dalam melaksanakan shalat.

Tip 6: Membaca Niat dengan Benar
Baca niat tarawih dengan benar sebelum memulai shalat. Niat yang benar merupakan salah satu syarat sah shalat.

Tip 7: Fokus dan Khusyuk
Fokuslah pada bacaan dan gerakan shalat, hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan dalam beribadah.

Tip 8: Memperbanyak Doa
Perbanyaklah membaca doa setelah melaksanakan tarawih. Doa-doa yang dipanjatkan setelah shalat tarawih InsyaAllah akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan pelaksanaan tarawih dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Sebagai penutup, pelaksanaan tarawih yang baik bukan hanya tentang jumlah rakaat yang banyak, tetapi juga tentang kualitas ibadah yang kita lakukan. Semoga Allah SWT menerima dan membalas amal ibadah kita semua.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat yang terkandung dalam ibadah tarawih. Hikmah dan manfaat ini dapat menjadi motivasi bagi kita untuk melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan

Tarawih secara bahasa artinya “istirahat” atau “jeda”. Kata ini merujuk pada ibadah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadhan dengan rakaat yang banyak, tetapi dikerjakan secara berjamaah dan dibagi ke dalam beberapa bagian. Tarawih memiliki hukum sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Pelaksanaan tarawih yang baik dan sesuai sunnah akan memberikan banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam, di antaranya menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tarawih merupakan ibadah yang sangat penting dalam bulan Ramadhan. Melalui tarawih, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, mempererat silaturahmi, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan ujian dalam kehidupan dengan lebih baik. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan tarawih dengan sebaik-baiknya dan penuh keikhlasan, agar ibadah kita dapat diterima dan bernilai di sisi Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru