Tarawih Wajib Atau Sunnah

sisca


Tarawih Wajib Atau Sunnah

Tarawih wajib atau sunnah merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada shalat tarawih yang hukum pelaksanaannya wajib atau sunnah.

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat spiritual dan pahala yang besar. Secara historis, shalat tarawih berkembang dari praktik ibadah malam pada masa Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas perbedaan pendapat ulama mengenai hukum pelaksanaan shalat tarawih, serta dalil-dalil yang mendukung pendapat masing-masing.

tarawih wajib atau sunnah

Hukum pelaksanaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam kajian fiqih. Berikut adalah 10 aspek penting terkait tarawih wajib atau sunnah:

  • Pengertian tarawih
  • Hukum asal tarawih
  • Dalil wajib tarawih
  • Dalil sunnah tarawih
  • Pendapat ulama tentang hukum tarawih
  • Jumlah rakaat tarawih
  • Waktu pelaksanaan tarawih
  • Tata cara pelaksanaan tarawih
  • tarawih
  • Sunnah-sunnah tarawih

Memahami aspek-aspek ini penting untuk menentukan hukum pelaksanaan shalat tarawih sesuai dengan dalil syariat dan pendapat ulama yang lebih kuat. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan memperoleh pahala yang optimal.

Pengertian tarawih

Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar. Secara bahasa, tarawih berasal dari kata “rawaha” yang artinya “istirahat”. Dinamakan demikian karena pada saat melaksanakan shalat tarawih, jamaah berdiri lama dan banyak melakukan gerakan, sehingga perlu adanya waktu istirahat di antara setiap rakaatnya.

Pengertian tarawih sangat erat kaitannya dengan hukum pelaksanaan shalat tarawih, yaitu wajib atau sunnah. Perbedaan pendapat ulama tentang hukum tarawih disebabkan oleh adanya perbedaan dalam memahami pengertian tarawih. Ulama yang berpendapat bahwa tarawih wajib berargumentasi bahwa tarawih adalah bagian dari ibadah Ramadhan yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Sementara itu, ulama yang berpendapat bahwa tarawih sunnah berargumentasi bahwa tarawih adalah ibadah yang tidak disyariatkan secara khusus oleh Rasulullah SAW, melainkan merupakan amalan yang berkembang setelah masa beliau.

Pemahaman yang benar tentang pengertian tarawih akan membantu kita dalam menentukan hukum pelaksanaannya. Dengan memahami bahwa tarawih adalah shalat sunnah, maka kita tidak wajib untuk melaksanakannya. Namun, sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar.

Hukum asal tarawih

Hukum asal tarawih adalah sunnah, artinya tidak wajib dilaksanakan. Hukum ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya adalah:

  • Tidak ada dalil yang menyatakan bahwa tarawih wajib. Sebaliknya, terdapat beberapa hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak mewajibkan shalat tarawih kepada umatnya.
  • Shalat tarawih tidak termasuk dalam ibadah mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang tata caranya telah ditentukan secara jelas oleh syariat. Sementara itu, shalat tarawih tidak memiliki tata cara yang baku dan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
  • Shalat tarawih tidak termasuk dalam rukun Islam. Rukun Islam adalah lima ibadah pokok yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Shalat tarawih tidak termasuk dalam rukun Islam, sehingga tidak wajib dilaksanakan.
  • Shalat tarawih tidak termasuk dalam syarat sah puasa Ramadhan. Sahnya puasa Ramadhan tidak bergantung pada pelaksanaan shalat tarawih.

Meskipun hukum asal tarawih adalah sunnah, namun sangat dianjurkan untuk melaksanakannya karena memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar. Shalat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalil wajib tarawih

Dalil wajib tarawih adalah dalil-dalil yang digunakan untuk menyatakan bahwa shalat tarawih hukumnya wajib. Dalil-dalil tersebut antara lain:

  1. Hadis riwayat Aisyah RA: “Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan selama delapan malam, kemudian beliau mengerjakannya pada malam kesembilan, maka beliau bangun pada malam kesepuluh dan tidak keluar untuk mengerjakan shalat. Lalu beliau bersabda: ‘Sesungguhnya aku khawatir ibadah ini akan difardhukan kepada kalian, dan aku tidak sanggup untuk mengerjakannya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Hadis riwayat Ibnu Abbas RA: “Rasulullah SAW keluar pada malam ke-23 bulan Ramadhan untuk mengerjakan shalat tarawih bersama para sahabatnya. Beliau shalat sebanyak delapan rakaat, kemudian beliau pulang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih dan mengajak para sahabatnya untuk mengerjakannya. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih adalah ibadah yang dianjurkan dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Meskipun demikian, sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah, bukan wajib. Pendapat ini didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya:

  1. Tidak ada dalil yang secara tegas menyatakan bahwa shalat tarawih hukumnya wajib.
  2. Shalat tarawih tidak termasuk dalam ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang tata caranya telah ditentukan secara jelas oleh syariat.
  3. Shalat tarawih tidak termasuk dalam rukun Islam, yaitu lima ibadah pokok yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim.

Dengan demikian, hukum shalat tarawih masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Namun, yang jelas, shalat tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan.

Dalil sunnah tarawih

Dalil sunnah tarawih adalah dalil-dalil yang menunjukkan bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah. Dalil-dalil tersebut antara lain:

  • Tidak ada dalil yang secara tegas menyatakan bahwa shalat tarawih hukumnya wajib.
  • Shalat tarawih tidak termasuk dalam ibadah mahdhah.
  • Shalat tarawih tidak termasuk dalam rukun Islam.
  • Shalat tarawih tidak termasuk dalam syarat sah puasa Ramadhan.

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa shalat tarawih tidak termasuk dalam ibadah yang wajib dilaksanakan. Namun, meskipun hukumnya sunnah, shalat tarawih tetap sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan dan pahala. Shalat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pendapat ulama tentang hukum tarawih

Pendapat ulama tentang hukum tarawih sangat beragam. Ada yang berpendapat bahwa tarawih hukumnya wajib, ada pula yang berpendapat bahwa hukumnya sunnah. Perbedaan pendapat ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah perbedaan dalam memahami dalil-dalil yang berkaitan dengan tarawih.

Ulama yang berpendapat bahwa tarawih wajib berargumentasi bahwa tarawih adalah bagian dari ibadah Ramadhan yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Mereka berdalil dengan beberapa hadis, di antaranya adalah hadis riwayat Aisyah RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan selama delapan malam.

Sementara itu, ulama yang berpendapat bahwa tarawih sunnah berargumentasi bahwa tarawih tidak termasuk dalam ibadah mahdhah, yaitu ibadah yang tata caranya telah ditentukan secara jelas oleh syariat. Mereka juga berdalil dengan beberapa hadis, di antaranya adalah hadis riwayat Ibnu Umar RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan shalat tarawih lebih dari sebelas rakaat.

Perbedaan pendapat ulama tentang hukum tarawih ini tidak perlu diperselisihkan. Yang terpenting adalah umat Islam tetap melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan kemampuan dan keyakinannya masing-masing. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala, sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan.

Jumlah rakaat tarawih

Jumlah rakaat tarawih menjadi salah satu aspek penting dalam kajian tarawih wajib atau sunnah. Berikut beberapa aspek terkait jumlah rakaat tarawih:

  • Jumlah Rakaat Tarawih Secara Umum

    Ulama berbeda pendapat tentang jumlah rakaat tarawih yang disunnahkan. Ada yang berpendapat 8 rakaat, 11 rakaat, 20 rakaat, atau bahkan lebih dari itu.

  • Dalil Jumlah Rakaat Tarawih

    Dalil yang digunakan untuk menentukan jumlah rakaat tarawih adalah hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Namun, hadis-hadis tersebut memiliki perbedaan redaksi, sehingga menjadi dasar perbedaan pendapat di kalangan ulama.

  • Waktu Pelaksanaan Tarawih Berpengaruh pada Jumlah Rakaat

    Jumlah rakaat tarawih dapat juga dipengaruhi oleh waktu pelaksanaannya. Tarawih yang dilaksanakan pada awal bulan Ramadhan biasanya lebih sedikit rakaatnya dibandingkan dengan tarawih pada akhir bulan Ramadhan.

  • Tradisi dan Kebiasaan Setempat

    Di beberapa daerah, jumlah rakaat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan setempat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pemahaman ulama dan pengaruh budaya di masing-masing daerah.

Memahami jumlah rakaat tarawih sangat penting untuk melaksanakan tarawih dengan benar. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menentukan jumlah rakaat tarawih yang akan dikerjakan sesuai dengan pendapat ulama yang lebih kuat dan tradisi setempat.

Waktu pelaksanaan tarawih

Waktu pelaksanaan tarawih memengaruhi hukum tarawih wajib atau sunnah. Jika tarawih dilaksanakan pada awal bulan Ramadhan, maka hukumnya sunnah. Hal ini karena pada awal bulan Ramadhan, umat Islam masih memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi malam Lailatul Qadar.

Sebaliknya, jika tarawih dilaksanakan pada akhir bulan Ramadhan, maka hukumnya wajib. Hal ini karena pada akhir bulan Ramadhan, umat Islam semakin dituntut untuk meningkatkan ibadahnya, termasuk ibadah tarawih. Selain itu, pada akhir bulan Ramadhan, umat Islam sudah lebih siap secara fisik dan mental untuk melaksanakan tarawih dalam jumlah rakaat yang lebih banyak.

Dengan demikian, waktu pelaksanaan tarawih menjadi salah satu aspek penting dalam menentukan hukum tarawih wajib atau sunnah. Umat Islam perlu memperhatikan waktu pelaksanaan tarawih agar dapat melaksanakan ibadah tarawih sesuai dengan ketentuan syariat.

Tata cara pelaksanaan tarawih

Tata cara pelaksanaan tarawih merupakan aspek penting dalam kajian tarawih wajib atau sunnah. Tata cara pelaksanaan tarawih yang benar akan membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah tarawih sesuai dengan ketentuan syariat dan memperoleh pahala yang optimal.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat tarawih adalah untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih pada bulan Ramadhan.

  • Takbiratul ihram

    Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Takbiratul ihram diucapkan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu.

  • Rakaat

    Tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang genap, minimal 2 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah.

  • Salam

    Salam merupakan ucapan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” yang menandai berakhirnya shalat. Salam diucapkan dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri sebanyak dua kali.

Tata cara pelaksanaan tarawih yang benar akan membantu umat Islam dalam memperoleh pahala yang optimal dari ibadah tarawih. Oleh karena itu, umat Islam perlu memperhatikan tata cara pelaksanaan tarawih agar dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat.

tarawih

Tarawih adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan pahala. tarawih sangat erat kaitannya dengan hukum pelaksanaan tarawih, yaitu wajib atau sunnah.

  • Pengampunan dosa

    Tarawih dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melakukan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pahala yang besar

    Tarawih memiliki pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukan ibadah selama setahun penuh.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

  • Meningkatkan ketakwaan

    Tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadahnya.

  • Menambah keimanan

    Tarawih dapat menjadi sarana untuk menambah keimanan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat lebih meyakini kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Dengan memahami tarawih ini, umat Islam akan semakin termotivasi untuk melaksanakan tarawih pada bulan Ramadhan. Tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan dan pahala. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat memperoleh pengampunan dosa, pahala yang besar, peningkatan ketakwaan, dan penambahan keimanan.

Sunnah-sunnah tarawih

Sunnah-sunnah tarawih merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam shalat tarawih. Sunnah-sunnah tersebut dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah tarawih.

  • Membaca Surat Al-Ikhlas

    Sunnah membaca Surat Al-Ikhlas pada setiap rakaat tarawih. Surat ini memiliki keutamaan yang besar dan dapat menambah pahala tarawih.

  • Mengerjakan Shalat Witir

    Sunnah mengerjakan shalat witir setelah selesai shalat tarawih. Shalat witir merupakan shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada sepertiga malam terakhir.

  • Berdzikir dan Berdoa

    Sunnah memperbanyak dzikir dan doa setelah selesai shalat tarawih. Waktu setelah shalat tarawih merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

  • Menjaga Kekhusyukan

    Sunnah menjaga kekhusyukan selama shalat tarawih. Kekhusyukan akan menambah pahala tarawih dan membuat ibadah lebih bermakna.

Sunnah-sunnah tarawih merupakan amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dengan melaksanakan sunnah-sunnah tersebut, umat Islam dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah tarawih.

Tanya Jawab tentang Tarawih Wajib atau Sunnah

Bagian ini akan menyajikan tanya jawab seputar tarawih wajib atau sunnah. Tanya jawab ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang mungkin muncul di benak Anda terkait topik ini.

Pertanyaan 1: Apakah shalat tarawih wajib atau sunnah?

Shalat tarawih hukumnya sunnah, artinya tidak wajib dilaksanakan. Namun, sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena memiliki banyak keutamaan dan pahala.

Pertanyaan 2: Apa dalil yang menunjukkan bahwa shalat tarawih sunnah?

Dalil yang menunjukkan bahwa shalat tarawih sunnah adalah tidak adanya dalil yang secara tegas menyatakan bahwa shalat tarawih hukumnya wajib, tidak termasuk ibadah mahdhah, tidak termasuk rukun Islam, dan tidak termasuk syarat sah puasa Ramadhan.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah rakaat tarawih yang disunnahkan?

Jumlah rakaat tarawih yang disunnahkan adalah 8 rakaat, yaitu 2 rakaat salam. Namun, jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah.

Pertanyaan 4: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya sampai sebelum masuk waktu shalat Subuh. Namun, pelaksanaan tarawih pada akhir bulan Ramadhan lebih dianjurkan dibandingkan dengan awal bulan Ramadhan.

Pertanyaan 5: Apa saja sunnah-sunnah tarawih?

Sunnah-sunnah tarawih antara lain membaca Surat Al-Ikhlas pada setiap rakaat, mengerjakan shalat witir setelah tarawih, memperbanyak dzikir dan doa, serta menjaga kekhusyukan.

Pertanyaan 6: Apa keutamaan shalat tarawih?

Keutamaan shalat tarawih antara lain dapat memperoleh pengampunan dosa, pahala yang besar, meningkatkan ketakwaan, dan menambah keimanan.

Demikianlah tanya jawab seputar tarawih wajib atau sunnah. Semoga tanya jawab ini dapat menambah wawasan dan pemahaman Anda tentang topik ini. Untuk pembahasan yang lebih mendalam, silakan lanjutkan ke bagian selanjutnya.

Bagian Selanjutnya: Panduan Lengkap Melaksanakan Shalat Tarawih

Tips Melaksanakan Tarawih Wajib atau Sunnah

Bagian ini akan memberikan beberapa tips untuk melaksanakan shalat tarawih wajib atau sunnah dengan baik dan benar. Dengan mengikuti tips-tips ini, diharapkan umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan tarawih secara optimal.

Tip 1: Tetapkan Niat yang Benar
Niatkan shalat tarawih untuk melaksanakan ibadah sunnah dan mengharap pahala dari Allah SWT.

Tip 2: Jaga Kekhusyukan
Shalat tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan, maka jaga kekhusyukan dan fokus selama melaksanakan shalat.

Tip 3: Kerjakan dengan Jumlah Rakaat yang Wajar
Shalat tarawih dapat dikerjakan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, sesuaikan dengan kemampuan dan kondisi fisik.

Tip 4: Perhatikan Waktu Pelaksanaan
Shalat tarawih dapat dilaksanakan setelah shalat Isya hingga sebelum masuk waktu shalat Subuh.

Tip 5: Manfaatkan Waktu Mustajab
Setelah shalat tarawih, perbanyak dzikir dan doa karena waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab.

Tip 6: Amalkan Sunnah-Sunnah Tarawih
Sempurnakan ibadah tarawih dengan mengamalkan sunnah-sunnah seperti membaca Surat Al-Ikhlas dan mengerjakan shalat witir.

Tip 7: Jaga Kesehatan dan Perhatikan Nutrisi
Agar dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik, jaga kondisi kesehatan dan penuhi kebutuhan nutrisi dengan baik.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik sesuai dengan tuntunan syariat. Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, sehingga perlu dilaksanakan dengan maksimal untuk memperoleh pahala dan keutamaan yang berlimpah.

Bagian Selanjutnya: Keutamaan dan Manfaat Shalat Tarawih

Kesimpulan

Tarawih wajib atau sunnah merupakan topik yang banyak diperbincangkan di kalangan umat Islam. Setelah mengulas berbagai aspek terkait tarawih, dapat disimpulkan bahwa:

  1. Hukum asal pelaksanaan shalat tarawih adalah sunnah, artinya tidak wajib dilaksanakan. Namun, sangat dianjurkan untuk melaksanakan tarawih karena memiliki banyak keutamaan dan pahala.
  2. Penetapan hukum wajib atau sunnah dalam pelaksanaan tarawih didasarkan pada perbedaan pendapat ulama dalam memahami dalil-dalil syariat.
  3. Terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan dalam pelaksanaan tarawih, seperti membaca Surat Al-Ikhlas pada setiap rakaat, mengerjakan shalat witir setelah tarawih, dan memperbanyak dzikir dan doa.

Kesimpulannya, shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, baik hukumnya wajib atau sunnah menurut pandangan ulama. Dengan melaksanakan tarawih, umat Islam dapat memperoleh banyak keutamaan dan pahala. Oleh karena itu, marilah kita menghidupkan ibadah tarawih pada bulan Ramadhan untuk meningkatkan kedekatan kita kepada Allah SWT.

Rekomendasi Herbal Alami :

Artikel Terkait

Bagikan:

sisca

Halo, Perkenalkan nama saya Sisca. Saya adalah salah satu penulis profesional yang suka berbagi ilmu. Dengan Artikel, saya bisa berbagi dengan teman - teman. Semoga semua artikel yang telah saya buat bisa bermanfaat. Pastikan Follow www.birdsnbees.co.id ya.. Terimakasih..

Ikuti di Google News

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru

Story Terbaru