Tata cara shalat tarawih 11 rakaat merupakan bagian dari ibadah rangkaian shalat sunah malam yang dilaksanakan selama bulan Ramadan. Shalat tarawih ini dilaksanakan setelah shalat Isya dan terbagi menjadi 20 rakaat yang dibagi menjadi dua bagian, yakni 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.
Tata cara shalat tarawih sangat penting dilakukan karena memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai berikut: melatih diri melakukan ibadah shalat dengan khusyuk, mempererat tali silaturrahmi antar umat muslim, mengikuti sunah Rasulullah SAW, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Asal usul shalat tarawih berawal pada zaman Khalifah Umar bin Khattab yang mengumpulkan umat muslim untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Artikel ini akan membahas tata cara shalat tarawih 11 rakaat, termasuk niat, bacaan, dan gerakannya.
Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat
Tata cara shalat tarawih 11 rakaat merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah shalat tarawih selama bulan Ramadan. Tata cara ini mencakup berbagai aspek, antara lain niat, bacaan, gerakan, dan urutan rakaat. Memahami aspek-aspek ini dengan baik akan membantu umat muslim melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan khusyuk.
- Niat
- Rakaat
- Waktu
- Tempat
- Imam
- Makmum
- Bacaan
- Gerakan
- Doa
Niat merupakan syarat sah shalat tarawih. Rakaat shalat tarawih terdiri dari 11 rakaat, yaitu 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir. Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Tempat pelaksanaan shalat tarawih dapat dilakukan di masjid atau di rumah. Shalat tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah dengan dipimpin oleh seorang imam atau dilakukan secara sendiri (munfarid). Bacaan shalat tarawih terdiri dari surat-surat pendek Al-Qur’an yang dibaca pada setiap rakaat. Gerakan shalat tarawih sama dengan gerakan shalat pada umumnya. Setelah selesai shalat tarawih, biasanya dilanjutkan dengan membaca doa dan wirid. Memahami tata cara shalat tarawih dengan baik akan membantu umat muslim melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Niat
Niat merupakan syarat sah shalat tarawih. Niat adalah tujuan atau kehendak hati untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat.
-
Keutamaan Niat
Niat yang ikhlas dan benar akan menjadi dasar diterimanya ibadah shalat tarawih oleh Allah SWT.
-
Cara Berniat
Niat shalat tarawih diucapkan dalam hati dengan redaksi sebagai berikut: “Ushalli sunnatal tarawihi 11 rakaatan lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat shalat sunnah tarawih 11 rakaat karena Allah ta’ala.”
-
Waktu Berniat
Niat shalat tarawih diucapkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
-
Niat Shalat Tarawih dan Witir
Jika ingin melaksanakan shalat tarawih sekaligus shalat witir, maka niatnya sebagai berikut: “Ushalli sunnatal tarawihi 8 rakaatan ma’a witiri 3 rakaatin lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat shalat sunnah tarawih 8 rakaat dan shalat witir 3 rakaat karena Allah ta’ala.”
Dengan memahami ketentuan niat shalat tarawih, umat muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Rakaat
Rakaat merupakan satuan dasar dalam shalat, termasuk shalat tarawih. Jumlah rakaat dalam shalat tarawih adalah 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir. Jumlah rakaat ini berdasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih memiliki makna dan hikmah tertentu. Bilangan 8 melambangkan jumlah pintu surga, sedangkan bilangan 3 melambangkan jumlah pilar keislaman, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Dengan melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat, umat muslim diharapkan dapat membuka pintu surga dan memperkuat pilar-pilar keislaman dalam dirinya.
Selain itu, pembagian rakaat dalam shalat tarawih juga memiliki tujuan praktis. Pembagian rakaat menjadi beberapa bagian memudahkan umat muslim untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Biasanya, setiap 2 rakaat shalat tarawih diikuti dengan salam, sehingga jamaah dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan shalat.
Memahami makna dan hikmah jumlah rakaat dalam shalat tarawih akan membantu umat muslim melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Umat muslim dapat mengambil hikmah dari setiap rakaat yang dilaksanakan, sehingga ibadah shalat tarawih menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Waktu
Waktu pelaksanaan shalat tarawih memiliki kaitan erat dengan tata cara pelaksanaannya. Shalat tarawih dilaksanakan pada waktu malam hari, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan ini didasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Pelaksanaan shalat tarawih pada waktu malam hari memiliki hikmah dan manfaat tertentu. Pada waktu tersebut, suasana biasanya lebih tenang dan kondusif untuk beribadah. Selain itu, pelaksanaan shalat tarawih pada waktu malam hari juga dapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran dan keistiqamahan dalam beribadah.
Dengan memahami waktu pelaksanaan shalat tarawih, umat muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan tepat waktu dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Pelaksanaan shalat tarawih pada waktu yang tepat akan menambah kekhusyukan dan pahala bagi yang melaksanakannya.
Tempat
Tempat pelaksanaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam tata cara pelaksanaannya. Tempat pelaksanaan shalat tarawih dapat bervariasi, namun terdapat beberapa ketentuan yang perlu dipenuhi agar ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan sah dan khusyuk.
-
Masjid
Masjid merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih. Di masjid, umat muslim dapat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah dengan dipimpin oleh seorang imam. Selain itu, masjid juga biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk menunjang pelaksanaan shalat tarawih, seperti tempat wudu, mukena, dan karpet.
-
Rumah
Selain di masjid, umat muslim juga dapat melaksanakan shalat tarawih di rumah. Pelaksanaan shalat tarawih di rumah biasanya dilakukan secara sendiri (munfarid) atau bersama keluarga. Pelaksanaan shalat tarawih di rumah memiliki kelebihan, yaitu lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat. Namun, perlu dipastikan bahwa tempat pelaksanaan shalat tarawih di rumah bersih dan suci.
-
Mushalla
Mushalla merupakan tempat ibadah yang memiliki fungsi serupa dengan masjid, namun biasanya berukuran lebih kecil. Mushalla dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan shalat tarawih, terutama jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid atau di rumah. Pelaksanaan shalat tarawih di mushalla biasanya dilakukan secara berjamaah dengan dipimpin oleh seorang imam.
-
Tempat Lain yang Bersih dan Suci
Dalam kondisi tertentu, umat muslim juga dapat melaksanakan shalat tarawih di tempat lain yang bersih dan suci, seperti di kantor, sekolah, atau lapangan terbuka. Hal ini biasanya dilakukan ketika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid, rumah, atau mushalla. Namun, perlu dipastikan bahwa tempat tersebut memenuhi syarat sebagai tempat ibadah, yaitu bersih, suci, dan terhindar dari najis.
Dengan memahami ketentuan tempat pelaksanaan shalat tarawih, umat muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan sah dan khusyuk. Pemilihan tempat yang tepat akan mendukung kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah, sehingga ibadah shalat tarawih dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Imam
Imam merupakan sosok sentral dalam pelaksanaan shalat tarawih. Imam bertugas memimpin jalannya shalat, mulai dari niat hingga salam. Peran imam sangat penting untuk memastikan bahwa shalat tarawih dilaksanakan secara tertib dan sesuai dengan tata cara yang benar.
Dalam tata cara shalat tarawih 11 rakaat, imam memiliki beberapa peran penting, antara lain:
- Memimpin bacaan niat shalat tarawih.
- Memimpin bacaan surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya.
- Memimpin gerakan shalat, seperti rukuk, sujud, dan itidal.
- Mengucapkan salam pada akhir setiap 2 rakaat.
Selain itu, imam juga bertugas memberikan tausiyah atau ceramah singkat setelah shalat tarawih selesai. Tausiyah ini biasanya berisi tentang hikmah dan keutamaan shalat tarawih, serta ajakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Pemilihan imam dalam shalat tarawih biasanya dilakukan secara musyawarah oleh para jamaah. Imam yang dipilih biasanya adalah orang yang memiliki pengetahuan agama yang baik, fasih dalam membaca Al-Qur’an, dan memiliki akhlak yang terpuji. Dengan memiliki imam yang berkualitas, pelaksanaan shalat tarawih akan semakin khusyuk dan bermakna.
Makmum
Dalam pelaksanaan shalat tarawih, terdapat peran penting yang dilakukan oleh makmum. Makmum adalah orang yang mengikuti shalat di belakang imam. Meskipun perannya tidak se menonjol imam, makmum memiliki beberapa kewajiban dan sunnah yang perlu diperhatikan.
-
Mengikuti Gerakan Imam
Makmum wajib mengikuti gerakan imam, mulai dari niat hingga salam. Hal ini dilakukan agar shalat makmum sah dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
-
Membaca Doa Iftitah dan Surat Al-Fatihah
Makmum disunnahkan untuk membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah setelah imam selesai membacanya. Namun, jika makmum tidak sempat membaca doa iftitah dan surat Al-Fatihah, maka shalatnya tetap sah.
-
Membaca Surat Pendek
Makmum disunnahkan untuk membaca surat pendek setelah imam selesai membaca surat Al-Fatihah. Surat pendek yang dibaca bisa berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan masing-masing.
-
Mengucapkan Amin
Makmum disunnahkan untuk mengucapkan amin setelah imam selesai membaca surat Al-Fatihah atau surat pendek. Hal ini sebagai bentuk dukungan dan pembenaran atas bacaan imam.
Dengan memahami kewajiban dan sunnah makmum dalam shalat tarawih, umat muslim dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar. Peran makmum yang aktif akan semakin menyempurnakan pelaksanaan shalat tarawih dan menambah kekhusyukan dalam beribadah.
Bacaan
Bacaan merupakan salah satu komponen penting dalam tata cara shalat tarawih 11 rakaat. Bacaan yang dimaksud meliputi niat, surat Al-Fatihah, surat pendek, doa qunut, dan salam. Bacaan-bacaan ini memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah shalat tarawih.
Niat merupakan syarat sah shalat tarawih. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Surat Al-Fatihah merupakan bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat. Setelah surat Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat pendek. Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam. Sedangkan salam merupakan bacaan yang mengakhiri shalat.
Memahami bacaan-bacaan dalam shalat tarawih sangat penting untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan benar dan khusyuk. Dengan membaca bacaan-bacaan tersebut dengan baik dan benar, umat muslim dapat memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, bacaan-bacaan dalam shalat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Gerakan
Gerakan merupakan bagian penting dalam tata cara shalat tarawih 11 rakaat. Gerakan shalat tarawih sama dengan gerakan shalat pada umumnya, meliputi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Gerakan-gerakan ini dilakukan dengan tertib dan khusyuk, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Gerakan dalam shalat tarawih memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Gerakan berdiri melambangkan sikap siap menghadap Allah SWT. Gerakan rukuk melambangkan sikap merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Gerakan sujud melambangkan sikap tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Sedangkan gerakan duduk di antara dua sujud melambangkan sikap istirahat dan merenungi kebesaran Allah SWT.
Melaksanakan gerakan shalat tarawih dengan benar dan khusyuk dapat membantu umat muslim untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah. Gerakan-gerakan tersebut juga dapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran, keikhlasan, dan kerendahan hati. Dengan memahami makna dan hikmah gerakan dalam shalat tarawih, umat muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Doa
Doa merupakan bagian penting dalam tata cara shalat tarawih 11 rakaat. Doa dipanjatkan pada beberapa waktu tertentu selama shalat, seperti pada saat setelah membaca surat Al-Fatihah, pada saat rukuk, pada saat sujud, dan pada saat selesai shalat.
-
Doa Iftitah
Doa iftitah dibaca setelah membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama. Doa iftitah berisi pujian kepada Allah SWT dan permohonan perlindungan dari godaan setan.
-
Doa Rukuk
Doa rukuk dibaca pada saat rukuk. Doa rukuk berisi pengagungan kepada Allah SWT dan permohonan ampunan atas dosa-dosa.
-
Doa Sujud
Doa sujud dibaca pada saat sujud. Doa sujud berisi pengagungan kepada Allah SWT dan permohonan agar diampuni dosa-dosa.
-
Doa Qunut
Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam. Doa qunut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk memberikan pertolongan dan kemenangan.
Membaca doa-doa tersebut dengan khusyuk dan penuh penghayatan dapat membantu umat Islam untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam beribadah. Selain itu, doa-doa tersebut juga dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan, perlindungan, dan pertolongan dari Allah SWT.
Pertanyaan Umum tentang Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait tata cara shalat tarawih 11 rakaat:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih terdiri dari 11 rakaat, yaitu 8 rakaat shalat tarawih dan 3 rakaat shalat witir.
Pertanyaan 6: Apa saja bacaan yang dibaca dalam shalat tarawih?
Jawaban: Bacaan yang dibaca dalam shalat tarawih meliputi niat, surat Al-Fatihah, surat pendek, doa qunut, dan salam.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, masih banyak pertanyaan lain yang mungkin muncul terkait tata cara shalat tarawih 11 rakaat. Dengan memahami tata cara shalat tarawih dengan baik, umat muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Artikel selanjutnya akan membahas tentang hikmah dan keutamaan shalat tarawih, serta tips untuk meningkatkan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah ini.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih 11 Rakaat
Untuk melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat dengan baik dan khusyuk, terdapat beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Niat yang Benar
Niatkan shalat tarawih karena Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Berwudhu dengan sempurna sebelum shalat tarawih untuk mensucikan diri dari hadas.
Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Hindari pikiran atau gangguan yang dapat mengalihkan konsentrasi saat shalat.
Tip 4: Tadarus Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an pada rakaat-rakaat tertentu dapat menambah pahala dan kekhusyukan.
Tip 5: Berjamaah
Shalat tarawih berjamaah di masjid dapat meningkatkan semangat dan kekhusyukan.
Tip 6: Memperhatikan Bacaan Imam
Bagi makmum, ikuti bacaan imam dengan baik dan benar.
Tip 7: Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Panjatkan doa-doa dengan penuh penghayatan untuk memohon ampunan dan pertolongan Allah SWT.
Tip 8: Mengakhir Shalat dengan Salam
Akhiri shalat tarawih dengan salam yang sempurna untuk memperoleh salam dari Allah SWT.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, umat muslim dapat melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat dengan lebih optimal dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat dan hikmah shalat tarawih, serta cara meningkatkan kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah ini.
Kesimpulan
Shalat tarawih 11 rakaat merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Tata cara pelaksanaannya mencakup unsur-unsur penting seperti niat, rakaat, waktu, tempat, imam, makmum, bacaan, gerakan, dan doa. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara shalat tarawih dengan baik, umat muslim dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
Salah satu hikmah penting dari shalat tarawih adalah sebagai sarana untuk melatih kesabaran, keikhlasan, kekhusyukan, dan kebersamaan dalam beribadah. Selain itu, shalat tarawih juga menjadi momentum untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.